Episode 201: Atas Nama Harta, Negara Dan Kenikmatan Abadi Yang Kupuja-Puja.Bangsa Selatan-Kelabu ....'BLEDAARR'.Hantaman dari ilmu [Batu Kegelapan Aura] tidak hanya membentuk guncangan, tetapi sampai merusak lantai keramik dan berkepul meliputi sekitar. Seorang wanita paruh baya mengontrol siluman kera bersayap demi melumpuhkan tiga Auranias pengusik tujuannya.Tidak hanya itu, dua siluman bayangan bertubuh kekar nan kokoh baru saja tewas mengenaskan, ditambah dengan tiga manusia bersetelan mantel formal yang berupaya melarikan diri telah terbaring pingsan.Ada kegiatan eksperimen terselubung di bawah gedung apotek Iloka, di kota Adiloka. Laboratorium yang tidak bisa diakses oleh sembarang orang, sekalipun presiden negara pun belum tentu diizinkan memasukinya. Di dalamnya, barang-barang maupun lingkungannya sangat koheren dengan praktek medis atau pelaksanaan eksperimen kedokteran, baik legal maupun ilegal.Para ilmuwan, dokter dan apoteker—termasuk siapapun yang terlibat di dalam
Episode 202: Sungguh, Engkau Kian Cantik Saat Tidak Lagi Kudengar Alunan Jantungmu.3467 / 29 / Cancer (Musim Hujan).15:33.“GHRROOOAARRRR ...!”Raungan berisik makhluk Kegelapan menggema dalam gelapnya sebuah gua nan luas yang bercabang-cabang, dibarengi hilir mudik bayang-bayang manusia seakan menyibukkan diri dalam pertempuran.'Clep'.'Bdebam'.Keadaan gua yang lembap, kotor, bau amis darah dan oksigen yang kurang dari baik sama sekali bukan penghalang semuanya dilakukan, dikorbankan demi suatu tujuan. “HYAAT ...!” Wanita gemuk baru saja menebaskan dua katananya secara cermat hingga berdenting keras membentur Pusaka Keris Parung Titanium milik seorang pemuda berambut merah keriting gondrong.'Tring'.'Trang' 'Trang'.Disusul Theo; “Aktifkan [Rauman Harimau]!” Sehingga Aura Merah yang meliputi senjata gunting besar miliknya memanifestasikan Aura Merah padat berwujud taring harimau yang melesat pada pemilik Pusaka Keris Parung Titanium (10% Energi-Aura dikonsumsi untuk satu
Episode 203: Sayangku, Belahlah Dadaku, Lihatlah Di Hatiku Tidak Tertera Namamu, Hanya Ada Darah Merah Kehampaan.3467 / 10 / Pisces (Musim Hujan).20:23.Tidak bosan-bosannya memandangi, mendampingi dan mengagumi figur yang telah merekahkan perasaannya yang dulu menguncup.Menyukai rambut gondrong hitamnya yang terkucir rendah ke belakang, walau tampak kacau berantakan. Menyukai untaian senyumannya, walau belum pernah menyentuhnya. Menyukai tubuhnya, walau kadangkala bau lumpur. Tetapi yang difavoritkan dari seluruh desain tubuhnya adalah badan bedegapnya yang mencitrakan maskulinitas.Dimatanya, pria itu tampan nan memesona. Bahkan bercinta dengannya selama 12 jam tanpa jeda pun bukan masalah untuk dilakoni. Bagaimana tidak, selama hidupnya yang menyusahkan baru menemukan laki-laki yang mampu menunjukkan wanginya kasmaran, membuatnya jatuh cinta untuk kali pertama ....Wanita itu duduk di depan pria yang dimaksud. Sudah rapi berbalut busana mode gotik—gaun putri kehitaman berhias b
Episode 204: Mari Jual Harga Diri, Jati Diri, Cinta, Segalanya Untuk Kenikmatan Abadi.Melanjutkan pengembangan kelompok, Kael kembali fokus, meninggalkan soal percintaan yang sama sekali tidak diminatinya—tidak berminat dengan wanitanya, andai saja Jiang Jie masih perawan, barang tentu cintanya akan diterimanya.Bulan Pisces telah Kael dan timnya nikmati lewat segala pelaksanaan tugas yang komisinya lumayan besar. Tanpa memedulikan efek samping darinya.3467 / 04 / Virgo (Musim Semi).—16:09.Terdengar dari beberapa pihak yang mengetahui tim yang Kael tuntun tendensius mengusik kenyamanan masyarakat, bertentangan dengan kelompok-Aura Umum yang menuntaskan quest langsung dari Monitor Permohonan yang legal. Kael mengambil tugas-tugas berbahaya dari pasar gelap ataupun dari pihak-pihak tak bertanggungjawab.Berbeda dengan sahabatnya, Arata dan beberapa anggota kelompok yang dipandunya mengedepankan nilai-nilai normatif dalam tugas, tidak serampangan apalagi sampai merusak fasilitas ke
