Malam semakin larut, tanpa mereka sadari mereka telah saling bercerita kehidupan masing-masing.
Tak lama ibu menelpon letta, menanyakan posisi saat ini karena rey mencari ke rumah.
Letta terdiam dan mulai terisak. Bulir air mata jatuh di kedua pipinya. Letta tak tahan lagi dan menceritakan semua walau hanya lewat telpon.
Mama mencoba menenangkan letta, dia tahu betul letta sedang terpuruk pada saat ini.
"mama jemput ya, kamu dimana sekarang? "
"nggak ma, letta belum mau pulang.... Letta gk mau ketemu sama mas rey"
"yaudah sekarang kamu dimana, setidaknya biar mama gak khawatir sama kamu nak"
"letta di apartemen temen mah... Letta disini dulu ya besok baru pulang, mama jangan kuatir sama letta" ucap letta mencoba menenangkan mama
"iya sayang, kamu jaga diri trus tenangin diri dulu. besok baru pulang... Mama masakin makanan kesukaan kamu" mama mencoba menguatkan letta
"iya ma, makasih banyak"
"yaudah kamu istirahat dulu"
"iya ma,letta istirahat. Assalamualaikum ma"
"waalaikumsalam nak"
Letta menatap rizwan ....
"wan, boleh gak aku nginep disini malam ini aja" ucap letta sedikit memohon
"iya boleh, ntar kamu tidur di ranjang,biar aku di sofa" jawab rizwan sambil tersenyum
"makasih banyak wan" ucap letta sambil tersenyum
"yaudah kamu tidur dulu sana"
"iya wan"
Ketika letta melangkah ke ranjang, riswan mengucapkan sesuatu tapi lirih, letta yang mendengarnya hanya tersenyum
"have a nice dream letta"
----
Keesokan paginya,Letta bangun kesiangan ,dilihat disekitar tak ada siapapun namun meja sudah penuh masakan dan ada memo.
"aku pergi kerja, aku gak tega mau bangunin kamu, dimeja udah aku siapkan makanan buat kalian sarapan"yah begitulah isi dari memo yang rizwan tinggalkan. Cukup membuat letta bersemangat pagi ini.
Selepas makan letta membersihkan rumah rizwan, tak lupa ia juga meninggalkan memo sebelum pergi.
"trimkasih bnyak sudah mau membantu saya, saya pamit pulang. Ohh ya saya sudah menyiapkan makan malam buatmu saya taruh kulkas,nanti tinggal kmu angeti lagi".
---
"assalamualaikum ma" ucap letta seraya masuk karena pintu tidak di kunci
"ehh anak mama udah pulang"sambut mama kepada letta.
Mama tau betul letta sedang tidak baik-baik saja jadi dia berusaha bbersikap biasa dan tidak banyak bertanya kepada letta
"mama udah siapin makanan but kamu, kita makan dulu yuk"
"wahh mama masak kesukaan letta semua ini "
"iya kan buat cucu mama juga"
"uluhh mama, makasih ya ma"
Selepas makan, letta menceritakan segala yang terjadi kepadanya selama ini, mama pun mendengarkan dengan sedikit geram dengan apa yang di alami pada anaknya.
"semua keputusan mama serahin ke kamu "
"iya ma,letta pun juga sedang berusaha buat cari solusi terbaiknya.apalagi letta lagi hamil jadi gk boleh gegabah"
"anak mamah dah dewasa ya sekarang dah pandai menentukan sikap" goda mama pada letta sembari mengelus rambut letta."intinya apapun keputusan mu mama akan mendukung,jadi jangan khawatir atau merasa sendiri.masih ada mama sama adikmu yang selalu ada buat mu nak".
"mama.... Makasih" ucap letta penug haru
"mah besok letta mau cari kerja ,letta bakal berusaha buat mandiri"
"iya, tapi sekarang kamu mandi trus istirahat biar besok makin kuat"
Sebenernya mama merasa kasian terhadap lletta namun segala rasa harus di sembunyikan agar tak membuat letta sedih.
