Kai tiba di depan Gedung Alkemis Gunung Bunga dan ia segera disambut baik di sana, semua orang tahu bagaimana kemampuan Alkemis Kai, hal itu yang membuat ia dihormati dan dikagumi para Alkemis. Bahkan GrandMaster Gunung Bunga sendiri yang menyambut Kai."Aku ingin melihat keadaan adikku..." Kai menangkupkan tinjunya dan membungkuk ke arah sesepuh GrandMaster Alkemis."Silahkan Anak Kai, mari ikuti aku." Grandmaster Alkemis dengan ramah mengantarkan Kai ke depan ruangan tempat Bai Xia dan Nenek Hua beristirahat.Kai berterimakasih kepada Grandmaster Alkemis. Ia tahu apa yang harus ia lakukan dengan sikap ramah mereka, Kai hanya mengatakan bahwa dirinya akan berbincang dengan mereka masalah Alkemis ketika peperangan usai dan hal itu membuat Grandmaster Alkemis Gunung Bunga tersenyum sebelum mengundurkan diri.Kai membuka pintu secara perlahan, namun ia mengerutkan kening saat melihat Wang Xifan masih bersedih di samping ranjang Bai Xia. "Apakah dia mati? Mengapa kau begitu berdramatisir
Kepala Pavilliun Pil terlihat sangat ketakutan, ia mencoba untuk secara sembunyi-sembunyi keluar dari kediamannya dan ingin melarikan diri keluar kota, namun bagaimana ia bisa lepas dari pantauan Divine Soul Kai. Kai bersama Wang Xifan menghadangnya.Melihat Kai berdiri tepat di hadapannya, Kepala Pavilliun Pil itu merasa seluruh tubuhnya bergetar, jiwanya serasa ingin melarikan diri dari tubuhnya, ia segera bersujud dan muenangis. "Maafkan aku yang bodoh, aku tidak mengenali puncak gunung yang tinggi! Senior yang agung, mohon selamatkan hidupku !""Cih!" Kai mendengus kesal dan menatap orang tua itu dengan jijik. "Aku tidak akan membunuhmu, jika kau bisa mengalahkan rekanku di sini, kau bebas..."Kepala Pavilliun Pil itu bangkit dan melihat Wang Xifan, ia merasa bahwa ada harapan baginya untuk tetap hidup. Kedua matanya memancarkan kilatan, tubuhnya dipenuhi dengan momentum dan Esensi Qi meledak keluar dari tubuhnya, ia segera berdiri dan menyerang ke arah Wang Xifan.Wang Xifan di s
"Wang Xifan memberi salam. Salam Penatua Sekalian..." Wang Xifan menangkupkan tinjunya ke arah setiap Penatua yang ada di sana dan para penatua menjawab salam Wang Xifan dengan anggukkan kepala."Baik, sangat baik... Sudah beberapa tahun kau pergi dari sini, namun kekuatan mu justru bertambah hingga Heavenly Soul Mid-Stage, tidak seperti kedua anakku yang jauh lebih tua dari mu tetapi tersangkut di Heavenly Soul Late-Stage dan First-Stage." Patriark Zong memuji Wang Xifan sambil melirik Hua Gu dan Hua Yun.Wang Xifan mengelus belakang kepalanya. "Ini semua berkat Senior Kai di sini..."Hua Gu terlihat masam setelah disindir oleh Patriark Zong. "Mengapa kalian berdua memanggilnya Kai? Bukankah namanya adalah Bai Han?"Patriark Zong menyipitkan matanya ke arah Hua Gu. "Pernahkah kau melihat seorang Kultivator Lepas yang menggunakan nama asli? Anak Kai ini meminta izin padaku saat ingin membuka pesona dan memperkenalkan dirinya dengan nama yang baru..."Semua Penatua melihat ke arah Kai
"Hua Jing ya? Wah! Lihat dirimu, kau sudah hampir menembus Heavenly Soul..." Kai tersenyum sambil mengacungkan jempolnya pada Hua Jing."Sebenarnya ada berapa muridmu? Mengapa semua gadis cantik kau jadikan murid? Apakah kau tipikal Guru Genit?" Wigen terkekeh menggoda."Diamkan mulutmu itu!" Kai mendengus dalam hatinya."Aku sudah lama menunggu untuk saat ini." Hua Jing tersenyum lebar lalu mengambil posisi berlutut. Ia lalu bersujud ke arah Kai sebanyak tiga kali. "Mohon terima penghormatan murid mu ini guru... Aku belum sempat melakukannya sebelumnya.""Berdirilah... Aku menerima penghormatan mu." Kai membantu Hua Jing berdiri sebelum menepuk-nepuk pundaknya."Guru... Apakah dirimu sedang terburu untuk pergi? Izinkan aku untuk memperlihatkan padamu gerakan Tarian Teratai Biru." Hua Jing melihat Kai dengan mata yang bersemangat.Kai terkekeh. "Jika kau begitu bersemangat, bagaimana aku bisa menolak?"Hua Jing mengangguk senang sebelum mulai memperagakan Teknik Pedang Tarian Teratai B
