แชร์

Bab 77

Dian Masih termangu di depan gerbang pagar rumahnya. Suami dan anak angkatnya baru saja pergi ke luar kota untuk menjenguk sang Bunda. Terbayang sikap Marwan yang begitu panic saat mendengar kabar mantan istrinya koma membuat Dian sungguh nelangsa.

Bukan. Bukan dirinya tak peduli. Sebagai sikap pada sesama yang bisa ikut merasakan sedih atas duka sebagian orang, Dian pun merasakannya. Namun suaminya sungguh keterlaluan. Apa pun tentang mantan istrinya disikapi seolah masih menjadi tanggung jawabnya.

“Apa kabar perasaanku?” gumam Dian lirih.

“Bu Dian tidak ikut?” sapa tetangga sebelah yang biasa kepo kalau ada tetangga keluar rumah .

“Tidak, Bu.” Dian bermaksud meninggalkan tetangganya dan segera masuk kembali.

“Eh, Bu Dian. Seharusnya Pak Marwan itu dikawal kalau mau ketemu mantan. Nanti kalau mereka CLBK ibu yang rugi.” Dian hanya tersenyum kecil menanggapi tetangganya itu.

“Maaf ya, Bu saya sedang tanggung memasak di dalam. Pamit dulu.” Dian bisa menghindari tetangga julidnya
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status