3 tahun sejak kejadian pedih yang dialaminya, letta berusaha bangkit kembali. Rey lebih memilih pergi dengan wanita selingkuhannya dan meninggalkan letta seorang diri dalam keadaan hamil."rin, makasih ya kamu udah mau bantuin aku masuk ke perusahaan " ucap letta pada rini"udah gak usah makasih mending sekarang lu yang traktir ni makanan" canda rini pada letta "kamu tu terlalu baik let sampai takdir memberi ujian yang tak terduga""aku sebenernya gak sukuat itu rin, jujur aku capek" letta menghela nafas"gini aja mending kamu sekarang fokus ngurus diri kamu sama baby boy deh""iya rin pasti" jawab letta seraya memperhatikan baby boy yang sedang bermain di dalam wahana mall. "rin titip baby boy dulu ya mau ke toilet bentar""siap bos, jangan lama-lama""yaelah ya kali lama-lama di toilet ngapain" jawab letta sambil ketawa------Rizwan pergi ke mall untuk reuni SMA, kebetul
Sejak pertemuan tak terterduga itu rizwan dan letta jadi intens bertemu, rizwan pun sangat menyayangi erlang. Hari itu mereka bertiga piknik di taman menuruti keinginan erlang yang sudah lama mengajak letta namun baru kesampaian sekarang."pasti berat ya besarin anak sendirian? " rizwan membuka obrolan"lumayan wan, kadang aku juga ngrasa stres denger dia nangis tu, sampe aku ikutan nangis karena udah capek banget"terang letta "jadi kami tu sama-sama nangis trus dia tu kek tau kalo mamanya lagi sedih dia berenti sendiri nangisnya "letta tertawa kala mengingat kejadian bersama erlangrizwan memperhatikan letta dan tersenyum"kamu kuat banget let, huffhh... "rizwan menghela nafas "andai aku ada di samping kalian waktu itu"lirihnya namun masih terdengar jelas oleh lettaLetta tersenyum mendengar apa yang di ucap oleh rizwan"kan emang itu pilihanku wan, aku pengen fokus besarin erlang lagian aku juga gak sekuat itu wan aku seb
Hari sudah menunjukan pukul setengah tujuh, Letta berangkat menuju kantor"pagi rin" sapa Letta pada Rini"ehh let dah datang kamu" jawab Rini yang heran karena melihat Letta selalu saja on time dari awal dia kenal dulu"iya rin, harus semangat dong""gimana kemaren ama si dia" goda Rini pada Letta"apa sih rin... Dia siapa lagi"letta menjawab dengan malu-malu"itu ri... Rizwan kan kalo gak salah""ya dia kan cuma nganterin kami doang rin""lebih juga gak papa kali let" Rini menimpali sambil ketawa"ehh udah....aku mau kerja duluan banyak berkas yang harus di editing nih" Letta mengalihkan pembicaraan"yaudah sana... " kesal Rini karena di cuekin sama LettaLetta berjalan sambil tertawa melihat raut wajah Rini.Usai selesai kerja, Letta pulang dan menunggu di halte biasa. Sambil menunggu bus datang Letta duduk di Kursi sambil mendengarkan musik"Letta!.. "teriak s
Ting....Notifikasi HP Letta berbunyi. Dilihatnya Rizwan mengirim pesan ingin berkunjung ke rumah, cepat-cepat Letta merapikan rumah yang berserakan mainan Erlang."Baby boy bantuin mamah kemasin mainan" Ucap Letta pada Erlang"Elang macih mau main mah" balas polos Erlang pada LettaLetta menghela nafas dan mengusap kepala Erlang"Nanti baby boy main lagi ya...sekarang bantuin mamah kemas mainannya, om baik mau maen kesini" terang Letta dengan lembut kepada ErlangWalau keadaannya saat ini sedang tidak baik dan memikirkan ketakutan akan rey yang sewaktu-waktu bisa datang dan mengganggunya dengan Erlang"Holeee.... Om baik mau datang! " Teriak bahagia Erlang mendengar Rizwan akan datang"iya sayang... Makanya bantuin mamah yuk beresin mainannya" Balas Letta"siap mamah"Erlang segera menurut kepada LettaTak lama setelah mereka menyelesaikan pekerjaan rumah yang melelahkan Rizwan mengetuk pin
