Share

Bagian 28. Tembakan

“Kalau kamu butuh pendampingan hukum mau melaporkan suamimu ke polisi atau menggugat cerai dia di pengadilan agama, Om siap bantu,” ujar papanya Asti suatu malam.

Entah apa yang diceritakan Asti kepada orang tuanya hingga mereka sepertinya tahu banyak tentangku.

“Aku sangat ingin, Om. Tapi aku nggak punya bukti kuat kekerasannya dan lagi pula, surat nikahku ditahan.”

“Itu bisa dibicarakan sama pengacara nanti. Besok temuilah pengacara kenalan Om. Kamu bisa konsultasi.”

“Om, terima kasih. Maaf kalau aku merepotkan dan menjadi benalu di rumah ini. Aku janji secepatnya nyari tempat baru.”

“Kamu jangan bicara seperti itu. Saya dan orang tuamu sudah kenal baik. Ke Jakarta sini juga, Om yang ngajak. Kamu tanggung jawab Om. Di sini saja sama Asti. Dia nggak ada temannya juga di rumah.”

“Iya, Ha. Kalau pernikahanmu sudah tidak sehat, memang harus dilepaskan. Pikirkan kesehatan mentalmu.” Mamanya Asti menimpali.

“Tuh, mama papaku aja udah ngasih alarm kalau pernikahanmu itu toksik. Jadi, jalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Deburan Ombak
waduhh... siapa yg kena tembak?
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
authornya bikin penasaran....
goodnovel comment avatar
Alif Fikri Idris
niha biar aqsal menyesal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status