Share

156. Kau Bukan Istriku!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 16:42:44

Tangan Samantha membelai dada telanjang Dan Theo, setelah berhasil melepas semua kancing kemejanya.

‘Aish, sialan! Tubuhnya bagus juga!’ batin wanita itu tersenyum licik.

“Kau sangat berkeringat. Apa rasanya sangat panas? Aku akan membuatmu merasa lebih baik, Sayang,” tutur Samantha dengan suara seraknya.

Sebelah tangannya merayapi belakang leher pria itu dan memandunya lebih dekat. Dia berniat memanggut bibir Dan Theo, tapi saat nyaris bersentuhkan, pria itu mendadak berhenti. Bahkan detik berikutnya, tangan Dan Theo menampik lengan Samantha dan langsung mencengkeram lehernya.

“Ugh ….” Samantha sekejap tersentak saat napasnya tercekat.

“Kau bukan istriku!” tukas pria itu mengernyit.

Bulu mata Samantha gemetar seraya menjawab, “a-apa maksudmu, Sayang? Ini aku. Annelies!”

Namun, ucapan tersebut malah semakin memicu tangan Dan Theo mencekik lebih kuat. Di tengah kuasa obat perangsang yang membuat tubuh dan pikiran kacau, secuil kewarasan Dan Theo tiba-tiba muncul.

‘Aku sangat mengenal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ^⁠_⁠^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   157. Aku Tidak Mau Mati Konyol

    “Apa yang kau lakukan? Cepat tahan dia!” Samantha mendecak berang pada lelaki bermasker hitam yang datang.Lelaki itu pun mendekat, lalu mencekal Dan Theo dari belakang. Dia berusaha merebut pistol Dan Theo, tapi suami Annelies itu malah menampik tangan lelaki tadi.“Aish, sialan! Dalam pengaruh obat pun dia tetap brengsek!” umpat lelaki bermasker hitam kesal.“Lakukan apapun untuk membuatnya diam di ranjang!” pekik Samantha yang berusaha menegakkan diri. Lelaki bermasker itu lantas menyeret Dan Theo ke tempat tidur. Sial, niatnya gagal karena Dan Theo tiba-tiba menyikut ulu hatinya cukup keras.“Dasar bajingan!” Lelaki bermasker itu mengernyit sakit.Dia yang hendak merengkuh Dan Theo lagi, seketika terbelalak saat moncong pistol pria itu terarah ke dahinya.“Enyahlah, kalian!” Dan Theo berkata sambil menahan pening.“Menyerah saja, brengsek. Kau pikir bisa bertahan dengan kondisi tubuhmu seperti itu?!” sambar lelaki bermasker itu. “Kau … argh!”Dirinya yang hendak bangkit, seketika

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   158. Direktur, Kami Menemukannya!

    ‘Dan Theo, apa yang kau lakukan bersama Samantha?!’ batin Annelies seiring ketegangan yang merambat ke lehernya.Sepasang matanya gemetar melihat pemandangan menjijikkan tersebut. Seperti ada empedu yang naik ke mulutnya dan membuatnya mual. Sialnya, kaki Annelies enggan melangkah. Harga dirinya bisa hancur jika langsung kabur tanpa penjelasan di depan para tamu dan kolega bisnisnya.‘Astaga, bagaimana ini?!’ Cloe yang tersentak kaget.Sekretaris itu mengamati Annelies yang terguncang di atas panggung. Dia yakin Annelies lebih terkejut dari pada dirinya. Cloe harus segera mengambil tindakan.Dia ke arah staff yang bersiaga di dekatnya.“Matikan layarnya. Sekarang!” tukas Cloe buncah.Perintahnya itu seketika membuat bawahannya bergerak cepat. Mereka menuju tim teknis yang mengatur panggung termasuk lighting dan layarnya.Namun, entah mengapa mereka sangat lama. Setiap detik video berputar, bisa sangat merugikan Annelies dan perusahaan. Cloe pun berniat menyusul. Tapi baru berjalan beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   159. Aku Hampir Gila, Annelies!

