Hubungan antara alleta dan rey kian menjadi dekat, alleta yang masih polos tentu saja dengan mudahnya kena bujuk rayu buaya darat seperti rey. Janji manis kian terucap dari mulut rey mampu membuat alleta tersentuh dan jatuh hati.
Sementara itu ujian kelulusan telah usai hanya tinggal menunggu hasilnya saja, alleta dibuat dilema oleh nasib kedepannya bagaimana. Apakah ia lanjut kuliah atau bekerja saja karena mengingat keuangan keluarganya sedang memburuk. Keluarga alleta sebenarnya terbilang berada secara finansial namun semenjak ayahnya meninggal 6 bulan lalu membuat ibunya bekerja keras menghidupinya dan adik perampuannya.
"letta, bagaimana hasil ujian mu nak? "tanya mama kepada alleta
"alhamdulillah letta lulus mah,cuma letta bingung antara lanjut kuliah atau bekerja "
"gak papa nak, mama masih sanggup buat kuliahkan kamu"
"mah, letta tau saat ini keuangan kita lagi down letta gk mau bebanin mama.biaya kuliah mahal mah, belum lagi lenni sekarang sudah mau masuk SMA"
Mama hanya terdiam, karena memang betul yang diucapkan oleh letta.ada bulir tangis yang tak dapat tertahankan namun mencoba untuk tetap tegar
Mama memeluk alleta dan mereka pun saling meluapkan rasa melalui tangis
"andai papa mu masih ada "lirih mama menambah isak tangis alleta makin menjadi-jadi
---
Sudah setahun sejak kelulusan alleta dan sudah setahun pula ia bekerja sebagai kasir di salah satu minimarket.Hubungan percintaannya pun juga tak terlalu ia pikipikirkan dalam setahun belakangan meski rey selalu mengajak menikah namun alleta selalu menolaknya karena dia belum siap menikah muda.
Disisi lain rey merasa cemburu kala alleta dekat dengan pria lain walau hanya sekedar mengobrol, lama kelamaan alleta risih dengan sikap rey yang mulai suka mengekang nya dan membatasi segala kehidupannya. Letta mulai menjaga jarak dengan rey namun hal itu membuat rey semakin menjadi-jadi dan membmembuatnya semakin nekat saja.
Saat letta pulang kerja, rey menjemput letta dan mengajaknya berjalan-jalan sebentar, letta menolaknya dengan alasan ingin istirahat karena lelahtapi karena rey memaksa akhirnya letta pun ikut dengan rey.
Motor melaju dengan kencang memaksa letta berpegang ke pinggang rey agar tak jatuh, perasaannya mulai tak enak namun dia berusaha untuk tetap berpikir positif. Jalanan yang sepi membuat letta semakin was-was.
"kita mau kemana ?"tanya letta
"kan jalan-jalan kataku"jawab singkat rey
Karena motor masih melaju dengan kencang letta pun mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh lagi.
Tidak berapa lama motor yang dikendarai mereka berhenti di rumah besar namun sangat sepi.
"ini rumah siapa rey? Koq bawa aku kesini? "
"letta sayang, kita masuk dulu ya"
"gak mau rey! Aku mau pulang"teriak letta
Seperti sudah tau maksud dari rey,letta benar-benar ketakutan ia mencoba untuk menelpon namun hp langsung di rebut oleh rey. Tak habis akal letta mencoba lari tak disangka dibelakang letta sudah ada sandy dan membius letta
Rey membopong tubuh letta ke dalam kamar, ada rasa puas kala melihat setiap inci bagian tubuh letta,namun kemanusiaan rey masih membuatnya tersadar dan mengurungkan niat bejatnya.
"rey apa yang kmu lakukan! Lepaskan!"
Letta terkejut melihat tubuhnya yg kini tel*nj*ng bulat bagai bayi baru lahir, ia menangis dan meronta mencoba melepaskan diri dari ikatan namun usahanya sia-sia
Rey yang semenjak tadi memperhatikan letta malah semakin bernafsu kala melihat perjuangan letta melepaskan ikatan di tangannya
Dia pun mulai mendekat tepat dihadapan wajah letta, tubuhnya yang kekar kini menindih letta
"kau sungguh cantik letta"
Letta meronta memohon agar rey melepaskannya
"lepaskan rey!aku janji aku akan menikah denganmu tapi tolong jangan lakukan ini padaku"
"aku mohon rey, lepaskan! "
Rey Hanya tersenyum sinis dan menikmati setiap teriakkan letta
"dasar bajing*n!lepaskan aku! "
Letta mencoba segala cara agar bisa lepas namun usahanya sia-sia, tenaganya tak cukup kuat mengimbangi rey.sampai pada titik dia hanya menangis dan berpasrah diri.
