Share

Episode 182: Semua Nyawa Yang Kami Rawat Telah Tertanam Seberkas Doa.

Episode 182: Semua Nyawa Yang Kami Rawat Telah Tertanam Seberkas Doa.

“Bertahanlah putriku, bertahanlah ...!”

Pria botak itu melakukan pembedahan pada dua mata putri gundulnya. Usia anaknya masih muda; 10 tahunan. Tetapi, dia tidak seperti anak-anak perempuan pada umumnya. Ada kelainan yang menjauhkannya dari label normal dan kelainan itu mengganggu kehidupannya.

“GGGYYYYAAAAAAAA ...!”

Tidak hanya suara rintihan sebagai tanda kesakitan, anggota tangan dan kakinya berontak isyarat betapa menyiksa operasi yang dijalani—operasi ini hanya menggunakan sedikit obat bius. Dia terbaring di kasur khusus yang mengikat pergelangan tangan, kaki dan tubuhnya, dimaksudkan supaya pemberontakan tubuhnya tidak mengusik pembedahan.

Pisau bedah, suntikan, gunting dan atau alat-alat bedah lainnya yang tersimpan di rak, di samping kasur telah tercemar merah darah. Di sini pula terdapat monitor detak jantung serta monitor kamera pengawas yang terhubung keluar rumahnya.

Dua tangan yang lihai, diri yang berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status