Home / Romansa / Stray Cat / 1. Menjadi Kucing

Share

1. Menjadi Kucing

Author: callesy
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

Dahulu kala, ada seorang manusia yang sangat tampan. Namun, ia mencintai seekor kucing peliharaannya sendiri. Ia kemudian memikirkannya berkali-kali bagaimana caranya agar cintanya bisa berhasil. Ia pun akhirnya memutuskan untuk meminta Tuhan agar diubah menjadi kucing.

"Tuhan, saya mohon jadikan saya kucing. Saya tidak akan menyesal dan akan melakukan apapun untuk menjadi kucing!" Pria itu memohon dengan penuh ampunan.

Beberapa hari kemudian, pria tersebut memimpikan menjadi kucing dan saat bangun, ia  benar-benar menjadi kucing. Saat itu sang pria masih berumur 20 tahun. Dalam mimpi tersebut, sang pria diberitahukan bahwa keturunannya akan mendapat hadiah, yaitu bisa memilih pujaan hati mereka kucing maupun manusia. Namun, mereka harus memilih harus menjadi apa untuk kehidupan sampai akhir pada umur 20. Caranya yaitu dengan berdoa dengan memohon ampunan, namun mereka tidak boleh ragu dan harus yakin dengan pilihan mereka, jika tidak, mereka harus menjadi kucing selamanya. 

Itu adalah kisah dari keluarga Erta. Erta? Siapa itu? Erta adalah kucing dengan hidung mancung, berbulu pendek, dan memiliki bulu berwarna coklat. Ya, dia adalah kucing yang diberi nama Sera dengan nama Ray.

Beberapa hari sebelum Erta diberikan ke keluarga Sera.

"Ibu, katanya Erta nggak ingin menjadi manusia. Ia ingin menjadi kucing terus." Seorang perempuan dewasa merengek pada Ibunya, yang berwujud kucing dengan bulu panjang calico. 

"Benarkah itu, Erta?" Ibu Erta melangkah keempat kakinya secara bergantian dan mendekat menuju Erta. Erta mengangguk. "Kamu tidak ingin menjadi manusia seperti saudara-saudaramu? Hanya kamu yang tersisa yang belum menjadi manusia. Umurmu sudah 19 tahun."

Erta menggeleng, "Ibu, aku ingin melanjutkan ras kita. Tidak apa-apa jika hanya aku yang meneruskan keluarga kita menjadi kucing."

Ibu Erta duduk di samping Erta dan menjilati kepalanya. "Kamu tidak harus melanjutkan ras kita, Ibu tidak apa-apa jika nanti ras kita harus berakhir di sini. Yang terpenting adalah kamu menemukan cinta sejatimu."

Erta memiliki 3 saudara. Yang pertama adalah kakak perempuan pertamanya yang tadi merengek kepada Ibunya, yaitu Vani, ia memiliki rambut berwarna oranye sesuai dengan warna bulunya saat menjadi kucing dulu. Yang kedua adalah kakak laki-lakinya, namanya Indra, dengan rambut berwarna hitam. Yang ketiga adalah kakak perempuan keduanya, namanya adalah Yetha, warna rambutnya berwarna putih pirang. 

Ketiga saudara Erta sudah menjadi manusia secara permanen, yang artinya mereka telah memutuskan hal tersebut tanpa ragu. Sementara, Erta sebenarnya mendengar bahwa menjadi manusia sangat merepotkan. Ia perlu memiliki pendidikan, pekerjaan, rumah, membayar pajak, dan banyak hal lainnya. Erta ingin hidup menjadi kucing saja meski ia harus memakan makanan sampah. 

"Jika dia ingin menjadi kucing, biarkan saja dia menjadi kucing, Kak Vani," ucap Indra dengan cuek. Ia sibuk memainkan handphonenya. Vani menatap Indra dengan kesal.

"Menurutku lebih baik Erta kita coba dekatkan dengan seorang perempuan dulu," usul Yetha. Ia terlihat bersemangat. "Seperti di novel-novel, tentang majikan yang memiliki peliharaan kucing menjadi manusia dan kemudian mereka saling jatuh cinta dan kyaaaa~" Yetha memikirkannya saja pun sudah bersemangat untuk kehidupan percintaan adik laki-lakinya nanti. 

Vani terdiam, memikirkan usulan Yetha barusan. Adik perempuannya itu memang selalu cerdas dan bisa memikirkan ide-ide yang aneh. 

