Beranda / Romansa / Silent love / Takdir yang manis

Share

Takdir yang manis

Letta mulai tersadar,  dilihatnya samping kiri ada laki-laki yang tengah tertidur pulas menemaninya. Ia mulai mengusap rambut pria itu dengan lembut. 

"mas, bangun pindah tidur di sofa"ucap letta kepada laki-laki yang dikira suaminya itu. 

"ehh dah sadar kamu? "rizwan membuka pembicaraan dengan tanpa sadar. 

Sejurus kemudia letta menarik tangannya dari laki-laki tersebut.

"kamu siapa? "ucap letta panik

"ehh tenang, kenalin gw rizwan. Tadi gw liat lu pingsan makanya gw bawa masuk ke sini."

"pingsan? "

"iya, lu tadi jatuh pingsan di depan. Gw mau hubungin kluarga elu tapi gak bisa buka HP  karna di kunci"

"makasih ya rizwan udah nolong in saya" 

"iya gak papa santai aja"ucap rizwan gugup

Lama mereka saling hening.

Letta mulai membuka HP  dan menghubungi rey namun sepertinya rey tidak terlalu peduli dengan kondisi letta saat ini 

"gimana? Siapa yang nemenin kamu disini?"

"gak tau... Mungkin gak ada karena mas rey masih sibuk dengan urusan kantor" ucap letta sembari menarik nafas panjang

"kalo kluarga yg lain? "tanya rizwan kembali

"aku gk mungkin hubungin mama, takutnya dia malah kuatir nanti.  Yaudah sihh nanti juga pasti udah boleh pulang koq"  ucapnya seraya merangkai senyum palsu. 

Mata letta mulai berkaca, sedikit lagi menetes namun disembunyikan dengan cepat

"udah nangis aja kalo mau nangis"rizwan mencoba menenangkan letta

"nggak koq, siapa yang nangis orang aku... " belum selesai letta berucap air matanya keluar tanpa di beri aba-aba

Rasanya sakit sekali merasakan kehidupan yang ia jalani  namun di satu sisi ia mulai lega karena pada akhirnya bisa melepaskan sedikit kekecewaannya dengan menangis. 

"kamu gak harus pura-pura kuat koq,  cukup jadi dirimu sendiri dan jangan pernah menyiksa batin dengan menahannya sendiri" ucap rizwan mencoba menenangkan letta

Letta yang mendengar apa yang diucapkan rizwan malah tersenyum, dia merasa apa yang diucaokan rizwan ada benarnya. 

"kok kamu bisa disini?  Kamu sakit atau? "

"aku gk sakit koq.. Aq nemenin adek ku.tadi pagi dia baru aja kecelakaan" terang ridwan pada letta

"trus gimana kondisinya sekarang?  Gak papa nih kamu malah disini nemenin aku? "

"kondisinya sih udah agak mendingan ntar juga ibuk datang buat gantian jagain dia"

"makasih ya dah nemenin"ucap letta sedikit canggung

"iya gak papa, BTW gw belum tau nama lu"

"ohh iya kenalin nama ku alleta, panggil aja letta."ucap letta sambil berjabat tangan

"nama yang cantik" lirih rizwan

"apa? "

"nggak papa" jawab rizwan seraya tersenyum

Mereka pun asik ngobrol sampai letta tau bahwa rizwan adalah sosok pekerja keras dan sayang terhadap keluarga, dia lah yang selama ini menjadi tulang punggung bagi keluarganya. 

Setelah sekian lama mereka mengobrol dokterpun masuk ke ruangan dan memberikan hasil cek kesehatan letta. 

"Selamat siang bu letta" sapa domter

"siang dok"

"ni hasil dari tes kesehatan bu letta,  selamat ya pak, bu letta tidak apa-apa hanya kelelahan karena sedang hamil memasuki trimester pertama" terang dokter

Letta benar-benar bahagia,berharap rumah tangganya akan jadi sempurna setelah kehadiran bayi yang di kandung letta. 

Rizwan yang mendengar kabar demikian ikut senang dan tanpa sadar mengucao "alhamdulillah "

"Selamat ya pak"ucap dokter seraya menjabat tangan rizwan

"hah"rizwan yang dikira suami dari letta hanya bisa tersenyum bingung

Letta pun yang melihat kejadian yang ada di depannya berusaha menahan tawa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status