Home / Romansa / Stuck On You / Pasola, The Ritz Carlton Pacific Place

Share

Stuck On You
Stuck On You
Author: Brightwin

Pasola, The Ritz Carlton Pacific Place

Author: Brightwin
last update Last Updated: 2021-04-03 11:48:43

Sebuah mobil sports silver berhenti di sebuah restoran megah nan elite di Jakarta Selatan. Pintu mobil terbuka dengan sendirinya, sudah  terlihat kaki jenjang yang terbalut oleh celana bahan hitam berkilau dan kaus kaki hitamnya sampai mata kaki. Seorang pria sudah berdiri dengan tegap, sembari  memasukkan satu tangannya di saku celana bahan hitam yang dikenakannya. Tubuh pria itu begitu proporsional dan bidang tegap, sehingga menjadi objek penglihatan tanpa kedip oleh  para pengunjung yang melintas disekitaran restoran. Bahkan, saking terpesonanya dengan sosok pria itu, tanpa sadar jika salah satu kaki pengunjung saling menginjak dengan kaki temannya.

Kim Andersean Bharaswara, pria tampan sejuta pesona ini adalah seorang Presdir di Perusahaan The Bharaswara Corporation. Pria yang digilai banyak wanita, dijadikan sebagai pangeran impiannya itu adalah seorang yang tak mempercayai akan sebuah pernikahan. Bahkan Kim, panggilan pria itu tidak ingin berkomitmen dalam sebuah pernikahan yang menurutnya begitu membosankan. Sifatnya jauh berbeda dengan kebanyakan orang yang ingin hidup bahagia dengan pasangannya di dalam sebuah pernikahan.

Kim adalah tipikal pria yang dingin dan sulit jatuh cinta. Namun ia akan berubah hangat kepada orang yang disukainya.  Jika ia sudah merasakan getaran jatuh cinta kepada seorang perempuan membuatnya akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan perempuan itu. Namun, sampai sekarang tidak ada perempuan yang membuatnya luluh dan jatuh cinta, setelah Kim dikhianati oleh cinta pertamanya yang berselingkuh dengan ayah kandungnya sendiri. Di dalam hidup Kim hanya ada beberapa model terkenal yang dekat dengannya tapi tidak sampai membuatnya jatuh cinta.

“Mari Pak Bos, saya sudah memberitahukan kepada manajer restoran ini untuk menyiapkan minuman anggur merah (cabernet sauvignon) favorit anda,” ucap salah seorang pria yang diyakini adalah sekretaris dari Kim. Penampilan dari sang sekretaris pun tak kalah mencuri perhatian dengan atasannya yang begitu rapi dan tampan.

“Ya sudah.” Pria itu segera melangkah masuk ke dalam restoran diikuti oleh sekretarisnya yang berjalan di belakangnya. Tanpa ada kasta bagi Kim untuk menjawab sapaan dari dua orang satpam yang menyapanya begitu ramah. Walaupun raut wajah Kim begitu dingin dan penuh kuasa. Namun, hatinya lembut bagaikan sutra.

 “Selamat datang, Pak Kim. Saya sangat senang dengan kedatangan Pak Kim di restoran kami,” sapa Keiko seorang manajer di restoran ini yang menyambutnya di depan pintu ketika Kim baru saja tiba.  Kim terus memperhatikan sikap sang manajer yang sedikit seperti banci lebih tepatnya, wajahnya begitu kemayu tak ada wajah seorang pemimpin. Sehingga wajah dari sang manajer sama sekali tak ditakuti oleh para karyawannya karena tampak begitu polos.

Sedangkan di setiap kursi yang diduduki oleh para pengunjung begitu histeris dengan kedatangan sosok Kim Andersean Bharaswara. Pria tampan dengan segudang prestasi di perbisnisan level dunia. Kemahirannya dalam berbisnis begitu diakui oleh para pengusaha asing. Dan tidak terkecuali para pelayan perempuan yang juga ikut histeris melihat suami impiannya datang ke restoran ini. Sesuatu hal yang dapat mereka hayalkan sebelum tidur.

“Pesanan saya,” ucap Kim yang sudah duduk di kursi khusus yang disediakan untuknya. Kedua matanya tak henti-hentinya menatap Keiko, dan membuat Keiko menohok karena belum mengerti.