"Alleta! "Alleta menoleh ke sumber suara"Rin, kenapa?" Dilihatnya Rini sedang mengatur nafas karena habis berlari untuk menghampirinya"Let, gawat.... " Sambil berusaha mengatur nafas "Rey bakalan datang ke perusahaan siang ini"Mata Letta membelalak, ada rasa cemas mendengar yang di sampaikan oleh Rini barusan"Rey kesini? ""Iya let, Dia yang jadi investor di perusahaan" Terang Rini"Ya bagus dong, perusahaan kan emang lagi butuh invertor" Letta tersenyumRini memandang wajah Letta, seperti biasa Letta selalu memendam semua rasa sendirian"Kamu yang kuat yah" Rini memeluk Letta"Aku capek Rin" Bulir tangis mengucur deras di kedua pipi Letta "Aku bener-bener dah capek" Hanya itu yang dapat disampaikan bibir LettaRini semakin mempererat dekapannya. "kamu kuat Let"'Terkadang takdir memang sebecanda ini, dia yang berusaha mati-matian untuk menjadi baik mala
"Letta, kamu masih sakit kah nak?, dari rumah sakit tadi kamu mamah perhatikan murung terus" tanya mama Letta menatap mama dengan berkaca, air matanya tumpah ketika di lihat wanita yang telah melahirkannya itu tampak tua, helai rambut putih sudah bertambah banyak. Sampai detik ini Ia merasa belum mampu membuat bahagia malaikat tanpa sayap yang berada di depannya. "Kenapa nak" ucap mamah sembari memeluk erat anak kesayangannya itu "Udah ya, kasian Erlang kalau ngliat kamu nangis kaya gini. Nanti dia ikut sedih" tambah mama "Enggak kok mah, maafin Letta ya mah ... belum bisa bahagiakan mamah" ucap Letta seraya mengusap air matanya "Kamu ngomong apa Let, Mamah udah bahagia saat ini sama kalian. Ada kamu, Erlang, dan Leni adikmu.. Mamah dah merasa bahagia memiliki anak-anak seperti kalian" "Ma.... Maahh.. " tangis Letta sesenggukan, "Mah, Erlang mah" "Erlang kenapa Let, Erlang kan lagi
Rizwan mengemasi pakaian dan memasukkannya ke koper, dilihatnya lagi masih pukul tujuh, " Masih satu jam lagi" gumamnya sendiri. Penerbangan yang Ia ikuti masih satu jam tapi karena sudah tak sabar ingin segera sampai rumah, Rizwan pun bergegas menuju bandara dan menunggu di lobi. Saat Rizwan tengah asik duduk sembari mendengarkan musik, disampingnya sudah di isi oleh wanita muda dan sangat cantik. Tapi anehnya bukannya kagum, wajah wanita muda tersebut malah mengingatkan Rizwan pada sosok Alleta. "Sendirian neng? " sapa Rizwan membuka percakapan "Iya bang, " jawab wanita itu sembari tersenyum" abang mau ke bandung juga kan? " "Iya lah neng, abang mau pulang ke bandung dah kangen" "Sama bang, Aku juga dah kangen sama keluarga." Mereka pun asik ngobrol sembari menunggu jadwal keberangkatan. Ridwan yang begitu ramah dan baik tentu saja membuat siapapun merasa nyaman saat berdekatan dengannya.
Ddrrrtt... drrrrtt!HP Letta bergetar, satu pesan masuk dari Leni adiknya.Kak, Leni rindu!Pesan singkat Leni membuat kening Letta berkerut karena saat di hubungi balik HP nya sudah tak aktif"Mah, kok nomer Leni gak aktif ya?"teriak Letta mengkhawatirkan Leni"Kemarin masih bisa Let" jawab mamah dari dapurTok! ... tok! ... tok!Terdengar suara ketukan pintu dari luar."Sebentar!" Letta berjalan membuka pintu"surprised! Leni pulang" ucap Leni dari seberang pintuLetta memeluk adik kesayangannya dan mencium kedua pipinya "Kaka kangen banget tau""uluhh kakak ... Leni lebih kangen lagi"Mamah keluar dari dapur dan terkejut melihat putri bungsunya sudah pulang."Leni! " dengan mata yang berurai air mata, Mamah berlari menuju Leni dan Letta yang tengah berpelukan."Mamah!...."Mereka pun saling melepas rindu.Keesokan harinya,