Home / Urban / Si Hebat Jack Morland / 27. Tunjukkan Rasa Hormatmu!

Share

27. Tunjukkan Rasa Hormatmu!

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-04-17 10:34:22

David Weylman, si bos divisi keuangan itu menoleh ke arah sumber suara itu.

Ketika dia melihat seorang pemuda yang tampak begitu asing di matanya, kening David pun mengerut, "Siapa kau?"

"Tidak penting siapa saya, Pak. Tapi, bisakah Anda menjawab pertanyaan saya tadi. Jika wanita muda ini berhasil bertemu dengan pemilik perusahaan ini, apakah Anda akan mengundurkan diri dari posisi Anda?" tanya Jack sekali lagi.

David Weylman tidak langsung menjawab dan dia malah berjalan menuju ke arah Jack.

Orang-orang di sekitar tempat itu terlihat tertarik pada Jack. Mereka pun mulai berbisik, bertanya-tanya siapa sosok pemuda yang telah begitu sangat berani menyela pembicaraan itu.

Sedangkan wanita muda yang dibela Jack itu terlihat berdiri dengan bingung. Wanita bernama lengkap Emily Davidson itu jelas terkejut dan tidak menyangka ada seseorang yang berniat melakukan sesuatu untuknya.

Dan hal ini adalah salah satu hal baru selama dia bekerja di Morland Group. Menurut pengalamannya, tidak ada s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Si Hebat Jack Morland    28. Jangan Khawatir!

    Jack hanya tersenyum misterius mendengarkan pertanyaan itu.Emily Davidson sontak semakin penasaran. Akan tetapi, bukannya mundur, Emily malah lebih bersemangat mengikuti pemuda yang tentu saja usianya lebih muda darinya itu. "Masuklah lebih dulu!" pinta Jack setelah dia memencet tombol di mana lift akan membawa Emily menuju lantai di mana dia harus meminta izin untuk bertemu dengan sang pimpinan perusahaan raksasa tersebut.Emily masuk ke dalam lift yang tidak ada orang lain di dalamnya itu. Dia mengerutkan kening dengan penuh tanda tanya, "Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tidak akan ikut bersama saya?""Ada hal yang harus aku lakukan. Tapi ... jangan khawatir, kau nanti tinggal berbicara dengan asisten di atas sana dan bilang saja kau berasal dari divisi keuangan. Mereka akan langsung memahaminya," ucap Jack.Emily mengangguk. Meskipun ada sedikit keraguan di dalam hatinya yang mulai muncul akibat perkataan Jack, akan tetapi Emily masih menaruh harapan pada pemuda itu. Dia yakin

    Last Updated : 2025-04-17
  • Si Hebat Jack Morland    29. Tuan Muda Morland

    Emily Davidson membalas tanpa sedikitpun rasa sombong, "Maaf, Pak. Saya diminta untuk kembali ke divisi saya dan menunggu.""Menunggu apa maksudmu?" David bertanya dengan keheranan.Arthur yang tadi sempat membela Emily itu pun terlihat menatap gadis itu dengan penuh ingin tahu. Meja kerja Emily berada tepat di sampingnya dan keduanya memang cukup akrab meskipun Arthur tadi tak menyatakan secara terang-terangan bahwa dia berada di pihak gadis itu.Emily pun bisa memahami dengan sangat jelas akan sikap Arthur. Arthur kurang lebih sama seperti dirinya, sama-sama karyawan yang tidak terlalu diinginkan oleh divisi manapun di Morland Group, seakan mereka memang tak cocok di tempatkan di manapun.Emily hanya menjawab, "Anda akan segera mengetahuinya, Pak. Saya rasa tidak akan terlalu lama."David Weylman kini bisa tertawa sinis lagi. "Aku tahu sekarang, kau hanya sedang menunda-nunda waktu untuk pergi dari perusahaan ini kan? Benar-benar sangat menggelikan sekali."Para karyawan lain pun se

    Last Updated : 2025-04-18
  • Si Hebat Jack Morland    30.Apa Kau Takut?

