"semua sudah berakhir"ucap lirih letta pagi itu
Dia pun menjalankan rutinitas seperti biasa hanya saja ada yang lain l, kini ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan kopi untuk suaminya.
Walau bagaimanapun kini rey adalah suaminya dan ia akan melaksanakan kewajiban seorang istri. Dilihat rey masih tidur, letta tak berani membngunkannya dan langsung berangkat kerja.
Di tengah perjalanan ia tak sengaja menabrak pemuda tampan yg berkacamata, mata mereka saling bertatap untuk beberpa detk. Cepat-cepat letta berdiri dengan tegap dan meminta maaf. Setelah saling melempar senyum letta pun melanjutkan ke tempat ia bekerja
---
"sangat cantik"kagum rizwan kala letta tlah berlalu,
Dia pun melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan mengingat senyum manis alleta.
"pagi wan" sapa nia
"pagi juga tuan putri" goda rizwan pada nia, rizwan memang pemuda yang humoris dan kelewat baik sampai kadang teman-teman wanitanya mensalah artikan kebaikan rizwan
"kebiasaan deh baperin anak orang"canda nia ke rizwan
"Haha, gak ada ya aku baperin siapapun"
"iya aku tau kok, ohh iya wan file yang diminta pak damri kemarin sudah kamu siapkan belum? Soalnya nanti siang buat meetingnya. "
"tenang ni, dah aku siapin koq"
"kamu emang bisa di andalkan wan, yo dah semangat rizwan"
"siap kapten"balas rizwan
Setelah selesai bekerja rizwan pun melangkahkan kaki untuk pulang, nam UK n diperjalann ia melihat alleta di bonceng oleh rey
"ohh dah punya pasangan"gumam rizwan
Dia pun melanjutkan perjalanannya
-----
Letta di jemput oleh rey ketika selesai bekerja sampai dirumahpun ia dimarahi oleh rey yang tidak suka melihat letta bekerja
"kenapa tadi gak bilang kalo mau kerja? "bentak rey pada alleta
"kamu tidur rey aku gk tega bangunin kamu"
"rey? Panggil aku mas! Yang sopan dikit kamu ya!"
"iya mas maaf"
"emang duit yang aku kasih kurang? Sampe harus kerja di toko kecil kek gitu! "
"Tapi sebelum kita nikah aku dah kerja disana mas, dan kamu baik-baik aja tu"
"itu sebelum kamu jadi istriku,sekarang kamu jadi istriku kalau kluarga ku sampai tau bisa malu mereka! "
"jadi kamu malu dengan kerjaanku selama ini"tegas letta dibarengi dengan jatuhnya air mata, perkataan rey benar-benar menyayat hati alleta
Sikap rey setelah mulai berubah atau lebih tepatnya rey mulai menampakkan sifat asli yang sesungguhnya, mukut manis yang dulu sering mengucap cinta kini tlah sirna dan berganti amarah.
Kasih sayang yang rey berikan ternyata kini berganti dengan nafsu yg membabi buta, nasi sudah menjadi bubur kini hanya tinggal dinikmati saja.
Letta benar-benar tersiksa belum lagi dengan sikap keluarga rey yang seolah selalu memojokkan setiap yang dilakukan letta.