"Sepertinya kita bisa memakai cara itu ibu!" Vani memutuskan. Ibu mereka menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah. 

"Semua itu terserah kepada Erta. Kalian jangan memutuskannya sendiri," kata Ibu mereka dengan bijak.

Vani, Yetha, dan sang Ibu menolehkan kepala mereka ke Erta. Sementara Indra terlihat tidak peduli dengan topik yang dibahas oleh keluarganya itu. Erta memutar bola matanya dengan bosan. 

"Terserah kalian deh." Erta mengucapkannya dengan tidak peduli. "Aku pasti akan tetap ingin menjadi kucing. Kalian tidak bisa menggoyahkanku," kata Erta dengan yakin.

Vani dan Yetha saling bertatapan, lalu mangangguk dengan yakin.

***

"Kami tadi bertemu pasangan yang perlu kucing untuk anak perempuannya dan kami menawarkanmu, Ertaaa~" Yetha datang dengan berita bahagia.

Yetha dan Vani tadi sedang berbelanja bulanan bersama, dan tidak sengaja mendengar percakapan Ayah dan Ibu Sera tentang tempat membeli kucing. Dengan sigap Yetha menanyakan apakah mereka benar-benar membutuhkan kucing dan apakah anak mereka perempuan. Setelah pasangan itu mengangguk, Yetha merasa ini takdir dan segera menawarkan kucingnya, yaitu Erta.

"Hah?! Kak Yetha serius ingin memberikanku ke keluarga lain?" tanya Erta dengan tidak percaya. Ia kira yang kemarin hanya bercanda dan tidak akan pernah terjadi selama hidupnya.

"Kamu kira kami bercanda? Tentu saja tidak." Vani berkata dengan tegas. "Lagipula pasangan tersebut sudah datang ke rumah kita, ada di ruang tamu tuh." 

Erta mengedipkan matanya tidak percaya. Ia menoleh kepada kakak laki-lakinya, Indra, yang terlihat sibuk memainkan handphone nya. 

"Kak Indra, tolong aku! Masa Kak Indra tega adiknya diberikan ke keluarga lain?" Erta memelas. 

Indra hanya melirik sebentar ke arah Erta, kemudian kembali memainkan permainan di handphone nya. Erta memandang kakak laki-lakinya tidak percaya. 

"Aku sudah membeli kandang untukmu, Erta." Yetha menunjukkan kandang besi berwarna hijau muda.

"Aku tidak suka kandang besi! Tidak enak, alasnya tidak empuk," erang Erta. 

"Sudah, sudah, kita sudah ditunggu oleh pasangan itu. Cepat masuk ke dalam kadang Erta." Vani berkata sambil membuka pintu dari kandang tadi. 

Erta terdiam kemudian akhirnya tetap menuruti kakaknya. Ia berjalan masuk ke dalam kandang. Ia harus mempertanggungjawabkan semua perkataannya, dan Erta yakin ia tidak akan digoyahkan oleh perempuan manusia. 

Yetha pun mengangkat kandang tersebut dan menuju ruang tamu. Erta bisa melihat pasangan dengan umur kisaran tiga puluh tujuhan sedang duduk dengan gugup di sofa ruang tamu. 

"Wah bagus sekali kucingnya," puji Ibu Sera. Ayah Sera mangangguk.

Yetha terkekeh, ia meletakkan kandang kucing tersebut di meja ruang tamu. Ibu dan Ayah Sera nampak takjud dengan keindahan Erta. Vani sedikit menahan tawanya karena ia selalu merasa Erta adalah satu-satunya yang tidak mendapat gen bulu panjang dari keluarganya dan ternyata masih ada orang biasa yang merasa bahwa Erta cantik, Vani sedikit bangga akan hal itu. Menandakan bahwa pasangan tersebut sepertinya memang bisa menjaga Erta dengan baik.

"Ini untuk putri saya yang berumur 18 tahun, dia pertama kali minta sesuatu pada kami. Jadi kami merasa harus mengabulkannya. Dia selalu sendiri di rumah, dan kucing ini pasti akan bisa menemaninya belajar. Karena ia sedang mengejar universitas terbaik," cerita Ibu Sera. "Aduh, saya berterimakasih sekali. Benar ini diberikan kepada kami? Apa tidak lebih baik kami beli saja?" tawar Ibu Sera. Ayah Sera mengangguk setuju. 