    “Tuan Dan Theo. Beliau ada di kamar ujung!” tukas sang pengawal yang sontak membuat mata Annelies melebar.Annelies menelan saliva berat, lalu bertanya, “a-apa dia bersama wanita itu?”“Tidak, Direktur. Kami menemukan Tuan Dan Theo sendiri di dalam kamar mandi,” sahut pengawal tadi.“A-apa? Kamar mandi?!” Annelies memastikan.Begitu lawan bincangnya mengangguk, Annelies pun langsung bangkit. Dia bergegas pergi ke tempat yang dimaksud dengan perasaan campur aduk. Pasalnya dia melihat dengan jelas sang suami bercumbu dengan Samantha. Lalu kini Dan Theo di kamar mandi? Hati Annelies sangat hancur memikirkan kemungkinan terburuk.Di kamar ujung lantai sembilan, pengawal berambut cepak tampak memapah Dan Theo yang basah kuyup. Dia membaringkan pria itu ke sofa bertepatan saat Annelies datang.“Dan Theo?!” Annelies menatap tegang mendapati kondisi suaminya.“Direktur, sepertinya Tuan Dan Theo terkena afrodisiak,” katanya melaporkan.“Afrodisiak?!” sahut Annelies dengan rahang yang mengeras.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   160. Wajah Saya Bukan Tipe yang Mudah Dilupakan

    “Aku dengar kau tertembak. Ternyata masih hidup?” Kaelus berkata sambil memasukan kedua tangan ke saku celana.Serena menarik senyum miring melihat lelaki gondrong itu di dekat pintu. Belum sampai menimpali, wanita paruh baya itu malah dibuat terbelalak saat Velos juga masuk.‘Hah! Orang itu?!’ batinnya menatap tegang.Kaelus seketika curiga ketika memperhatikan perubahan ekspresi Serena. Terlebih saat melirik sang adik di sebelahnya.‘Apa mereka saling kenal?’ batinnya menerka.Kedua pria itu pun mendekat ke brankar. Serena berusaha menghindari tatapan Velos yang sejak tadi tajam padanya.Wanita itu berdehem dan lantas berkata pada Kaelus. “Aku tidak tahu kau akan datang.”“Nyonya, kau mengenal pria di sebelahku?” sahut Kaelus bertanya gamblang.Serena menatap Velos sekilas, mulutnya sangat enggan menjawab.“Sepertinya Anda tahu siapa saya. Benar ‘kan?” Velos sangaja menyambar, hingga memicu manik Serena bertambah lebar.Akan tetapi wanita itu malah tertawa.“Entahlah, banyak orang y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   161. Kau Tidak Akan Mengkhianatiku

    “Apa dia sudah gila?!” tukas Annelies mendapukkan alisnya.Emosinya membengkak saat melihat media social milik Samantha yang mengunggah foto editan mesranya bersama Dan Theo. Ya, bukannya bersembunyi, Samantha malah sengaja mengundang kontroversi setelah menyebar video panasnya tadi malam.‘Hah! Kenapa Kak Logan membiarkan Samantha begitu saja? Biasanya dia langsung mengambil tindakan saat ada yang mempermalukan keluarga Langford. Apa sekarang dia diam saja karena ini putrinya?!’ batin Annelies bersamaan amarah yang naik ke dadanya.Di tengah ketegangan Annelies, Cloe pun menginterupsi, “maaf, Direktur. Setelah melakukan penyelidikan tadi malam, tim keamanan menemukan remakan CCTV mencurigakan. Anda bisa melihat videonya di slide berikutnya.”Mendapati laporan itu, Annelies langsung mengecek video yang dimaksud.‘Samantha sudah tidak waras!’ batinnya saat melihat rekaman gadis itu memapah Dan Theo masuk kamar.Namun, setelah beberapa menit, rupanya ada seorang lelaki berpakaian serba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   162. Dia Harus Mendapat Hukuman!

