Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 60. Acara Ijab Kabul

Share

Bab 60. Acara Ijab Kabul

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-07-08 06:15:58

Seperti yang pernah dilakukan Roy di rumah Angel, setelah tiba di ruangan dapur dia menunjukan bumbu-bumbu yang akan dibuat pada Bi Dirah, kemudian belasan ikan yang tadi direndam Roy iris-iris bagian badannya. Irisan itu tentu hanya tipis saja tidak sampai membuat daging ikan itu terpotong, itu dilakukannya agar nanti bumbu-bumbu yang sekarang dimasak Bi Dirah saat dilumuri dapat meresap ke dalam daging ikan-ikan itu.

Setelah bumbu masak dan ikan-ikan dilumuri keseluruhannya, Roy, Bi Dirah dan Angel menuju bagian ruangan terbuka yang berada di samping luar dapur itu. Di sana telah tersedia tempat pemanggangan, dan dalam beberapa menit bara yang dinyalakan Roy pun telah siap untuk dilakukan pemanggangan.

Roy pun memanggang ikan-ikan tuna yang telah dilumuri bumbu-bumbu itu, sekali panggang 5 sampai 6 ekor ikan. Jika di desanya dulu saat memanggang ikan selalu menggunakan pengipas yang biasanya terbuat dari anyaman bambu, namun baik di rumah Angel maupun dirumah Pak Jonan itu, Roy meng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 61. Pak Jonan Menawarkan

    Malam pun tiba, cuaca yang cerah di kota Jakarta membuat acara makan malam bersama semakin menyenangkan. Pak Jonan sengaja membuat acara makan malam keluarga besar itu di halaman depan rumahnya, di tempat terbuka itu suasana lebih fres dan terasa berbeda.“Udah lama sekali kita nggak makan bareng berkumpul begini ya, Mas?” ujar Bu Via sembari makan di meja panjang yang ditempatkan sedemikian rapinya dihalaman rumah megah itu.“Iya Via, ini berawal karena kita ketagihan akan ikan panggang buatan Roy saat makan di rumah Angel minggu yang lalu.” ujar Pak Jonan dengan senyum gembiranya.“Bagaimana kalau kamu bekerja saja di rumah ini, Roy? Nanti Bapak akan membiayai agar kamu melanjutkan pendidikanmu ke perguruan tinggi.” Pak Jonan mulai melakukan rencananya yang ternyata telah jauh-jauh hari ia rembukan dengan Bu Via untuk mengajak Roy ke rumah itu, Angel terkejut dan membuatnya terbatuk-batuk.“Hemmm, terima kasih sebelumnya aku ucapkan pada Bapak dan Ibu yang telah menawarkan aku untuk

    Last Updated : 2024-07-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 62. Resepsi Pernikahan

    “Mari, Pak Sobri dan Bu Ginah bisa beristirahat di kamar lantai atas bersebelahan dengan kamar Yurika.” ajak Pak Syamsul menunjukan kamar yang ia maksud di lantai atas rumahnya.“Nah, ini kamarnya. Selamat beristirahat Pak, Bu!” ucap Pak Syamsul.“Terima kasih, Pak.” ucap Pak Sobri, setelah kedua pembantu Bramasta itu masuk ke dalam kamar, Pak Syamsul pun turun ke lantai bawah menuju kamarnya.“Kamu tidur aja di atas Ginah, aku di sini saja.” tutur Pak Sobri sembari meletakan bantal di bawah tempat tidur yang beralaskan karpet itu.“Ya Mas, sebenarnya nggak enak juga begini tapi mau gimana lagi kita terpaksa melakukannya.” ujar Bi Ginah.“Ya, nggak usah dipikirin. Kita hanya satu malam lagi berada di rumah ini, lusa kita udah kembali ke Jakarta. Yang penting bagaimana kita dapat menyelesaikan kepura-puraan ini dengan baik, hingga selesai acara resepsi nanti.” tutur Pak Sobri yang telah berbaring di bawah tempat tidur beralaskan karpet itu.“Istri Mas Sobri nggak tahu kan jika kita dim

    Last Updated : 2024-07-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 63. Mengajak Jody Ngumpul

