Share

BAB 89 Bumbu Pernikahan.

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 18:41:10

Soraya mengangguk, sepertinya memang Soraya harus ikut Damar ke perusahaan. Bisa jadi saat di rumah ada seorang pengkhianat yang memuluskan rencana Tisya untuk menyakiti Soraya.

"Baik, ayo jalan. Aku memang butuh refreshing," ucap Soraya.

"Dandanan yang cantik,". ucap Damar lalu mengecup kening Soraya.

"Baiklah," balas Soraya bersemangat.

Tapi saat Soraya sudah berganti pakaian dan juga berada di depan cermin. Soraya merasa mual saat melihat perlengkapan kosmetiknya. Entah apa yang terjadi, yang jelas Soraya tidak bisa mendekat ke kosmetiknya.

"Kenapa?" tanya Damar sambil memijat lembut pundak Soraya.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin berdandan tapi aku tidak bisa melakukan itu," balas Soraya.

"Tidak usah dipaksakan, mungkin pengaruh hormon kehamilanmu. Ayo berangkat, senyaman kamu saja, sayangku," ucap Damar.

"Tapi aku takut membuatmu malu," balas Soraya.

"Tidak," ucap Damar.

"Kamu tetap cantik apapun keadaannya. Kamu sedang mengandung calon anakku jadi aku tetap akan menerimamu apa ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 90 Kenapa kalian membuangku?

    "Kenapa kamu melihatku seperti itu, Damar?" tanya Tisya sambil menyibak rambutnya.Damar semakin kuat menggenggam tangan Soraya. Dia tidak ingin terpancing amarah oleh Tisya."Kenapa ekpresimu seperti itu Damar?" tanya Nyonya Margaret."Mungkin Damar terkejut melihat kedatangan ku, Tante," tanya Tisya."Oh, iya. Kalian memang sudah lama tidak bertemu. Wajah saja Damar kaget melihatmu," ucap Nyonya Margaret.Nyonya Margaret mendekat ke arah Soraya dan duduk di sampingnya. Soraya menyalaminya dengan hormat seperti biasa dan Nyonya Margaret memeluknya penuh kasih sayang seperti biasanya juga. Pemandangan ini membuat Tisya penasaran sekaligus terkejut. Kenapa Nyonya Margaret bisa tenang dan tidak jijik dengan Soraya yang merupakan wanita dari kalangan biasa."Soraya, perkenalkan dia, Tisya. Teman Damar sejak kecil. Tapi kamu tidak perlu khawatir, Tisya sudah mempunyai suami," ucap Nyonya Margaret."I-ya, Ma. Aku sudah melihatnya tadi pagi. Dia membuatku terkejut karena tiba-tiba ada di da

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 91 Pulanglqh, keluarga Huang tidak menyambutmu lagi.

    Tisya menangis seolah dia yang tersakiti. Dia sangat pandai berdamai. Soraya jadi merasa hidupnya dipenuhi dengan drama air mata dari perempuan-perempuan yang sakit hati karena melihat sisi enaknya saja kehidupan Soraya. Lalu ada lagi wanita dari masa lalu Damar yang datang memainkan Drama perjanjian mereka dimasa kecil belum usai."Bangunlah, orang bisa salah paham melihatmu begini," perintah Nyonya Margaret."Tidak Tante, aku akan tetap seperti ini sampai mendapatkan jawaban yang tepat," ucap Tisya."Jawaban apa yang kamu maksud dan inginkan. Status kita sudah jelas berbeda untuk saat ini. Kamu seorang istri dari pengusaha kaya raya asal luar negeri yang kamu banggakan. Dan aku sudah menjadi suami dari seorang wanita yang aku cintai," balas Damar."Apa benar wanita itu mencintaimu dengan tulus. Aku yakin dia hanya mencintai hartamu saja, saat ini memang belum ketahuan tapi kedepannya pasti akan ketahuan sifat buruknya yang serakah akan hartamu," ucap Tisya.Soraya tersenyum saja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 92 Haruskan aku minta maaf.

