Episode 197: Keluar Dari Zona Nyaman, Menunju Zona Nyaman Yang Baru. Siaran berita bangsa Selatan-Kelabu banyak memuat aksi memukau dan mengerikan dari sang Eriel De Atria. '... Eriel tidak terhentikan, banyak kelompok-kelompok Aura ketar-ketir dibuatnya ....' '... lagi-lagi salah satu Kelompok-Aura Umum yakni Darknity sukses diadili langsung oleh sang Pewaris-Aura Cahaya, lebih-lebih nyawa ketua kelompok telah dicabutnya ....' '... meskipun Eriel De Atria bukan lagi Perdana Menteri Selatan-Kelabu, sosoknya tetap berpengaruh kuat, disegani dan dipuji-puji ....' Tidak peduli penyampaian beritanya hiperbolis, yang terpenting fakta tersampaikan dan dahaga keuangan bisa disudahi. Sementara beberapa media massa tetap menonjolkan sisi informatif, edukatif, faktual, baku dan menjenuhkan. Beragam respons masyarakat diterima Eriel. Baik yang mencemoohnya sebagai pembunuh ulung, menjustifikasinya sebagai iblis bentuk baru atau memuji keanggunannya. Dengan mayoritas rakyat mendukungnya ka
Episode 198: Cukup Adilkah Membeli Harapan Kami, Membeli Rasa Sakit Kami.3467 / 09 / Cancer (Musim Hujan). 12:05.Makhluk-makhluk absurd bertebaran dengan tidak bisa dikatakan ramah dan sopan. Jelas dengan ketelanjangan mata pun terlihat bahwa sekumpulan monster bak manusia kepiting atau lebih nyeleneh lagi sibuk menyerang empat Auranias berbakat.Deras hujan yang diiringi kilatan petir, kabut tebal dan es dan suara langit mendung yang ribut jadi hiruk-pikuk yang membasuh area hutan terbuka ini. Di titik sentral pertempuran pelik, terpancangnya pohon kehijauan sebesar rumah minimalis adalah pusat perkumpulan para siluman, terutama untuk rumah siluman Kepiting. Disekelilingnya adalah rawa-rawa, yang alih-alih membeku malah menguarkan suhu hangat hingga ditinggali siluman buaya dan beberapa siluman kotor lainnya.Meski begitu, alasan keempat Auranias memilih berjibaku dengan siluman ketimbang mengopi di kafe sambil menikmati senja bukanlah untuk uang. Bukan untuk menjalankan quest. Ap
Episode 199: Ampuni Kami, Kami Mohon, Ampuni Segala Perbedaan Kami! Dan katanya Kelompok-Aura tersebut adalah kelompok para pecundang. Perkumpulan orang-orang tolol yang kebetulan dikasihani alam Aura. Katanya, kelompok tersebut adalah kelompok kriminal yang jauh dari kata pantas untuk mendirikan Kelompok-Aura. Sekumpulan manusia yang tidak punya masa depan cerah, kecuali hanya berbekal khayalan semu belaka. Apalagi dengan gagasan kelompok non-ketua yang sungguh aneh. Sungguh bodoh. Sungguh tidak masuk akal. Begitulah kata beberapa pihak yang tidak suka, dengki, berbeda pendapat dan enggan bekerja sama dengan kelompok penuh keputusasaan semacam itu. Kembali pulang Kael dan rekan-rekan satu kelompoknya pada provinsi Utara. Pulang pada kediaman awal kelompok tanpa nama ini dibentuk; rumah berarsitektur jamur di sisi hutan Omega (markas awal kelompok). Pepohonan Ek yang tipis dan menjulang tinggi masih setia melingkungi rumah. Lokasi yang kenyamanan dan damainya masih asri terawat.