“Pesanan dari Pak Kim, minuman anggur merah favoritnya, cabernet sauvignon. Bukankah saya sudah memesannya khusus di restoran ini,” sahut sekretarisnya dengan tegas. Barulah Keiko mengerti dengan maksud dari Kim.

“Ah ... iya. Baiklah Pak Kim, saya sudah menyiapkan minuman anggur favorit anda, dan akan membawakan segera,” jawabnya.

Kim menggerakkan tangannya sebuah tanda jika sang manajer restoran harus segera mengambilkan minumannya. Tanpa menunggu lama bagi sang manajer untuk mengambilkan minuman untuk tamu spesialnya.

Selang beberapa menit datang seorang pelayan perempuan yang membawa sebuah minuman pesanan dari Kim tadi. Wajah sang pelayan itu terus menyiratkan senyuman ramahnya kepada sekretaris Kim. Walaupun hatinya begitu kesal dan dongkol, karena sebelum diperintahkan untuk membawa minuman ini. Sasi terlebih dahulu berdebat dengan Keiko yang langsung menarik pergelangan tangannya, ketika dirinya baru selesai membasuh wajah di toilet karena rasa kantuk yang sedang melandanya. Dan sang manajer menyuruhnya untuk tersenyum ramah kepada pelanggan spesialnya ini.

Dewi Sasikirana, perempuan berusia 25 tahun, seorang pelayan di sebuah restoran elit di Jakarta. Ia terpaksa harus menjadi pelayan dan bekerja paruh waktu demi membiayai pengobatan sang ayah yang menderita penyakit gagal ginjal dan komplikasi penyakit lainnya yang begitu menggerogoti tubuhnya. Sang ayah sudah tak dapat lagi bekerja setelah menderita penyakit dan mengalami kebangkrutan di perusahaan yang didirikannya. Dokter mengatakan jika ayahnya harus melakukan cuci darah minimal dua kali dalam seminggu dan istirahat cukup di rumah. Dari situlah Sasi memantapkan untuk bekerja paruh waktu demi membiayai semua pengobatan ayahnya. Karena harapan Sasi hanya satu, yaitu melihat kesembuhan ayahnya. Sasi pun melarang sang ayah untuk bekerja, walaupun ayahnya begitu kekeh ingin kembali bekerja.

Sasi, panggilan perempuan itu hidup dengan ayah, ibu tiri dan juga saudara tirinya yang bernama Nadine. Hubungan antara sasi dengan ibu tirinya tidak pernah akur, bahkan ketika sang ibu tiri yang bernama Lydia menghina keadaan ayahnya yang sulit berjalan dan tak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Lydia pun memperlakukan ayahnya dengan buruk, di sanalah Sasi selalu merasa sakit hati dan meneteskan air mata, tidak sanggup melihat orang yang sangat dicintainya diperlakukan seperti itu.

“Maaf mengganggu waktunya, Pak ....” Sasi masih mengingat nama pria yang sempat didengarnya dari sang manajer. “Pak Kim, maaf. Saya membawakan minuman anggur merah khusus pesanan Pak Kim yang disediakan di restoran kami,” ucap Sasi yang menaruh satu botol minuman anggur segar dengan gelas kecil di atas meja. Sedangkan kedua mata pria itu masih menatap lekat wajah Sasi tanpa kedip. Bahkan ketika Sasi berjalan ke arah mejanya, wajah Sasi sudah menjadi objek penglihatan Kim dan pria itu merasa sedikit tertarik padanya.

“Selamat menikmati minumannya,” ucap Sasi kembali sembari tersenyum ramah, memamerkan gigi gingsulnya yang begitu lucu ketika tersenyum. “Oh iya, saya lupa. Apa Pak Kim dan temannya mau memesan makanan yang paling lezat di restoran kami. Western, Indo, Asia dan lainnya. Semuanya sudah tersaji di restoran kami,” tawar Sasi sembari tersenyum lagi. Namun lama kelamaan perempuan itu  merasa aneh dengan wajah tamunya yang terus menatap ke arahnya, membuat Sasi sedikit gugup dengan wajah tampan dari tamunya ini. Secara perlahan Sasi mengerutkan kembali bibirnya yang melengkung tadi ke bentuk semula.

Sasi menggerutu dalam hati, bahkan ia menjatuhkan tatapannya secara perlahan ke arah penampilannya. Apa mungkin penampilannya ini yang membuat pria itu terus menatapnya tanpa kedip. Namun, tatapan dari pria itu bukanlah tatapan mengejek atau menghina, melainkan sebuah tatapan seperti seorang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, apa mungkin pria tampan sepertinya jatuh cinta padanya. Sasi segera menghilangkan pikirannya itu jauh-jauh, karena hal itu tidak mungkin terjadi.

