Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 105. Rp. 50.000,- Sekali Kencan

Share

Bab 105. Rp. 50.000,- Sekali Kencan

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-02 01:42:11

“Emangnya berapa yang kamu dapatkan setiap kali melayani pelangganmu itu?” tanya Roy lagi.

“Ya, nggak menentu Bang. Paling kecil Rp. 50.000,- paling besar sih selama ini ak dapatin sekitar Rp. 500.000,- itu pun mungkin karena dia orang kaya dan ngajak aku main juga bukan di sini tapi di hotel.” Jawab Vina.

“Yang tadi malam hanya ngasih kamu Rp. 50.000,- ya?”

“Iya Bang.” Jawab Vina singkat, Roy yang tadinya lahap sekali menyantap sarapannya terlihat sulit mengunyah dan menelan.

“Kenapa Bang? Bang Roy jadi nggak selera ya, setelah tahu jika lontong sayur itu aku beli dengan uang hasil menjual tubuhku?” sambung Vina yang ternyata melihat perubahan sikap Roy itu.

“Oh, nggak Vin. Serius aku sama sekali nggak merasa begitu, aku hanya nggak sampai hati menerima sarapan yang kamu beli ini makanya aku seperti nggak berselera lagi. Kalau masalah yang kamu lakukan itu, jika ada yang mengatakan kamu termasuk golongan orang-orang kotor berarti kita satu golongan. Karena aku sendiri nggaklah suci,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 106. Menemui Deni

    Sedangkan pagi itu Diana yang memang bertugas membersihkan seluruh ruangan rumah mewah itu termasuk kamar yang kemarin di tempati Roy, nampak terkejut melihat di bawah tempat tidur terselip dompet dan di atas meja terdapat ponsel Roy.“Wah, berarti Mas Roy ke luar dari rumah ini kemarin tanpa membawa dompet dan ponselnya. Waduh, gimana sebaiknya dompet dan ponsel Mas Roy yang tertinggal ini aku beri tahu Nyonya atau Bi Surti dan Bi Ratni dulu?” gumam Diana yang kini memengang dompet Roy di tangan kanannya, sementara ponsel di tangan kirinya.Setelah menimang-nimang, akhirnya Diana memutuskan untuk menemui Bi Surti yang saat itu berada di dapur.“Lagi ngapain Bi?” sapa Diana.“Ini, bersih-bersih sesudah masak sarapan buat Nyonya dan Tuan. Kerjaanmu udah selesai ya, Diana?” tanya dan sapa balik Bi Surti.“Belum Bi, aku ke sini karena tadi sewaktu bersihin kamar yang Mas Roy tempati aku temuin ini.” jawab Diana sembari memperlihatkan dompet dan ponsel milik Roy di kedua tangannya.“Loh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 107. Jadi Kuli Angkat

    “Satu lagi yang perlu kamu tahu, gaji jadi kuli angkat nggak menentu tergantung banyaknya barang yang kita angkat dari mobil ke toko begitu pula sebaliknya. Waktu kerja biasanya pagi sekitar jam setengah 6, lalu malam nggak menentu antara jam 10 hingga jam 1 dini hari tergantung mobil barang kapan datangnya.” Jelas Deni.“Oke Bang, kapan pun itu aku akan siap.”“Sip deh kalau gitu mulai hari ini kamu gabung dengan kita-kita.” Ujar Deni memastikan.“Makasih Bang.” Ucap Roy gembira.“Nah, sekarang kamu boleh kalau ingin kembali ke tempat tinggalmu nanti sekitar jam 9 malam kamu datang ke sini kita tunggu mobil-mobil barang yang datang. Untuk pagi ini kerjaan udah nggak ada, karena tadi kami kerja mulai jam 6 dan baru aja selesai.” Ujar Deni.“Oke Bang, kalau gitu aku pamit dulu nanti jam setengah 9 malam ke sini gabung dengan Bang Deni dan yang lainnya. Sekali lagi makasih ya Bang, udah menerima aku ikut kerja bareng kalian di sini.” Ucap Roy, Deni menggangguk dan tersenyum ramah.Roy d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 108. Angel Resmi Bercerai

