"Udara menyapu delapan kerugian sepanjang jalan. Menggunakan darahku untuk menghancurkan langit dan bumi. Dan menggunakan keinginanku untuk membangunkanmu. Senjata sakti bertarung berdasarkan perintah. Dan ribuan orang kembali menjadi satu,” Michael menyelesaikan kalimat terakhir mantra yang sangat aneh dengan dituntun oleh Peach. Cahaya yang terpancar di dada Michael yang awalnya lemah, perlahan menguat setelah Michael selesai membaca mantra. Cahaya biru yang terpancar semakin terang dan tebal. Dalam cahaya biru ini tidak terasa napas kehidupan apa pun. Yang terasa hanya napas kuno terpancar darinya. Seperti makhluk kuno yang terbangun. "Itu ....” Di darat, seseorang menyadari hal yang tidak biasa terjadi di dada Michael. Dia berteriak karena terkejut. "Apa kamu melihat cahaya biru di dada pria itu? Meskipun cahaya birunya tidak terlalu terang tapi ... aku bisa merasakan kekuatan super besar dari cahaya biru,” seru seseorang. Tetapi banyak orang yang tid
Michael sedih sekali menanyakan pertanyaan yang sepertinya tidak dipikirkan terlebih dahulu. Tapi Michael menunggu jawaban Peach. Meskipun pertanyaannya sangat aneh dan mendadak, tapi sejujurnya, pertanyaan itu menjadi pertanyaan yang paling masuk akal yang ada di kepala Michael. Ucapan Peach sebelumnya bisa jadi tidak berarti bagi orang lain. Tapi tidak bagi Michael karena dia sangat mengenal Peach. Walaupun Peach terlihat hangat dan lembut dari luar, tapi dia keras kepala dan temperamennya keras. Suara Peach kembali terdengar setelah hening cukup lama. "Kak Michael, hati-hati!” Mendengar suara Peach yang tiba-tiba terdengar sangat khawatir, Michael langsung tersadar dan memperhatikan sekitarnya. Ya Tuhan, Michael tidak menyadari tubuhnya hampir tersedot pusaran air hitam pegunungan dan sungai karena perhatiannya teralihkan. Namun sudah terlambat untuk melarikan diri karena dirinya sudah terlalu dekat dengan pusaran air. "Duaaar!” Michael tidak
Singkirkan semua gangguan! Rasakan dan menyatulah dengan tenang! Wuuzz! Buzz!Michael tiba-tiba merasakan kekuatan energi yang luar biasa kuat ke luar dari hatinya yang menjadi pusat kekuatan. Kemudian energi tersebut menyebar ke seluruh tubuh. Seberkas cahaya biru menembus cepat ke dalam tubuh Michael, yang prosesnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, tidak terjadi apa pun setelah cahaya biru tersebut masuk ke dalam tubuh Michael. Tapi hanya Michael yang mengerti apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Segala sesuatunya berubah setelah cahaya biru masuk ke tubuh Michael. Michael merasa tubuhnya tiba-tiba menjadi sangat kuat dan tangannya gatal tak tertahankan. "Kapak Pangu, apakah itu kamu?” Michael bertanya pada dirinya sendiri. Michael perlahan mengepalkan tangan kirinya dan mengacungkannya ke angkasa! Cahaya biru menyembur dari kepalan tangannya dan meluncur turun melalui ruang hampa yang gelap kemudian menghilang! Lado yang berada di lua
Dash! Dunia seakan ditelan oleh cahaya biru dalam waktu singkat dan hampir seluruh langit berubah biru. Wajah semua orang dipenuhi ketakutan yang luar biasa. Mereka terlihat seperti patung lilin yang membeku di bawah cahaya biru. "Puh!” Lado terhempas ratusan meter kemudian muntah darah walaupun dirinya berhasil menguasai diri. Cahaya biru terus menerus keluar dari retakan di peta pegunungan dan sungai. Dan retakan yang awalnya kecil, semakin lama semakin membesar. Akhirnya, peta pegunungan dan sungai terbelah menjadi dua! "Braaak!” Peta pegunungan dan sungai seperti air terjun raksasa menyelimuti langit yang sulit dilihat. Peta tersebut patah menjadi dua dan menyebabkan suara keras. Ledakan yang sangat keras membuat air terjun raksasa menghilang di angkasa dan sebuah gulungan hitam yang mengeluarkan asap hitam jatuh dari langit. Hampir di waktu bersamaan, bayangan hitam tiba-tiba terbang keluar dari air terjun raksasa. Cahaya biru di tubuh Michael berkelap