    "Iya. Aku tidak akan memberitahu siapapun juga mengenai sang pimpinan baru itu," ujar Emily Davidson.Dan tanpa mendengarkan komentar apapun lagi dari teman-teman kerjanya, Emily memulai untuk mengerjakan lagi pekerjaannya yang sempat tertunda.David Weylman sendiri terlihat berjalan menuju ke dalam ruang kerjanya dan mulai mengambil semua barang-barangnya dengan raut wajah sedih. Sang manajer yang tidak lagi menjabat itu tidak memiliki pilihan lain selain menerima semua keputusan tersebut.Sementara itu, Jack Morland baru saja ke luar dari ruang Gideon."Tuan Muda, apa tidak apa-apa Anda tetap berada di divisi umum?" tanya Gideon dengan raut wajah cemas."Tidak masalah." Jack menjawab.Gideon tetap tidak bisa melepaskan sang tuan muda begitu saja, "Apa Anda yakin? Pengawal mengatakan Anda menemui beberapa kesulitan di sana. Apa saya perlu berbicara dengan Richard Foster?"Jack cepat-cepat menjawab, "Tidak perlu, Gideon. Aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Tapi, Tuan Muda. Saya khawa

    Last Updated : 2025-04-18
  • Si Hebat Jack Morland    31. Kau Terlalu Sombong!

    "Pulang saja, kau tak dibutuhkan di sini," kata seorang karyawan laki-laki yang duduk tak terlalu jauh dari Jack berdiri.Eve, gadis pertama yang Jack ingat telah memberitahunya mengenai tempat duduknya itu ikut berkomentar, "Ya, benar. Kalau kau memang tak sanggup, katakan saja sekarang.""Kau bisa pulang tanpa ditertawakan," tambah seseorang lainnya.Edward, yang menjadi salah satu orang agak penasaran dengan kemampuan sang pemuda yang belum lulus dari universitas itu hanya diam saja, memperhatikan.Di luar dugaan semua orang, Jack pun kembali menjawab, "Kalau memang begitu, saya terima Anda bertanya di hadapan semua karyawan."Betapa kagetnya Richard Foster kala mendengar balasan dari Jack itu. Dengan dipenuhi amarah pun dia membalas, "Kau yang meminta. Jangan salahkan aku kalau kau nanti menangis karena tak bisa menjawabnya."Jack tak merespon dan hanya menunggu pertanyaan dilontarkan kepadanya.Hal itu membuat Richard Foster kesal setengah mati dan dengan gigi bergemeletuk dia b

    Last Updated : 2025-04-18
  • Si Hebat Jack Morland    32. Dasar Keras Kepala!

    Jack Morland tidak habis pikir bila Richard Foster akan selicik itu. Dia tetap saja menggunakan sebuah ancaman untuk menyingkirkan dirinya. Namun, Richard tidak tahu siapa yang sedang dia hadapi. Andai dia saja dia tahu, tidak mungkin dia akan berani mempersulit Jack seperti itu.Bahkan, kalau perlu, Richard sudah menyembah Jack layaknya dewa. Sebab, sudah jelas bila semua kendal perusahaan berada di tangan Jack dan jika Jack mau, dengan mudah dia bisa memecat Richard.Akan tetapi, Jack bukanlah orang sepicik itu. Dia tidak akan membuang orang-orang dengan sesuka hati tanpa memikirkan banyak hal sehingga dia tetap mempertahankan egonya agar tidak sampai membuat dirinya harus mengeluarkan keputusan untuk memecat Richard."Baiklah, Pak. Saya bersedia keluar dari Morland Group jika saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda," kata Jack dengan penuh percaya diri.Richard mendengus tidak suka tapi dia berkata, "Aku pegang kata-katamu. Awas saja jika kau ingkar janji dan kuharap kau tidak me

    Last Updated : 2025-04-19
  • Si Hebat Jack Morland    33. Terima Kasih, Pak!

