Share

Harapan Terakhir

Dua sesepuh membelalak di balik caping masing-masing, mereka dengan cepat menghindari pergerakan tubuh makhluk gaib bersisik dan bersirip tajam. Atau lebih tepatnya, hawa mengerikan yang dilepas oleh Puti Bungo Satangkai.

Splass! Splass!

Sesepuh pria terlempar ke kanan, berjumpalitan sedemikian rupa, dan mencecah bebatuan di tengah-tengah sungai kecil. Semua orang dapat melihat betapa kedua tangannya bergetar hebat, dan dia masih cukup beruntung dengan lapisan es tipis di kedua tangannya itu yang melindunginya. Bahkan tubuhnya menguarkan uap dingin.

Sesepuh yang wanita begitu juga. Dia melenting jauh ke kiri, berputar kencang laksana gasing dengan hawa panas laksana kobaran api yang melindungi tubuhnya. Bahkan ketika dia menginjakkan kakinya ke tanah, pusaran angin kecil terbentuk dan berpusat pada pijakannya. Sekejap saja, lalu membias ke segala arah.

Orang-orang yang berada berdekatan dengan wanita tua bercaping itu merasakan angin panas yang menerpa mereka.

Sang sesepuh wanita juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status