"Apa! ... bang Rizwan nglamar kaka? " Leni terkejut mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh kakaknya.
"Loh bagus dong, Alhamdulillah... Kok malah teriak gitu sih Len?" sambung mama bahagia mendengar putrinya yang diberi kepastian dari laki-laki yang penuh tanggung jawab seperti Rizwan.
"Ehh ... iya, Alhamdulillah maksud Leni. Selamat ya kak" Leni memeluk Letta seraya mengucapkan selamat. Namun, yang tidak mereka ketahui adalah fakta bahwa Leni yang begitu menginginkan Rizwan. Pikirannya telah dibutakan oleh cintanya kepada Rizwan sampai tak memperdulikan tentang perasaan orang lain. Saat ini Ia berpikur bagaimana cara untuk dapat merebut Rizwan dari kakaknya, rasa ingin memiliki begitu tak terbendung dan mengalahkan logika yang ada. Mereka adalah dua saudara yang memiliki sifat dan kelakuan yang begitu kontras.
Letta semenjak ditinggal meninggal oleh ayahnya menjadi pribadi yang tegar dan pekerja keras sedari remaja,
"Alhamdulillah!" puji syukur serentak terucap setelah mengetahui operasi Erlang telah berjalan dengan lancar. Letta memeluk mamanya dengan perasaan lega sekaligus bahagia, kini Erlang bisa berkumpul kembali seperti sedia kala dan bermain bersama tanpa ada rasa khawatir akan sakitnya. Rizwan segera melempar senyum kepada Letta yang tengah di landa rasa bahagia. "Tu kan Erlang dah sembuh, kamu tu barus percaya ama Erlang ... dia itu kuat" ucap mama kepada Letta. "Iya, Mah. letta bersyukur banget Erlang bisa kembali pulih" Walaupun masih dalam fase pemulihan dan membutuhkan perawatan yang ekstra. Namun, Erlang sudah siuman dan bisa di ajak bicara. Bahkan dia sempat menagih janjinya untuk jalan-jalan dan makan es cream. Rey yang melihat raut bahagia wajah Letta mulai merasa bersalah dan penuh penyesalan, sudah lama Ia tak melihat senyum Letta yang selepas itu ketika mereka bersama dahulu. Dia menyada
"mah, alleta pamit sekolah ya! "seru gadis manis itu kepada ibunya.Ibunya hanya mengangguk dan tersenyum manis kepada alleta yang telah berlalu menuju sekolah.Alleta berlarian menuju sekolah karena waktu sudah menunjukkan jam 7:00 dan 15 menit lagi pasti gerbang sudah ditutup oleh pak sholeh,satpam sekolah SMA 01 tempat alleta menimba ilmu."pak sebentar pak, letta masuk dulu?!""lah neng letta tumben jam segini baru datang biasanya kan selalu paling awal berangkatnya"tanya pak sholeh kepada alleta"letta bangun kesiangan ,semalem abis nge drakor" jawab letta sekenaknya sambil berlalu masuk tak lupa senyum manis selalu menghiasi disetiap ucapan gadis muda itu.Dikelas alleta termasuk siswi pendiam namun banyak teman, teman-temannya sudah paham betul dengan alleta yang lebih nyaman diam dan membaca buku, namun selalu ramah dan siap membantu kapanpun teman-temannya membutuhkan pertolongan."letta, kamu habis lul
"letta,kamu kenapa nak? Kenapa bisa luka seperti ini?"tanya mama kepada alleta dengan khawatir"gak papa mah, tadi letta cuma kesrempet motor, letta kurang hati-hati pas nyebrang"ucap letta menenangkan mamanya"siapa yang nabrak let?mana orangnya biar mamah kasih pelajaran ama tu orang! "kesal mama"udah mah, letta gak papa kok. orangnya juga tadi udah nganterin letta, sekarang letta mau obatin trus istirahat yah mah""sini biar mama obatin""nggak usah mah, letta bisa sendiri kan cuma luka kecil aja ini. Kasih obat merah besok juga kering""yaudah kalo gitu mamah ambilin makan ya? ""nggak usah mah letta masih kenyang,nanti letta ambil sendiri kalo laper"Letta tersenyum dan berlalu menuju kamarnya.Sementara itu reymond yg sedang kumpul bersama geng motornya terlihat melamun sedari tadi."rey, lu kenapa dari tadi gue perhatiin diem? Kalo lu lagi diem kek gini biasanya nemu target baru ya! "selidik