    Richard Foster tentu saja paham bila dia tidak bisa menghindar lagi sehingga dia hanya bisa menjawab, "Hm. Ya, kau diterima.""Terima kasih, Pak," Jack berkata sembari tersenyum pada Richard.Namun, Richard tidak suka melihat senyum puas di wajah Jack dan dia kembali memperingatkan, "Tapi, jangan terlalu senang. Banyak sekali pekerjaan yang sulit yang harus kau tangani, jika kau tidak bisa melakukannya, kau harus dipecat.""Kau paham itu kan? Ingat, ini bukan perusahaan kecil. Ini perusahaan raksasa berskala internasional." Jack sama sekali tidak takut, dia malah justru berkata, "Tenang saja, saya dengan senang hati akan selalu berusaha mengerjakannya dengan cara yang terbaik.""Perusahaan ini sangat berarti untukku, aku tak akan bermain-main dan akan selalu serius mengerjakan apapun," lanjut Jack.Semua tentu saja akan dilakukan oleh Jack demi perusahaan yang akan dia pimpin tidak akan lama lagi itu. Selain karena keluarganya, tepatnya untuk kakek dan kedua orangtuanya, dia juga mel

    Last Updated : 2025-04-19
  • Si Hebat Jack Morland    34. Kau Tidak Mau?

    Dengan mengabaikan rasa sakitnya, Hugh Morland menjawab dengan sedikit terbatuk-batuk, "Tidak, Gideon. Ingat, Jack tidak boleh diganggu dengan berita buruk tentangku."Gideon mulai terlihat resah. Akan tetapi Hugh kembali berujar, "Gideon, kau sudah berjanji padaku kalau kau tidak akan mengatakan apapun pada Jack tanpa perintah dariku. Jadi, aku mohon padamu, tepati janjimu."Pria yang telah melayani Hugh selama belasan tahun itu pun menatap sang tuan lewat layar dengan perasaan tidak menentu."Tolonglah pria tua yang tak punya siapa-siapa lagi selain cucuku itu. Hanya kau yang aku percaya, jadi bisakah kau mendampingi Jack untuk mencapai tujuannya, Gideon?" tanya Hugh yang wajahnya mulai terlihat pucat.Gideon menyadari bila segala keinginan tuan besarnya hanyalah untuk kepentingan sang cucu, maka dia tidak memiliki pilihan lain selain berkata, "Ya, Tuan. Anda tidak perlu meminta pertolongan pada saya. Saya sudah pasti akan selalu melakukan tugas yang Anda berikan."Hugh Morland meng

    Last Updated : 2025-04-19
  • Si Hebat Jack Morland    35. Apa Kau Tuli?

    Jack Morland harusnya tahu bila meskipun dia telah menyelesaikan tantangan awal, sudah pasti akan ada tantangan lain yang muncul seperti ini. Pria muda itu saat ini tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan orang lain dikarenakan satu jam dari waktu itu dia memiliki janji untuk bertemu dengan Gerry Hall di Ferlo Street.Akan tetapi, dia juga tak ingin membuat rekan kerjanya malah semakin dendam kepadanya dan membuatnya mendapatkan masalah lainnya.Maka, dengan segera Jack membalas, "Akan aku selesaikan besok pagi.""Besok pagi? Apa kau tuli? Aku mengatakan kalau tugas itu harus diserahkan ke Pak David hari ini," ujar sang pria gemuk yang Jack masih tak tahu namanya.Jack kembali menegaskan, "Aku hanya bisa melakukan pekerjaan itu besok. Sekarang aku harus pergi."Pria itu mendelik murka, merasa ditentang oleh seorang anak muda yang baru saja bergabung di perusahaan itu sebagai seorang karyawan magang. Teman-teman kerjanya yang lain tahu bila pria yang bernama Benjamin Ferl akan mel

    Last Updated : 2025-04-20

Latest chapter

  • Si Hebat Jack Morland    52. Kelegaan

    "Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s

  • Si Hebat Jack Morland    51. Ceritakan Padaku!

    Eric Goldman menatap adik perempuannya dengan ekspresi terkejut hingga Annelisse dengan mudah mengetahui arti tatapan sang kakak laki-laki."Benar ya? Jadi, Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki, Eric?" tanya Annelisse.Eric melihat sekelilingnya dan kemudian memutuskan untuk menjawab dengan nada suara yang sangat pelan, "Kau benar, Anne. Yang aku tahu, Hugh Morland memang memiliki cucu kandung seorang laki-laki, tapi ... dari mana kau bisa tahu soal ini?"Annelisse melihat Eric terlihat masih menyimpan sebuah rahasia sehingga dia pun juga masih mau menyimpan apa yang dia ketahui. "Aku hanya menebak-nebak saja, sebab aku pikir seorang pengusaha yang sudah berumur tua seperti dia tapi terlihat tidak cemas soal pewaris berarti memang dia memiliki cucu. Untuk jenis kelaminnya, aku hanya menebak saja. Dan ternyata memang benar ya? Betapa hebatnya aku!" ucap Annelisse memuji dirinya sendiri.Eric mendesah pelan, "Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki dari putra kandungnya, Anne