Yetha menahan tawanya saat Erta menatap kakak-kakaknya dengan tatapan tajam. Erta tidak ingin dijual hanya dengan harga ratusan rupiah itu. 

"Nggak usah, Bu. Beneran kami nggak papa memberikan kucing kami kepada Ibu, karena di keluarga ini sudha tidak tau siapa yang akan merawatnya," ujar Vani, diangguki oleh Yetha.

Akhirnya setelah beberapa menit, Ibu dan Ayah Sera setuju untuk mengambil kucing tersebut tanpa biaya apapun. 

"Ya sudah, terima kasih ya, Nak." Ibu Sera pamit.

"Iya, Bu. Hati-hati di jalan!" Yetha melambaikan tangannya.

Setelah Ayah dan Ibu Sera sudah menjauh dari pandangan, Yetha dan Vani menghela nafas lega. Sekarang mereka hanya bisa berharap bahwa pasangan tadi benar-benar bisa menjaga adik mereka dengan baik.

***

Dan di sinilah Erta. Di kamar seorang gadis remaja yang Erta akui, sangat cantik. Erta hanya menjilat-jilat badannya sambil memandangi si gadis yang bernama Sera itu.

'Aku tidak akan jatuh cinta padamu, Sera,' batin Erta dengan yakin. 

Kaugnay na kabanata

  • Stray Cat   2. Ranking Try Out

    Erta hanya duduk mengamati Sera yang sedang mondar-mandir mempersiapkan sekolahnya. Erta membuka mulutnya, menguap. Ia sangat mengantuk, dan ia juga berpikir inilah salah satu alasan ia tidak ingin menjadi manusia. Mereka harus bersekolah dan menghidupi diri mereka sendiri dengan bekerja. Bukankah menjadi kucing yang disayang atau dirawat lebih baik?Sera menjinjing tasnya gang berwarna, ia nyaris saja keluar dari kamarnya jika ia tidak mendadak mengingat sesuatu. Ia menghampiri Erta, Erta mematung, terdiam. Erta memperhatikan apa yang akan gadis ini lakukan."Dimakan ya. Aku harus merawatmu dengan baik agar tidak mengecewakan orangtuaku." Sera menatap Erta dengan pandangan tidak suka, masih membenci fisik dari kucing barunya ini.Sera kemudian keluar dari kamarnya dan segera sarapan, lalu berangkat ke sekolah. Erta hanya mendengus dalam wujud kucingnya kemudian memakan makanan kering yang diberikan Sera tadi.***Sera telah sampa

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   3. Memberi Makan

    Teeet toot teet tottSera mengusap matanya saat mendengar suara keras dari jam alarmnya. Saat itulah ia sadar, wajahnya dekat sekali dengan Erta. Sera terkejut dan segera mundur. Tiba-tiba memorinya tentang kemarin kembali, jujur saja Sera merasa kemarin ia sangat gila. Sera masih tidak suka dengan perawakan Erta, ia merinding sendiri.Sera kemudian cepat-cepat bersiap untuk sekolah, meninggalkan Erta yang sedang tertidur. Hingga tanpa sadar, Sera lupa untuk memberi makan dan minum untuk Erta.***Erta menguap, ia mengedipkan matanya berkali-kali hingga pandangannya cerah. Erta menolehkan kepala kucingnya menyusuri kamar Sera. Kemudian, ia menyadari bahwa majikannya itu sudah pergi ke sekolah.KruuyukkkErta memegang perutnya. Ia merasa lapar. Ia pun bangkit dengan keempat kakinya kemudian melompat ke lantai. Ia menghampiri tempat yang biasa terletak piring makanan dan minuman. Namun, ternyata piring itu kosong. Erta menged