Episode 205: Manusia Yang Kejam Yang Merancang Arti Kekejaman Dunia.3467 / 27 / Virgo (Musim Semi).13:55.Membantu beberapa peternak mengamankan hewan ternaknya dari kelompok siluman, membantu pemerintah kota memperbaiki jalan rusak, atau berkolaborasi dengan anggota kelompok-Aura tetangga sudah pasti dilaksanakan Kael serta timnya dalam hubungannya mencari dana, relasi dan informasi. Siang ini sedikit cerah dan dingin. Balon udara terbang rentan dan mulai goyah di atas gedung bergaya tabung 33 lantai, di kota Bar-Bara. Beberapa individu di puncak gedung maupun individu di balon udara berbalas-balasan menembakkan [Bola-Bola Aura].Tiga individu dari kelompok petualang—Trendia—terlibat bentrok dengan kelompok yang Kael pandu. Dilatarbelakangi oleh perebutan batu safir Dwiwarna yang berhasil didapatkan oleh tim Trendia saat melangsungkan perlombaan pencarian batu mestika. Dan di pasaran harganya senilai 810.000 Kinh keatas. Yang menjadi soal adalah batu safir Dwiwarna ditemukan seca
Episode 206: Ajaran Sakral Yang Kriminal Untuk Kekuasaan Global. 3467 / 19 / Leo (Musim Semi). 13:01. Saat ini cuaca terlihat mengagumkan. Awan-awan bersalju seperti memarkirkan diri untuk mengambil waktu cuti, menyerahkan sang langit tua membentangkan kemegahan angkasa biru muda yang segar. Selaras dengan sepasang sahabat yang tidak menyia-nyiakan cerahnya hari untuk berendam di kolam air hangat, pada pemandian air panas di desa Ne, masih dalam lingkup kota Snow. {Desa Ne merupakan bagian Selatan kota Snow, dilingkungi perbukitan yang hijau, bersama karakteristik mayoritas masyarakatnya yang santai, ramah dan bersahaja. Seluruh gaya bangunan menyerupai iglo ataupun kubah berbahan dasar kristal. Desa dengan cuaca terhangat (mencapai -5 derajat celcius), sementara kota Snow selalu dingin bersalju (mencapai -50 derajat celcius).} Tidak banyak pengunjung saat ini. Sehingga Kael dan Arata bisa menikmati ruangan kolam air hangat bermodel ala alam pegunungan ini dengan lengang, seora
Episode 207: W M Y M S, M, P, C, T, K S P N (Wahai Manusia Yang Mulia Sempurna, Mengabdilah, Patuhlah, Cintailah, Taatlah Kepadaku Sang Pahlawan Narsistik).Manusia dalam tataran kehidupan ini, atau dapat dikatakan para peserta dalam permainan Sistem-Aura telah melalui serangkaian uji tes peningkatan kualitas level sesuai tingkatan tiap-tiap peserta. Bermacam jenis dan bentuk uji tes level dihadapi oleh semua manusia di dunia. Tidak peduli menyadarinya atau masa bodoh, tidak peduli atribut identitas sosial yang mereka kenakan, selama aktif dalam Realitas Simulasi maka dapat dipastikan semuanya sama; sama-sama menghadapi uji tes peningkatan level.Menerima beberapa perkara yang divalidasi oleh kepercayaan, ideologi, identitas, tokoh-tokoh yang dikeramatkan atau apapun serangkaian cara manusia menangani uji tes tersebut telah terbukti dengan konkret, bahwa hanya sedikit peserta yang mampu menangkap dan menuntaskannya secara benar dengan poin yang tinggi—baik poin pengalaman (EXP) hingga
Episode 208: Sesungguhnya Aku Berlindung Dari Kekejian Manusia Yang Tidak Berbahagia.3467 / 03 / Scorpio (Musim Semi).10:34.Hari-hari terakhir di desa Ne, Kael dan Arata tiba di area perbukitan kehijauan, dengan keadaan repot, berlari kocar-kacir diburu semut-semut merah sebesar telapak kaki pria dewasa.{Semut-semut yang tergolong sebagai hewan-ajaib atau monster, dan masyarakat Selatan-Putih / desa Ne menamainya semut Rerengi.}Terdapat madu emas dibeberapa semut Rerengi yang sedari lima jam lalu Kael dan Arata mencarinya. Kendatipun mereka berhasil menemukan semut yang dimaksud dan hendak ditangkap, terlalu berat jika mereka mesti meladeni satu persatu semut yang tidak berkepentingan lewat hanya ilmu Aura tipe Sentral. Terlebih lagi, gigitan setiap semut Rerengi dapat menimbulkan rasa panas serta pembengkakkan di kulit, dan mampu membunuh manusia bila keadaan memungkinkan.Persoalan tidak sampai di sana saja, warga desa Ne (pihak keamanan desa) memperingatkan mereka supaya tida