Share

Tambok Babiat

Puluhan tombak ke arah hulu sungai, Puti Bungo Satangkai dan si Kumbang Janti menemukan perkelahian dari belasan orang di satu tanah datar, tepat di samping sungai itu sendiri.

Perkelahian itu terlihat sangat tidak seimbang. Selusin orang dengan tombak, golok, dan pedang mengeroyok lima orang lainnya.

“Hei!” bisik si Kumbang Janti pada sang gadis. “Kurasa orang-orang yang bertombak itu adalah orang-orang Kerajaan Toba Tua.”

Bungo melirik sepupu jauhnya tersebut dengan kening mengernyit seolah bertanya dari mana dia mengetahui hal ini.

“Lihat pakaian mereka,” balas si Kumbang Janti seakan memahami arti pandangan sang gadis. “Sama. Mereka memakai pakaian yang sama. Sedangkan lima orang lainnya, mereka terlihat seperti para penjahat. Entahlah, ini penilaianku saja.”

Berarti mayat pria muda yang aku temukan tadi adalah bagian dari lima orang yang dikeroyok itu, pikir Bungo.

Tapi ada yang aneh, pikir sang gadis lebih lanjut. Mayat yang tadi, dan lima orang yang bertarung mati-matian melawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status