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   4. Kabur

    Erta menguap, ia baru saja bangun tidur. Ia menoleh dan menyadari Sera sedang tertidur di atas meja belajarnya. Kenudian ia mencari jam di kamar Sera, masih jam 1 malam. Kemarin Sera mencurahkan banyak hal kepada Erta, mengenai betapa sendiriannya dia selama ini di rumah. Erta hanya mendengarkan hingga tanpa sadar ia tertidur.Erta berjalan menuju kaki Sera, kemudian menggosokkan bulu-bulunya. Sera merasakan ada sesuatu yang lembut sedikit kasar di kakinya kemudian ia membuka matanya. Dengan keadaan mengantuk, ia mengangkat kepalanya dan refleks langsung menoleh ke jam beker yang berada di meja belajarnya."Ah masih jam 1," ujarnya dengan suara serak sehabis bangun tidur. Ia megalihkan pandangannya menuju kakinya dan mendapati Erta ada di sana. "Hai, Ray." Sera menyapa.Erta kemudian berhenti menggosokkan bulu-bulunya dan melompat ke atas kasur Sera. Sera yang mengamatinya mengangguk mengerti."Kamu ingin aku tidur di kasur ya. Hah

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   5. Hariz

    Sera melihat jam dinding di rumahnya. Waktu akan terus berjalan, sementara Sera hanya diam di sofa ruang tamu. Sera ingin beranjak dari sofanya untuk mencari Ray, tapi bagaimana jika orangtuanya. pulang dan mendapati Sera tidak ada di rumah? Itu akan lebih rumit dan semuanya akan menjadi khawatir. Sera menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, berusaha untuk menenangkan diri."Meow!"Tiba-tiba terdengar suara kucing dari pintu depan. Sera buru-buru bangkit dari kasurnya dan berjalan ke pintu depan untuk membukanya. Ia mendapati orangtuanya juga di sana, Ibunya sedang menggendong Ray dan Ayahnya yang hanya tersenyum. Sera menghela nafas lega."Ray! Aku khawatir sekali padamu!" Sera mengambil Ray dari gendongan Ibunya dengan perlahan kemudian memeluknya. Erta dalam hati bersemu, ia masih tidak terbiasa jika Sera memeluknya dengan mendadak."Tadi Ibu temukan dia di depan pintu, seperti nya bingung bagaimana caranya masuk," cerita Ibu Ser

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   6. Kerja Kelompok

    Sera pulang ke rumah dengan perasaan ringan. Hari ini semuanya berjalan lancar, kelompok biologi yang dia masuki memiliki siswa yang rajin semua. Sera segera menuju ke kamarnya untuk menemui sang peliharaannya, Ray."Rayyy~!" Sera memanggil Erta dengan nada ceria. Erta hanya melirik pada Sera sambil menjilat-jilat bulunya."Guess what?!" Sera memulai curahan hati kali ini dengan bahasa Inggris. "Astaga, aku masuk ke kelompok rajin. Tidak ada lagi yang namanya murid malas dan tidak mengerjakan tugas kelompok."Erta hanya diam mendengarkan, sejak mereka mulai dekat, Sera selalu rutin mencurahkan kehidupannya kepada Erta. Selama ini Sera selalu menceritakan semuanya dengan nada semangat dan itu membuat Erta lega. Artinya hidup Sera selama ini lancar dan tidak ada kejadian buruknyang menimpanya."Oh iya, teman-temanku akan datang ke rumah untuk mengerjakan tugas kelompok. Aku akan memamerkanmu hehehe!" Sera mengelus-elus Erta."

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   7. Jatuh Cinta?

    Kerja kelompok sudah selesai, Nita dan Kezia sudah dijemput oleh orangtua masing-masing dan menyisakan Hariz. Hariz dengan kaku duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan jari-jarinya. Ia terlihat bingung dan canggung. Sementara itu, Sera ikut terpangaruh oleh suasana canggung tersebut dan hanya bisa diam sambil memainkan handphonenya.Hariz melirik ke arah Sera.'Ayo, Hariz, buka pembicaraan.' Batin Hariz berteriak, merasa dirinya payah sekali karena membiarkan suasana berlangsung kaku dan hening yang tidak mengenakkan bagi keduanya."Meoww!" Erta mendadak mengeong dan lompat ke paha Sera.Suasana hening pecah dengan Sera yang terkikik kecil sambil mengelus Erta. Hariz tersenyum."Senyummu itu manis, Ser." Hariz tersentak, terkejut sendiri dengan ucapannya. Sepertinya batinnya baru saja membuat bibirnya bergerak dan suaranya benar-benar keluar dengan keras. Hariz meruntuki dirinya yang tidak bisa mengendalikan tubuhnya