    “Beraninya kau masuk ke sini?!” Logan mendecak geram begitu melihat Lewis.Putranya sudah dua kali ini ikut campur urusannya dengan Grace. Tabiat Logan yang sekeras batu tentunya tak bisa mentolerir lagi.“Lewis Langford, sejak kapan kau berani melawanku, hah?!” Logan melanjutkan dengan nada geramnya. Alih-alih menjawab pertanyaan itu, lewis justru berkata, “Bukankah yang salah Samantha, kenapa Mommy yang mendapat hukuman?”Seketika itu, seringai miring mengebaki bibir Logan. Dia memicing tajam dan lantas menghempas Grace ke lantai. “Argh!” Garce pun mengerang perih saat dahinya tak sengaja menatap pinggiran nakas dekat dinding.Bahkan sialnya tangan wanita itu juga terkena pecahan gelas alkohol yang semula di lempar Logan. “Lihat? Apa yang akan kau lakukan? Kau akan membalasku?!” Logan mendecak dengan amukan tertahan. Tanpa melirik Grace, dia pun melangkah menuju sang putra. Sebelah tangannya merogoh belati dari selipan pinggang. ‘Hah! Ti-tidak … jangan lakukan!’ batin Garce ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   163. Dunia Memberinya Karma!

    Di dalam kamar mandi, Samantha berkumur dengan air. Dia meraih handuk dan mengusap sekitar mulutnya.‘Apa yang terjadi padaku?’ batin perempuan itu menatap dirinya sendiri di cermin.Sebelah tangannya menumpu pada wastafel dengan napas tak beraturan. ‘Jika diingat-ingat, bulan ini aku belum datang bulan. Harusnya memang menstruasi seminggu lalu ‘kan?’ sambungnya dalam hati. ‘Mungkinkah aku benar-benar hamil?!’ Iris Samantha melebar saat menerka.Tangannya melempar handuk tadi dan menyugar rambut dengan gelisah. “Tidak bisa, aku harus memeriksanya!” tukasnya yang lantas keluar.Baru saja membuka pintu kamar mandi, wanita itu dikejutkan oleh Alexei yang berdiri di hadapannya.“Apa yang terjadi padamu? Kau ….”“Paman, aku tidak tahu sedang masuk angin biasa atau mengandung bayi. Tapi anehnya aku belum menstruasi padahal minggu-minggu ini waktunya datang bulan,” katanya sebelum ucapan Alexei tuntas. Dia mengerjap dengan tatapan kosong, tapi Alexei malah menarik seringai miringnya. Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   164. Mari Berkencan!

    “Beliau bilang dari Yayasan Narrow, Direktur,” tutur Cloe yang seketika membuat Annelies mengernyit. Bicara pasal Yayasan Narrow, Annelies jadi tertegun. Hubungannya dengan orang-orang di sana sudah retak sejak insiden mengerikan yang melibatkan ketua yayasan. Bahkan Annelies sempat dituduh sebagai pelaku pembunuhan kala itu. ‘Siapa kira-kira yang datang. Jika sampai menungguku selama acara konferensi pers, artinya dia punya maksud penting ‘kan?’ batin Annelies bertanya-tanya. Mereka pun melangkah menuju ruang tunggu Beta House. Cloe mengetuk pintu kaca di sana, lalu membukanya untuk Annelies masuk. “Nona Annelies,” tutur seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan. Manik Annelies berubah lebar saat menyadari lawan bincangnya ialah istri mendiang Tuan Narrow. “Oh, Nyonya Narrow. Saya tidak menyangka Anda datang mengunjungi saya,” balas Annelies terkejut. Padahal saat itu Nyonya Narrow-lah yang paling menghardik Annelies atas meninggalnya sang suami. Bahkan memutus hubunga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   330. Extra Part: Kenapa Kau Mirip Denganku?

