Share

Santi Memperingati Rania

Ternyata Devan sedang melakukan panggilan telepone. Begitu melihat kedatangan Deni, pria itu memutuskan untuk menyudahinya.

"Tuan. Ada yang ingin saya tunjukkan pada anda," ujar Deni segera, setelah dirinya telah berada didekat Devan.

Devan yang sebelumnya akan melayangkan pertanyaan-- memilih untuk mengurungkan niatnya, sebab rasa penasaran telah menyelimuti diri setelah mendengar apa yang baru saja Deni sampaikan.

"Apa, itu?" tanya Devan menuntut, manik hitam legamnya begitu tajam--dan dalam menatap anak buahnya itu.

Bukannya menyambut pertanyan yang Devan layangkan, Deni justru merogo saku celana dan mengeluarkan benda pipih miliknya, dan menyerahkannya pada Devan,

Menatap Deni dengan lekat-lekat, dengan gerakan tangan yang ragu Devan mengambil gawai dalam genggaman Deni.

Sepasang mata Devan membelalak lebar, pria itu seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Rania, istrinya--berdebat dengan Santi. Seketika, senyum mengembang di wajah Devan--pria itu nampak bangga.

"Ambi
Popyani

Jangan lupa tinggalkan komentar, dan follow akun IG aku @popy--yanni untuk melihat visual Rania dan Devan.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status