Share

Penghormatan Terakhir

Puti Bungo Satangkai hanya berdiri dengan tatapan nanar pada api membara yang membakar tumpukan kayu dan ranting di hadapannya. Di tengah-tengah tumpukan ranting dan kayu itulah jasad si Kumbang Janti berada, di antara kobaran api.

Air matanya terus bergulir menuruni pipinya yang memerah. Sementara di samping kirinya Sondang Tiur berdiri dengan keheningan.

Begitu juga dengan empat Tambok Babiat yang tersisa, semua hening dalam duka yang besar.

Sebelumnya, keempat prajurit Kerajaan Toba Tua itu telah mengubur jasad-jasad teman mereka yang gugur. Pun demikian dengan mayat Langkupa Sibirong serta keempat rekannya. Dan ketika mereka menawarkan untuk mengubur si Kumbang Janti, Bungo menolak itu.

Sang gadis hendak membawa si Kumbang Janti kembali ke Tanah Minanga setelah dia menyelesaikan tugasnya nanti. Dan satu-satunya cara adalah dengan hanya membawa abu pembakarannya.

Itu pula alasannya mengapa Bungo lebih memilih membakar jasad si Kumbang Janti.

Setidaknya, dia melakukan ini demi membe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status