Disitu rey mulai tak tega, namun nafsu terlalu memburunya. Rey mulai mencium bibir alleta
"akkhhh!"teriak rey
"Kau berani menggigit lidahku! Dasar j*l4ng!"
Umpat rey yang kian membuat letta kaget,ternyata lelaki yang selama ini bersikap manis dan baik hanyalah topeng semata, dia berubah menjadi binatang buas yang tak letta kenali.
Rambut letta di jambak dan temparan mendarat di pipinya.
Rey merasa menyesal atas perbuatan kasar yg barusan ia lakukan, ia pun memakai kkembali jeansnya, menyentuh pipi ayu letta dan meminta maaf
Letta meringis kesakitan
"sayang maafkan aku! Aku tidak akan mengulanginya lagi, aku terlalu mencintaimu ,aku hanya takut kehilanganmu itu saja, tak ada niatku menyakitimu "
"lepaskan aku!"
Ikatan di tangan letta pun di lepaskan dan rey mengantar letta pulang ke rumahnya.
Kejadian kemarin membuat alleta terkejut dan seperti tak percaya bahwa rey yg selama ini baik padanya sanggup berlaku demikian padanya."mah, letta pamit kerja""koq mamah perhatiin dari tadi kamu murung let, kamu sakit? ""nggak mah, letta baik-baik aja mungkin cuma kecapekan aja"Letta berlalu meninggalkan rumah dan menuju tempat kerja seperti biasa ."akhirnya waktunya pulang"ucap mariah pada lettaLetta hanya tersenyum, mariah adalah teman kerja letta di mini market."let kamu kenapa sih seharian kok keliatan murung gak kaya biasa? ""aku sebenernya gak mau cerita mar, cuma aku gak sanggup kalau menyimpan ini sendiri"Letta menceritakan kejadkejadian kemarin pada mariah"apa! Kurang ajar si rey, kagak ada otak tu laki" maki mariah mendengar apa yang diceritakan letta"aku gk nyangka dia bisa berbuat demikian, untung saja dia tidak sampai berbuat lebih.tapi tetap saja mar aku merasa kotor ka
"semua sudah berakhir"ucap lirih letta pagi ituDia pun menjalankan rutinitas seperti biasa hanya saja ada yang lain l, kini ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan kopi untuk suaminya.Walau bagaimanapun kini rey adalah suaminya dan ia akan melaksanakan kewajiban seorang istri. Dilihat rey masih tidur, letta tak berani membngunkannya dan langsung berangkat kerja.Di tengah perjalanan ia tak sengaja menabrak pemuda tampan yg berkacamata, mata mereka saling bertatap untuk beberpa detk. Cepat-cepat letta berdiri dengan tegap dan meminta maaf. Setelah saling melempar senyum letta pun melanjutkan ke tempat ia bekerja---"sangat cantik"kagum rizwan kala letta tlah berlalu,Dia pun melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan mengingat senyum manis alleta."pagi wan" sapa nia"pagi juga tuan putri" goda rizwan pada nia, rizwan memang pemuda yang humoris dan kelewat baik sampai kadang teman-teman wanitan
Setahun sudah letta berumah tangga dengan rey, rasa di hati seakan masih belum bisa menerima kenyataan yang ada. Dia masih tidak habis pikir dengan semua tingkah suaminya yang 360 drajat benar-benar berbeda. Seperti bukan cinta yang di berikan oleh rey melainkan obsesi untuk slalu bisa bersama dan memiliki. "mas aku gk enak badan"keluh letta pada rey yang tengah siap-siap ke kantor. "yaudah ke dokter" jawab singkat rey pada letta Ntahlah tiba-tiba letta seperti sakit hati yang luar biasa mendengar jawaban rey yang singkat dan memuakan,padahal biasanya dia sudah terbiasa di perlakukan demikian oleh rey. "kan aku pengen di temenin mas"rewel letta sembari menahan tangis. Mood nya benar-benar tidak karuan hari ini. "manja kali kamu ni, dah lah dah siang ini nanti mas terlambat ."rey berlalu setelah salim pada letta. Pagi itu Letta merasakan badan lelah dan malas luar biasa tak seperti biasanya, dengan sedikit memaks
Letta mulai tersadar, dilihatnya samping kiri ada laki-laki yang tengah tertidur pulas menemaninya. Ia mulai mengusap rambut pria itu dengan lembut."mas, bangun pindah tidur di sofa"ucap letta kepada laki-laki yang dikira suaminya itu."ehh dah sadar kamu? "rizwan membuka pembicaraan dengan tanpa sadar.Sejurus kemudia letta menarik tangannya dari laki-laki tersebut."kamu siapa? "ucap letta panik"ehh tenang, kenalin gw rizwan. Tadi gw liat lu pingsan makanya gw bawa masuk ke sini.""pingsan? ""iya, lu tadi jatuh pingsan di depan. Gw mau hubungin kluarga elu tapi gak bisa buka HP karna di kunci""makasih ya rizwan udah nolong in saya""iya gak papa santai aja"ucap rizwan gugupLama mereka saling hening.Letta mulai membuka HP dan menghubungi rey namun sepertinya rey tidak terlalu peduli dengan kondisi letta saat ini"gimana? Siapa yang nemenin kamu disini?"
