Share

Hamil

Samira kembali bertanya hal yang sama. Pikirnya, mungkin sang dokter kurang jelas mendengar.

"Anda tidak sakit."

Dahi Samira sampai mengkerut mendengarnya. Tidak mungkin ia dibawa ke sana kalau keadaannya baik-baik saja.

Tapi ...

Samira kaget, uluran tangan tiba-tiba sang dokter yang mencoba menjabatnya. “Selamat, Anda hamil!”

Berbeda dengan wajah bahagia sang dokter, Samira nyaris jatuh pingsan mendengarnya.

Wajahnya memucat, sampai tangannya yang bergetar mencengkeram sisi meja guna menahan tubuhnya yang ikut bergetar. Seketika ia merasakan semua sekelilingnya runtuh.

Sampai dokter meletakan beberapa bungkusan obat di depannya, Samira yang bergeming kembali tersentak.

Tanpa bicara apapun lagi, dalam kebimbangan dan dengan beban yang berat di kepalanya, Samira keluar dari ruangan dokter.

"Samira, apa kata dokter?" tanya Morgan yang cemas menunggunya sedari tadi.

"Tidak apa-apa. Katanya karena kelelahan saja," bohong Samira menutupi raut wajahnya yang memucat dan menegang.

"Jadi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status