Episode 190: Persetan Dengan Edukasi, Kita Butuh Uang Untuk Sembuhkan Perih Hati. 3467 / 28 / Taurus (Musim Gugur). Pukul 13:22.Bangsa Selatan-Kelabu ....Kereta api Ekonomi kelas A melaju membelah kota Ikora—kereta api dengan dominasi cat kelabu, dengan kursi dan meja yang dikhususkan untuk setiap dua orang, beraroma melati.“Tangkap Pewaris-Aura Cahaya itu!”Bergaung keras perintah dari pria berjanggut hitam panjang. Lalu bersimpuh di lantai menahan tangan kirinya dan bagian kiri tubuhnya yang sedikit rusak imbas dari serangan balik Eriel yang mengaktivasi ilmu [Plasma Cahaya Bigbang].Tiga individu bertopeng model wajah tempurung kura-kura melaksanakan perintah, berlari di antara beberapa penumpang yang duduk rileks pada bangku mereka masing-masing.Eriel secara terencana bersama tiga muridnya baru saja berlatih sekaligus baru merampungkan tugas atau quest yang diambil kelompok mereka. Kemudian, sekarang berniat menuju kota Adiloka untuk misi kelompok lainnya. Tidak hanya dimak
Episode 191: Aku Mencintaimu, Oh Betapa Indah Tubuhmu Saat Nyawamu Hilang. Cinta adalah kematian yang hampa ....Cinta mendambakan sekarat yang bermandikan darah ....Hanya orang buta yang bisa mengenal arti cinta buta .... Ada ruangan luas dalam sebuah rumah mewah bak istana yang sedang dilanda kekalutan suatu keluarga, yang kian lama kian tidak terkendali.Mata itu berkilau kagum saat melihat bulu-bulu hitam mewarnai setiap fitur tubuhnya. Tanpa berlama-lama lagi, tangan yang seputih tulang itu meraba bagian tubuh berbulunya yang dingin sekarat. Menyentuh lembut tangannya yang kasar dan berbulu. Mengusap-usap kepalanya yang jelek serupa serigala yang terkena penyakit rabies. Menjamah darah hitam keunguan yang hangat nan kental. Lalu moncong yang bergigi runcing melekukan simpul senyum. Untuk beberapa saat dua mata makhluk yang berbeda alam itu saling menatap secara afeksi penuh kecintaan. Sekadar untuk membangun momen tatapan yang terakhir kalinya.Kemudian sekarat itu mengantar
Episode 192: Sungguh Kusayangi Aroma Kematianmu Yang Menyakitkan.“... tenanglah, dua detektif-indigo yang kamu panggil ini tidak hanya bisa menguak rahasia dibalik rahasia, menguak pemuda gembel yang berbohong pun dapat mereka lakukan. Kasus selalu cepat terbongkar oleh pihak profesional seperti mereka.””Ya. Itulah mengapa aku serahkan masalahku pada mereka.“Ditengah merebaknya kesunyian yang cemas, mendadak saja suasana tersentak oleh keributan.”GWWWAAAAAAAAAH ...!“ Tiba-tiba Paman Rubik meronta-ronta berteriak bak kesakitan, meski lebih nampak seperti kerasukan.Bukan hanya Mao yang panik, Kael dan Detektif Hion kelabakan. Paman Rubik bertingkah aneh dengan teriakan-teriakan kerasnya. Akan tetapi, tatkala Detektif Hion sudah memegang punggungnya dan berusaha menetralkannya, semua tokoh yang semula panik kebingungan secara tiba-tiba beralih jadi kesal saat tahu bahwa Paman Rubik nyatanya bercanda.”BA-HA-HA-HA-HA ....“ Dia bahkan terbahak-bahak untuk guyonannya yang sangat tidak
Episode 193: Oh, Betapa Cantiknya Dirimu Saat Jasadmu Tertanam Kekal Di Tanah.—22:07.Malam dingin di luar sana tampil cemerlang didandani lampu-lampu bintang dan planet bulat yang terpajang pada layar langit hitam keunguan. Malam yang cerah yang tidak selaras dengan nuansa kelam di rumah ini.Halaman belakang rumah megah milik Mao jadi olah investigasi dan deaktivasi ilmu [Kamuflase Energi Aura] oleh Paman Rubik lewat ilmu [Eksorsis Energi Alam]. Karena level kegelapan yang dihadapinya di atasnya, maka logis dirinya menguras habis Energi-Aura miliknya demi menghancurkan setiap ilmu Kegelapan.Dan hanya untuk itu menghabiskan pil Energi tipe 'S' empat butir. Belum dengan ilmu Aura sebelumnya atau yang akan datang.Bahkan dalam bekerja serius semacam ini mainan rubik piramida dimainkannya. Dia selalu membawa mainan rubik beragam jenis di tas selempang bentuk rubik kubusnya. Sejauh ini investigasi berjalan lancar, dengan kembali banyak mengonsumsi Energi-Aura, ilmu [Deteksi Aura], lal