Lama kelamaan Sasi sedikit risih dengan tatapan Kim, tidak mengeluarkan sepatah kata apapun namun kedua bola matanya malah terus memandanginya.

“Saya pesan kamu!” tegas Kim yang mengeluarkan nada suara baritonenya yang sejak dari tadi ditunggu oleh Sasi, bahkan begitu terdengar maskulin oleh telinga Sasi.

To be continued...

Related chapters

  • Stuck On You   Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

    “Saya pesan kamu!” tegas Kim yang mengeluarkan nada suara baritonenya yang sejak dari tadi ditunggu oleh Sasi, bahkan begitu terdengar maskulin oleh telinga Sasi.Sasi masih tercengang karena tidak mengerti maksud perkataannya.“Pesan saya, maksudnya?” tanya Sasi tak paham. Tidak hanya Sasi yang tercengang, melainkan sang sekretaris pun menampilkan wajah yang sama seperti Sasi. Win merasa bingung dengan ucapan atasannya itu.Kim mengubah posisi duduknya menghadap Sasi sekarang. Fokus kepada perempuan itu yang sedang berdiri di hadapannya, membuat Sasi sedikit merasa canggung ketika melihat dengan jelas rupa salah satu pengunjung spesialnya itu yang memang sangat tampan, dan mampu menggoda para perempuan. “Iya, saya pesan kamu untuk menemani saya malam ini di sebuah hotel berbintang,” tukasnya sambil tersenyum tampan, seperti tanpa beban bagi Kim mengatakan kalimat itu.“Saya akan memberikan apapun yang kamu mau, dengan syarat berikan tubuh kamu k

    Last Updated : 2021-04-03
  • Stuck On You   Saya Suka Sama Dia (Dewi Sasikirana)

    Kim mendadak mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibirnya kembali, seperti tidak suka dengan yang diucapkan Sasi. Laki-laki itu mendekatkan jarak wajahnya dengan Sasi membuat perempuan itu harus memundurkan wajahnya, karena tidak ingin saling berdekatan. Bahkan sudah terdengar suara histeris para perempuan di restoran ini dengan yang dilakukan oleh Kim kepada Sasi.“Kamu pikir ... saya percaya dengan yang namanya per-ni-ka-han.” Kim mengulang kembali kata ‘pernikahan’ dengan terbata-bata, tapi penuh penegasan.“Saya nggak suka berkomitmen dengan yang namanya pernikahan, saya cuma ingin senang-senang saja tapi nggak mau berhubungan dalam pernikahan, karena hal itu membosankan,” tegas Kim yang masih berbicara dengan jarak yang begitu dekat dengan Sasi, bahkan deru napas Kim pun terdengar jelas di telinga Sasi, membuat jantung dan aliran daranya seperti berjalan tak normal.Dengan cepat Sasi langsung menjauhkan tubuhnya dari Kim.“Ya udah, Pak Kim cari s

    Last Updated : 2021-04-03
  • Stuck On You   Linggar Pradipta

    Sasi berlari terengah-engah ketika ia ingin segera sampai di halte bus yang cukup jauh dari restoran tempatnya bekerja. Sesekali Sasi melirikkan matanya kembali ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang putih. Jarak antara restoran ke halte bus memang cukup jauh, beberapa kali pengendara ojek online dan taksi menawarkan diri meminta ditumpangi oleh Sasi. Namun, perempuan yang mengikat rambutnya secara asal itu lebih memilih untuk berjalan kaki untuk sampai ke halte bus. Sasi berpikir jika sisa uangnya dapat ditabung untuk keperluan sang ayah yang masih membutuhkan banyak biaya.Tiba-tiba saja terbesit dalam ingatan Sasi dengan sosok Linggar. Pria yang begitu disukainya namun diantara keduanya tidak memiliki hubungan apapun. Dan sekarang, sosok linggar sedang berada di luar negeri, karena pria itu sedang menjalankan perusahaan ayahnya di Amerika.Waktu yang sudah menunjukkan pukul 22.15 WIB. Jalanan masih terlihat ramai, dengan kendaraan mobil yang m