    Pagi minggu itu Kota Jakarta sangat cerah, sepeninggalnya Anton menuju bandara guna kembali ke Malaysia dengan membawa seluruh pakaiannya dari rumah Angel. Mereka telah resmi bercerai, meskipun sebelumnya baik kedua orang tua Angel maupun Anton sama-sama menentang keinginan mereka untuk mengakhiri rumah tangga.Namun karena Angel dan Anton sangat serius serta menganggap perceraian merupakan jalan terbaik, maka mau tidak mau kedua orang tua mereka pun menyetujui. Bagi Angel setelah resmi bercerai dengan Anton, membuatnya tenang dan merasa lebih nyaman.Sementara bagi Anton perceraiannya dengan Angel itu membuatnya lega tak merasa ada beban serta was-was lagi akan kedua orang tuanya yang tentu tak menginginkan Anton memiliki dua orang istri, meskipun saat ini Anton belum memberi tahu perihal ia telah menikah dengan Siska namun nanti tidak akan menjadi permasalahan bagi kedua orang tuanya saat ia mengatakan telah menikah kembali dengan seorang wanita yang berasal dan tinggal di Malaysia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 109. Sesalan Mendalam

    “Baik Nyonya, tunggu sebentar akan saya ambilkan.” Ucap Bi Surti.“Oh ya Bi, sekalian suruh Diana ke sini siapa tahu dari dia aku akan dapat petunjuk juga tentang Roy!”“Baik Nyonya.” Habis berucap Bi Surti pun buru-buru ke kamarnya lalu menemui Diana.Setelah ponsel Roy berada di tangannya, Angel pun memeriksanya kalau saja ada panggilan atau pesan terbaru dari nomor seseorang yang berada di kawasan Kota Jakarta itu. Namun setelah diamati selain nomor kontak Adik Roy di kampung tidak ada nomor kontak lain yang dihubungi Roy terakhir kali sebelum ia meninggalkan rumah itu, Angel pun makin resah dan kuatir akan keadaan Roy saat ini.“Roy benar-benar nggak bilang sama kamu akan pergi ke mana dari rumah ini, Diana?” tanya Angel.“Nggak ada, Nyonya. Setelah Mas Roy bicara sama Nyonya sewaktu Nyonya akan ke kamar di lantai atas, Mas Roy langsung pergi begtu saja.” jawab Diana.“Apa sebaiknya aku hubungi saja nomor Adiknya ini, mencari tahu tentang Roy?” gumam Angel dalam hati.Surti untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 110. Uang Vina Dirampas

    “Iya, tapi sulit aku ngumpulin sampai segitu karena ada aja yang akan dibeli jika uang masih ada di tangan.” Ujar Roy.“Gimana kalau aku yang bantuin Bang Roy buat ngumpulinnya, setelah itu Abang bisa buka rekening dan simpan di sana setiap minggunya?” tawar Vina.“Ya udah, mulai besok siang setiap ada lebihnya di luar sarapan dan makan malam serta beli rokok aku akan kasih sama kamu buat disimpan. Tapi ingat jika kamu lagi nggak punya uang buat sarapan dan makan malam, kamu pakai aja ya?” tutur Roy.“Iya Bang, tapi selama ini mudah-mudahan aku belum pernah kekurangan uang jika sekedar buat sarapan atau makan malam.” ujar Vina.Selama bekerja menjadi kuli angkat Roy bukan saja terbilang royal pada Vina tapi juga teman-temannya sesama kuli angkat, hingga ia cukup disegani sebagai orang baru dikenal dan tinggal di kawasan itu.Roy tak pernah hitung-hitungan soal tenaga begitu pula dengan bagi hasil pendapatan kerja kelompok para kuli angkat yang di pimpin oleh Deni itu, baginya apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 111. Genk Kapak Merah

    “Hiyaaaaaat..! Wuuuuuus…! Plaaaaaak..! Duuuuuuuk…! Bruuuuuuuk…!” dengan geram kembali Robi menerjang, kali ini Roy tak hanya menghindar saja. Setelah berhasil menghindar terjangan kaki Robi, sebuah tamparan Roy telak mengenai rahang Robi lalu disusul tendangan kaki yang menghujam bagian pinggang membuat tubuh Robi terjajar lalu jatuh tertelungkup.Yogi yang sudah bangkit segera menghampiri Robi dan membantunya untuk berdiri, sementara Roy berdiri dalam posisi siaga akan serangan lawan berikutnya.“Lu jangan senang dulu..! Lu tunggu di sini, Bos kami akan datang dan akan beri pelajaran sama Lu brengsek..!” ujar Robi setelah dibantu berdiri oleh Yogi, mereka lalu naik ke atas sepeda motor dan berlalu pergi.Sepeninggalnya mereka, Vina langsung menghampiri Roy yang berdiri dengan sikap santai sama sekali tak merasa gentar akan ancaman kedua pria yang baru saja berlalu dengan sepeda motor itu.“Aduh Bang, kenapa Bang Roy buat masalah dengan mereka? Aku tadikan udah bilang biarkan aja mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 112. Datang Ingin Menyerang