Hubungan antara alleta dan rey kian menjadi dekat, alleta yang masih polos tentu saja dengan mudahnya kena bujuk rayu buaya darat seperti rey. Janji manis kian terucap dari mulut rey mampu membuat alleta tersentuh dan jatuh hati. Sementara itu ujian kelulusan telah usai hanya tinggal menunggu hasilnya saja, alleta dibuat dilema oleh nasib kedepannya bagaimana. Apakah ia lanjut kuliah atau bekerja saja karena mengingat keuangan keluarganya sedang memburuk. Keluarga alleta sebenarnya terbilang berada secara finansial namun semenjak ayahnya meninggal 6 bulan lalu membuat ibunya bekerja keras menghidupinya dan adik perampuannya. "letta, bagaimana hasil ujian mu nak? "tanya mama kepada alleta "alhamdulillah letta lulus mah,cuma letta bingung antara lanjut kuliah atau bekerja " "gak papa nak, mama masih sanggup buat kuliahkan kamu" "mah, letta tau saat ini keuangan kita lagi down letta gk mau bebanin mama.biaya kuliah mahal m
Kejadian kemarin membuat alleta terkejut dan seperti tak percaya bahwa rey yg selama ini baik padanya sanggup berlaku demikian padanya."mah, letta pamit kerja""koq mamah perhatiin dari tadi kamu murung let, kamu sakit? ""nggak mah, letta baik-baik aja mungkin cuma kecapekan aja"Letta berlalu meninggalkan rumah dan menuju tempat kerja seperti biasa ."akhirnya waktunya pulang"ucap mariah pada lettaLetta hanya tersenyum, mariah adalah teman kerja letta di mini market."let kamu kenapa sih seharian kok keliatan murung gak kaya biasa? ""aku sebenernya gak mau cerita mar, cuma aku gak sanggup kalau menyimpan ini sendiri"Letta menceritakan kejadkejadian kemarin pada mariah"apa! Kurang ajar si rey, kagak ada otak tu laki" maki mariah mendengar apa yang diceritakan letta"aku gk nyangka dia bisa berbuat demikian, untung saja dia tidak sampai berbuat lebih.tapi tetap saja mar aku merasa kotor ka
"semua sudah berakhir"ucap lirih letta pagi ituDia pun menjalankan rutinitas seperti biasa hanya saja ada yang lain l, kini ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan kopi untuk suaminya.Walau bagaimanapun kini rey adalah suaminya dan ia akan melaksanakan kewajiban seorang istri. Dilihat rey masih tidur, letta tak berani membngunkannya dan langsung berangkat kerja.Di tengah perjalanan ia tak sengaja menabrak pemuda tampan yg berkacamata, mata mereka saling bertatap untuk beberpa detk. Cepat-cepat letta berdiri dengan tegap dan meminta maaf. Setelah saling melempar senyum letta pun melanjutkan ke tempat ia bekerja---"sangat cantik"kagum rizwan kala letta tlah berlalu,Dia pun melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan mengingat senyum manis alleta."pagi wan" sapa nia"pagi juga tuan putri" goda rizwan pada nia, rizwan memang pemuda yang humoris dan kelewat baik sampai kadang teman-teman wanitan
Setahun sudah letta berumah tangga dengan rey, rasa di hati seakan masih belum bisa menerima kenyataan yang ada. Dia masih tidak habis pikir dengan semua tingkah suaminya yang 360 drajat benar-benar berbeda. Seperti bukan cinta yang di berikan oleh rey melainkan obsesi untuk slalu bisa bersama dan memiliki. "mas aku gk enak badan"keluh letta pada rey yang tengah siap-siap ke kantor. "yaudah ke dokter" jawab singkat rey pada letta Ntahlah tiba-tiba letta seperti sakit hati yang luar biasa mendengar jawaban rey yang singkat dan memuakan,padahal biasanya dia sudah terbiasa di perlakukan demikian oleh rey. "kan aku pengen di temenin mas"rewel letta sembari menahan tangis. Mood nya benar-benar tidak karuan hari ini. "manja kali kamu ni, dah lah dah siang ini nanti mas terlambat ."rey berlalu setelah salim pada letta. Pagi itu Letta merasakan badan lelah dan malas luar biasa tak seperti biasanya, dengan sedikit memaks
Letta mulai tersadar, dilihatnya samping kiri ada laki-laki yang tengah tertidur pulas menemaninya. Ia mulai mengusap rambut pria itu dengan lembut."mas, bangun pindah tidur di sofa"ucap letta kepada laki-laki yang dikira suaminya itu."ehh dah sadar kamu? "rizwan membuka pembicaraan dengan tanpa sadar.Sejurus kemudia letta menarik tangannya dari laki-laki tersebut."kamu siapa? "ucap letta panik"ehh tenang, kenalin gw rizwan. Tadi gw liat lu pingsan makanya gw bawa masuk ke sini.""pingsan? ""iya, lu tadi jatuh pingsan di depan. Gw mau hubungin kluarga elu tapi gak bisa buka HP karna di kunci""makasih ya rizwan udah nolong in saya""iya gak papa santai aja"ucap rizwan gugupLama mereka saling hening.Letta mulai membuka HP dan menghubungi rey namun sepertinya rey tidak terlalu peduli dengan kondisi letta saat ini"gimana? Siapa yang nemenin kamu disini?"