Tok.. Tok... Tok...Suara ketukan pintu namun tak di bukakan.Akhirnya letta mengambil kunci cadangan dan membuka pintu"tumben jam segini mas rey belum pulang" gumam letta sendirianLetta menaruh tas dan duduk di sofa sambil mengelus perutnya sambil tersenyum manisKarena merasa haus letta pergi ke dapur mencari minum, belum sempat ia sampai ke dapur terdengar suara yang tak asing dari lantai dua."kok ada suara perempuan" gumam letta sambil menuju perlahan ke lantai atasMatanya terbelalak kala melihat sepatu dan baju khas perempuan berserakan di depan kamarnya, jantungnya berdegup kencang namun masih berusaha untuk berpikir positif. Dibukanya pintu secara perlahan, letta hanya terdiam terpaku tanpa kata, letta seperti tak percaya dengan yg disaksikan di depannya. Rey sedang bermesraan dengan wanita lain di kamar mereka.Rey yang melihat letta berusaha meraih tangan letta."aku bisa jel
Malam semakin larut, tanpa mereka sadari mereka telah saling bercerita kehidupan masing-masing.Tak lama ibu menelpon letta, menanyakan posisi saat ini karena rey mencari ke rumah.Letta terdiam dan mulai terisak. Bulir air mata jatuh di kedua pipinya. Letta tak tahan lagi dan menceritakan semua walau hanya lewat telpon.Mama mencoba menenangkan letta, dia tahu betul letta sedang terpuruk pada saat ini."mama jemput ya, kamu dimana sekarang? ""nggak ma, letta belum mau pulang.... Letta gk mau ketemu sama mas rey""yaudah sekarang kamu dimana, setidaknya biar mama gak khawatir sama kamu nak""letta di apartemen temen mah... Letta disini dulu ya besok baru pulang, mama jangan kuatir sama letta" ucap letta mencoba menenangkan mama"iya sayang, kamu jaga diri trus tenangin diri dulu. besok baru pulang... Mama masakin makanan kesukaan kamu" mama mencoba menguatkan letta"iya ma, makasih
3 tahun sejak kejadian pedih yang dialaminya, letta berusaha bangkit kembali. Rey lebih memilih pergi dengan wanita selingkuhannya dan meninggalkan letta seorang diri dalam keadaan hamil."rin, makasih ya kamu udah mau bantuin aku masuk ke perusahaan " ucap letta pada rini"udah gak usah makasih mending sekarang lu yang traktir ni makanan" canda rini pada letta "kamu tu terlalu baik let sampai takdir memberi ujian yang tak terduga""aku sebenernya gak sukuat itu rin, jujur aku capek" letta menghela nafas"gini aja mending kamu sekarang fokus ngurus diri kamu sama baby boy deh""iya rin pasti" jawab letta seraya memperhatikan baby boy yang sedang bermain di dalam wahana mall. "rin titip baby boy dulu ya mau ke toilet bentar""siap bos, jangan lama-lama""yaelah ya kali lama-lama di toilet ngapain" jawab letta sambil ketawa------Rizwan pergi ke mall untuk reuni SMA, kebetul
Sejak pertemuan tak terterduga itu rizwan dan letta jadi intens bertemu, rizwan pun sangat menyayangi erlang. Hari itu mereka bertiga piknik di taman menuruti keinginan erlang yang sudah lama mengajak letta namun baru kesampaian sekarang."pasti berat ya besarin anak sendirian? " rizwan membuka obrolan"lumayan wan, kadang aku juga ngrasa stres denger dia nangis tu, sampe aku ikutan nangis karena udah capek banget"terang letta "jadi kami tu sama-sama nangis trus dia tu kek tau kalo mamanya lagi sedih dia berenti sendiri nangisnya "letta tertawa kala mengingat kejadian bersama erlangrizwan memperhatikan letta dan tersenyum"kamu kuat banget let, huffhh... "rizwan menghela nafas "andai aku ada di samping kalian waktu itu"lirihnya namun masih terdengar jelas oleh lettaLetta tersenyum mendengar apa yang di ucap oleh rizwan"kan emang itu pilihanku wan, aku pengen fokus besarin erlang lagian aku juga gak sekuat itu wan aku seb