    “Iya Bos, saat kami menagih setoran pada Vina ada seorang cowok yang mengaku temannya membuat perkara Bos. Dia merebut kembali uang setoran yang tadi sempat kami rebut dari tangan Vina karena dia meminta waktu sampai besok sore, cowok itu bahkan menghajar kami berdua.” Jawab Robi.“Hah?! Kalian berdua dihajar sampai babak belur begini? Gob**k, menghadapi satu orang aja kalian kalah!” Yudi memaki dan memarahi mereka berdua.“Kami yang duluan menyerang secara bergantian ingin memberi pelajaran sama cowok itu, akan tetapi kami nggak berdaya dibuatnya. Cowok itu sepertinya memiliki ilmu bela diri, dengan mudahnya ia mengelak serangan dan membuat kami nggak bisa melakukan perlawanan lagi Bos.” Jelas Robi.“Sialan...! Selama ini belum ada yang berani melawan kita di kawasan itu, sekarang ada yang ingin cari gara-gara sama Genk Kapak Merah. Apa dia orang baru di sana hingga dia nggak kenal dengan kalian yang merupakan anggota Genk Kapak Merah ini?” tanya Yudi geram.“Ya Bos, sepertinya cowok

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 113. Duel Sengit

    “Oke, aku dan anggotaku nggak akan mengeroyok teman kalian ini. Tapi karena dia telah menghajar anak buahku, aku ingin menantangnya bertarung satu lawan satu. Jika aku menang kawasan ini tetap akan menjadi daerah kekuasaan kami Genk Kapak Merah, sebaliknya jika dia menang kami nggak akan usik dan meminta setoran uang bulanan lagi di kawasan ini. Gimana apa kamu bersedia bertarung denganku?” Yudi akhirnya mengajak Roy untuk bertarung satu lawan satu, mempertaruhkan daerah kekuasaan Genk Kapak Merah atas kawasan di seputaran jembatan itu.“Ya, aku terima tantanganmu dengan syarat jika nanti aku menang kalian nggak boleh lagi datang ke sini untuk meminta jatah bulanan alias pungli itu.” Roy menjawab dan menerima tantangan Yudi.“Roy...!” seru Deni sembari menghampiri, Roy hanya nampak tersenyum.“Apa kamu yakin Roy menerima tantangannya bertarung?” sambung Deni.“Hemmm, Bang Deni tenang aja. Aku menerima tantangannya itu demi memperjuangkan kawasan ini, supaya mereka nggak lagi memaksa w

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10

Bab terbaru

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 176. Turis Muda Cantik Dan Tajir

    Itulah nilai plus seorang Viola, selain berwajah cantik dan berprofesi sebagai CEO, dia juga gadis yang rajin beribadah. Roy benar-benar pria yang beruntung dapat mengambil tempat di hati gadis itu sebagai salah satunya pria yang di cintai, selama ini sudah banyak pria yang ingin dekat dengan Viola akan tetapi semua itu hanya sebatas sahabat biasa saja.Tapi masalahnya sekarang, apakah Viola akan tetap mencintai dan menganggap Roy sebagai kekasihnya jika Roy menceritakan tentang masa lalunya itu? Dan bagaimana pula dengan rencana Pak Husein akan menjodohkan Viola dengan Rehan dalam waktu dekat ini?****Sore itu ketika Roy mengantar para turis ke sebuah hotel dan kebetulan itu adalah trip terakhir tugas Roy di lapangan dan akan kembali ke kantor lalu pulang ke kediamannya, tiba-tiba saja seorang pria menghampirinya ketika hendak naik ke atas mobil operasional.“Roy tunggu dulu..!” panggil pria itu, Roy pun hentikan langkah dan membalikan tubuhnya.“Eh, Bang Ardi rupannya. Ada apa Bang

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 175. Mantapkan Rencana Perjodohan

    “Ya, aku ingat kita memang pernah membicarakan itu. Lantas gimana dengan rencana kita itu, Hamid? Apakah Rehan akan setuju jika dijodohkan dengan Viola? Soalnya waktu itu kamu bilang Rehan belum memberi jawaban ketika kamu tanyakan,” tanya Pak Husein.“Hemmm, benar Husein karena Rehan telah memberi jawaban jika dia bersedia untuk dijodohkan dengan Viola makanya aku mengajak kamu ketemuan dan membicarakannya lagi,” tutur Pak Hamid diiringi senyumnya.“Wah, baguslah jika Rehan udah memberi jawaban dan setuju,” ujar Pak Husein senang.“Lalu gimana dengan Viola sendiri? Apakah dia bersedia dijodohkan dengan Rehan?” Pak Hamid balik bertanya.“Viola memang belum aku tanya apakah dia bersedia atau nggak jika dijodohkan dengan Rehan, tapi kamu nggak usah kuatir belum lama ini aku telpon dia dan menanyakan apakah dia udah menemukan pria yang akan ia jadikan calon suami, soalnya dulu juga pernah aku tanyakan begitu, dia meminta diberi waktu.” Jawab Pak Husein.“Lalu Viola jawab apa ketika kamu

