Share

SLTC - 026

“Rahasia?

“Ya, Ayah punya rahasia. Maafkan Ayah!” lirih suara lelaki yang dahulu sering membentak dirinya. Hari ini, suara itu seperti perihnya kulit yang terkena sayatan pisau. Ditambah, setiap kata yang timbul masih belum begitu jelas di pendengaran, membuat setiap telinga harus terpasang dengan tajam. Lidah pak Harun masih pelo, efek sakit stroke yang dia derita.

“Ayah kok minta maaf terus sama Sova?” tanya Sova seraya melirik ke arah Roy, meminta suaminya untuk membantu bicara.

Pak Harun malah menangis terisak mendengar ucapan Sova.

“Ayah, kok malah nangis? Sudah, enggak usah diteruskan ya Yah! Ayah enggak boleh punya beban pikiran berat, biar Ayah cepat sembuh.” Sova memeluk pak Harun, seperti seorang Ibu yang menenangkan anaknya sendiri.

Roy mengusap punggung Sova, berusaha memberi kekuatan dan kesabaran tambahan untuk gadis yang sudah halal baginya itu.

Saat mata Sova menoleh ke arah Roy, lelaki itu memberi isyarat bahwa Ia akan pergi meninggalkan mereka berdua, memberi qu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status