    “Aku yang akan membawa keranjang ini untuk Bibi Cloe!” Gadis kecil itu berujar tegas. Dia berbalik, bermaksud pergi. Tapi Ditrian langsung menahan bahunya, hingga anak perempuan tadi berhenti. “Aku yang melihatnya lebih dulu. Jadi berikan padaku!” tukas Ditrian dengan tekanan di akhir katanya. Lawan bincangnya menoleh dan lantas membantah, “kau tidak dengar? Keranjang bunga untuk anak perempuan. Memang kau perempuan?!”Tangannya menepis pegangan Ditrian, lalu mengamati anak laki-laki itu sambil tersenyum miring. “Yah … karena kau merengek terus, kau memang mirip anak perempuan,” ujarnya yang lantas menyodorkan keranjang bunga itu. “Ambillah kalau kau mau!”Alih-alih meraihnya, Ditrian justru bungkam seraya memasukkan kedua tangan ke saku celana. Ya, dia pernah melihat Dan Theo melakukan itu saat bicara dengan bodyguardnya.“Anak kecil, siapa namamu?” Ditrian bertanya penasaran.“Hah! Anak kecil?!” Gadis tadi menyahut sambil merapatkan alis. “Aku saja lebih tinggi darimu. Beraninya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   329. Extra Part: Pendamping Pengantin

    “Hah!” Annelies bergegas mendorong Dan Theo agar menjauh darinya. Meski gerakan itu tiba-tiba, tapi Dan Theo bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga tak sampai terhuyung. ‘Aish!’ Pria tersebut mendesis dalam batin sambil mengusap dagunya. “Ada apa dengan wajah Mommy? Apa Mommy sakit?” Ditrian bertanya dengan polosnya saat mengamati ekspresi buncah sang ibu. Annelies seketika mengubah iras mukanya. Dia tersenyum, sambil membenarkan posisi dasi kupu-kupu kecil yang berada di kerah putranya. “Mommy tidak apa-apa, Ian,” tukas Annelies yang kini berjongkok setinggi putranya. “Oho … putra Mommy sangat tampan dengan pakaian ini!” Ya, bocah lima tahun itu memang tampak menawan. Terlebih caranya melirik dan berucap sangat mirip Dan Theo. Sungguh menggemaskan. Tangan mungil Ditrian menjulur, coba memeriksa kening Annelies di hadapannya. “Tubuh Mommy tidak panas. Mommy tidak demam,” katanya. Sial, tindakan anak laki-laki itu benar-benar di luar bayangan Dan Theo. Dia yang sejak tadi me

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   328. Extra Part: Gaun Biru Sialan

    ***San Carlo, musim semi.“Dan Theo, lihat aku. Apa gaun ini cocok untukku?” Annelies bertanya sambil menyelipkan anakan rambut ke telinga.Sang suami yang tengah menata dasi di depan cermin, lantas mengangkat pandangan. Dari pantulan kaca, jelas sekali istrinya tampak memesona. Tapi perhatian pria itu seketika terganggu, saat mengamati belahan dada Annelies yang terpampang jelas.“Ini gaun karya Fashion Designer terkenal Jenny Shu. Aku beruntung bisa mendapatkan edisi terbatas dari koleksi ‘Cinta Musim Panas’ ini!” sambung Annelies masih menantikan pendapat suaminya.Dan Theo menarik seringai tipis, lalu menimpali pelan. “Jenny Shu, ya? Sepertinya aku harus mendatangi Fashion Designer itu dan mengajarinya cara membuat pakaian dengan benar!”“Heuh? Kau bilang apa?” Annelies mengernyit karena tak mendengar kata-kata Dan Theo dengan jelas.Sang suami kini berbalik. Dia mendekati Annelies dengan raut wajah datar. Irisnya mengamati Annelies dari atas sampai bawah dengan serius.“Gaunnya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   327. Ending: Aku Sangat Mencintaimu