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   8. Suka

    Sera mengetuk-etuk jarinya, ia merasa sangat mengantuk hari ini. Semalam ia begadang mengobrol dengan kucingnya hingga larut. Dan akibatnya sekarang di sekolah ia sangat mengantuk.'Aku pasti sudah sangat gila mengobrol dengan kucing. Tapi, Ray seru sih diajak mengobrol,' batin Sera."Hey!"Nita datang merangkul leher Sera, membuat Sera tersentak dan menghilangkan rasa kantuknya tadi. Sera menghembuskan nafas lega saat mengetahui bahwa itu hanya Nita."Kau mengagetkanku.""Kamu terlihat sedang melamun sih, hehehe." Nita hanya terkekeh. Sera memutar bola matanya dengan malas. "Omong-omong, kamu begadang ya?" tanya Nita."H-ha? Enggak kok." Sera menjawab dengan kaku, tidak menyangka ia ketahuan oleh sahabatnya sendiri.Nita tersenyum. "Kamu pasti tidak sadar bahwa jika setiap kamu begadang, kantung matamu mudah terlihat menghitam esoknya. Aku selalu menyadari ini sejak kita sering menginap bareng semasa SMP

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Stray Cat   9. Belajar Bersama

    Sera hanya terdism, namun wajahnya telah mengatakan segalanya. Nita tersenyum menggoda."I got you, babe. Nanti ku kasih kesempatan untuk kalian berdua." Nita mengedipkan matanya.Sera mendorong Nita pelan. "Apa sih? Jangan gituu, kan tujuan utamanya belajar.""Iya, iya, belajar." Nita tertawa. Sera mengerang, malu sekali mengakui bahwa tebakan Nita benar."Ya sudah yuk pulang."***Tanpa terasa hari Sabtu tiba. Sera mematut dirinya di depan cermin, tidak biasanya ia begini saat belajar bersama, alias memperdulikan penampilannya. Sera menepuk dahinya pelan, meruntuki dan mau tak mau percaya bahwa dirinya sudah jatuh dalam pesona Hariz.Sementara itu Erta sedang memperhatikan Sera. Masih dengan pikirannya sendiri tentang perkataan keluarganya. Erta mengerjapkan matanya, merasa bahwa Sera hari inj tidak seperti bissanya. Sera termasuk anak yang cukup cuek dengan penampilannya, namun hari ini ia berkali-kali memas

    Huling Na-update : 2024-10-29

Pinakabagong kabanata

  • Stray Cat   10. Usaha

    Sejak dulu, Erta selalu menganggap buyutnya ada orang yang aneh. Buyut? Yang ia maksud adalah lelaki yang membuat permohonan pada Tuhan untuk menjadi kucing demi cintanya. Mengapa pula ia harus memohon demi cintanya kepada seekor kucing? Padahal bisa saja risikonya sangat besar untuk menjadi kucing selamanya dan mencintai dengan setia kucing tersebut. Meski memang akhirnya mereka hidup bahagia, Erta maish tidak mengerti. Mengapa ada seseorang yang mau mengorbankan sesuatu begitu besar demi cinta? Apa itu cinta?Sejak Erta diceritakan oleh ibunya mengenai cerita kisah keluarganya yang ia akui aneh, Erta sudah bertekad tidak akan terlena dengan cinta. Sampai sekarang pun, Erta tidak mengerti bagaimana saudara-saudaranya berakhir rela menjadi manusia. Sebenarnya Erta juga tidak mengerti mengapa pasangan mereka bisa mau menerima saudara-saudaranya yang aslinya terlahir sebagai kucing.'Cinta itu aneh.'Itulah yang selalu dipikirkan Erta.'Ci

  • Stray Cat   9. Belajar Bersama

    Sera hanya terdism, namun wajahnya telah mengatakan segalanya. Nita tersenyum menggoda."I got you, babe. Nanti ku kasih kesempatan untuk kalian berdua." Nita mengedipkan matanya.Sera mendorong Nita pelan. "Apa sih? Jangan gituu, kan tujuan utamanya belajar.""Iya, iya, belajar." Nita tertawa. Sera mengerang, malu sekali mengakui bahwa tebakan Nita benar."Ya sudah yuk pulang."***Tanpa terasa hari Sabtu tiba. Sera mematut dirinya di depan cermin, tidak biasanya ia begini saat belajar bersama, alias memperdulikan penampilannya. Sera menepuk dahinya pelan, meruntuki dan mau tak mau percaya bahwa dirinya sudah jatuh dalam pesona Hariz.Sementara itu Erta sedang memperhatikan Sera. Masih dengan pikirannya sendiri tentang perkataan keluarganya. Erta mengerjapkan matanya, merasa bahwa Sera hari inj tidak seperti bissanya. Sera termasuk anak yang cukup cuek dengan penampilannya, namun hari ini ia berkali-kali memas