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 174. Tersentak Dari Lamunan

    Namun Pak Hamid bahkan Pak Husein sendiri belum tahu jika Viola tidak ada perasaan apa-apa pada Rehan sejak bertemu minggu lalu, sosok Rehan bagi Viola tak ubahnya sebagai kenalan biasa dan tak ada yang spesial ia dilihat di diri Rehan selain pemuda yang kaya raya semata.****Malam itu cuaca mendung, tak lama gerimis pun turun. Roy yang duduk di teras di temani segelas kopi hangat dan sebungkus rokok, nampak bermenung dengan tatapan kosong ke arah gerimis yang semakin lama semakin rapat turun membasahi halaman kediamannya itu.Sepertinya perasaan pria tampan itu tidak sedang baik-baik saja hingga membawanya larut dalam lamunan, jika masalah pekerjaan yang ia lakukan di lapangan sampai dengan hari ini belum pernah dijumpai baik itu pada para turis maupun pada kantor tempat ia bekerja.Tiba-tiba saja Roy tersentak dari lamunannya ketika ponsel yang ia letakan di atas meja di antara gelas kopi dan rokoknya berbunyi, Roy pikir yang melakukan panggilan itu adalah Viola, ternyata setelah i

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 173. Rehan Bertanya Perjodohan

    “Loh kok gitu?” Bi Surti ikut merasa kecewa.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Ya, mau gimana lagi Bi. Aku sih berharap Roy dan kekasih itu akan langgeng dan dapat memperjuangkan cinta mereka hingga pelaminan, tapi kalau nggak Roy pastinya akan kembali ke sini bersama kita,” tutur Angel di antara dua harapan.“Moga saja Mas Roy segera mendapatkan solusinya atas semua yang sedang ia hadapi sekarang,” ucap Bi Surti.“Moga saja Bi, akupun berharap begitu.” ulas Angel.****Malam itu di Qatar tepatnya di kediaman Pak Hamid, di ruangan tengah nampak Pak Hamid, Bu Qoira dan Rehan duduk. Tak biasanya Rehan ikut duduk bersama kedua orang tuannya itu, setelah makan malam bareng Rehan biasanya duduk di teras sejenak lalu pergi jalan ke luar dan pulang sekitar jam 11 malam.“Tumben, kamu duduk baren

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 172. Di Antara Dua Harapan

    “Bukan gitu Viola, aku hanya bicara sesuai dengan faktanya jika dia memang sepadan dengan kamu bila di bandingkan dengan aku,” ulas Roy.“Kan tadi udah aku bilang kalau dia dan semua yang ia miliki nggak membuatku tertarik sama sekali, Papi bahkan mungkin juga Mami sangat setuju tapi nggak dengan aku,” tegas Viola.“Lalu kita harus bagaimana sekarang? Papimu pastinya nggak akan merubah keputusannya bahwa dia nggak setuju jika kamu dan aku menjalin hubungan?” tanya Roy.“Aku nggak peduli dengan itu, semuanya udah aku ceritakan pada Opa dan Oma. Mereka nggak setuju jika aku menikah karena dijodohkan Papi. Opa dan Oma sangat marah begitu mengetahui jika Papi akan menjodohkan aku dengan Rehan,” tutur Viola.“Opa dan Oma mu juga tahu jika Papimu nggak setuju dengan aku?” tanya Roy.“Iya, tadi juga aku ceritakan pada mereka perihal Papi nggak setuju dengan hubungan kita. Aku dan Opa begitu juga Oma sedang mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pada Papi dan Mami, kalau pria yang akan m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 171. Hampir Saja