    Last Updated : 2021-04-05
  • Stuck On You   Diterima Bekerja di Perusahaan TBC (The Bharaswara Corp)

    Tanpa disadari oleh Sasi maupun sang ayah, jika di arah luar pintu yang sedikit terbuka. Kedua mata Lydia terus menatap ketidaksukaan dengan ayah dan anak itu. Lydia memang tidak pernah suka kepada Sasi sesaat ia menikah dengan ayahnya. Perempuan yang pernah menjadi sekretaris ayahnya sesaat Rafi masih menjalankan perusahaannya. Lydia tidak pernah menyukai Sasi, karena ia pun memiliki seorang putri yang seusia dengan Sasi bernama Nadine. Sikap Nadine pun tidak kalah berbeda dari ibunya yang sama-sama tidak menyukai Sasi, dan selalu iri dengan keberhasilan yang diraih oleh Sasi.Setelah selesai melaksanakan pekerjaannya, Sasi kembali ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya yang begitu pegal-pegal ke atas kasur yang tidak terlalu besar dan hanya cukup untuk satu bantal dan guling. Namun, begitu cukup untuk menjadi tempatnya istirahat setelah bekerja seharian.Diraihnya ponsel yang tergeletak di samping dirinya yang terlentang. Sasi teringat dengan peristiwa tadi di mana ia melih

    Last Updated : 2021-04-06
  • Stuck On You   Pertengkaran di Pagi Hari

    Hampir satu jam lamanya bagi Sasi memasak dan menghidangkan makanan yang kini sudah tertata rapi di atas meja makan. Bahkan Sasi pun membuat bubur sehat atas saran sang dokter untuk ayahnya. Sasi masih berdiri dengan bibirnya yang melengkung simpul, ada rasa kebanggaan tersendiri di dalam dirinya ketika ia bisa bekerja di luar rumah sekaligus di dalam rumah.“Seharusnya setiap hari kamu menyiapkan sarapan untuk kami,” gertak Lydia yang tidak tahu malu duduk begitu saja untuk memulai sarapannya bersama dengan Nadien, putri kesayangannya.Sasi merasa dongkol dengan sikap ibu tirinya itu. Namun, ia berusaha untuk menahan amarahnya pagi ini, karena Sasi ingin memberikan kejutan kepada Ayahnya jika dirinya diterima bekerja di perusahaan elite dan terkenal.“Seharusnya tugas rumah dan menyiapkan sarapan adalah tanggung jawab kamu, Lydia. Bukan Sasi, putriku sudah lelah bekerja seharian tapi juga harus memasakkan makanan untuk kalian,” sahut Rafi yang berjalan tertatih-ta

    Last Updated : 2021-04-07
  • Stuck On You   Interviu Pertama Sasikirana (Bertemu Lagi)

    Kim mengemudikan mobilnya dengan cepat, karena jalanan yang terlihat lengang tak banyak pengendara yang bepergian hari ini. Maka dari itu Kim dapat menggunakan jalanan seperti miliknya sendiri. Ketika Kim fokus dengan kemudinya karena hari ini ia tidak berangkat bersama Win, sekretaris pribadinya.Sesekali wajah pria berusia 28 tahun itu menyiratkan senyuman, jika mengingat kejadian semalam. Awal pertemuan antara dirinya dengan Sasi, perempuan yang telah membuat jantungnya berdetak tidak normal. Sasi adalah perempuan kedua yang benar-benar membuatnya jatuh cinta selama hidupnya setelah Estelle.Tak lama ponselnya berdering membuat konsentrasi Kim sedikit membuncah. Dirogohnya ponsel yang berada di dalam saku jasnya. Tanpa melihat si penelepon, Kim langsung memasukkan airpods ke telinganya dan segera menjawab panggilannya.“Halo,” ucapnya terlebih dahulu.Kim mendengar dengan seksama ketika salah satu HRD yang menelponnya dan mengingatkan dengan jadwal int

    Last Updated : 2021-04-08
  • Stuck On You   Kim Andersean Bharaswara (Presdir TBC)