Kai memasuki wilayah Lembah Hitam Selatan tanpa strategi, bukan karena ia bertindak ceroboh, melainkan ia percaya diri dengan kemampuannya. Kai menyuruh Wang Xifan dan Patriark Zong untuk tetap di belakang, mereka berdua belum seharusnya masuk. Kai mengelilingi keduanya dengan 33 Esensi Darah yang akan segera aktif jika menerima serangan."Tetap di dalam lingkaran ini dan jangan keluar sampai ada informasi dariku, perhatikan bagaimana aku menghancurkan mereka..." Kai memberikan jempol ke arah keduanya sebelum menghilang dari tempatnya, ia langsung bergerak menuju gerbang utama Sekte Lembah Selatan.BOOM!Ledakan bergema diiringi berterbangannya puing-puing bangunan saat Kai menghancurkan gerbang Sekte Lembah Selatan."Ahh, aku sangat menyukai cara ini, terlihat begitu keren..." Kai terkekeh sebelum berdiri tegak."Kau hanya seorang pembuat onar, apanya yang keren?" Wigen mencibir."Diamlah... Komentarmu merusak suasana hatiku!" Kai mendengus kesal.Kai melihat tidak ada satu pun murid
Kai dengan momentum yang sudah tercipta langsung menerjang ke arah Divine Soul Berwajah Hitam, ia mengayunkan tinjunya dan bersiap untuk menghantam wajah sang Divine Soul, namun saat ia berada dalam jarak seratus meter di dekat Divine Soul itu, pandangannya seketika kabur dan ia hampir saja memasuki Dunia Ilusi.Kai mengepakkan kedua sayapnya ke tanah dengan keras hingga ia kembali terdorong ke atas, menjauhi sang Divine Soul. Melihat wajah terkejut Kai, Divine Soul Berwajah Hitam itu tersenyum. "Kau memang kuat dalam hal fisik, namun dalam hal Akal Spritual, tidak ada yang bisa mengalahkanku...""Jika dilihat dari bentuk fisiknya, ia adalah seorang dari Ras Mimpi, Ras Mimpi memiliki kemampuan bawaan Akal Spritual yang kuat, ia bisa menjebak lawan dalam Dunia Ilusi, membawa lawan ke Dunia Mimpi maupun menyerang menggunakan Akal Spritual..." Wigen menjelaskan.Kai mengangguk mengerti. "Ah, seperti itu, jika dibandingkan dengan Akal Spritualnya, milikku mungkin lebih rendah darinya, seb
Belasan Heavenly Soul menerjang ke arah Kai dan mengeluarkan serangan terbaik mereka. Meskipun Tubuh Tempering Kai sangatlah kuat dan serangan ahli Heavenly Soul tidak berdampak padanya, tetapi lama kelamaan tentu akan menjadi fatal. Dicontohkan tubuh yang terus menerus digigit oleh semut tanpa jeda tentu akan menyebabkan luka yang serius juga."Perlukah kita membantunya?" Patriark Zong terlihat sedikit khawatir.Wang Xifan menggelengkan kepalanya. "Aku sangat mengetahui bocah itu, ia tidak akan bertindak tanpa persiapan, ketika ia mengatakan bahwa kita tidak boleh bergerak, itu tandanya ia sudah siap dengan segala kemungkinan... Lebih baik kita diam di sini dan menonton."Sesuai dengan perkataan Wang Xifan, Kai sudah memprediksi hal ini, maka daripada itu ia berani memasuki Dunia Ilusi. Sesaat setelah belasan serangan terkuat Heavenly Soul dibebankan ke arah Kai. Raungan keras menggema dari dalam tubuh Kai. Naga Darah segera keluar dari tubuhnya dan memblokir serangan apapun yang data
Patriark Lembah Hitam merasa ketakutan, ia berkeringat dingin saat melihat cara Kai menatapnya. "Pa-patriark Besar tidak akan diam jika kau membunuhku... Ia akan mengejar mu sampai kemana pun!"Kai terkekeh sebelum melambaikan tangannya dan Ratusan Esensi Darah kembali padanya. "Tenang saja... Patriark Besar mu juga akan ku bunuh...""Lari! Semuanya lari!" Saat Kubah Darah terbuka, Patriark Lembah Hitam Selatan berteriak dan bersiap untuk melarikan diri, namun seluruh ahli bela diri di sana tidak bisa menggerakkan tubuhnya saat Divine Sense Kai mengunci mereka."Tolong selamatkan hidupku! Aku akan menjadi budak mu..." Patriark Lembah Hitam Selatan berbicara dengan bibir bergetar.Kai menggelengkan kepalanya. "Aku tidak kekurangan budak... Sekarang terimalah pembalasan atas perbuatan mu selama ini!"Ratusan Esensi Darah keluar dari tubuh Kai dan melesat ke arah seluruh pasukan Lembah Hitam Selatan. Esensi-esensi Darah Kai memaksa masuk ke dalam tubuh mereka dan menarik seluruh darah ya