Share

Kemampuan Kaum Hawa

Tepatnya setelah langit berubah lembayung, Abimana mengangkat kelopak matanya perlahan. Pantulan cahaya lampu yang menyilaukan membuatnya menutup indera penglihatan menggunakan sebelah telapak tangan.

"Sore menjelang malam," sapa hangat Nadia seiring menyajikan teh hangan di atas nakas yang terletak di sisi tempat tidur. Abimana segera memalingkan tatapan ke arah suara indah istrinya seiring memerhatikan gadis itu dengan mata sifit khas bangun tidur.

"Apa hari sudah malam?" Suara pertama Abimana kala melihat penampilan berbeda Nadia, pria ini pikir istrinya sedang mencoba menguji ketebalan imannya.

"Tidak, baru pukul setengah enam, tapi mungkin akan hujan jadi langit lebih cepat gelap," tutur Nadia seiring memasang senyuman cerah di hari yang gelap.

Abimana segera memposisikan diri, terduduk di tepian ranjang menatap Nadia. "Kamu membeli gaun?"

"Yups, benar sekali! Hihi ...." Tawa menggemaskan Nadia.

Abimana mengucek sebelah matanya perlahan sebelum kembali membidik lembut ke arah Nad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status