Share

Devan Menemui Rania

Devan begitu resah. Sejak Deni menunjukkan foto-foto Dion bersama Rania istrinya, membuat pria itu tak dapat tenang.

"Aku harus menemui Rania!" gumam Devan, pria. Dirinya takut kalau Dion akan melakukan hal yang buruk pada istrinya--mengingat dendam pria itu pada sang kakek.

"Sangat tidak mungkin-Tuan. Penjagaan di sini sangatlah ketat. Hampir disetiap sudut area rumah, ada anak buah dari Tuan besar," papar Deni.

"Tapi, bagaimanapun-aku harus menemui Rania. Dia sama sekali tidak mengetahui siapa-itu Dion. Bagaimana, kalau Dion--menyakitinya?!" sahut Devan, resah yang kian menjadi membuat nada suara pria itu telah meninggi dari sebelumnya.

"Saya harap anda tenang-Tuan. Saya akan memikirkan caranya. Dan, kalau begitu saya permisi dulu. Kalau terlalu lama-lama di sini--bisa-bisa Tuan besart curiga," pamit Dion, dan pria itu segera berlalu dari dalam kamar.

Hening kembali menyelimuti di dalam kamar--setelah perginya Deni. Devan yang kembali sendiri, membuat pria itu kembali teng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status