"Kurang ajar!” Ansel terkejut dan menahan diri cukup lama. Lidahnya kaku sama seperti yang lainnya. Meskipun Ansel seorang dewa, tapi kadang kala dirinya tidak ada bedanya dengan manusia biasa. "Apa yang akan dilakukan manusia sialan ini?!” Ansel percaya tidak ada seorang pun yang lebih terkejut darinya kecuali Lado. Ansel tidak mengetahui kemampuan apa yang dimiliki Lado, meskipun dirinya satu generasi dengan Lado dalam menjadi Dewa Sejati. Peta pegunungan dan sungai Lado sangat sempurna. Jangankan dirinya saat ini, kalaupun dirinya memiliki energi lebih, dia tidak berani melawan peta pegunungan dan sungai Lado. Harta karun ini sangat misterius dan permainannya sangat sulit dipecahkan! Tapi …. Tapi, Michael tidak hanya dapat memecahkan permainannya. Dia juga menggunakan metode sederhana yang brutal! "Michael, dari mana sebenarnya asalmu?” Ansel terkejut dan bergumam pada Michael yang ada di udara. Lado menatap Michael yang ada di hadapannya. Hati
"Ini ... apa yang terjadi?” Lado terkejut dan tanpa sadar langsung menatap Michael. Michael berdiri kemudian dia menatap Lado dengan tatapan merendahkan. Dengan senyum lembutnya dia berkata, “Sebelum aku bertemu denganmu, aku segan padamu dan Ansel karena kalian berdua adalah Dewa Sejati. Dan aku selalu mengagumi kalian.” "Tapi kamu selalu merendahkanku sebagai manusia dan bahkan menganggapku sampah. Dan untuk itu, selalu ada harga yang harus dibayar untuk membenciku. Begitu pula dengan mengabaikanku.” "Kapan aku mengabaikanmu?! Mana mungkin aku menghabiskan begitu banyak energi untuk menyelamatkanmu kalau aku memandang rendah kamu?” tanya Lado. Lado yakin dirinya tidak pernah menganggap Michael sebagai sampah. Bahkan dia pernah menganggap Michael cucu menantunya. Lado bahkan tidak keberatan mengangkat Michael menjadi orang nomor dua di Puncak Gunung Biru asalkan Michael patuh padanya. Posisi kedua setelah penerus Keluarga Ye. Bagaimana mungkin orang yang menempati
Semua mata tertuju pada Rahel saat Michael melemparkan pertanyaan pada Rahel. Rahel tidak menjawab. Jantung Rahel melompat mendapat pertanyaan dari Michael. Michael ingin membebaskan mereka yang ditawannya?! Jangan turuti kemauan Michael. Kakek pasti dalam masalah besar jika melihat keadaan Michael saat ini. Cepat atau lambat, masa depan Keluarga Lu ada di tangannya. Rahel akan menghadapi konsekuensi berat jika Keluarga Lu jatuh menyusul pendahulunya, Keluarga Fu. Keluarga Lu pasti akan dihajar habis-habisan oleh musuh atau kekuatan lain. Rahel tidak bisa melarikan diri. Kekacauan yang terjadi di Keluarga Lu membuat seluruh Keluarga Lu harus bersatu. Tapi jika Rahel melepaskan tawanannya ....Akankah Rahel akan berdamai dengan Michael? Tentu saja Rahel tidak akan berdamai dengan Michael. Dia sudah merencanakan semuanya dari sejak lama dan menjalaninya selangkah demi selangkah. Dengan semua yang telah dijalaninya, mana mungkin dia mau berdamai?! Mungki
Michael tertawa meremehkan dan juga menghina. Tapi tawanya tak bersuara. Rahel marah sekaligus cemas melihat Michael tersenyum, karena dia tahu maksud Michael. Rahel tidak mengerti mengapa kecantikannya yang sangat mempesona tidak menarik perhatian Michael sama sekali. "Apa yang kamu tertawakan?” Lado sedikit marah saat melihat Michael tertawa. Dia telah berkata baik-baik dan lembut, tapi Michael tidak menghargainya. Lado pasti sudah menampar Michael seandainya Michael adalah orang biasa. "Rahel adalah salah satu cucu yang paling aku sayangi. Posisinya cukup tinggi dalam keluarganya. Dia cerdas, penuh pertimbangan, dan cantik dari sejak kecil. Siapa yang tidak mengenal Rahel di seluruh Dunia Bafang? Jadi, masalahmu apa?” tanya Lado. "Aku tidak memiliki masalah apa pun. Lado, apa tidak salah kamu bertanya ada masalah apa padaku?” ejek Michael. “Kapan aku mengatakan aku akan menikahi Rahel?” Semua orang terkejut mendengarnya. "Apa yang aku tertawakan? Tentu saja a
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua