"Oh, dia ... dia hanya seorang anak muda tak penting, Claudia," jawab Raymond Gray, terlihat bingung sendiri dengan jawabannya.Claudia Gray sontak menatap suaminya dengan tajam, "Kalau dia itu anak muda tidak penting, bagaimana bisa kau menghabiskan waktumu yang berharga untuk berbicara dengannya, Raymond?""Daripada kau berbicara tidak ada gunanya, bukankah lebih baik kau berbicara dengan para tamu perak atau emas? Siapa yang tahu mereka akan mendengarkan bualanmu dan akhirnya mau bekerja sama dengan kita, Ray?" tambah Claudia dengan sinis.Perkataan Claudia itu terdengar sangat kasar di telinga Jack, tapi kelihatannya Raymond tidak mempermasalahkan hal itu.Jack malah mendengar Raymond berkata dengan nada lembut pada istrinya, "Claudia Sayang, bukan begitu." Kini, Jack pun memahami ucapan Annelisse Goldman yang sebelumnya mengenai Raymond Gray yang selalu ada untuk Claudia Gray, sang istri..Ah, apa mungkin pemilik perusahaan itu sebenarnya adalah keluarga dari pihak Claudia Gray?
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s
Eric Goldman menatap adik perempuannya dengan ekspresi terkejut hingga Annelisse dengan mudah mengetahui arti tatapan sang kakak laki-laki."Benar ya? Jadi, Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki, Eric?" tanya Annelisse.Eric melihat sekelilingnya dan kemudian memutuskan untuk menjawab dengan nada suara yang sangat pelan, "Kau benar, Anne. Yang aku tahu, Hugh Morland memang memiliki cucu kandung seorang laki-laki, tapi ... dari mana kau bisa tahu soal ini?"Annelisse melihat Eric terlihat masih menyimpan sebuah rahasia sehingga dia pun juga masih mau menyimpan apa yang dia ketahui. "Aku hanya menebak-nebak saja, sebab aku pikir seorang pengusaha yang sudah berumur tua seperti dia tapi terlihat tidak cemas soal pewaris berarti memang dia memiliki cucu. Untuk jenis kelaminnya, aku hanya menebak saja. Dan ternyata memang benar ya? Betapa hebatnya aku!" ucap Annelisse memuji dirinya sendiri.Eric mendesah pelan, "Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki dari putra kandungnya, Anne
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s
"Tidak. Tidak ada sesuatu yang buruk terjadi, Jack," kata Hugh dengan berusaha tetap tersenyum pada pemuda itu.Jack sedikit tidak percaya dengan ucapan sang kakek. Hugh pun langsung paham bila sang cucu memang tak percaya kepadanya. Pria tua pun terpaksa berkata, "Hm, sebenarnya memang ada sedikit masalah kecil. Akan tetapi, masalah itu sudah selesai.""Namun, mengapa kerjasama itu tidak dilanjutkan, Kek?" Jack bertanya dengan nada keheranan.Hugh segera menghela napas panjang lagi, "Membangun sebuah kepercayaan itu tidak mudah, Nak. Aku tak bisa bekerja sama dengan keluarga Goldman lagi."Jack sekarang sedikit mengerti. Menurut pendapatnya, keadaan ini terjadi karena kakeknya yang masih belum bisa mempercayai kembali keluarga itu. "Lalu, mengenai gadis itu," ucap Hugh yang tiba-tiba tersenyum.Jack menjadi agak kebingungan, "Kenapa dengan gadis itu, Kek?""Memang sudah dibatalkan tapi … aku rasa aku harus memberitahu kau soal ini," ucap Hugh terlihat masih tetap tersenyum."Soal a
"Ini tidak mungkin," kata Steven yang masih tak bisa mempercayai apa yang dia lihat."Tapi, dia benar-benar naik ke mobil mewah itu. Itu bukan hantu, tapi itu Jack … itu benar-benar si miskin Jack," sambung Mark.Sementara itu, Darryl masih belum sanggup berbicara hingga Steven menepuk punggungnya, "Kau yakin kalau dia tak pernah bercerita soal ini sebelumnya kepadamu, Darryl?"Darryl Spencer dengan cepat menggelengkan kepala, "Kalian menuduhku berbohong pada kalian?" Steven cepat-cepat membalas, "Bukan begitu. Tapi ... ini aneh. Kita semua tahu bila dia tidak memiliki keluarga dan dulu tinggal di panti asuhan. Lalu, sekarang tiba-tiba dia mengatakan bila dia memiliki kakek dan dia bahkan memiliki mobil mewah."Mark mendecakkan lidah, "Ini tidak masuk akal. Mungkin itu hanya mobil yang dia sewa atau pinjam. Mana mungkin dia memiliki mobil mewah itu? Aku tidak percaya."Darryl segera mengangguk setuju, "Aku setuju dengan pendapatmu, Mark. Semua ini terlalu aneh. Dia pasti hanya ingin
Tetapi, sayangnya Matthew Flint maupun staf lain tidak mendengarkan Tobias Gray dan Lily Osborne. Mereka malah terlihat sangat sibuk menyambut kedatangan tamu yang tidak diketahui identitasnya oleh Tobias dan Lily.Lily menghentakkan kakinya karena jengkel, "Siapa sih sebenarnya yang membuat mereka menolak kita? Tamu mana yang mereservasi semua ruangan VVIP?"Tobias tidak memiliki sebuah nama yang mungkin bisa dia katakan, sehingga pria muda itu hanya berkata, "Aku tidak tahu, tapi kalau direktur restoran ini sampai menyambut kedatangannya seperti ini, berarti dia pasti sangat kaya.""Lebih kaya dari kita maksudmu?" Lily bertanya dengan ekspresi penasaran.Oh, Tobias tidak menyukai cara Lily menempatkan dia dan dirinya di dalam garis yang sama. Jelas sekali keluarga Gray jauh lebih kaya dibandingkan keluarga Osborne. Bahkan, mungkin jika kekayaaan total mereka masing-masing dijumlahkan, kekayaan yang dimiliki keluarga Osborne hanya seperempat dari kekayaan milik keluarga Gray. Sehing
Jack langsung berhenti berjalan dan kemudian membalikkan badan. Pemuda itu menatap Lily dan Tobias yang berdiri berjarak beberapa meter darinya."Jack, katakan padaku siapa yang sudah membantumu?" tanya Lily dengan tatapan mengejek.Jack seharusnya sudah tahu bila gadis itu pasti tidak akan mungkin menghargainya.Bahkan, kemudian Tobias juga berkata, "Dasar penipu! Kau pasti sangat ingin menjadi orang kaya sampai kau rela menipu semua orang? Wow! Apa tidak sebaiknya kau pergi ke dokter penyakit jiwa untuk memeriksakan kondisimu?""Toby, Sayang. Kau ini bagaimana? Pergi ke dokter penyakit jiwa itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lalu, bagaimana mungkin dia bisa membayar dokter itu kalau sekarang dia tidak punya uang?" ucap Lily dengan begitu kejamnya.Tobias Gray tertawa mendengarkan ucapan kekasihnya itu. Beberapa orang terlihat menatap Tobias dan Lily dengan tatapan aneh seakan meragukan bila mereka berasal dari keluarga terhomat.Kar
Lily terkejut, sementara Tobias dengan nada angkuhnya berkata, "Hm, kau ini hanyalah seorang pegawai rendahan, Nona. Berani sekali kau berbicara begitu di hadapan orang yang memberimu makan?"Astaga, Hanna ingin sekali tertawa mendengarkan ucapan Tobias Gray."Tuan, yang memberi makan saya itu adalah pemilik restoran ini," kata Hanna.Tobias Gray menyeringai lebar, "Pemilik restoran ini tidak akan bisa membayarmu kalau tidak ada pelanggan yang datang ke sini, Nona."Hanna mengerutkan kening, terlihat sedikit bingung."Tapi, baiklah. Pertahankan saja sikap kurang ajarmu itu pada pelanggan spesialmu, yakni aku. Dan aku pastikan besok hari, kau akan mendapatkan kejutan yang manis, Nona … Morris," ucap Tobias saat dia membaca nama belakang Hanna di name tag yang terpasang di jas hitamnya.Lily tidak mengerti maksud ucapan kekasihnya, tetapi dia tidak bertanya. Dia hanya mengikuti Tobias keluar dari area dalam restoran.Sedang
Hanna Morris terlihat menimbang-nimbang sesuatu. Dia ragu apakah dia harus mengatakan apa yang berkecamuk di dalam pikirannya atau tidak.Namun, Matthew Flint yang memang mengenal Hanna sebagai anak buahnya yang sangat kritis pun berkata, "Hanna! Katakan saja menurutmu siapa yang dia telepon?""Pak Matthew, saya mohon maaf. Tapi, setelah semua hal yang kita lihat, saya telah menyimpulkan sesuatu yang sedikit gila. Oh, saya rasa memang sangat gila," kata Hanna dengan berapi-api.Tentu saja Matthew Flint seketika tertarik."Apa itu? Beritahu aku!" kata Matthew.Dengan begitu bersemangat Hanna berkata, "Saya rasa dia mungkin salah satu anggota keluarga 'Morland', Tuan."Matthew membelalakkan mata, "Apa maksudmu? Jangan bercanda, Hanna!"Hanna sedikit kecewa melihat sang bos tidak percaya kepadanya, tapi dia cepat-cepat menjelaskan, "Tuan, jika Anda ingat. Gideon Miles ketika membeli restoran itu, dia mengatakan bila pemilik baru restoran
Jack langsung berhenti berjalan dan kemudian membalikkan badan. Pemuda itu menatap Lily dan Tobias yang berdiri berjarak beberapa meter darinya."Jack, katakan padaku siapa yang sudah membantumu?" tanya Lily dengan tatapan mengejek.Jack seharusnya sudah tahu bila gadis itu pasti tidak akan mungkin menghargainya.Bahkan, kemudian Tobias juga berkata, "Dasar penipu! Kau pasti sangat ingin menjadi orang kaya sampai kau rela menipu semua orang? Wow! Apa tidak sebaiknya kau pergi ke dokter penyakit jiwa untuk memeriksakan kondisimu?""Toby, Sayang. Kau ini bagaimana? Pergi ke dokter penyakit jiwa itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lalu, bagaimana mungkin dia bisa membayar dokter itu kalau sekarang dia tidak punya uang?" ucap Lily dengan begitu kejamnya.Tobias Gray tertawa mendengarkan ucapan kekasihnya itu. Beberapa orang terlihat menatap Tobias dan Lily dengan tatapan aneh seakan meragukan bila mereka berasal dari keluarga terhomat.Kar
Tetapi, sayangnya Matthew Flint maupun staf lain tidak mendengarkan Tobias Gray dan Lily Osborne. Mereka malah terlihat sangat sibuk menyambut kedatangan tamu yang tidak diketahui identitasnya oleh Tobias dan Lily.Lily menghentakkan kakinya karena jengkel, "Siapa sih sebenarnya yang membuat mereka menolak kita? Tamu mana yang mereservasi semua ruangan VVIP?"Tobias tidak memiliki sebuah nama yang mungkin bisa dia katakan, sehingga pria muda itu hanya berkata, "Aku tidak tahu, tapi kalau direktur restoran ini sampai menyambut kedatangannya seperti ini, berarti dia pasti sangat kaya.""Lebih kaya dari kita maksudmu?" Lily bertanya dengan ekspresi penasaran.Oh, Tobias tidak menyukai cara Lily menempatkan dia dan dirinya di dalam garis yang sama. Jelas sekali keluarga Gray jauh lebih kaya dibandingkan keluarga Osborne. Bahkan, mungkin jika kekayaaan total mereka masing-masing dijumlahkan, kekayaan yang dimiliki keluarga Osborne hanya seperempat dari kekayaan milik keluarga Gray. Sehing
"Ini tidak mungkin," kata Steven yang masih tak bisa mempercayai apa yang dia lihat."Tapi, dia benar-benar naik ke mobil mewah itu. Itu bukan hantu, tapi itu Jack … itu benar-benar si miskin Jack," sambung Mark.Sementara itu, Darryl masih belum sanggup berbicara hingga Steven menepuk punggungnya, "Kau yakin kalau dia tak pernah bercerita soal ini sebelumnya kepadamu, Darryl?"Darryl Spencer dengan cepat menggelengkan kepala, "Kalian menuduhku berbohong pada kalian?" Steven cepat-cepat membalas, "Bukan begitu. Tapi ... ini aneh. Kita semua tahu bila dia tidak memiliki keluarga dan dulu tinggal di panti asuhan. Lalu, sekarang tiba-tiba dia mengatakan bila dia memiliki kakek dan dia bahkan memiliki mobil mewah."Mark mendecakkan lidah, "Ini tidak masuk akal. Mungkin itu hanya mobil yang dia sewa atau pinjam. Mana mungkin dia memiliki mobil mewah itu? Aku tidak percaya."Darryl segera mengangguk setuju, "Aku setuju dengan pendapatmu, Mark. Semua ini terlalu aneh. Dia pasti hanya ingin
"Tidak. Tidak ada sesuatu yang buruk terjadi, Jack," kata Hugh dengan berusaha tetap tersenyum pada pemuda itu.Jack sedikit tidak percaya dengan ucapan sang kakek. Hugh pun langsung paham bila sang cucu memang tak percaya kepadanya. Pria tua pun terpaksa berkata, "Hm, sebenarnya memang ada sedikit masalah kecil. Akan tetapi, masalah itu sudah selesai.""Namun, mengapa kerjasama itu tidak dilanjutkan, Kek?" Jack bertanya dengan nada keheranan.Hugh segera menghela napas panjang lagi, "Membangun sebuah kepercayaan itu tidak mudah, Nak. Aku tak bisa bekerja sama dengan keluarga Goldman lagi."Jack sekarang sedikit mengerti. Menurut pendapatnya, keadaan ini terjadi karena kakeknya yang masih belum bisa mempercayai kembali keluarga itu. "Lalu, mengenai gadis itu," ucap Hugh yang tiba-tiba tersenyum.Jack menjadi agak kebingungan, "Kenapa dengan gadis itu, Kek?""Memang sudah dibatalkan tapi … aku rasa aku harus memberitahu kau soal ini," ucap Hugh terlihat masih tetap tersenyum."Soal a
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s
Eric Goldman menatap adik perempuannya dengan ekspresi terkejut hingga Annelisse dengan mudah mengetahui arti tatapan sang kakak laki-laki."Benar ya? Jadi, Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki, Eric?" tanya Annelisse.Eric melihat sekelilingnya dan kemudian memutuskan untuk menjawab dengan nada suara yang sangat pelan, "Kau benar, Anne. Yang aku tahu, Hugh Morland memang memiliki cucu kandung seorang laki-laki, tapi ... dari mana kau bisa tahu soal ini?"Annelisse melihat Eric terlihat masih menyimpan sebuah rahasia sehingga dia pun juga masih mau menyimpan apa yang dia ketahui. "Aku hanya menebak-nebak saja, sebab aku pikir seorang pengusaha yang sudah berumur tua seperti dia tapi terlihat tidak cemas soal pewaris berarti memang dia memiliki cucu. Untuk jenis kelaminnya, aku hanya menebak saja. Dan ternyata memang benar ya? Betapa hebatnya aku!" ucap Annelisse memuji dirinya sendiri.Eric mendesah pelan, "Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki dari putra kandungnya, Anne
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s