    “Iya Pak, apa yang dikatakan Viola ada benarnya juga. Jika saat ini kita sampaikan, bukan tidak mungkin Husein nggak bisa menerima atau mau menyadari jika perjodohan itu bukan cara yang terbaik demi ingin putrinya menikah,” Oma menenangkan Opa yang telah tersulut emosi.Saat jam istirahat kerja siang itu Roy menuju sebuah restoran yang waktu ia kunjungi bersama Angel, sepertinya Roy merasa ketagihan untuk makan di samping lokasinya yang juga indah dekat dengan bibir pantai.Setelah memilih sebuah meja di dalam restoran itu, Roy merogoh ponsel yang ia taruh di saku celananya lalu melakukan panggilan.“Hallo Mas,” sapa seorang wanita yang baru saja dihubungi Roy itu.“Hallo juga Viola.” Sahut Roy.“Mas lagi di mana? Sekarang kan udah waktunya istirahat dan makan siang?” tanya wanita itu yang ternyata Viola.“Ya Viola, karena udah masuk jam istirahat siang makanya aku menghubungi kamu. Sekarang aku udah berada di sebuah restoran yang lokasinya indah serta menu-menunya sangat lezat.” jawa

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 170. Opa Viola Marah

    “Hari ini Mas Roy masuk kerja?” tanya Viola saat mereka duduk di ruangan depan rumah mewah kediaman CEO muda dan cantik itu bersama Opa dan Oma nya.“Ya, tadi aku minta tolong sama teman yang juga kerja di lapangan untuk menangani dulu para turis yang seharusnya aku yang mengantar jemput mereka.” jawab Roy.“Mending hari ini Mas nggak masuk kerja dulu,” ujar Viola.“Wah, nggak enak sama teman yang tadi aku minta tolong nangani para turis yang mustinya kerjaan aku itu,” ulas Roy.“Ya udah kalau gitu nanti jam istirahat siang kita makan siang bareng ya Mas? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” pinta Viola.“Oke, nanti aku akan jemput kamu di sini,” ulas Roy.“Loh nggak usah, Mas Roy sebut aja nanti makan siangnya di mana biar aku yang nyusul ke sana,” ujar Viola, meskipun dia sebagai CEO akan tetapi jika hal yang menyangkut pekerjaan terlebih Roy telah berjanji pada temanya, Viola mengesampingkan dulu urusan pribadinya.“Ya udah, kalau gitu sekarang aku ke lapangan.” Ujar Roy, Vio

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 169. Hari Terakhir Angel Di Bali

    Sebuah restoran sekaligus di sampingnya juga terdapat cafe yang lokasinya di pinggiran pantai menjadi pilihan Roy dan Angel, karena tadi sore Angel ingin berkeliling menikmati keindahan sore di berbagai tempat makanya saat mereka tiba di restoran dan cafe itu hari sudah malam.Selain tempat untuk santai, Angel dan Roy juga memutuskan untuk makan malam di sana.“Besok pagi aku akan pulang ke Jakarta,” Angel mengawali obrolan sembari menikmati makan malam mereka di restoran itu.“Loh, Tante hanya 2 hari liburan di sini?” tanya Roy.“Aku sebenarnya udah 4 hari dengan hari ini liburan di sini, kebetulan aja kemarin nggak sengaja ketemu kamu di hotel tempat aku menginap itu,” jawab Angel.“Oh gitu, kirain hanya 2 hari aja. Gimana liburannya, apa Tante merasa happy dan fress kembali setelah tentunya sibuk dengan kerjaan di kantor?” Roy bertanya kembali.“Ya gitulah Roy, meskipun nggak sehappy mereka yang datang ke sini dengan pasangan atau pula keluarga,” ujar Angel.“Hemmm, kenapa Tante ng

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 168. Tak Ingin Dicap Pengecut

    “Dia sekarang ke Qatar nemuin kedua orang tuanya bukan untuk dijodohkan, melainkan udah lama mereka nggak bertemu hingga Mami Viola meminta Viola datang karena kangen.” Potong Roy di saat Angel semakin geram.“Viola bilang begitu?” tanya Angel, Roy menjawab dengan menganggukan kepala.“Kamu percaya dengan yang diomonginnya itu?” tanya Angel lagi.“Ya, karena seminggu sebelum dia akan ke Qatar, Viola ngajak aku ketemuan dan menjelaskan semua perihal alasannya untuk menemui kedua orang tuannya itu. Maminya pun berjanji kedatangannya ke Qatar sekarang bukan untuk dijodohkan, karena udah dijamin nggak akan dijodohkan itulah Viola bersedia datang ke Qatar.” Jelas Roy.“Oh begitu. Lalu bagaimana tanggapan Viola sendiri atas nggak disetujui hubungannya dengan kamu oleh orang tuanya itu?” Angel ingin tahu.“Sampai saat ini dia belum menemukan solusi selain mengusulkan agar aku mau berpura-pura menjadi pria lain..”“Pria lain gimana maksudnya?” potong Angel.“Aku diminta jadi pria yang berprof

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status