  • Si Hebat Jack Morland    50. Nama Belakang

    "Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s

  • Si Hebat Jack Morland    49. Masuk Akal, Bukan?

    "Oh, dia ... dia hanya seorang anak muda tak penting, Claudia," jawab Raymond Gray, terlihat bingung sendiri dengan jawabannya.Claudia Gray sontak menatap suaminya dengan tajam, "Kalau dia itu anak muda tidak penting, bagaimana bisa kau menghabiskan waktumu yang berharga untuk berbicara dengannya, Raymond?""Daripada kau berbicara tidak ada gunanya, bukankah lebih baik kau berbicara dengan para tamu perak atau emas? Siapa yang tahu mereka akan mendengarkan bualanmu dan akhirnya mau bekerja sama dengan kita, Ray?" tambah Claudia dengan sinis.Perkataan Claudia itu terdengar sangat kasar di telinga Jack, tapi kelihatannya Raymond tidak mempermasalahkan hal itu.Jack malah mendengar Raymond berkata dengan nada lembut pada istrinya, "Claudia Sayang, bukan begitu." Kini, Jack pun memahami ucapan Annelisse Goldman yang sebelumnya mengenai Raymond Gray yang selalu ada untuk Claudia Gray, sang istri..Ah, apa mungkin pemilik perusahaan itu sebenarnya adalah keluarga dari pihak Claudia Gray?

  • Si Hebat Jack Morland    48. Sang Tuan Rumah

    "Ya, bisa dibilang begitu," jawab Annelisse.Jack pun bertanya kembali, "Bolehkah aku tahu bagaimana itu bisa terjadi?"Annelisse tidak perlu berpikir panjang untuk mulai bercerita, "Yah, anggap saja waktu itu aku sedang tidak beruntung. Ini hanya karena masalah bajuku yang tidak layak."Jack tentu saja langsung bingung. Yang dia lihat Annelisse Goldman adalah sosok gadis yang berasal dari keluarga kaya sehingga dia tidak percaya bila Annelisse mengenakan pakaian yang tidak pantas."Kau salah memakai baju atau bagaimana?" tanya Jack terlihat agak sedikit heran."Tidak. Bukan salah memakai baju, jelas bajuku masih baju ber-merk. Harganya pun cukup tinggi," kata Annelisse.Gadis itu menghela napas terlebih dulu sebelum kemudian baru melanjutkan, "Saat itu aku sedang bermain-main dengan temanku. Yah, kami sedang merayakan hari ulang tahun salah satu teman kami. Dan kau tahu ...."Jack menunggu dengan sabar. Dia yakin sebenarnya masalah yang dialami Annelisse tidak terlalu besar."Kami b

  • Si Hebat Jack Morland    47. Drama Kecil

    "Itu karena kau yang mengerling ke arah Tobias terlebih dulu. Kau yang menarik perhatiannya," balas Lily, masih juga tidak mau menerima.Annelisse tidak habis pikir dengan kekerasan hati Lily, begitu juga dengan Jack.Tiba-tiba di kala mereka masih berdebat, Tobias Gray berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke arah mereka. Dia sangat terkejut dengan kehadiran Jack Morland, salah satu orang yang paling dia benci di dunia.Namun, saat itu ada hal yang lebih penting untuk dia selesaikan sehingga dia hanya melihat ke arah si miskin Jack sekilas. Dia lebih memusatkan perhatian pada Lily Osborne dan juga Annelisse Goldman."Hm, bagus sekali kau datang, Tuan Muda Gray. Tolong, beritahu kekasih tercintamu ini bila aku sama sekali tidak pernah menggodamu," kata Annelisse.Tobias membelalakkan mata, "Maaf. Saya tidak mengerti maksud Anda.""Toby, katakan padaku. Siapa yang kau pilih? Aku atau dia?" ucap Lily tiba-tiba.Tobias semakin bingung, "Lily, apa maksudmu? Kenapa kau menyuruhku untuk memil