    “Apa kamu Nona Dewi Sasikirana?” sahut seseorang yang berjalan mendekat ke arah Sasi. Seorang laki-laki dengan pakaian formal dan rapi yang tersenyum kepadanya. Terlihat Ghea dan Sella yang menundukkan kepalanya ketika laki-laki itu menghampiri kami.“Iya, Saya Dewi Sasikirana,” jawab Sasi dengan menyiratkan senyuman tak kalah dengan laki-laki berpakaian formal itu yang tersenyum ramah kepadanya.“Ternyata kamu di sini, kenalkan saya Hardy. Salah satu HRD di sini dan orang yang telah menelepon Nona Sasi pagi tadi,” ucapnya yang menadahkan tangannya ke arah Sasi mengajaknya untuk bersalaman. Dengan cepat Sasi pun membalas tagutan tangan sang HRD.“Maafkan saya, Pak. Saya memang mencari-cari ruangan presdir, tapi nggak ketemu.”“Baiklah Sasi, saya akan antar kamu ke ruangan Pak Anders karena beliau sedang menunggu kamu,” ucapnya yang segera pergi dari hadapan Sasi dan juga kedua karyawannya itu. Namun, ketika Hardy yang akan melangkah pergi dihentikan seb

    Last Updated : 2021-04-10
  • Stuck On You   Mencoba Resign (Mengundurkan Diri)

    “Kamu ....” ucap Kim yang menunjuk ke arah Sasi dengan jari telunjuknya. Bibirnya melengkung bebas, sebuah senyuman tersirat di wajahnya ketika mendapati Sasi. Perempuan yang mampu memorakporandakan hatinya semalam sedang berdiri di depan kedua bola matanya.“Anda ‘kan pria semalam yang begitu menyebalkan, mengapa anda bisa ada di ruangan ini?” tanya Sasi dengan polosnya, sedangkan kedua matanya melotot tajam ke arah Kim yang belum menyadari jika Kim adalah Presdir di Perusahaan TBC, dan orang yang akan menginterviu Sasi.Hardy merasa bingung, mengapa atasannya bisa mengenal Sasi, bahkan dengan raut wajahnya yang tampak senang dengan salah satu karyawan yang diterimanya ini, dan mengapa Sasi pun terlihat berani dengan atasannya ini.“Sasi ... beliau ini adalah ....”“Biar saya yang menjelaskan kepadanya, Pak Hardy.” Kim langsung memotong ucapan Hardy yang akan menjelaskan kepada Sasi. Ketika pria itu akan memberitahukan kepada Sasi, jika Kim adalah pres

    Last Updated : 2021-04-13

Latest chapter

  • Stuck On You   Masa Lalu Kim Andersean

    “Nggak!” jawab Sasi singkat. “Mantan kekasih?” tanya Kim kembali yang begitu penasaran dengan kehidupan Sasi sebelum ia bertemu dengannya, tidak mungkin juga bagi perempuan itu tidak pernah berpacaran selama hidup, karena Sasi memiliki wajah yang cantik namun terasa sedikit pendiam dan mungkin kejadian di masa lalu yang tidak diketahui oleh Kim, membuat perubahan di sikap perempuan itu. Sasi begitu malas untuk membicarakan mengenai mantan kekasih, baginya setelah dikhianati oleh cinta pertamanya yang bernama Dave, ia sudah benar-benar mengubur ingatan dan kenangannya dengan Dave. Bahkan sekarang karena perasaannya yang masih digantung oleh Linggar tanpa ada kepastian, membuat Sasi pun sudah tidak memperdulikan lagi akan perasaan Linggar kepadanya, walaupun di dalam hatinya masih ada sosok pria itu. Sasi sudah benar-benar membuang kenangan dan menganggap keduanya sudah mati bak ditelan bumi, dan tidak penting harus dibicarakan kepada orang lain.

  • Stuck On You   Apa Kamu Sudah Punya Kekasih, Si?

    Sasi sedang berdiri menunggu taksi online yang sudah dipesannya tadi sesaat dirinya bergegas untuk segera pulang, karena melihat awan yang sudah mulai mendung membuat Sasi memilih untuk menumpangi taksi saja kali ini, daripada ia kehujanan karena harus menempuh perjalanan lagi menuju halte untuk menunggu bus. Karena jarak perusahaan dengan halte bus tidak terlalu dekat dan membutuhkan sedikit waktu.Sesekali Sasi mengarahkan matanya ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, perempuan itu terlihat was-was ketika taksi online yang sudah dipesannya tak kunjung datang. Dirinya harus segera pulang untuk menyiapkan makan untuk sang ayah, karena ia tidak bisa mengharapkan banyak kepada ibu tirinya itu. Setelah menyiapkan makan untuk ayahnya, Sasi akan kembali bekerja di restoran sampai malam. Bukankah, hal itu begitu melelahkan fisiknya. Namun, tak ada yang dapat dilakukannya lagi selain bekerja untuk kesembuhan ayah tercintanya. Diberikan kesempatan untuk bekerja d

  • Stuck On You   Pak Kim 'Kan Pria Berengsek!