Episode 200: Ada Sikap Yang Sudah Menjawab Tanyamu Tanpa Basa-Basi Kata. 3467 / 21 / Cancer (Musim Hujan). 13:22. Dalam rangka penyusunan formasi, strategi dan pembentukan ikatan batin keakraban, semua anggota, inklusif anggota senior melaksanakan latihan seni beladiri Aura di hutan Omega. Hujan-hujanan tanpa takut kena demam dan pilek. Sebagai catatan, hari ini merupakan latihan beladiri Aura kedelapan hari. Para anggota senior bertempur dengan anggota junior. Anggota senior terdiri dari Arata, Kael, Fang Yin, Niro, Ineia dan Liora. Sedang anggota junior; Zion, Deus, Rilia, Ken, Nimira dan Huan. Tujuannya sederhana, rebut bendera bangsa Selatan-Putih yang dibawa oleh tim senior. Satu dari tujuh anggota baru bukanlah Auranias. Dia adalah Kleus, sang mantan pecandu narkoba. Pria 37 tahunan yang punya tampang lesu, disekitar mata birunya berlingkar hitam bak mata panda, tubuhnya kurus seperti ranting yang hendak patah, rambut merahnya acak-acakan seakan ia tidak pernah tahu bend
Episode 201: Atas Nama Harta, Negara Dan Kenikmatan Abadi Yang Kupuja-Puja.Bangsa Selatan-Kelabu ....'BLEDAARR'.Hantaman dari ilmu [Batu Kegelapan Aura] tidak hanya membentuk guncangan, tetapi sampai merusak lantai keramik dan berkepul meliputi sekitar. Seorang wanita paruh baya mengontrol siluman kera bersayap demi melumpuhkan tiga Auranias pengusik tujuannya.Tidak hanya itu, dua siluman bayangan bertubuh kekar nan kokoh baru saja tewas mengenaskan, ditambah dengan tiga manusia bersetelan mantel formal yang berupaya melarikan diri telah terbaring pingsan.Ada kegiatan eksperimen terselubung di bawah gedung apotek Iloka, di kota Adiloka. Laboratorium yang tidak bisa diakses oleh sembarang orang, sekalipun presiden negara pun belum tentu diizinkan memasukinya. Di dalamnya, barang-barang maupun lingkungannya sangat koheren dengan praktek medis atau pelaksanaan eksperimen kedokteran, baik legal maupun ilegal.Para ilmuwan, dokter dan apoteker—termasuk siapapun yang terlibat di dalam
Episode 202: Sungguh, Engkau Kian Cantik Saat Tidak Lagi Kudengar Alunan Jantungmu.3467 / 29 / Cancer (Musim Hujan).15:33.“GHRROOOAARRRR ...!”Raungan berisik makhluk Kegelapan menggema dalam gelapnya sebuah gua nan luas yang bercabang-cabang, dibarengi hilir mudik bayang-bayang manusia seakan menyibukkan diri dalam pertempuran.'Clep'.'Bdebam'.Keadaan gua yang lembap, kotor, bau amis darah dan oksigen yang kurang dari baik sama sekali bukan penghalang semuanya dilakukan, dikorbankan demi suatu tujuan. “HYAAT ...!” Wanita gemuk baru saja menebaskan dua katananya secara cermat hingga berdenting keras membentur Pusaka Keris Parung Titanium milik seorang pemuda berambut merah keriting gondrong.'Tring'.'Trang' 'Trang'.Disusul Theo; “Aktifkan [Rauman Harimau]!” Sehingga Aura Merah yang meliputi senjata gunting besar miliknya memanifestasikan Aura Merah padat berwujud taring harimau yang melesat pada pemilik Pusaka Keris Parung Titanium (10% Energi-Aura dikonsumsi untuk satu
Episode 203: Sayangku, Belahlah Dadaku, Lihatlah Di Hatiku Tidak Tertera Namamu, Hanya Ada Darah Merah Kehampaan.3467 / 10 / Pisces (Musim Hujan).20:23.Tidak bosan-bosannya memandangi, mendampingi dan mengagumi figur yang telah merekahkan perasaannya yang dulu menguncup.Menyukai rambut gondrong hitamnya yang terkucir rendah ke belakang, walau tampak kacau berantakan. Menyukai untaian senyumannya, walau belum pernah menyentuhnya. Menyukai tubuhnya, walau kadangkala bau lumpur. Tetapi yang difavoritkan dari seluruh desain tubuhnya adalah badan bedegapnya yang mencitrakan maskulinitas.Dimatanya, pria itu tampan nan memesona. Bahkan bercinta dengannya selama 12 jam tanpa jeda pun bukan masalah untuk dilakoni. Bagaimana tidak, selama hidupnya yang menyusahkan baru menemukan laki-laki yang mampu menunjukkan wanginya kasmaran, membuatnya jatuh cinta untuk kali pertama ....Wanita itu duduk di depan pria yang dimaksud. Sudah rapi berbalut busana mode gotik—gaun putri kehitaman berhias b