  • Si Hebat Jack Morland    46. Annelisse Goldman

    Mendengar perkataan gadis pirang itu, Jack tentu saja terkejut."Dia menggoda kau, Nona?" tanya Jack dengan ekspresi kaget."Ya. Oh, dia memang benar-benar sudah kehilangan akal. Bagaimana dia bisa melakukan hal itu di depan kekasihnya sendiri?" ucap gadis itu lagi, terlihat jijik.Akan tetapi, menyadari dirinya terlalu bicara banyak akhirnya gadis itu menepuk jidatnya sendiri, "Ah, aku minta maaf. Seharusnya aku tidak menceritakan hal ini kepadamu."Jack masih terkejut tapi dia berpikir bila urusan Lily dan Tobias bukanlah menjadi urusannya lagi sehingga dia malah berkata, "Tidak apa-apa, Nona. Aku tidak masalah mendengarkan ceritamu."Gadis itu pun tersenyum malu. "Aku Annelisse Goldman.""Jack," balas Jack.Annelisse mengerutkan kening, "Nama belakangmu?"Jack menggelengkan kepala, "Kurasa itu tak penting. Nama belakang keluarga terkadang tak perlu dikatakan."Annelisse malah terkesan dengan Jack yang menurutnya tidak sombong. Mungkin Jack bukanlah berasal dari golongan kelas atas

  • Si Hebat Jack Morland    45. Pesta Keluarga Gray

    Tidak langsung menjawab ucapan Darryl Spencer, Jack malah merebut kembali kertas undangan miliknya.Darryl menatap kesal pada Jack."Aku bukan seorang pencuri atau pun orang yang memalsukan dokumen apapun, Darryl Spencer.Sebelum Darryl sempat membalas, Jack sudah kembali berkata, "Dan aku bukan orang yang akan menipu orang lain untuk mencapai tujuanku. Tobias Gray memang mengundang aku."Tentu Jack tidak berbohong. Keluarga Gray memang benar mengundang keluarga Morland. Dia hanya datang dengan tidak menggunakan nama belakang keluarganya.Bibir Darryl bergetar karena terkejut."Bagaimana bisa kau mengenal Tobias Gray?" tanya Darryl dengan raut wajah masih terlihat kaget."Aku saja yang berusaha menjalin pertemanan dengannya saja selalu tak bisa. Dia ... berada lebih di atas aku, tak mungkin Tobias Gray mengenal tikus got sepertimu," ucap Darryl dengan nada menghina.Uh, Jack masih belum terbiasa dengan mulut kejam Darryl. Namun, dia sadar bila Darryl Spencer yang sekarang ini adalah s

  • Si Hebat Jack Morland    44. Seorang Teman Baik

    Oh, Jack Morland paling tidak suka dengan hal ini, yakni bertengkar dengan seorang wanita.Sungguh, dia benci haru berhadapan dengan seorang wanita.Maka, tak mau lagi melanjutkan dia hanya berkata, "Dengar satu hal, Nona. Meskipun kamu membenciku setengah mati, aku tetap tidak akan angkat kaki dari divisi umum.""Dasar tidak tahu diri! Anak magang tapi sombong." Eve mengumpat dan melontarkan kata-kata kasar tapi Jack tidak menanggapinya sama sekali.Seakan tahu Jack sudah malas berada di sana, Jose Collins pun berkata, "Jack, bagaimana kalau aku mengantarmu?""Boleh, terima kasih banyak, Jose." Jack berkata tulus.Jose Collins memiliki mobil dengan model kuno yang kini dilihat Jack dengan tatapan takjub."Mobilmu keren!" seru Jack.Jose menyentuh rambutnya dan dengan gugup berkata, "Ini bukan mobilku. Ini mobil salah satu pamanku yang diberikan padaku.""Wow! Pamanmu sangat murah hati," ucap Jack masih betah memandangi mobil unik berwarna cokelat tua itu."Tidak juga. Jadi, ketika or

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status