    “Maaf, jika saya mengganggu obrolan Pak Kim dengan Nona Sasi, tapi saya datang ke sini hanya ingin memberikan pesanan dari Pak Kim,” ucap Win yang menghentikan kedua orang yang sedang bertatapan lekat, seperti seorang pasangan kekasih yang sedang dimabuk asmara.Mendengar suara Win, baik Kim mampun Sasi kembali menormalkan keadaannya seperti semula, seolah tidak terjadi apap-apa.Win masuk begitu saja ke dalam ruangan Kim dengan penuh senyuman, sembari menatap ketidakpercayaan ke arah Kim dan juga Sasi. Win merasa heran, karena baru perempuan yang terlihat sederhana inilah yang dapat masuk dan bercengkerama dengan atasannya. Mungkinkah jika perasaan atasannya ini memang benar adanya, dan bukan hanya kepura-puraan semata.Antara Kim dan Sasi tampak serempak menoleh ke arah Win yang sudah berdiri, dengan wajah yang masih menyiratkan senyuman. Sasi yang sebentar menatap Kim dan langsung dibalas tatapannya oleh Kim yang tersenyum aneh. Bahkan, di dalam posisi sepert

  • Stuck On You   Karena Saya Suka Sama Kamu, Si.

    Sasi ingin segera keluar dari ruangan atasannya yang memang dirasa tidak waras. Bahkan dengan tatapannya yang semakin menggila, membuat jantung Sasi terus berdegap dengan kencang dan berpikirannya sudah ke mana-mana, karena ucapan dari Kim yang melantur.“Saya permisi, Pak Kim,” pamit Sasi yang akan segera pergi. Namun, langkah kakinya kembali dihentikan ketika Kim mencekal pergelangan tangannya mencegah Sasi untuk pergi.Antara Sasi dengan Kim saling pandang, Sasi yang tanpa sadar terus menatap wajah atasannya dari jarak dekat, membuatnya sedikit terbuat. Tersadar, Sasi pun langsung menurunkan pandangannya. Sudah dua kali bagi pria itu dengan berani menyentuh anggota tubuhnya, walaupun hanya tangannya saja tidak lebih. Namun, hal itu mampu membuat jantungnya terus berdetak tak karuan.“Lepaskan tangan saya, Pakm” pinta Sasi dengan sopan dan mencoba melepaskan diri dari cekalan Kim.Pergelakan Sasi tidak mampu membuat Kim melepaskan tangannya dengan begit

  • Stuck On You   Karena Kamu Yang Akan Menjadi Istri Saya Kelak, Sasikirana.

    Sasi sudah berada di depan pintu ruangan Kim, ketika salah satu kepala divisi ruangannya memberitahukan kepada Sasi jika sang atasan memanggilnya. Dengan cepat Sasi segera menghentikan pekerjaan untuk menemuinya. Bahkan sekarang terpampang dengan jelas papan nama dari sang presdir yang bertuliskan Kim Andersean Bharaswarra ketika ia masih berdiri di depan pintu ruangannya. Begitu bodohnya bagi Sasi tidak mengenal sosok pria itu, yang Sasi tahu hanyalah nama depannya saja Kim saat di restoran. Namun ternyata nama panjangnya adalah Kim Andersean.Sasi masih berdiri dengan tatapan kedua bola matanya yang tampak lekat menatap papan nama itu. Perasaannya sedikit was-was ketika ia harus berhadapan dengan pria menyebalkan di hari pertamanya bekerja, dan posisinya hanya ada ia dengan Kim.