Episode 194: Sayangku, Sembuhlah Sediakala Seperti Saat Engkau Mengkhianatiku. 3467 / 05 / Gemini (Musim Gugur). 09:11. Pagi yang cerah. “TIDAK! TIDAK, DAN TIDAK AKAN PERNAH!” Wanita (45 tahun) berambut merah panjang, Hiwei Moa, dan pria (47 tahun) berambut hitam pendek, Qien De Antares, adalah orang tua Mao dan Tinia yang merupakan sumber adanya makhluk spirit yang menyerupai Tinia. Dua orang tua Tinia teramat mencintai putri mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri. Yang terobsesi melihat anak mereka hidup bahagia dengan manusia, menikahi manusia, dan harus selalu dalam pengawasan dua mata mereka. Mereka pengguna ilmu Aura Kegelapan yang berkonspirasi dengan siluman bayangan level 80, menggunakan ilmu [Cerminan Kloning Personalitas] dan [Ilusi Energi Alam] ilusi tingkat B, dilengkapi beberapa ilmu lainnya. Luka di hati mereka terasa disembuhkan oleh kehidupan kembali Tinia. Walaupun bersifat ilusif, ada hasrat yang terbayarkan. Satu yang tidak diketahui mereka, adalah
Episode 195: Untuk Semua Pengorbanan Demi Harumnya Harapan Baru. Kehangatan musim ini melelehkan salju. Rumah-rumah yang monokromatik ... dedaunan rontok yang bersimbah es ... kucing anggora yang bertengkar dengan bocah jail ... dan warga yang berkegiatan suka-suka .... Di trotoar jalan, bocah laki-laki (10 tahunan) berkeliling dengan tas besar, menawarkan roti-roti beragam rasa pada setiap pejalan kaki yang ditemuinya. Atau sering kalinya ia ditonjok karena tidak mau memberikan rotinya secara gratis. “Paman, roti ini berkualitas dan lezat, ayo beli!” Beberapa pria menggeleng-gelengkan kepala tanda menolak. “... ayo, Nyonya beli roti kami yang enak!” Seharian berkeliling baru hanya lima individu yang membeli dagangannya, selebihnya memintanya cuma-cuma karena alasan lapar. Di depan toko baju dirinya duduk pada kursi kayu panjang. Beristirahat dan memandangi sebuah kereta kuda keemasan nan mewah yang terparkir di depan trotoar, tepat di depan toko arloji. Satu keluarga kaya raya
Episode 196: Bimbingan Orang Tua Yang Baik Hati Dan Tidak Pernah Salah.3467 / 25 / Gemini (Musim Gugur). 14:09. Bahkan salju yang dingin mencekam tidak sedingin perasaan seorang ibu yang murka ....“KYYAAAAAAA ...!”'BLEDAARR'.'BOOMM'.'BOOMM'.Beberapa orang berlari kocar-kacir ketakutan, beberapa individu bertarung mati-matian, dua ekor kuda tewas mengenaskan, jendela kaca pecah oleh lemparan bebatuan. Bendera warna hitam berlogo 'DR' terpancang di puncak bangunan lantai 5 bergaya tabung, adalah bukti lokasi markas suatu Kelompok-Aura. Situasi sedang tidak baik-baik saja.“Bajingan, keparat, bedebah, kunyuk kalian manusia-manusia sampah!”Telah sampai Eriel pada kemarahan yang tidak bisa, tidak mungkin dicegah ... malah tidak boleh diganggu gugat jika tidak ingin menanggung rasa sakit memilukan darinya. Dialah penyebab situasi siang ini jauh dari sisi tenteram menyenangkan.'BOOMM'.Ledakan itu menghancurkan tangan kiri seorang pria kurus yang telah sekarat. Memohon ampun agar
Episode 197: Keluar Dari Zona Nyaman, Menunju Zona Nyaman Yang Baru. Siaran berita bangsa Selatan-Kelabu banyak memuat aksi memukau dan mengerikan dari sang Eriel De Atria. '... Eriel tidak terhentikan, banyak kelompok-kelompok Aura ketar-ketir dibuatnya ....' '... lagi-lagi salah satu Kelompok-Aura Umum yakni Darknity sukses diadili langsung oleh sang Pewaris-Aura Cahaya, lebih-lebih nyawa ketua kelompok telah dicabutnya ....' '... meskipun Eriel De Atria bukan lagi Perdana Menteri Selatan-Kelabu, sosoknya tetap berpengaruh kuat, disegani dan dipuji-puji ....' Tidak peduli penyampaian beritanya hiperbolis, yang terpenting fakta tersampaikan dan dahaga keuangan bisa disudahi. Sementara beberapa media massa tetap menonjolkan sisi informatif, edukatif, faktual, baku dan menjenuhkan. Beragam respons masyarakat diterima Eriel. Baik yang mencemoohnya sebagai pembunuh ulung, menjustifikasinya sebagai iblis bentuk baru atau memuji keanggunannya. Dengan mayoritas rakyat mendukungnya ka