    “Ya udah biar aku yang call kamu.” Anton memutuskan panggilan ponselnya lalu ia alihkan dengan melakukan video call seperti yang diinginkan Bramasta.“Wah, meriah sekali Mas!” seru Bramasta saat mereka telah terhubung melalui video call, dan Anton pun memperlihatkan suasana di sana.“Nih dia ipar mu!” ujar Anton mengarahkan camera ponselnya pada Yurika.“Hemmm, iparku itu cantik Mas. Hallo Yurika!” sapa Bramasta.“Hallo juga, ini siapa ya Bang?” sahut Yuriga lalu bertanya pada Anton.“Itu adik sepupu aku yang saat ini aku percayakan memimpin perusahaan pusat di Jakarta, namanya Bramasta.” jawab Anton.“Selamat ya Yurika, Mas Anton.” ucap Bramasta.“Ya Bang, terima kasih.” ulas Yurika dengan senyum bahagianya.“Nanti kapan-kapan ajak Mas Anton ke Jakarta ya, Yurika?” pinta Bramasta.“Tentu saja Bang, aku akan ajak Bang Anton nanti ke Jakarta. Aku pun belum pernah ke sana.” ujar Yurika.“Ya udah dilanjut aja acaranya, aku akan kembali bekerja. Sekali lagi selamat ya untuk kalian berdua

    Last Updated : 2024-07-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 64. Kembali Ke Jakarta

    “Hemmm...!” Bi Ginah hanya tersenyum sembari anggukan kepalanya, sementara Anton terlihat memaksakan senyumnya karena dia belum dapat berfikir bagaimana cara menerima jika mertuanya itu datang berkunjung ke Jakarta.Tak berselang lama panggilan keberangkatan Malaysia menuju Jakarta pun terdengar, mereka sama-sama berdiri dari duduk dikursi ruang tunggu itu. Bersalaman dan berpelukan, Pak Sobri dan Bi Ginah pun masuk menuju pesawat yang akan mereka naiki. Pesawat itu tak lama pun landing, Anton dan Yurika serta kedua mertuanya kembali kerumah.Bramasta hari itu sengaja akan lebih awal pulang dari kantor, karena mendapat telepon dari Anton jika hari itu Pak Sobri dan Bi Ginah akan kembali ke Jakarta. Tepat di jam yang diperkirakan pesawat dari Malaysia itu take off di salah satu bandara di kota Jakarta, Bramasta pun telah hadir di bandara itu menunggu Pak Sobri dan Bi Ginah turun dari pesawat.Bramasta berdiri dari duduknya di ruang tunggu saat melihat Pak Sobri dan Bi Ginah muncul dari

    Last Updated : 2024-07-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 65. Beban Batin Angel

    Siang itu di rumah kediaman Angel, Roy dan ketiga pembantu rumah itu ngobrol sembari makan siang bersama di meja makan yang berdekatan dengan ruangan dapur.“Bagaimana acara di tempat Pak Jonan kemarin Mas Roy, lancar?” tanya Bi Surti.“Lancar Bi, seru juga berkumpul dengan mereka. Ternyata Pak Jonan orangnya baik meskipun kaya raya, dia tak pernah memandang remeh pada orang-orang yang ekonominya jauh di bawah mereka asal mereka suka bekerja keras Pak Jonan sangat menghargai orang itu.” tutur Roy.“Katanya Nyonya beberapa hari yang lalu saat aku diantar ke pasar Mas Roy kemungkinan akan ditawarin bekerja di rumah Pak Jonan itu, apa benar Mas?” tanya Bi Surti.“Iya Bi, saat makan malam bersama mereka Pak Jonan mengajakku bekerja di rumah itu.” jawab Roy sembari melanjutkan makannya.“Lalu Mas Roy menerima tawaran itu?” tanya Bi Surti lagi.“Ya nggak lah, Bi. Walaupun aku juga dijanjikan akan dikuliahkan jika aku bersedia bekerja di sana, aku tetap menolak tawaran itu. Karena bagiku Tan

    Last Updated : 2024-07-11
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 66. Gairah Bulan Madu

    “Iya Roy, kamu tenang aja. Seperti yang aku katakan tadi, aku cuma nunggu waktu yang tepat aja untuk bicarakan itu semua pada Papa dan Mama. Aku juga nggak ingin permasalahan ini berlarut-larut, sementara Mas Anton seperti tak merasa bersalah sedikitpun dengan semua ini.” tutur Angel menyakinkan Roy jika dirinya nggak akan tinggal diam dengan perlakuan semena-mena suaminya itu.“Ya udah, sekarang Tante makan malam, ya? Aku akan temani Tante, tadi aku minta Bi Surti untuk membeli ikan lele lalu aku panggang seperti memanggang ikan tuna kemarin. Tante coba deh, pasti rasanya tak kalah lezatnya!” ajak Roy.“Hemmm, iya Roy. Sepertinya ikan lele itu juga lezat jika dipanggang seperti ikan tuna, ayo kita makan bareng!” tutur Angel berdiri dari duduknya lalu mengajak Roy menuju meja makan untuk makan malam bersama.Angel dan Roy pun telah berada di meja makan, kalau biasanya Angel yang pernah mengambilkan Roy nasi namun sekarang justru Roy yang berinisiatif melakukan itu terlebih dahulu. Tad

