Setahun sudah letta berumah tangga dengan rey, rasa di hati seakan masih belum bisa menerima kenyataan yang ada. Dia masih tidak habis pikir dengan semua tingkah suaminya yang 360 drajat benar-benar berbeda. Seperti bukan cinta yang di berikan oleh rey melainkan obsesi untuk slalu bisa bersama dan memiliki.
"mas aku gk enak badan"keluh letta pada rey yang tengah siap-siap ke kantor.
"yaudah ke dokter" jawab singkat rey pada letta
Ntahlah tiba-tiba letta seperti sakit hati yang luar biasa mendengar jawaban rey yang singkat dan memuakan,padahal biasanya dia sudah terbiasa di perlakukan demikian oleh rey.
"kan aku pengen di temenin mas"rewel letta sembari menahan tangis. Mood nya benar-benar tidak karuan hari ini.
"manja kali kamu ni, dah lah dah siang ini nanti mas terlambat ."rey berlalu setelah salim pada letta.
Pagi itu Letta merasakan badan lelah dan malas luar biasa tak seperti biasanya, dengan sedikit memaksakan diri dia pun bergegas ke rumah sakit untuk cek kesehatan.
-----
Disisi lain rizwan yg tengah siap mau ke kantor tiba-tiba dapat panggilan dari rumah sakit bahwa adiknya kecelakaan motor. Tanpa pikir panjang ia pun bergegas ke rumah sakit yang dimaksud dan minta izin tidak masuk kantor hari ini.
Sampai di rumah sakit rizwan menuju kamar mawar 001 tempat dimana adiknya dirawat.
"len, gimana sih kokok bisa jatuh? " cemas rizwan pada lendra adik kandungnya.
"abang kok gk kerja? " tanya balik lendra pada rizwan
Sontak rizwan geram dengan adiknya yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.
"kebiasaan kamu len, ditanya bukanya di jawab malah tanya balik! "ucap rizwan sedikit kesal.
"maaf bang, lendra gak papa kok, tadi pas lendra dijalan gak sengaja kena srempet ama mobil makanya jadi jatuh."
"trus mana yang nabrak kamu? "
"nah itu dia bang, yang nabrak lendra malah kabur. Trus gak lama lendra pusing gara-gara liat darah" jelas lendra pada abangnya
"kurang aja tuh orang dah nabrak gk tanggung jawab! "
"udah bang,lendra gak papa kok. Lendra sempet nulis nomer plat mobilnya" sambil mengulurkan secarik kertas dari bawah bantalnya.
"oke nanti biar abang cari siapa pelaku yang udah nabrak kamu"ko
"iya bang."
(suara bunyi perut)
"lu laper? " tanya rizwan
"hehe, iya bang kan belum saraoan dari pagi"
"yo dah lu tunggu sini biar abang cariin makan diluar"
"oke bang"
Sampai di depan rumah makan padang, rizwan memesan 2 bungkus makanan beserta minum. Saat ia ingin kembali ke kamar lendra tak sengaja matanya tertuju pada sosok cantik yang tak asing.
Ya wanita yang ditatap rizwan dengan takjub adalah alleta. Ia hanya berjalan tepat dibelakangnya tanpa berniat untuk menyapa karena ia tau betul wanita yang ada di depannya saat ini sudah menjadi milik orang.
-----
Letta berjalan menuju rumah sakit sendiri dengan sedikit menahan lemas, baru sampai di halaman rumah sakit Tiba-tiba semua tampak gelap dan ia pun jatuh pingsan.
Rizwan yang sedari tadi berada di belakang letta dengan sigap menangkap tubuh letta agar tak terbentur ke tanah.
"heii bangun! "ucap rizwan sembari sedikit mengguncang tubuh letta yang berada di dekapnya. Melihat tidak ada respon dari letta, rizwan pun mengangkat tubuh letta ke dalam rumah sakit.
"dokter tolong ada yang pingsan! "teriak rizwan memecah keheningan di rumah sakit.
Akhirnya letta mendapat penanganan medis, rizwan cemas dengan keadaan letta sampai lupa dengan nasib nasi padang yang telah ia pesan untuk adiknya . Dengan cepat ia berlari mengantar nasi padang untuk adiknya.
"loh bang,ngapain lari-lari? "
"ini mau nganterin makanan buat eku"ucap rizwan sedikit tersengal.