    Dan Theo meraih tangan Annelies sembari berujar, “kau akan tau setelah melihatnya, istriku.”Dia pun menarik Annelies mangkir dari belakang vila Serena itu. Annelies jadi kian penasaran sebab Dan Theo membawanya keluar area vila.“Dan Theo, sebenarnya kita mau ke mana?” Annelies bertanya sambil membenarkan cardigannya yang melorot.Sang suami yang melihatnya jadi menghentikan langkah. Dia membantu wanita itu merapikan pakaiannya yang tipis. Dia menilik sampai ke kaki istrinya dan menyadari bahwa Annelies hanya mengenakan sandal rumah.Tanpa menjelaskan tempat tujuannya, Dan Theo malah berbalik lalu berjongkok di depan Annelies.“Naiklah, istriku,” katanya yang bermaksud menggendong Annelies ke punggungnya.“Aku bukan anak kecil!” sahut sang wanita tersenyum miring.Akan tetapi Dan Theo tetap mempertahankan posisi itu, hingga membuat Annelies naik ke punggungnya.“Jangan bilang aku berat!” Annelies mendecak sebelum suaminya tersebut protes.Dan Theo tersenyum miring, lalu menimpali, “si

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   326. Apa Kau Ingin Berciuman Sekarang?

    “Istriku.” Dan Theo memanggil selaras dengan langkahnya yang kini mendekati Annelies.Tangannya merengkuh pinggang wanita itu, lalu bertanya, “kau menyukainya? Karena waktunya singkat, kami hanya menata lampu-lampu yang sudah ada.”Annelies memindai sekitar, sepasang manik hazelnya berbinar melihat beberapa lampion berbentuk panjang khas Ceko yang terpajang di beberapa pagar. Ada juga yang menggantung di dekat taman. Sungguh, tempat itu semakin memukau dan suasana pun berubah hangat.“Sangat indah, suamiku.” Annelies membalas saat menoleh pada Dan Theo.“Setiap akhir musim panas, ada festival delle Lanterne. Orang-orang Ceko akan menerbangkan lampion seperti itu di pinggir pantai.” Serena yang berada di belakang, kini buka suara.Annelies beralih menatapnya, sembari bertanya, “benarkah? Aku baru mendengarnya, Ibu.”“Ya, sebab itu Ibu selalu menyiapkan banyak lampion saat mendekati hari festival. Kalian beruntung datang sebelum akhir musim panas. Nanti kita semua bisa datang ke festiv

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   325. Dia Benar-Benar Replika Ayahnya

    “Kaelus? Apa yang terjadi pada wajahnya?” Cloe berujar dengan alis bertaut. Annelies yang mengerti kecemasannya pun mundur, seraya berkata, “kalian bicaralah, kami akan masuk dulu.”Begitu lawan bincangnya mengangguk, Annelies dan yang lainnya beranjak ke dalam vila. Serena berjalan di depan sambil menggendong Ditrian.Tapi saat tiba di dekat pintu, dia lantas bicara pada anak buahnya, “tambah penjagaan di vila ini, terutama malam hari!”“Baik, Ketua!” balas anteknya sigap. Sementara di luar, Cloe menghampiri Kaelus dengan iras muka cemasnya. “Kau terluka?” katanya saat berhenti di hadapan pria tersebut.Bukannya menimpali dengan ucapan, Kaelus justru memeluk Cloe dengan hangat. Dekapannya semakin erat seakan menyalurkan seluruh rindu yang tertahan berbulan-bulan.“Kaelus, kau dengar aku? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahmu jadi seperti ini?” tukas Cloe lagi.“Ehei … kita baru bertemu, tapi kau sudah mengomeliku?” sahut pria itu protes.Cloe mengembuskan napas panjang, tang

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   324. Aku Benar-Benar Menemukan Ibu