    Last Updated : 2024-07-11
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 67. Ronal Penipu Roy

    “Luar biasa, sayang! Kamu benar-benar agresif dan sempat membuatku kewalahan.” puji Anton sembari mengatur napasnya.“Hemmm, aku kan ingin membuat Bang Anton merasakan sesuatu yang beda dari biasanya. Karena saat ini kita udah resmi menjadi suami-istri, hingga kita lebih leluasa untuk melakukannya. Tidak seperti yang sudah-sudah, semuanya serba terbatas dan terkesan buru-buru.” tutur Yurika dengan senyumnya.“Aku benar-benar bahagia, sayang. Kamu memang tahu cara memberikan kepuasan.” puji Anton lagi.“Memangnya Angel nggak pernah memuaskan Bang Anton di ranjang selama ini?” tanya Yurika.“Dia tidak sehangat kamu bila bercinta di ranjang, Angel begitu dingin bahkan terkesan jarang merespon sentuhan dan gerakanku saat berhubungan. Aku nggak habis pikir dengan semua itu, padahal dia istriku yang seharus melayaniku secara optimal termasuk di ranjang.” tutur Anton.“Masa Angel begitu sih, Mas?” tanya Yurika makin penasaran.“Apa yang aku katakan itu benar adanya, sayang. Makanya aku jaran

    Last Updated : 2024-07-12
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 68. Kesenangan Semata

    “Nantilah awal bulan, setelah gajian aku bukan hanya ngajak kamu ke kos-kosan saja tapi juga ke hotel. Kamu sabar ya, Yank?” balas Ronal.“Tahu kenapa bawaannya pengen aja, Yank. Permainanmu di ranjang benar-benar buat aku ketagihan! Kangen banget aku, Yank.” balas wanita lawan chat Ronal itu.“Sabar Rena manis, nggak lama lagi kok aku akan gajian. Kan seru tuh jika kita bercintanya di hotel, lagian juga nanti kita bisa jalan-jalan dulu.” ujar Ronal di chatnya.“Iya juga sih, ya udah aku tunggu deh.” balas kekasih Ronal yang bernama Rena itu.“Kamu baru pulang dari kerja juga, Yank?” tanya Ronal.“Ya Yank, nih barusan aja selesai mandi aku chat Ayank.” jawab Rena di chatnya.“Mending kita video call aja Yank, atau nelpon gitu?” ajak Ronal.“Duh, nggak bisa sekarang Yank. Teman kos-kosanku lagi di sini, nanti nggak bebas kita ngomongnya.” Tolak Rena.“Ya udah, kita chat aja. Katanya tadi baru aja selesai mandi ya, Yank?” ujar Ronal.“Iya Yank, nih udah wangi! He..! He..! He..!” pancing

    Last Updated : 2024-07-12

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 180. Ingin Menaklukan Roy

    “Sekali lagi aku minta maaf, aku hanya bisa menemani jalan dan membawamu ke tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi di pulau ini, tapi untuk menemanimu tidur di kamar ini aku nggak bisa karena aku telah memiliki kekasih,” jawab Roy yang terpaksa jujur karena dia sudah tak tahu bagaimana cara mencari alasan untuk menolak.“Oh, kamu udah punya kekasih rupanya? Ah, jika malam ini aja kamu tidur bareng aku di sini, aku rasa kekasihmu itu nggak akan tahu atau juga curiga.” Ujar Alice yang ternyata juga tak peduli dengan kejujuran Roy yang mengatakan dirinya telah memiliki kekasih.“Dia mungkin saja nggak akan tahu atau pula curiga, tapi aku nggak mau menghianati cintanya karena aku sangat menyanyanginya,” kali ini Roy cukup tegas, hingga beberapa saat dalam keadaan setengah mabuk Alice nampak tercengang mendengarnya.Karena tak ada reaksi apa-apalagi dari Alice, Roy kemudian pamit dan meninggalkan kamar itu setelah menyelimuti tubuh Alice dengan selimut. Sampai Roy ke luar dan menutup