"lah lendra mah dah makan bng, abang ditungguin lama. kebetulan tadi ada jatah buat pasien"jawab lendra santai
"syukur deh, ni abang taruh sini ya. Kalo ada apa-apa telepon abng. Abang ada perlu sedikit"
Belum sempat lendra menjawan, riswan sudah melangkah keluar menuju kamar letta di rawat.
Letta mulai tersadar, dilihatnya samping kiri ada laki-laki yang tengah tertidur pulas menemaninya. Ia mulai mengusap rambut pria itu dengan lembut."mas, bangun pindah tidur di sofa"ucap letta kepada laki-laki yang dikira suaminya itu."ehh dah sadar kamu? "rizwan membuka pembicaraan dengan tanpa sadar.Sejurus kemudia letta menarik tangannya dari laki-laki tersebut."kamu siapa? "ucap letta panik"ehh tenang, kenalin gw rizwan. Tadi gw liat lu pingsan makanya gw bawa masuk ke sini.""pingsan? ""iya, lu tadi jatuh pingsan di depan. Gw mau hubungin kluarga elu tapi gak bisa buka HP karna di kunci""makasih ya rizwan udah nolong in saya""iya gak papa santai aja"ucap rizwan gugupLama mereka saling hening.Letta mulai membuka HP dan menghubungi rey namun sepertinya rey tidak terlalu peduli dengan kondisi letta saat ini"gimana? Siapa yang nemenin kamu disini?"
Tok.. Tok... Tok...Suara ketukan pintu namun tak di bukakan.Akhirnya letta mengambil kunci cadangan dan membuka pintu"tumben jam segini mas rey belum pulang" gumam letta sendirianLetta menaruh tas dan duduk di sofa sambil mengelus perutnya sambil tersenyum manisKarena merasa haus letta pergi ke dapur mencari minum, belum sempat ia sampai ke dapur terdengar suara yang tak asing dari lantai dua."kok ada suara perempuan" gumam letta sambil menuju perlahan ke lantai atasMatanya terbelalak kala melihat sepatu dan baju khas perempuan berserakan di depan kamarnya, jantungnya berdegup kencang namun masih berusaha untuk berpikir positif. Dibukanya pintu secara perlahan, letta hanya terdiam terpaku tanpa kata, letta seperti tak percaya dengan yg disaksikan di depannya. Rey sedang bermesraan dengan wanita lain di kamar mereka.Rey yang melihat letta berusaha meraih tangan letta."aku bisa jel
Malam semakin larut, tanpa mereka sadari mereka telah saling bercerita kehidupan masing-masing.Tak lama ibu menelpon letta, menanyakan posisi saat ini karena rey mencari ke rumah.Letta terdiam dan mulai terisak. Bulir air mata jatuh di kedua pipinya. Letta tak tahan lagi dan menceritakan semua walau hanya lewat telpon.Mama mencoba menenangkan letta, dia tahu betul letta sedang terpuruk pada saat ini."mama jemput ya, kamu dimana sekarang? ""nggak ma, letta belum mau pulang.... Letta gk mau ketemu sama mas rey""yaudah sekarang kamu dimana, setidaknya biar mama gak khawatir sama kamu nak""letta di apartemen temen mah... Letta disini dulu ya besok baru pulang, mama jangan kuatir sama letta" ucap letta mencoba menenangkan mama"iya sayang, kamu jaga diri trus tenangin diri dulu. besok baru pulang... Mama masakin makanan kesukaan kamu" mama mencoba menguatkan letta"iya ma, makasih
3 tahun sejak kejadian pedih yang dialaminya, letta berusaha bangkit kembali. Rey lebih memilih pergi dengan wanita selingkuhannya dan meninggalkan letta seorang diri dalam keadaan hamil."rin, makasih ya kamu udah mau bantuin aku masuk ke perusahaan " ucap letta pada rini"udah gak usah makasih mending sekarang lu yang traktir ni makanan" canda rini pada letta "kamu tu terlalu baik let sampai takdir memberi ujian yang tak terduga""aku sebenernya gak sukuat itu rin, jujur aku capek" letta menghela nafas"gini aja mending kamu sekarang fokus ngurus diri kamu sama baby boy deh""iya rin pasti" jawab letta seraya memperhatikan baby boy yang sedang bermain di dalam wahana mall. "rin titip baby boy dulu ya mau ke toilet bentar""siap bos, jangan lama-lama""yaelah ya kali lama-lama di toilet ngapain" jawab letta sambil ketawa------Rizwan pergi ke mall untuk reuni SMA, kebetul