    Soraya menghela nafas panjang, ada-ada saja masalah yang datang saat dia sedang mengandung. "Jangan khawatir, mama akan menekan keluarga Tisya agar tidak berani menyakitimu," ucap Bu Margaret."Bagaimana kalau dia menggunakan kekuatan suaminya?" tanya Soraya."Keluarga suaminya kekuatannya di luar negeri tapi tidak punya kuasa apapun di dalam negeri, jadi kamu tidak usah khawatir," jawab Bu Margaret."Untuk berjaga-jaga aku juga akan memastikan suaminya tidak akan ikut campur dalam perkara ini," tegas Damar.Hal ini membuat Soraya lega, untung saja mertua dan suaminya banyak membantu dan melindunginya. Saat sudah melahirkan nanti lalu tubuhnya sudah sepenuhnya pulih, dia ingin belajar bela diri untuk melindungi dirinya sendiri. Soraya harus banyak belajar strategi melawan musuh yang mengincarnya agar tidak merepotkan suami terus."Apa yang kamu pikirkan sampai melamun sepeti itu," ucap Bu Margaret."Ah tidak apa-apa, hanya ingin mempelajari trik trik menang dari orang yang menghinaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 93 Suamiku sangat mempesona

    Ayah dari Tisya sangat kesal karena istrinya sangat tidak peka dengan apa yang dikatakan oleh Bu Margaret. Padahal dia sudah jelas mengatakan tidak akan memberikan bantuan keuangan lagi, dengan pembayaran hutang yang buruk mana ada yang akan memberikan pinjaman selain keluarga Huang. "Dasar bodoh, mengurus anak saja tidak becus. Untuk apa aku harus membela putri yang durhaka dan membuatku terhimpit kesusahan seperti ini," balas Ayah Tisya. "A-yah," ucap Tisya terbata sambil melihat ke arah Ayahnya namun setelahnya dia menundukkan pandangan sedih. Ibunya Tisya mengerutkan kening, menggertakkan gigi merasa kesal tidak bisa melakukan apapun demi melindungi putrinya. "Dengarkan kata-kata ayahmu dulu, minta maaflah. Baru kita pikirkan langkah selanjutnya," bisik Ibunya Tisya. "Baik," ucap Tisya sambil menggerutu kesal. Tisya akhirnya meminta maaf kepada Soraya dan juga Damar. Walau hatinya merasa dia tak pantas melakukan itu dihadapan wanita yang dia anggap rendahan itu tetapi demi m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 94 Melahirkan seorang putra -TAMAT-

    Tisya menggigit ujung kuku jarinya. "Lebih kaya apanya, ternyata dia hanya seorang pembohong yang mengaku kaya, setiap hari hobinya mabuk-mabukkan dan bermain perempuan," ucap Tisya dalam hatinya."Kenapa ekpresi wajahmu seperti itu. Apakah kamu membohongi kami?" tanya Ayah Tisya."Tidak, suamiku sangat kaya, aku akan meminta bantuannya," ucap Tisya menipu ayahnya. Tentu saja dia akan malu kalau jujur tentang keadaannya saat ini.Mereka melanjutkan makan siang, karena sudah lega dengan jawaban Risya yang suaminya ternyata sangat kaya melebihi Damar. Kalau begitu mungkin mereka bisa membalas dendam atas penghinaan yang keluarga Damar lakukan."Lekas kamu minta suamimu untuk membantu keuangan pada keluarga kita yang hampir bangkrut," ucap Ayah Tisya."Dasar ayah mata duitan, bisa-bisanya dia meminta uang pada suamiku. Bukannya dia yang berusaha mencari uang kenapa dia harus selalu meminta uang pada anaknya," gumam Tisya dalam hati."Ayahmu benar loh, kamu harus jadi anak yang berbakti.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 95 Season 2 -Bayi pulang ke rumah

    Soraya dan Damar membawa putranya pulang ke rumah, di sana mereka sudah disambut oleh beberapa pelayan yang menunggu kepulangan mereka. Ada Kakek Huang juga di sana. "Selamat datang cucu buyutku," ucap Kakek Huang. "Terima kasih, sambutannya Kek," ucap Soraya. "Ya Ampun, dia tampan sekali seperti aku waktu muda," balas Kakak Huang saat melihat wajah putra Damar. "Apa Kakek mau menggendongnya. Tapi aku rasa dia tampan seperti Ayahnya," balas Soraya. Kakek Huang menggendong cucu buyutnya yang baru pulang dari rumah sakit. Secercah kegembiraan tersirat diwajahnya. "Suamimu saja mewarisi gen ketampanan aku, berarti anakmu juga mirip seperti aku tampannya," ucap Kakek Huang. "Terserah saja dia mau berkata apa, biarkan dia senang walau sedikit saja," ledek Damar. "Dasar anak nakal," ucap Kakek Huang. "Nak, kamu kalau sudah dewasa nanti jangan seperti Ayahmu, ya. Dia tidak patut untuk di contoh," gumam Kakek Huang saat menggendong Bayi Damar. Damar hanya tersenyum saja, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 96 Rencana sebuah nama