  • Stray Cat   8. Suka

    Sera mengetuk-etuk jarinya, ia merasa sangat mengantuk hari ini. Semalam ia begadang mengobrol dengan kucingnya hingga larut. Dan akibatnya sekarang di sekolah ia sangat mengantuk.'Aku pasti sudah sangat gila mengobrol dengan kucing. Tapi, Ray seru sih diajak mengobrol,' batin Sera."Hey!"Nita datang merangkul leher Sera, membuat Sera tersentak dan menghilangkan rasa kantuknya tadi. Sera menghembuskan nafas lega saat mengetahui bahwa itu hanya Nita."Kau mengagetkanku.""Kamu terlihat sedang melamun sih, hehehe." Nita hanya terkekeh. Sera memutar bola matanya dengan malas. "Omong-omong, kamu begadang ya?" tanya Nita."H-ha? Enggak kok." Sera menjawab dengan kaku, tidak menyangka ia ketahuan oleh sahabatnya sendiri.Nita tersenyum. "Kamu pasti tidak sadar bahwa jika setiap kamu begadang, kantung matamu mudah terlihat menghitam esoknya. Aku selalu menyadari ini sejak kita sering menginap bareng semasa SMP

  • Stray Cat   7. Jatuh Cinta?

    Kerja kelompok sudah selesai, Nita dan Kezia sudah dijemput oleh orangtua masing-masing dan menyisakan Hariz. Hariz dengan kaku duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan jari-jarinya. Ia terlihat bingung dan canggung. Sementara itu, Sera ikut terpangaruh oleh suasana canggung tersebut dan hanya bisa diam sambil memainkan handphonenya.Hariz melirik ke arah Sera.'Ayo, Hariz, buka pembicaraan.' Batin Hariz berteriak, merasa dirinya payah sekali karena membiarkan suasana berlangsung kaku dan hening yang tidak mengenakkan bagi keduanya."Meoww!" Erta mendadak mengeong dan lompat ke paha Sera.Suasana hening pecah dengan Sera yang terkikik kecil sambil mengelus Erta. Hariz tersenyum."Senyummu itu manis, Ser." Hariz tersentak, terkejut sendiri dengan ucapannya. Sepertinya batinnya baru saja membuat bibirnya bergerak dan suaranya benar-benar keluar dengan keras. Hariz meruntuki dirinya yang tidak bisa mengendalikan tubuhnya

  • Stray Cat   6. Kerja Kelompok

    Sera pulang ke rumah dengan perasaan ringan. Hari ini semuanya berjalan lancar, kelompok biologi yang dia masuki memiliki siswa yang rajin semua. Sera segera menuju ke kamarnya untuk menemui sang peliharaannya, Ray."Rayyy~!" Sera memanggil Erta dengan nada ceria. Erta hanya melirik pada Sera sambil menjilat-jilat bulunya."Guess what?!" Sera memulai curahan hati kali ini dengan bahasa Inggris. "Astaga, aku masuk ke kelompok rajin. Tidak ada lagi yang namanya murid malas dan tidak mengerjakan tugas kelompok."Erta hanya diam mendengarkan, sejak mereka mulai dekat, Sera selalu rutin mencurahkan kehidupannya kepada Erta. Selama ini Sera selalu menceritakan semuanya dengan nada semangat dan itu membuat Erta lega. Artinya hidup Sera selama ini lancar dan tidak ada kejadian buruknyang menimpanya."Oh iya, teman-temanku akan datang ke rumah untuk mengerjakan tugas kelompok. Aku akan memamerkanmu hehehe!" Sera mengelus-elus Erta."