Sejak pertemuan tak terterduga itu rizwan dan letta jadi intens bertemu, rizwan pun sangat menyayangi erlang. Hari itu mereka bertiga piknik di taman menuruti keinginan erlang yang sudah lama mengajak letta namun baru kesampaian sekarang."pasti berat ya besarin anak sendirian? " rizwan membuka obrolan"lumayan wan, kadang aku juga ngrasa stres denger dia nangis tu, sampe aku ikutan nangis karena udah capek banget"terang letta "jadi kami tu sama-sama nangis trus dia tu kek tau kalo mamanya lagi sedih dia berenti sendiri nangisnya "letta tertawa kala mengingat kejadian bersama erlangrizwan memperhatikan letta dan tersenyum"kamu kuat banget let, huffhh... "rizwan menghela nafas "andai aku ada di samping kalian waktu itu"lirihnya namun masih terdengar jelas oleh lettaLetta tersenyum mendengar apa yang di ucap oleh rizwan"kan emang itu pilihanku wan, aku pengen fokus besarin erlang lagian aku juga gak sekuat itu wan aku seb
Hari sudah menunjukan pukul setengah tujuh, Letta berangkat menuju kantor"pagi rin" sapa Letta pada Rini"ehh let dah datang kamu" jawab Rini yang heran karena melihat Letta selalu saja on time dari awal dia kenal dulu"iya rin, harus semangat dong""gimana kemaren ama si dia" goda Rini pada Letta"apa sih rin... Dia siapa lagi"letta menjawab dengan malu-malu"itu ri... Rizwan kan kalo gak salah""ya dia kan cuma nganterin kami doang rin""lebih juga gak papa kali let" Rini menimpali sambil ketawa"ehh udah....aku mau kerja duluan banyak berkas yang harus di editing nih" Letta mengalihkan pembicaraan"yaudah sana... " kesal Rini karena di cuekin sama LettaLetta berjalan sambil tertawa melihat raut wajah Rini.Usai selesai kerja, Letta pulang dan menunggu di halte biasa. Sambil menunggu bus datang Letta duduk di Kursi sambil mendengarkan musik"Letta!.. "teriak s
Ting....Notifikasi HP Letta berbunyi. Dilihatnya Rizwan mengirim pesan ingin berkunjung ke rumah, cepat-cepat Letta merapikan rumah yang berserakan mainan Erlang."Baby boy bantuin mamah kemasin mainan" Ucap Letta pada Erlang"Elang macih mau main mah" balas polos Erlang pada LettaLetta menghela nafas dan mengusap kepala Erlang"Nanti baby boy main lagi ya...sekarang bantuin mamah kemas mainannya, om baik mau maen kesini" terang Letta dengan lembut kepada ErlangWalau keadaannya saat ini sedang tidak baik dan memikirkan ketakutan akan rey yang sewaktu-waktu bisa datang dan mengganggunya dengan Erlang"Holeee.... Om baik mau datang! " Teriak bahagia Erlang mendengar Rizwan akan datang"iya sayang... Makanya bantuin mamah yuk beresin mainannya" Balas Letta"siap mamah"Erlang segera menurut kepada LettaTak lama setelah mereka menyelesaikan pekerjaan rumah yang melelahkan Rizwan mengetuk pin
"Alleta! "Alleta menoleh ke sumber suara"Rin, kenapa?" Dilihatnya Rini sedang mengatur nafas karena habis berlari untuk menghampirinya"Let, gawat.... " Sambil berusaha mengatur nafas "Rey bakalan datang ke perusahaan siang ini"Mata Letta membelalak, ada rasa cemas mendengar yang di sampaikan oleh Rini barusan"Rey kesini? ""Iya let, Dia yang jadi investor di perusahaan" Terang Rini"Ya bagus dong, perusahaan kan emang lagi butuh invertor" Letta tersenyumRini memandang wajah Letta, seperti biasa Letta selalu memendam semua rasa sendirian"Kamu yang kuat yah" Rini memeluk Letta"Aku capek Rin" Bulir tangis mengucur deras di kedua pipi Letta "Aku bener-bener dah capek" Hanya itu yang dapat disampaikan bibir LettaRini semakin mempererat dekapannya. "kamu kuat Let"'Terkadang takdir memang sebecanda ini, dia yang berusaha mati-matian untuk menjadi baik mala