Episode 204: Mari Jual Harga Diri, Jati Diri, Cinta, Segalanya Untuk Kenikmatan Abadi.Melanjutkan pengembangan kelompok, Kael kembali fokus, meninggalkan soal percintaan yang sama sekali tidak diminatinya—tidak berminat dengan wanitanya, andai saja Jiang Jie masih perawan, barang tentu cintanya akan diterimanya.Bulan Pisces telah Kael dan timnya nikmati lewat segala pelaksanaan tugas yang komisinya lumayan besar. Tanpa memedulikan efek samping darinya.3467 / 04 / Virgo (Musim Semi).—16:09.Terdengar dari beberapa pihak yang mengetahui tim yang Kael tuntun tendensius mengusik kenyamanan masyarakat, bertentangan dengan kelompok-Aura Umum yang menuntaskan quest langsung dari Monitor Permohonan yang legal. Kael mengambil tugas-tugas berbahaya dari pasar gelap ataupun dari pihak-pihak tak bertanggungjawab.Berbeda dengan sahabatnya, Arata dan beberapa anggota kelompok yang dipandunya mengedepankan nilai-nilai normatif dalam tugas, tidak serampangan apalagi sampai merusak fasilitas ke
“HUA-HA-HA-HA ....”Bebas, lepas, mau ke mana pun, mau jadi apapun sudah dinikmatinya. Bahagia dan menderita yang bersifat nonwaktu atau bermasa, semuanya sudah dirasakan. Jadi dia sudah lama turun ke bumi lagi setelah pemrograman dimensi buatannya mentok—tidak ada lagi sesuatu yang baru yang mengasyikkan.“HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang tenggelam dalam kesengsaraannya. “HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang hanyut dalam kenikmatan duniawi.Atau ....Meninggalkan itu, Kharon Das'Tartia menggunakan avatar dan profil Dewan-Kesatria Seribu untuk masuk ke dalam mimpi beberapa orang dan mempermainkan mereka. Atau masuk ke dalam mimpi seorang pemuda di suatu bangsa untuk menyatakan kalau sang pemuda adalah peserta terpilih yang istimewa, sang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia berikutnya, lalu memberikan mimpi-mimpi ajaib tentang masa lalu dan masa depan.Dan, Kharon tertawa terbahak-bahak lagi melihat banyak korban mudah dimanipulasi. Dewan-Direksi Kedua memang ho
Bersenandung lagu bergenre 'psikedelik' meliputi kamar pribadi seorang ras Angelis dan benda persegi itu punya potret seorang wanita pemilik dua sayap putih bersih dengan seorang anak kecil yang bersanding dengannya. Karena bingkai foto itu memori bersama sang ibunda lagi-lagi terputar di kepala Aren. Motivasi untuk menjadi bagian pengelola dunia Aura dan melestarikan atau mengembangkan kejayaan bangsanya mestinya senantiasa memandunya ....Kendatipun keadaan dan pikirannya terus memperlihatkan betapa kegagalan jauh lebih dekat padanya seakan dia harus mengganti tujuannya. Atau ... dia tahu seharusnya tidak ada alasan tepat untuk menyerah. Seketika kehadiran Pewaris Aura Cahaya itu, pergerakannya yang berani, pengaruhnya yang sangat radikal akhirnya—terlepas dari sisi gelap Auran Cahaya yang sangat wajar—memantik kesadarannya. Mempertontonkan alangkah pentingnya suatu kemajuan ....“... perubahan dunia Aura hanya bisa terjadi kalau kekuatan kolektif menghendakinya, maka bergabunglah