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 179. Godaan Birahi Alice

    Alice benar-benar merasa surprise dengan semua itu, rasa penasarannya ingin mengelilingi seluruh kawasan Pulau Bali pun terpenuhi.“Apa di sini ada night club, Roy?” tanya Alice ketika ia merasa puas berkeliling.“Ada beberapa buah night club di pulau ini, emangnya kamu mau ke sana?” jawab Roy lalu balik bertanya.“Ya, aku mau happy-happy di sana melewati malam ini hingga nanti kembali ke hotel. Kamu bisa antarkan aku ke night club paling besar dan ramai di sini?” pinta Alice.Roy yang maklum jika hampir seluruh turis yang berkunjung ke pulau itu hobi ke night club di saat malam, maka Roy memenuhi permintaan Alice dengan mengarahkan mobil yang ia kemudi itu ke salah satu night club terbesar di Bali.Yang namanya night club tentu tak asing lagi jika di dalamnya terdapat berbagai jenis minuman, mulai dari minuman berkadar alkohol rendah hingga tinggi. Di sana juga terdapat music room, biasa pula digunakan untuk berdansa dan melantai bagi para pengunjung.Suasana di dalam ruangan night c

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 178. Menemani Alice

    “Mungkin karena aku baru pertama kali berkunjung ke sini dan juga tadi siang aku ikut dalam rombongan para turis yang kamu jemput serta antar, aku merasa nyaman dengan cara kamu mengemudi makanya aku meminta kamu,” jelas Alice, Roy hanya menanggapi dengan senyum ramahnya.“Gimana kalau kita jalan sekarang, Roy?” sambung Alice.“Oke, mari!” jawab Roy, mereka pun sama-sama berdiri lalu Roy mengajak Alice menuju mobil yang tadi ditunjukan oleh Ardi di depan lobi hotel itu.Roy dan Alice menghampiri sebuah mobil jenis Pajero Sport yang di parkir di depan lobi hotel itu, setelah mereka naik mobil yang dikemudikan oleh Roy itupun bergerak menuju jalan raya meninggalkan halaman dan kawasan hotel mewah itu.Mobil yang dikemudikan Roy sengaja dilajukan santai, tujuannya agar Alice dapat menikmati panorama di sisi kanan dan kiri jalan raya yang dihiasi lampu-lampu. Memang sangat berbeda suasana jalan raya ketika malam di bandingkan siang hari, kebanyakan dari pengendara sengaja melaju perlahan

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 177. Roy Dan Alice Bertemu

    “Hemmm, iya Non makanya hotel kami ini sangat senang bekerja sama dengan kantor perusahaan pariwisata tempat Roy bekerja itu dan kerja sama itu udah terjalin sejak lama dan saya pribadi telah juga telah lama kenal dengan Roy sebagai salah seorang karyawan di perusahaan pariwisata itu,” tutur Ardi.“Berapapun biayanya nanti aku akan bayar, aku cukup terkesima dengan keindahan pulau ini dan ingin tahu lebih banyak lagi kawasan-kawasan lainnya dan dinikmati keindahannya di malam hari,” ujar Alice gembira sekaligus penasaran.“Apakah Non Alice sebelumnya telah pernah berkunjung ke pulau ini?” tanya Ardi.“Belum pernah, ini untuk yang pertama kalinya aku berkunjung ke sini dan kebetulan saat ini aku sedang libur semester,” jawab Alice, wajahnya begitu ceria dan makin cantik. “Apakah Non Alice sebelumnya telah pernah berkunjung ke pulau ini?” tanya Ardi.“Belum pernah, ini untuk yang pertama kalinya aku berkunjung ke sini dan kebetulan saat ini aku sedang libur semester,” jawab Alice, waja

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 176. Turis Muda Cantik Dan Tajir

    Itulah nilai plus seorang Viola, selain berwajah cantik dan berprofesi sebagai CEO, dia juga gadis yang rajin beribadah. Roy benar-benar pria yang beruntung dapat mengambil tempat di hati gadis itu sebagai salah satunya pria yang di cintai, selama ini sudah banyak pria yang ingin dekat dengan Viola akan tetapi semua itu hanya sebatas sahabat biasa saja.Tapi masalahnya sekarang, apakah Viola akan tetap mencintai dan menganggap Roy sebagai kekasihnya jika Roy menceritakan tentang masa lalunya itu? Dan bagaimana pula dengan rencana Pak Husein akan menjodohkan Viola dengan Rehan dalam waktu dekat ini?****Sore itu ketika Roy mengantar para turis ke sebuah hotel dan kebetulan itu adalah trip terakhir tugas Roy di lapangan dan akan kembali ke kantor lalu pulang ke kediamannya, tiba-tiba saja seorang pria menghampirinya ketika hendak naik ke atas mobil operasional.“Roy tunggu dulu..!” panggil pria itu, Roy pun hentikan langkah dan membalikan tubuhnya.“Eh, Bang Ardi rupannya. Ada apa Bang