    "Cerita apa, Ma?" tanya Soraya penasaran.Sebelum menjawab, Bu Margaret menghembuskan nafas panjang. Lalu tersenyum kepada Soraya."Ini cerita tentang Mama yang mengasuh Damar sendiri sejak bayi," ucap Bu Margaret."Bukankah ada pengasuh yang membatu mama?" tanya Soraya.Bu Margaret menggelengkan kepalanya, tanda berarti Bu Margaret tidak menggunakan pengasuh untuk membesarkan Damar."Tidak," jawab Bu Margaret singkat."Yang benar, Ma?" tanya Soraya."Iya, karena begitu bahaya kalau Damar sampai dipegang oleh orang lain. Banyak yang menginginkan putraku meninggal karena dia bisa mewarisi kekayaan kelurga Huang ketika dewasa," jawab Bu Margaret.Soraya mengangguk mengerti. Orang kaya memang sudah. Soraya pikir dahulu saat menjadi orang kaya. Semua beban hidup akan teratasi karena tak memikirkan kekurangan ekonomi. Tapi ternyata dia salah. Menjadi orang kaya masalahnya semakin pelik. Perebutan warisan lah, ingin menguasai perusahan keluarga sendirian lah, pokoknya saling sikut dan ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 97 Putra kita namanya Kaveera.

    Kakek Huang mengangkat teleponnya lalu berbicara seolah dia enggan ditelepon. "Sudah tahu aku sedang bahagia, kenapa kamu malah menelponku?" bentak Kakek Huang. "Ayah, bagaimanapun aku ini adalah anak Ayah. Keponakanku sedang berbahagia memiliki anak, seharusnya aku juga ikut berbahagia bukan," ucap Paman ketiga Damar. "Semenjak kamu ingin mencelakai menantuku kamu bukan keluarga Huang lagi," ucap Kakek Huang kesal. Mendengar sang kakek mengucap itu, Damar langsung teringat paman ketiganya. Untuk apa Paman ketiga yang sudah lama tidak menghubungi Kakek Huang tiba-tiba menelponnya lagi. Apakah karena ada rencana lain yang sedang paman ketiga rencanakan dengan sang istri yang jahat itu. "Kakek, jangan biarkan dia ke sini. Aku tidak mau dia menyakiti istriku atau putraku," ucap Damar. "Kamu dengar sendiri 'kan. Keponakanmu tidak mau menemuimu," ucap Kakek Huang. "Damar, aku ini adik ayahmu. Aku akan datang sebagai keluargamu tanpa istriku jika kamu berkenan. Jangan sepeti i

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08

Bab terbaru

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 117 Hidup Bahagia bersama Damar. (Tamat)

    Orang yang mengetuk kaca mobil Damar adalah Kanaya adik dari Pak Kwong. Damar membuka kaca mobilnya dengan rasa malas meladeni perempuan itu. Tapi dia penasaran juga mau bertingkah apa lagi wanita ini "Ada apa?" tanya Damar. "Boleh kita bicara sebentar?" ucap Kanaya dengan lembut "Tidak usah berbasa basi, aku suka pembicaraan yang langsung ke intinya," tegas Damar. Kanaya menyelipkan rambut ke telinga. Dia tersenyum ke arah Damar mencoba untuk menggodanya. "Apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Kanya. "Tidak," jawab Damar tegas, dia sudah terbiasa menghadapi wanita murahan seperti ini. "Aku sangat terhina ditolak mentah-mentah olehmu. Padahal aku sangat ingin membicarakan hal yang serius mengenai orang tua kandung Soraya," ucap Kanya. Merasa hal itu sangat penting baginya, Damar turun dari mobilnya. Dia menatap tajam Kanaya yang tampak sumringah karena bisa memancing Damqr keluar dari mobilnya untuk berbicara dengannya. "Jangan membohongiku. Karena aku tak akan segan-

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 116 Aku bersumpah tidak akan ada wanita lain.

    Pak Kwong yang menghampiri Damar. Dia terlihat pucat karena takut Damar akan melepaskan kekesalannya karena sikap Mama dan adiknya yang kurang ajar. "Ada Apa?" tanya Damar. "Mereka tidak ada hubungannya denganku, bahkan aku susah melarang mereka melakukan itu. Perilaku mereka diluar tanggung jawabku," jawab Pak Kwong tegas. Pernyataan dari Pak Kwong membuat mereka berdua menganga karena tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Pak Kwong. "Ini tidak mungkin, bagaimana bisa kakak tega pada kami," ucap Adik Pak Kwong lirih. "Aku sudah memperingatkan kamu sebelumnya," balas Pak Kwong. Bu Liliana menunjukkan aksinya. Dia langsung menangis sesenggukan di depan banyak orang. Biasanya kalau sepeti ini Pak Kwong langsung menghiburnya dan menenangkannya bahkan Pak Kwong langsung menuruti apa yang Bu LiLiana inginkan. "Terserah kamu mau apakan mereka," ucap Pak Kwong lalu pergi, meninggalkan Mama dan Adiknya yang melakukan drama. Sudah lelah sepertinya Pak Kwong meladen