Setahun sudah letta berumah tangga dengan rey, rasa di hati seakan masih belum bisa menerima kenyataan yang ada. Dia masih tidak habis pikir dengan semua tingkah suaminya yang 360 drajat benar-benar berbeda. Seperti bukan cinta yang di berikan oleh rey melainkan obsesi untuk slalu bisa bersama dan memiliki. "mas aku gk enak badan"keluh letta pada rey yang tengah siap-siap ke kantor. "yaudah ke dokter" jawab singkat rey pada letta Ntahlah tiba-tiba letta seperti sakit hati yang luar biasa mendengar jawaban rey yang singkat dan memuakan,padahal biasanya dia sudah terbiasa di perlakukan demikian oleh rey. "kan aku pengen di temenin mas"rewel letta sembari menahan tangis. Mood nya benar-benar tidak karuan hari ini. "manja kali kamu ni, dah lah dah siang ini nanti mas terlambat ."rey berlalu setelah salim pada letta. Pagi itu Letta merasakan badan lelah dan malas luar biasa tak seperti biasanya, dengan sedikit memaks
Letta mulai tersadar, dilihatnya samping kiri ada laki-laki yang tengah tertidur pulas menemaninya. Ia mulai mengusap rambut pria itu dengan lembut."mas, bangun pindah tidur di sofa"ucap letta kepada laki-laki yang dikira suaminya itu."ehh dah sadar kamu? "rizwan membuka pembicaraan dengan tanpa sadar.Sejurus kemudia letta menarik tangannya dari laki-laki tersebut."kamu siapa? "ucap letta panik"ehh tenang, kenalin gw rizwan. Tadi gw liat lu pingsan makanya gw bawa masuk ke sini.""pingsan? ""iya, lu tadi jatuh pingsan di depan. Gw mau hubungin kluarga elu tapi gak bisa buka HP karna di kunci""makasih ya rizwan udah nolong in saya""iya gak papa santai aja"ucap rizwan gugupLama mereka saling hening.Letta mulai membuka HP dan menghubungi rey namun sepertinya rey tidak terlalu peduli dengan kondisi letta saat ini"gimana? Siapa yang nemenin kamu disini?"
Tok.. Tok... Tok...Suara ketukan pintu namun tak di bukakan.Akhirnya letta mengambil kunci cadangan dan membuka pintu"tumben jam segini mas rey belum pulang" gumam letta sendirianLetta menaruh tas dan duduk di sofa sambil mengelus perutnya sambil tersenyum manisKarena merasa haus letta pergi ke dapur mencari minum, belum sempat ia sampai ke dapur terdengar suara yang tak asing dari lantai dua."kok ada suara perempuan" gumam letta sambil menuju perlahan ke lantai atasMatanya terbelalak kala melihat sepatu dan baju khas perempuan berserakan di depan kamarnya, jantungnya berdegup kencang namun masih berusaha untuk berpikir positif. Dibukanya pintu secara perlahan, letta hanya terdiam terpaku tanpa kata, letta seperti tak percaya dengan yg disaksikan di depannya. Rey sedang bermesraan dengan wanita lain di kamar mereka.Rey yang melihat letta berusaha meraih tangan letta."aku bisa jel
Malam semakin larut, tanpa mereka sadari mereka telah saling bercerita kehidupan masing-masing.Tak lama ibu menelpon letta, menanyakan posisi saat ini karena rey mencari ke rumah.Letta terdiam dan mulai terisak. Bulir air mata jatuh di kedua pipinya. Letta tak tahan lagi dan menceritakan semua walau hanya lewat telpon.Mama mencoba menenangkan letta, dia tahu betul letta sedang terpuruk pada saat ini."mama jemput ya, kamu dimana sekarang? ""nggak ma, letta belum mau pulang.... Letta gk mau ketemu sama mas rey""yaudah sekarang kamu dimana, setidaknya biar mama gak khawatir sama kamu nak""letta di apartemen temen mah... Letta disini dulu ya besok baru pulang, mama jangan kuatir sama letta" ucap letta mencoba menenangkan mama"iya sayang, kamu jaga diri trus tenangin diri dulu. besok baru pulang... Mama masakin makanan kesukaan kamu" mama mencoba menguatkan letta"iya ma, makasih