  • Stuck On You   Panggilan Pertama Bagi Sasi Sebagai Karyawan Kim Andersean

    Hari pertama bagi Sasi untuk memulai pekerjaannya sebagai Graphic Designer di Perusahaan TBC milik Kim Andersean Bharaswarra. Terlihat Sasi yang mengembuskan napasnya secara pelan jika mengingat dirinya akan berhadapan lagi dengan pria menyebalkan seperti Kim. Sasi mencoba menyemangati dirinya untuk bekerja pagi ini, dirinya harus bersikap profesional dalam bekerja tidak boleh memasukkan urusan pribadi ke dalam pekerjaannya, terutama urusan dengan sosok Kim, walaupun ia begitu malas harus bertemu dengan pria aneh yang pertama kali ditemui di muka bumi ini.“Semangat Sasi, gue yakin kalau Pak Kim nggak mungkin berbuat yang macam-macam sama lo, jika dia nggak mau reputasinya hancur di perusahaan karena kelakuannya itu,” lirih Sasi yang kembali menatap penampilannya yang sudah rapi di depan cermin, walaupun begitu terlihat sederhana tidak mencolok dan menonjol apapun. Mana ada pria yang mau melirik kepadanya.Sasi segera mengambil tas kerjanya yang tergeletak di atas nakas

  • Stuck On You   Macchiato Love (Part 2)

    “Apa yang sedang dilakukan Pak Kim di sini, hah? Pak Kim nggak bosan-bosannya menggangu hidup saya,” ujar Sasi dengan nada suara sedikit ketus di hadapan Kim, bahkan Sasi mengerutkan keningnya ketika harus berhadapan lagi dengan Kim, pria yang sudah menjadi atasannya sekarang.Diperhatikannya sikap Kim yang tampak santai seperti tidak merasa bersalah, karena Sasi yakin kedatangan pria itu hanya ingin mengganggunya saja, tidak lebih yah seperti itu. Sementara Kim hanya tersenyum simpul dengan wajah keterkejutan Sasi. Kim begitu suka dengan raut wajah Sasi yang ditampilkan seperti itu. Dalam pandangan matanya jika Sasi tampak lucu.“Pertanyaan kamu itu bodoh banget, Si. Saya di sini sebagai tamu, dan kamu harus melayani saya,” balas Kim yang mengubah posisi duduknya dan membuka maskernya sebentar untuk menyesap kopi buatan Sasi yang dirasa begitu menggoda matanya.Sasi hanya dapat menggerutu dalam hati, bisa-bisanya ia bertemu lagi dengan pria menyebalka

  • Stuck On You   Macchiato Love (Part 1)

    Kim menyemprotkan parfum kesukaannya di setiap ruas pakaian yang dikenakannya malam ini, aromanya begitu maskulin. Bagi perempuan yang menghirup aroma parfum Kim pasti akan langsung terpincut. Bahkan rambut yang sudah dioles pomade tampak berkilap, bibirnya yang sedikit kemerahan melengkung bebas sembari menatap wajah tampannya di depan cermin.Sebelum pergi, Kim memperhatikan kembali penampilannya yang memang sudah terlihat rapi. Jam tangan mewah buatan Swiss yang melingkar di pergelangan tangannya. Tak menunggu lama Kim berjalan keluar menuju mobil mewahnya yang sudah terparkir di halaman rumahnya yang begitu luas.Kim hidup seorang diri di rumah miliknya dan ada beberapa pelayan yang bekerja di rumahnya, setiap pelayan sudah diberikan tugas masing-masing, sikap Kim kepada para pelayannya pun terbilang baik dan ramah, walaupun wajahnya sering menampilkan tatapan dingin. Bahkan Win sang sekretaris Kim pun tinggal dengannya, kemanapun Kim pergi pasti Win akan ikut dengan

  • Stuck On You   Benar-Benar Bucin

    Kim menyimpan cangkir kopi buatan Win ke atas meja, karena setelah kepergian Sasi tak lama sang sekretarisnya itu tiba dengan membawa secangkir kopi. Padahal Kim tidak memerintahkannya namun atas inisiatif Win sendiri.“Apa interviu-nya berjalan lancar, Pak Kim?” tanya Win karena melihat gelagat Kim yang tidak biasa. Karena Win menyadari jika salah satu karyawan yang diinterviu-nya oleh Kim adalah perempuan semalam, perempuan yang telah membuat sikap Kim sedikit berubah dan mengenal dengan yang namanya cinta lagi, setelah melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh cinta pertamanya. Dan baru sekarang jika atasannya itu mengenal cinta lagi. “Tentu saja berjalan lancar, tidak banyak yang saya tanyakan kepada Sasi. Karena saya sudah sangat percaya dengan kinerja perempuan itu yang memang seorang pekerja keras,” balas Kim yang menatap ke arah layar laptopnya yang menyala. Tanpa diketahui oleh Win, jika sejak tadi Kim sedang mengamati foto-foto Sasi yang di

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status