"Ini ... apa yang terjadi?” Lado terkejut dan tanpa sadar langsung menatap Michael. Michael berdiri kemudian dia menatap Lado dengan tatapan merendahkan. Dengan senyum lembutnya dia berkata, “Sebelum aku bertemu denganmu, aku segan padamu dan Ansel karena kalian berdua adalah Dewa Sejati. Dan aku selalu mengagumi kalian.” "Tapi kamu selalu merendahkanku sebagai manusia dan bahkan menganggapku sampah. Dan untuk itu, selalu ada harga yang harus dibayar untuk membenciku. Begitu pula dengan mengabaikanku.” "Kapan aku mengabaikanmu?! Mana mungkin aku menghabiskan begitu banyak energi untuk menyelamatkanmu kalau aku memandang rendah kamu?” tanya Lado. Lado yakin dirinya tidak pernah menganggap Michael sebagai sampah. Bahkan dia pernah menganggap Michael cucu menantunya. Lado bahkan tidak keberatan mengangkat Michael menjadi orang nomor dua di Puncak Gunung Biru asalkan Michael patuh padanya. Posisi kedua setelah penerus Keluarga Ye. Bagaimana mungkin orang yang menempati
Semua mata tertuju pada Rahel saat Michael melemparkan pertanyaan pada Rahel. Rahel tidak menjawab. Jantung Rahel melompat mendapat pertanyaan dari Michael. Michael ingin membebaskan mereka yang ditawannya?! Jangan turuti kemauan Michael. Kakek pasti dalam masalah besar jika melihat keadaan Michael saat ini. Cepat atau lambat, masa depan Keluarga Lu ada di tangannya. Rahel akan menghadapi konsekuensi berat jika Keluarga Lu jatuh menyusul pendahulunya, Keluarga Fu. Keluarga Lu pasti akan dihajar habis-habisan oleh musuh atau kekuatan lain. Rahel tidak bisa melarikan diri. Kekacauan yang terjadi di Keluarga Lu membuat seluruh Keluarga Lu harus bersatu. Tapi jika Rahel melepaskan tawanannya ....Akankah Rahel akan berdamai dengan Michael? Tentu saja Rahel tidak akan berdamai dengan Michael. Dia sudah merencanakan semuanya dari sejak lama dan menjalaninya selangkah demi selangkah. Dengan semua yang telah dijalaninya, mana mungkin dia mau berdamai?! Mungki
Michael tertawa meremehkan dan juga menghina. Tapi tawanya tak bersuara. Rahel marah sekaligus cemas melihat Michael tersenyum, karena dia tahu maksud Michael. Rahel tidak mengerti mengapa kecantikannya yang sangat mempesona tidak menarik perhatian Michael sama sekali. "Apa yang kamu tertawakan?” Lado sedikit marah saat melihat Michael tertawa. Dia telah berkata baik-baik dan lembut, tapi Michael tidak menghargainya. Lado pasti sudah menampar Michael seandainya Michael adalah orang biasa. "Rahel adalah salah satu cucu yang paling aku sayangi. Posisinya cukup tinggi dalam keluarganya. Dia cerdas, penuh pertimbangan, dan cantik dari sejak kecil. Siapa yang tidak mengenal Rahel di seluruh Dunia Bafang? Jadi, masalahmu apa?” tanya Lado. "Aku tidak memiliki masalah apa pun. Lado, apa tidak salah kamu bertanya ada masalah apa padaku?” ejek Michael. “Kapan aku mengatakan aku akan menikahi Rahel?” Semua orang terkejut mendengarnya. "Apa yang aku tertawakan? Tentu saja a
"Hmm ... Ansel, putri Keluarga Lu saja ditolak oleh Michael. Bagaimana bisa putri kurang gizi dari Keluarga Ao bisa menarik perhatian Michael?” Lado mendengus dingin. "Rahel memang sangat cantik. Aku tidak menyangkalnya. Tapi sebuah pepatah mengatakan, lobak dan sayuran juga ada yang memilihnya. Siapa yang bisa membantahnya? Kalau Keluarga Lu mempunyai si cantik Rahel, bukan berarti Keluarga Ao tidak memiliki buah persik,” balas Ansel. "Kamu bercanda! Siapa gadis cantik yang dimiliki Keluarga Ao?” dengus Adit dingin. Dia tidak dapat menahan diri menimpali ucapan Ansel. Ansel terlihat sedikit kesal begitu mendengar pertanyaan Adit. Dia pun mengarahkan pandangannya ke arah kelompok Laut Abadi dan semua orang mengikuti arah pandangannya. "Bagaimana kalau aku?” Seseorang berdiri saat semua orang mengikuti arah pandangan Ansel dan mencari gadis muda cantik di Keluarga Laut Abadi. Kulitnya seputih salju dan penampilannya seperti peri. "Yeni?” Guru Agung terkejut mena