3471-04-Pisces. (Musim Hujan). Seperti halnya dipukul 20:11 malam bersalju ini, akan datang sejumlah tamu kehormatan. Mereka harus membahas isu yang belakangan mulai kedengaran. Sehingga restoran bertema klasik di tengah kota Polic ini harus ditutup demi memberikan keleluasaan bagi tokoh-tokoh penting itu. ”Ahh ... selamat datang. Selamat datang, kawanku ....“Demikian bagaimana pria berkumis hitam tebal itu menyambut tiga individu yang sama-sama telah mengenakan busana hangat khas bangsa Selatan. Sebuah meja bulat kemudian mereka tempati, duduk pada kursi yang telah disediakan. Sedang para pengawal atau para loyalis mereka berdiri di belakang mereka mengamankan situasi agar kondusif.Pria botak dengan tato naga di kepalanya (seorang pejabat kota Polic, pria 41 tahunan, bernama Mavelis Du Runun), pria tunanetra berambut putih uban (seniman patung berumur 37 tahunan, bernama Naxim Run'Nuan) dan Tetua Ruruia adalah tiga tamu terhormat yang telah dinantikan sang pria berkumis hitam te
Hari kini berganti diiringi bunga-bunga salju yang tertumpah dari hamparan awan-awan kelabu. Siang yang tidak cerah sama sekali itu kelihatan tidak menyehatkan ....Sementara di Penjara Makam ....Seorang sipir asyik berdiri menyaksikan berita-berita aktual dunia Aura dari sebuah televisi tabung di atas meja. Ini merupakan ruangan medis di gedung nomor Empat Penjara Makam. Ruangan bertema gotik dengan empat kasur pasien yang disekat oleh tirai-tirai nuansa kelabu dan hanya satu kasur yang diisi.Berita itu juga mengekspos Eriel bersama pergerakan Ekosistem Dunia Aura; yang bukan deklarasi perang, bukan menguasai dunia, bukan pula pemusnahan negara-negara dunia. Namun, kalimat Reformasi Ekosistem Dunia Aura itu sendiri sebetulnya sudah menjelaskan keseluruhan niat dan pekerjaan mereka ....3471-03-Pisces. (Musim Hujan). 13:12 ....Juga ... ada Ereia yang berdiri dengan raut muka serius. Ada seorang pria kurus bersetelan jas formal sebagai pengacara. Pun ada seorang wanita sebagai psik
Dipertanyakan. Dipertikaikan. Dipersoalkan mengapa cara kerja Demu Runun sebagai pimpinan klan Aqoua berubah—dalam konotasi negatif. Apalagi berkenaan proyek egaliter siluman-manusia yang tidak lagi jadi perhatian utama. Pernyataan Demu tentang solusi bagi kaum Siluman adalah dengan menempatkan mereka di tempat yang cocok dan aman atau menempatkan siluman di daerah yang jarang dikunjungi manusia telah menuai pro-kontra. Itu bahkan kurang dimengerti atau diperdebatkan oleh para petinggi klan lainnya. Klan Aqoua memang tidak sama dengan klan kaum Siluman lainnya, walaupun klan Aqoua sendiri merujuk pada suatu bangsa Siluman yang bercampur dan sudah pasti tidak dapat lepas dari indikator kaum Siluman. Garis keturunan mereka telah acak; campuran genealogi manusia dengan siluman. Terlebih lagi klan Aqoua telah tercemar unsur politis dan itu belum dengan faktor eksternal lainnya. Namun, karena klan itu menuntun sejumlah proyek dan golongan individu yang tidak kecil, satu langkah sang pimpi
3471-29-Cancer. (Musim Kemarau). Hari itu tiba! Ramai. Sibuk. Dijaga ketat oleh ratusan personel militer gabungan negara Barat-Daya. Antusiasmenya kentara membara. Ratusan atau bahkan ribuan individu menghadiri acara. Bukan hanya dari kalangan masyarakat jelata, tapi anggota dewan kota, kaum Siluman, para pejabat negara Barat-Daya, pedagang, anggota Party-Aura dari setiap bangsa di benua Barat hingga tokoh-tokoh masyarakat turut menghadirinya. Juga nantinya akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional bangsa Barat-Daya atau bahkan diberitakan ke sejumlah negara. Sedikit dari mereka telah membaca buku yang sudah Eriel terbitkan, tidak sedikit pula yang datang sekadar penasaran atau malah mencari celah kesalahan Eriel untuk dihinakan. Tidak ketinggalan Aren beserta ketiga kerabatnya telah menginjakkan kaki di tempat ini. Berlokasi pada sebuah gedung berlantai 4 yang menyerupai pohon beringin nan besar, dengan tanpa dedaunan hanya akar gantung yang rimbun di tiap cabang-cabangny