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 175. Mantapkan Rencana Perjodohan

    “Ya, aku ingat kita memang pernah membicarakan itu. Lantas gimana dengan rencana kita itu, Hamid? Apakah Rehan akan setuju jika dijodohkan dengan Viola? Soalnya waktu itu kamu bilang Rehan belum memberi jawaban ketika kamu tanyakan,” tanya Pak Husein.“Hemmm, benar Husein karena Rehan telah memberi jawaban jika dia bersedia untuk dijodohkan dengan Viola makanya aku mengajak kamu ketemuan dan membicarakannya lagi,” tutur Pak Hamid diiringi senyumnya.“Wah, baguslah jika Rehan udah memberi jawaban dan setuju,” ujar Pak Husein senang.“Lalu gimana dengan Viola sendiri? Apakah dia bersedia dijodohkan dengan Rehan?” Pak Hamid balik bertanya.“Viola memang belum aku tanya apakah dia bersedia atau nggak jika dijodohkan dengan Rehan, tapi kamu nggak usah kuatir belum lama ini aku telpon dia dan menanyakan apakah dia udah menemukan pria yang akan ia jadikan calon suami, soalnya dulu juga pernah aku tanyakan begitu, dia meminta diberi waktu.” Jawab Pak Husein.“Lalu Viola jawab apa ketika kamu

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 174. Tersentak Dari Lamunan

    Namun Pak Hamid bahkan Pak Husein sendiri belum tahu jika Viola tidak ada perasaan apa-apa pada Rehan sejak bertemu minggu lalu, sosok Rehan bagi Viola tak ubahnya sebagai kenalan biasa dan tak ada yang spesial ia dilihat di diri Rehan selain pemuda yang kaya raya semata.****Malam itu cuaca mendung, tak lama gerimis pun turun. Roy yang duduk di teras di temani segelas kopi hangat dan sebungkus rokok, nampak bermenung dengan tatapan kosong ke arah gerimis yang semakin lama semakin rapat turun membasahi halaman kediamannya itu.Sepertinya perasaan pria tampan itu tidak sedang baik-baik saja hingga membawanya larut dalam lamunan, jika masalah pekerjaan yang ia lakukan di lapangan sampai dengan hari ini belum pernah dijumpai baik itu pada para turis maupun pada kantor tempat ia bekerja.Tiba-tiba saja Roy tersentak dari lamunannya ketika ponsel yang ia letakan di atas meja di antara gelas kopi dan rokoknya berbunyi, Roy pikir yang melakukan panggilan itu adalah Viola, ternyata setelah i

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 173. Rehan Bertanya Perjodohan

    “Loh kok gitu?” Bi Surti ikut merasa kecewa.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Moga saja Mas Roy segera mendapatkan solusinya atas semua yang sedang ia hadapi sekarang,” ucap Bi Surti.“Moga saja Bi, akupun berharap begitu.” ulas Angel.****Malam itu di Qatar tepatnya di kediaman Pak Hamid, di ruangan tengah nampak Pak Hamid, Bu Qoira dan Rehan duduk. Tak biasanya Rehan ikut duduk bersama kedua orang tuannya itu, setelah makan malam bareng Rehan biasanya duduk di teras sejenak lalu pergi jalan ke luar dan pulang sekitar jam 11 malam.“Tumben, kamu duduk baren

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 172. Di Antara Dua Harapan

    “Bukan gitu Viola, aku hanya bicara sesuai dengan faktanya jika dia memang sepadan dengan kamu bila di bandingkan dengan aku,” ulas Roy.“Kan tadi udah aku bilang kalau dia dan semua yang ia miliki nggak membuatku tertarik sama sekali, Papi bahkan mungkin juga Mami sangat setuju tapi nggak dengan aku,” tegas Viola.“Lalu kita harus bagaimana sekarang? Papimu pastinya nggak akan merubah keputusannya bahwa dia nggak setuju jika kamu dan aku menjalin hubungan?” tanya Roy.“Aku nggak peduli dengan itu, semuanya udah aku ceritakan pada Opa dan Oma. Mereka nggak setuju jika aku menikah karena dijodohkan Papi. Opa dan Oma sangat marah begitu mengetahui jika Papi akan menjodohkan aku dengan Rehan,” tutur Viola.“Opa dan Oma mu juga tahu jika Papimu nggak setuju dengan aku?” tanya Roy.“Iya, tadi juga aku ceritakan pada mereka perihal Papi nggak setuju dengan hubungan kita. Aku dan Opa begitu juga Oma sedang mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pada Papi dan Mami, kalau pria yang akan m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status