3 tahun sejak kejadian pedih yang dialaminya, letta berusaha bangkit kembali. Rey lebih memilih pergi dengan wanita selingkuhannya dan meninggalkan letta seorang diri dalam keadaan hamil."rin, makasih ya kamu udah mau bantuin aku masuk ke perusahaan " ucap letta pada rini"udah gak usah makasih mending sekarang lu yang traktir ni makanan" canda rini pada letta "kamu tu terlalu baik let sampai takdir memberi ujian yang tak terduga""aku sebenernya gak sukuat itu rin, jujur aku capek" letta menghela nafas"gini aja mending kamu sekarang fokus ngurus diri kamu sama baby boy deh""iya rin pasti" jawab letta seraya memperhatikan baby boy yang sedang bermain di dalam wahana mall. "rin titip baby boy dulu ya mau ke toilet bentar""siap bos, jangan lama-lama""yaelah ya kali lama-lama di toilet ngapain" jawab letta sambil ketawa------Rizwan pergi ke mall untuk reuni SMA, kebetul
Sejak pertemuan tak terterduga itu rizwan dan letta jadi intens bertemu, rizwan pun sangat menyayangi erlang. Hari itu mereka bertiga piknik di taman menuruti keinginan erlang yang sudah lama mengajak letta namun baru kesampaian sekarang."pasti berat ya besarin anak sendirian? " rizwan membuka obrolan"lumayan wan, kadang aku juga ngrasa stres denger dia nangis tu, sampe aku ikutan nangis karena udah capek banget"terang letta "jadi kami tu sama-sama nangis trus dia tu kek tau kalo mamanya lagi sedih dia berenti sendiri nangisnya "letta tertawa kala mengingat kejadian bersama erlangrizwan memperhatikan letta dan tersenyum"kamu kuat banget let, huffhh... "rizwan menghela nafas "andai aku ada di samping kalian waktu itu"lirihnya namun masih terdengar jelas oleh lettaLetta tersenyum mendengar apa yang di ucap oleh rizwan"kan emang itu pilihanku wan, aku pengen fokus besarin erlang lagian aku juga gak sekuat itu wan aku seb
Hari sudah menunjukan pukul setengah tujuh, Letta berangkat menuju kantor"pagi rin" sapa Letta pada Rini"ehh let dah datang kamu" jawab Rini yang heran karena melihat Letta selalu saja on time dari awal dia kenal dulu"iya rin, harus semangat dong""gimana kemaren ama si dia" goda Rini pada Letta"apa sih rin... Dia siapa lagi"letta menjawab dengan malu-malu"itu ri... Rizwan kan kalo gak salah""ya dia kan cuma nganterin kami doang rin""lebih juga gak papa kali let" Rini menimpali sambil ketawa"ehh udah....aku mau kerja duluan banyak berkas yang harus di editing nih" Letta mengalihkan pembicaraan"yaudah sana... " kesal Rini karena di cuekin sama LettaLetta berjalan sambil tertawa melihat raut wajah Rini.Usai selesai kerja, Letta pulang dan menunggu di halte biasa. Sambil menunggu bus datang Letta duduk di Kursi sambil mendengarkan musik"Letta!.. "teriak s
Ting....Notifikasi HP Letta berbunyi. Dilihatnya Rizwan mengirim pesan ingin berkunjung ke rumah, cepat-cepat Letta merapikan rumah yang berserakan mainan Erlang."Baby boy bantuin mamah kemasin mainan" Ucap Letta pada Erlang"Elang macih mau main mah" balas polos Erlang pada LettaLetta menghela nafas dan mengusap kepala Erlang"Nanti baby boy main lagi ya...sekarang bantuin mamah kemas mainannya, om baik mau maen kesini" terang Letta dengan lembut kepada ErlangWalau keadaannya saat ini sedang tidak baik dan memikirkan ketakutan akan rey yang sewaktu-waktu bisa datang dan mengganggunya dengan Erlang"Holeee.... Om baik mau datang! " Teriak bahagia Erlang mendengar Rizwan akan datang"iya sayang... Makanya bantuin mamah yuk beresin mainannya" Balas Letta"siap mamah"Erlang segera menurut kepada LettaTak lama setelah mereka menyelesaikan pekerjaan rumah yang melelahkan Rizwan mengetuk pin