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 115 Balas Dendam

    Adik dan mama Pak Kwong saling pandang lalu mereka tampak terbata menjawab pertanyaan Pak Kwong. "Bukan urusanmu," ucap Mama Pak Kwong ketus. "Aku akan memutus semua uang bulanan untuk kalian kalau tidak mau menjawab," ucap Pak Kwong. "Jangan jadi anak durhaka!" seru Mama Pak Kwong. Mereka menggertakkan giginya kesal karena ancaman Pak Kwong bisa-bisanya dia seperti itu kepada ibu dan adiknya sendiri. Kenapa harus mengancam tidak memberi uang bulanan. "Aku akan menjadi anak durhaka kalau kalian menggagalkan rencanaku," balas Pak Kwong. "Rencana apa yang kami gagalkan, Kak?" tanya Adik dari Pak Kwong. "Aku tahu kalian itu sedang berencana untuk menyerang Soraya dengan meminta bantuan seseorang yang berpengaruh di kalangan atas. Aku tak akan membiarkan itu!" gertak Pak Kwong. "Memangnya kenapa? Dia pantas mendapatkan rumor jelek, anak tidak tahu berterima kasih, kamu menghalangi mama tak akan gentar," ucap Mama Pak Kwong. "Kalau begitu, aku betulan akan menyetop kebutu

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 115 Tidak bisa melawan keluarga Huang

    Tentu saja semua itu sudah atas kehendak Tuhan yang maha esa. Manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang akan memberikan keputusan apapun yang kita rencanakan. "Jangan tanya kenapa. Mungkin semua itu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan. Seharunya kamu banyak instrospeksi diri kenapa Soraya lebih unggul daripada kamu," jawab Bu Amber. "Jadi ibu membela anak itu?" tanya Sabrina. "Tidak juga, ibu tetap berada dipihakmu apapun yang terjadi. Tapi saat ini ibu mohon kepadamu, bersabarlah. Kita mengalah saja sedikit saja agar bisa satu langkah di depan atau minimal setara dengan Soraya," jawab Bu Amber. Cakra menghembuskan nafasnya. Mempunyai istri yang manja sepeti ini membuatnya kesal juga Lama-lama. Tidak bisa menahan diri karena melihat orang lain lebih unggul. "Sabrina, aku mohon kepadamu turuti saja perintah Ibu. Aku yakin kita bisa melewati semua ini. Tapi untuk saat ini kita hanya bisa bergantung kepada Soraya. Jangan gegabah menuruti nafsu untuk melawan orang yang tidak

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 114 Kenapa dia beruntung

    Tante merenung sebentar lalu berkata, "Kita mulai dari rumor yang mengatakan bahwa Soraya melupakan keluarga yang sudah mengasuh dan membiayai hidupnya dari kecil," Nenek Sabrina mengangguk pelan, sepertinya rumor seperti ini akan cepat menyebar luas kalau di ucapkan oleh orang yang tepat. "Kita harus mencari sumber gosip yang dipercaya," ucap Nenek Sabrina."Maksud mama orang besar yang selalu di percaya kalau menyebarkan rumor?" tanya Tante."Ya, begitulah. Siapa ya Kira-kira orang yang tepat untuk menyebarkan rumor tentang Soraya yang tidak mempedulikan orang tua yang sudah susah payah mendidiknya, mengeluarkan biaya untuk sekolahnya," jawab Nenek Sabrina."Aku tahu siapa dia. Serahkan saja masalah ini padaku. Aku akan segera menemui beliau," balas Tante.Mereka lalu pergi meninggalkan kediaman Pak Kwong sambil tertawa dan merasa akan menang melawan Soraya yang sudah berada di atas angin itu. Sedangkan di kediaman Pak Kwong sendiri. Cakra mengingatkan agar mengawasi Tante dan Ne

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   bab 113 Jangan bawa-bawa istriku