  • Stray Cat   5. Hariz

    Sera melihat jam dinding di rumahnya. Waktu akan terus berjalan, sementara Sera hanya diam di sofa ruang tamu. Sera ingin beranjak dari sofanya untuk mencari Ray, tapi bagaimana jika orangtuanya. pulang dan mendapati Sera tidak ada di rumah? Itu akan lebih rumit dan semuanya akan menjadi khawatir. Sera menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, berusaha untuk menenangkan diri."Meow!"Tiba-tiba terdengar suara kucing dari pintu depan. Sera buru-buru bangkit dari kasurnya dan berjalan ke pintu depan untuk membukanya. Ia mendapati orangtuanya juga di sana, Ibunya sedang menggendong Ray dan Ayahnya yang hanya tersenyum. Sera menghela nafas lega."Ray! Aku khawatir sekali padamu!" Sera mengambil Ray dari gendongan Ibunya dengan perlahan kemudian memeluknya. Erta dalam hati bersemu, ia masih tidak terbiasa jika Sera memeluknya dengan mendadak."Tadi Ibu temukan dia di depan pintu, seperti nya bingung bagaimana caranya masuk," cerita Ibu Ser

  • Stray Cat   4. Kabur

    Erta menguap, ia baru saja bangun tidur. Ia menoleh dan menyadari Sera sedang tertidur di atas meja belajarnya. Kenudian ia mencari jam di kamar Sera, masih jam 1 malam. Kemarin Sera mencurahkan banyak hal kepada Erta, mengenai betapa sendiriannya dia selama ini di rumah. Erta hanya mendengarkan hingga tanpa sadar ia tertidur.Erta berjalan menuju kaki Sera, kemudian menggosokkan bulu-bulunya. Sera merasakan ada sesuatu yang lembut sedikit kasar di kakinya kemudian ia membuka matanya. Dengan keadaan mengantuk, ia mengangkat kepalanya dan refleks langsung menoleh ke jam beker yang berada di meja belajarnya."Ah masih jam 1," ujarnya dengan suara serak sehabis bangun tidur. Ia megalihkan pandangannya menuju kakinya dan mendapati Erta ada di sana. "Hai, Ray." Sera menyapa.Erta kemudian berhenti menggosokkan bulu-bulunya dan melompat ke atas kasur Sera. Sera yang mengamatinya mengangguk mengerti."Kamu ingin aku tidur di kasur ya. Hah

  • Stray Cat   3. Memberi Makan

    Teeet toot teet tottSera mengusap matanya saat mendengar suara keras dari jam alarmnya. Saat itulah ia sadar, wajahnya dekat sekali dengan Erta. Sera terkejut dan segera mundur. Tiba-tiba memorinya tentang kemarin kembali, jujur saja Sera merasa kemarin ia sangat gila. Sera masih tidak suka dengan perawakan Erta, ia merinding sendiri.Sera kemudian cepat-cepat bersiap untuk sekolah, meninggalkan Erta yang sedang tertidur. Hingga tanpa sadar, Sera lupa untuk memberi makan dan minum untuk Erta.***Erta menguap, ia mengedipkan matanya berkali-kali hingga pandangannya cerah. Erta menolehkan kepala kucingnya menyusuri kamar Sera. Kemudian, ia menyadari bahwa majikannya itu sudah pergi ke sekolah.KruuyukkkErta memegang perutnya. Ia merasa lapar. Ia pun bangkit dengan keempat kakinya kemudian melompat ke lantai. Ia menghampiri tempat yang biasa terletak piring makanan dan minuman. Namun, ternyata piring itu kosong. Erta menged

  • Stray Cat   2. Ranking Try Out

    Erta hanya duduk mengamati Sera yang sedang mondar-mandir mempersiapkan sekolahnya. Erta membuka mulutnya, menguap. Ia sangat mengantuk, dan ia juga berpikir inilah salah satu alasan ia tidak ingin menjadi manusia. Mereka harus bersekolah dan menghidupi diri mereka sendiri dengan bekerja. Bukankah menjadi kucing yang disayang atau dirawat lebih baik?Sera menjinjing tasnya gang berwarna, ia nyaris saja keluar dari kamarnya jika ia tidak mendadak mengingat sesuatu. Ia menghampiri Erta, Erta mematung, terdiam. Erta memperhatikan apa yang akan gadis ini lakukan."Dimakan ya. Aku harus merawatmu dengan baik agar tidak mengecewakan orangtuaku." Sera menatap Erta dengan pandangan tidak suka, masih membenci fisik dari kucing barunya ini.Sera kemudian keluar dari kamarnya dan segera sarapan, lalu berangkat ke sekolah. Erta hanya mendengus dalam wujud kucingnya kemudian memakan makanan kering yang diberikan Sera tadi.***Sera telah sampa

DMCA.com Protection Status