Pemahaman Transendental tidak sama dengan pemahaman Eksperimental dan turunan lainnya, bukan juga pada materialistis. Dalam konteks yang luas bahkan dikabarkan pemahaman Eksperimental dan lain-lain merupakan butiran bukti dari pemahaman Transendental, atau justru memiliki konteks yang berbeda yang tidak saling berhubungan. Para Ahli Auranias yang sudah mengalaminya dengan cara yang maksimal dan terbaik—dalam versinya—akan memiliki pengertian baru maupun ilmu baru yang lebih relevan. Dengan demikian, penalarannya akan lebih kuat menyoal tentang siapa pengamatnya, apa motivasinya dan apa bahan bakarnya. Sebagaimana yang Pewaris Aura Cahaya itu alami. Untuk menyinkronkan Inti Eksistensi Eriel dalam skrip Pemrograman [Pemrograman: Inti Eksistensi] dibutuhkan waktu 231 tahun, kemudian membutuhkan 353 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Mikrokosmos], dan 237 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Makrokosmos], sementara kode-kode Aura tipe Transendental lainnya sebagai penun
.... hidup dalam masa lalu atau tidak pernah hidup di masa sekarang? Mengingat, masa lalu yang belum selesai terkesan harus diselesaikan ....Karena pada akhirnya, itu menghantuinya seperti sakit gigi di tengah malam. Menimbulkan mimpi yang absurd bagaikan dikala demam tinggi datang. Sekelebat demi sekelebat bayang-bayangnya tampil ....'... kita akan meraihnya bersama-sama ....''... namaku akan jadi nama sebuah zaman ...!''... akan ada zaman atas namaku ...!'Siapa sangka, Kael terpaksa dipindahkan pada ruangan isolasi kelas S. Sekujur tubuhnya dibalut pakaian khusus yang mengikat kedua tangannya secara kuat, diikat lagi seluruh tubuhnya dengan rantai berbahan tertanium. Mematikan fungsi kedua tangannya, dan bahkan kedua kakinya kesulitan berjalan. Ruangan yang lebih kecil (2X2 meteran), lebih pengap dan gelap tanpa pencahayaan sekarang jadi tempatnya menetap.Dinyatakan bahwa pemberontakan yang dilakukannya saat para sipir melakukan pemeriksaan merupakan penyebabnya seperti itu. A
.... jelas erat kaitannya terhadap pikiran, emosi dan masalah perut yang kemudian merangkak jadi semacam 'konstruksi motivasi' tentang mengapa semua ini sangat harus dilakukan, sebagaimana seorang pria tua dari ras peri yang merasa penting untuk menyelamatkan pikiran orang-orang disekitarnya, dan meluapkan peringatan:“... hendaknya kita menentang keras narasi yang dibangun Sistem-Aura ...! Lantaran konsepnya telah sangat sesat dan menyesatkan! Sesudah bermain di dunia ini kita pasti kembali pulang ke tempat di mana kita berasal ..., dan itu tanpa omong kosong terjebak dalam Realita-Realita yang bersifat delusional ... saudara-saudari semuanya, jadi, mari kita tolak konsep yang salah dan bergegas menerima konsep yang benar ...!”Bahkan sekalipun pria itu melakukannya nyaris di setiap hari, berpidato, menyebarkan pamflet yang diklaimnya berisi aksioma, warga kota Internial maupun orang-orang yang berlalu-lalang di atas trotoar itu bersikap seolah tidak mempedulikannya. Tetapi, lonceng