    Keluarga Huang susah di hadapi, Bu Amber menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan permintaan sang mertua "Kita pikirkan hal lain," ucap Bu Amber."Apa kalian takut? Kita tinggal sebarkan rumor yang tak sedap kepada masyarakat mengenai hal itu," ujar Mertua Bu Amber.Bu Amber lagi-lagi menggelengkan kepalanya lalu sesekali memijit kepalanya yang sakit."Ibu tidak tahu betapa mengerikannya keluarga Huang kalau kita mengingkari janji yang kita sepakati," ucap Bu Amber."Kalau kamu tidak berani, biar ibu saja," balas Mertua Bu Amber.Brak! Pak Kwong menggebrak meja. "Kalau tidak tahu seperti apa kejamnya kelurga Huang lebih baik Ibu diam saja," ucap Pak Kwong yang terlihat jelas wajahnya sangat marah."Kenapa Kalian tidak berani menghadapi wanita tidak tahu diri itu, padahal dia tidak punya orang tua!" seru Ibu Pak Kwong."Dia memang tidak punya orang tua atau keluarga, tapi sekarang dia menjadi bagian dari keluarga Huang. Masih mending keluarga Huang mau memberikan bantuan mo

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 112 Jebak Soraya.

    Pak Darius tersenyum tipis, lalu dengan sigap mengatakan, "Kalian harus tunduk dengan aturanku," "Kami akan tunduk dengan semua aturan Pak Darius," balas Pak Kwong. Pak Darius tersenyum licik, "Kalau begitu, kalian harus menandantangani perjanjian di atas kertas, jika kalian sejengkalpun kalian menyakiti menantuku, maka kalian harus mengganti sepuluh kali lipat dari modal yang kalian terima. Satu lagi, aku bebas menghukum apa saja siapa pun keluarga Kwong yang menyakiti menantuku," Semua langsung berdetak kencang jantungnya. Perjanjian ini terlalu berbahaya tapi kalau tidak diterima mereka sedang membutuhkan bantuan keuangan. Pak Kwong melirik Bu Amber yang sepetinya juga kebingungan termasuk para nenek yang tidak ingin mengambil resiko sepeti ini. Mereka tidak akan bisa menindas Soraya lagi kalau menandatangani perjanjian itu. Mereka lebih khawatir ke Sabrina yang selalu tidak bisa menahan emosinya melihat keberuntungan Soraya."A-pa tidak bisa perjanjiannya di ubah sedikit?"

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 111 Mari kita berdamai, Soraya.

    "I-tu," ucap Pak Kwong terbata. Waktu itu memang beliau dan Bu Amber mengatakan hal itu. Setelah menikah Soraya tidak akan lagi mendapatkan bantuan finansial dari keluarga Kwong. Tapi saat ini mereka menyadari bahwa saat Soraya meninggalkan Keluarga Kwong, bisnis keluarga Kwong sudah tidak stabil lagi seperti saat Soraya yang menghandle. Sabrina yang tumbuh dengan sikap manja itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa marah dan membuat pelanggan kecewa. "Apa betul kalian mengatakan hal seperti itu?" tanya Pak Darius."Kami menyesal mengatakan itu," ucap Pak Kwong."Maksud kami saat itu adalah, tidak lagi memberikan bantuan uang jika dia memilih menikah dengan seorang pelayan. Waktu itu Damar menyamar sebagai pelayan di pesta pernikahan putri kami, Sabrina. Kami tidak tahu kalau ternyata Damar adalah pewaris sah keluarga Huang, maafkan kami Soraya," jelas Bu Amber panjang lebar.Keluarga yang lain juga mengiyakan ucapan Bu Amber. Pasalnya Soraya menikah dengan seorang pelayan, lag

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 110 Kita Bukan Keluarga

    Mereka bersamaan saling tatap, tidak ingin dicap sebagai orang yang menelantarkan Soraya dimata Pak Darius. Pak Wong langsung menyangkalnya."Soraya, kami selalu menganggap mu anak kandung, walau kenyataannya tidak seperti itu. Maafkan Tantemu karena tidak bisa menjaga sikap," ucap Pak Kwong."Maaf?" tanya Pak Darius. "Begitu enteng tangannya menyakiti menantuku, sekarang hanya minta maaf?" imbuh pak Darius."Aku mohon maafkan aku, aku mengaku bersalah, tapi aku hanya mengingatkan Soraya agar tidak berlagak dan sombong karena Kakakku lah yang membawanya dari tempat kotor dan merawatnya menjadi barang yang indah sehingga dia bisa dinikahi oleh keluarga kaya. Aku hanya mengingatkan agar dia tidak lupa darimana dia berasal dan siapa yang menolongnya!" tegas Tante membela diri.Pak Darius semakin geram dengan ucapan Tante, dia sama sekali tidak tulus minta maaf, hanya menekankan mereka telah berjasa merawat Soraya sehingga layak menjadi barang jual yang mahal."Sampai detik ini kalian mas

DMCA.com Protection Status