Yeni menatap Michael dengan lembut tanpa dibuat-buat. Tidak ada sedikit pun kecemasan tersirat di wajahnya. Dia juga tidak merendahkan diri atau memelas. Sorot matanya penuh dengan keyakinan dan kebanggaan. Adit membeku seketika. Dia tidak mengerti dari mana rasa percaya diri Yeni muncul. Namun dia mengernyit usai mendengar ucapan Yeni. "Apa maksud ucapanmu?” tanya Adit terbuka. Sebagai pria cerdas, dia menyadari ada sesuatu yang salah dari ucapan Yeni. "Meskipun Michael dan Marcus berasal dari kelompok yang sama, tapi tidak ada ikatan darah di antara mereka. Yang ada hanya kebencian. Marcus menganggap Michael sebagai duri dalam daging dan Michael sudah lelah dengan perbuatan-perbuatan tercela yang dilakukan oleh Marcus. Jurang permusuhan di antara mereka berdua semakin lama semakin dalam. Selama perang di Perguruan Harapan, dendam yang terkubur cukup lama tidak hilang dan malah ditambah dendam baru. Serangan diam-diam Marcus di garis belakang menyebabkan kematian teman-teman
"Prok prok!” Michael bertepuk tangan. "Nona Yeni, kamu sangat rendah hati dan sangat mengenalku dengan baik. Semuanya telah jelas tapi kamu telah melupakan satu hal,” cibir Michael. Yeni tersenyum dan berkata, “Aku tidak mengerti maksud Tuan Muda Michael.” Michael tersenyum lembut tapi merendahkan, “Aku jelaskan padamu, aku tidak suka diancam dan diperalat!” Michael menatap Yeni dengan sorot mata menyala. Yeni syok. Meskipun sikapnya sudah sangat sopan tapi tetap saja terasa keinginannya untuk memaksa dan memanfaatkan. "Tawaranmu sulit untuk ditolak. Marcus adalah musuhku. Dan kebencianku padanya sangat dalam. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan membawa kepala Marcus dan menyerahkannya pada roh temanku di surga.” Semua orang menarik napas begitu mendengar ucapan Michael. Ternyata benar pria ini tidak dapat dilawan. Melawannya sama saja dengan menjemput kematian. Anggota Keluarga Laut Abadi dan Paviliun Dewa Pengobatan diam-diam senang mendengarnya.
Duaaar! Bang!Ledakan kembali berlanjut. Jeritan menyedihkan dari pasukan Puncak Gunung Biru terus terdengar. Lado sedikit terlambat meskipun dia dengan cepat dapat menyusul Michael. Lado kesulitan mengimbangi kekuatan Michael saat sosok Michael membelah menjadi delapan. Wilayah Puncak Gunung Biru hancur berantakan oleh Michael setelah beberapa ledakan terjadi berturut-turut. Tapi keluarga besar tetaplah keluarga besar. Pasukan Puncak Gunung Biru bukan pasukan yang dibentuk oleh Paviliun Dewa Pengobatan yang kacau balau. Pasukan yang dibentuk Paviliun Dewa Pengobatan pasti kocar-kacir karena ketakutan tapi tidak dengan pasukan Puncak Gunung Biru. Pasukan Puncak Gunung Biru mulai bisa menguasai keadaan. Di bawah komando Adit, mereka bersiap mengepung. Mereka menyerang balik dengan Lado sebagai patokannya. Kedua belah pihak saling serang dalam pertarungan berdarah. Wajah Ansel dingin. Sorot matanya tajam dan garang. Dia menimbang-nimbang apa yang sebaiknya dilak
Bang!Sosok Michael menjadi delapan cahaya dan delapan bayangan. Kedelapan sosok itu menyebabkan ledakan energi yang cukup besar. Orang-orang banyak yang terluka terkena ledakan energi tersebut. Debu-debu beterbangan. Angin dari ledakan energi itu bertiup kencang. Kemudian delapan cahaya dan delapan bayangan Michael menarik diri. Setelah beberapa detik kemudian, delapan cahaya dan bayangan itu menyerang kembali!Ditarik kembali!Menyerang kembali!Delapan sosok Michael menyerang musuh yang mengelilinginya. Mereka tidak pantang menyerah. Lado dan Ansel terus menerus mengeluarkan jurus pamungkas mereka. Mereka menyerang Michael dari segala sisi. Kedua Dewa Sejati tersebut sudah belajar dari pertempuran sebelumnya. Kali ini mereka memberi perhatian penuh. Mereka berusaha sekuat tenaga melawan Michael. Mereka bersikap hati-hati. Karena itu, ada pasukan yang membantu mereka untuk bertarung dengan Michael. Lado dan Ansel meminta bantuan para pengikut mereka untuk menyerang Mi