    “Dan Theo ….” Annelies berpaling pada sang suami.Maniknya yang gemetar seakan meminta kepastian pria itu bahwa dirinya tidak salah lihat.“Ya, istriku. Bukankah kau merindukan beliau?” tutur Dan Theo menaikkan kedua alisnya.Annelies mengerjap. Dia nyaris tak percaya, tapi pengelihatan dan ucapan Dan Theo benar-benar nyata.“Mari kita temui Ibu mertua!” Pria itu melanjutkan katanya sambil memandu sang istri melangkah ke depan.Mereka pun berjalan mendekati Serena yang kini berada di antara antek-antek geng Ceko. Wanita itu berdiri dengan suit putih tulang dan syal elegan yang melingkari lehernya.Benar, setelah berbulan-bulan menghilang akibat insiden penembakan di dermaga De Forte, akhirnya Serena kembali. Semua orang berpikir dirinya sudah tiada, tapi anak buah Velos berhasil menemukannya. Dan selama Annelies di Sociolla, Serena telah menerima perawatan hingga berhasil pulih.Serena menarik sudut bibirnya tipis begitu Annelies dan sang suami berhenti di hadapannya.“Lama tidak bert

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   323. Aku Sangat Merindukan San Carlo!

    “Menurutlah selagi aku belum berubah pikiran, Theodore!” Anthony berujar dengan tatapan tegas.Dan Theo tahu, mustahil jika melawan. Bahkan mungkin akan membuat posisinya dan Annelies dalam bahaya karena hal ini memang perjanjian awal.Dengan rahang berubah ketat, Dan Theo pun berujar, “baiklah, aku akan pergi bersama Annelies. Tapi Ayah harus menepati janji. Jangan pernah mengganggu kami lagi!”“Apa kau pernah melihatku berkhianat?!” sambar Anthony yang lantas meraih cerutunya.Tangan Dan Theo mengepal geram, sampai kapan pun dia tak rela meninggalkan satu putranya bersama Anthony.‘Tunggu Daddy, Dylan. Suatu hari, Daddy pasti menjemputmu!’ batin pria itu penuh tekad. Dirinya lantas menunduk hormat di hadapan sang ayah. Tanpa bertukar suara lagi, Dan Theo pun mangkir dari ruangan tersebut.Sialnya, Eugen masih menunggu di luar. Rasanya Dan Theo ingin menghajarnya, tapi Annelies pasti sudah menunggu. Dia tak akan membuang waktu untuk hal yang sia-sia.Namun, bukannya membiarkan Dan T

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   322. Perintahku yang Paling Mutlak!

    “Mohon maaf, Tuan Theodore. Tuan Eugen sudah membawa pergi bayi pertama Anda!” tukas sang Perawat menunduk.Dan Theo yang mendengarnya pun mengernyit geram. Belum juga Annelies dan dirinya menggendong bayi itu, tapi sang ayah sudah buru-buru mengambilnya. Bukankah bayi itu butuh Annelies untuk menyusu?‘Sial! Kenapa Ayah sampai bertindak seperti ini? Anak itu masih bayi dan butuh ibunya!’ batin Dan Theo meradang dalam dada.Dirinya tak sanggup menyampaikan perkara ini pada sang istri. Terlebih kondisi Annelies masih lemas. Dia tak mau wanita itu cemas, bahkan kesehatannya menurun jika memikirkan bayi pertamanya.‘Sebaiknya aku tidak membahas bayi dulu,’ geming Dan Theo dengan alis berkedut.Dia akhirnya kembali mendekati Annelies dan berupaya mengalihkan perhatian.“Istriku, para Perawat akan memandikan bayi-bayi kita dulu. Kau tenang saja, bayi-bayi kita sangat tampan dan memiliki mata yang indah sepertimu,” tutur Dan Theo merengkuh tangan Annelies.Sang wanita tersenyum binar, semba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status