Richard Foster tentu saja paham bila dia tidak bisa menghindar lagi sehingga dia hanya bisa menjawab, "Hm. Ya, kau diterima.""Terima kasih, Pak," Jack berkata sembari tersenyum pada Richard.Namun, Richard tidak suka melihat senyum puas di wajah Jack dan dia kembali memperingatkan, "Tapi, jangan terlalu senang. Banyak sekali pekerjaan yang sulit yang harus kau tangani, jika kau tidak bisa melakukannya, kau harus dipecat.""Kau paham itu kan? Ingat, ini bukan perusahaan kecil. Ini perusahaan raksasa berskala internasional." Jack sama sekali tidak takut, dia malah justru berkata, "Tenang saja, saya dengan senang hati akan selalu berusaha mengerjakannya dengan cara yang terbaik.""Perusahaan ini sangat berarti untukku, aku tak akan bermain-main dan akan selalu serius mengerjakan apapun," lanjut Jack.Semua tentu saja akan dilakukan oleh Jack demi perusahaan yang akan dia pimpin tidak akan lama lagi itu. Selain karena keluarganya, tepatnya untuk kakek dan kedua orangtuanya, dia juga mel
Dengan mengabaikan rasa sakitnya, Hugh Morland menjawab dengan sedikit terbatuk-batuk, "Tidak, Gideon. Ingat, Jack tidak boleh diganggu dengan berita buruk tentangku."Gideon mulai terlihat resah. Akan tetapi Hugh kembali berujar, "Gideon, kau sudah berjanji padaku kalau kau tidak akan mengatakan apapun pada Jack tanpa perintah dariku. Jadi, aku mohon padamu, tepati janjimu."Pria yang telah melayani Hugh selama belasan tahun itu pun menatap sang tuan lewat layar dengan perasaan tidak menentu."Tolonglah pria tua yang tak punya siapa-siapa lagi selain cucuku itu. Hanya kau yang aku percaya, jadi bisakah kau mendampingi Jack untuk mencapai tujuannya, Gideon?" tanya Hugh yang wajahnya mulai terlihat pucat.Gideon menyadari bila segala keinginan tuan besarnya hanyalah untuk kepentingan sang cucu, maka dia tidak memiliki pilihan lain selain berkata, "Ya, Tuan. Anda tidak perlu meminta pertolongan pada saya. Saya sudah pasti akan selalu melakukan tugas yang Anda berikan."Hugh Morland meng
Jack Morland harusnya tahu bila meskipun dia telah menyelesaikan tantangan awal, sudah pasti akan ada tantangan lain yang muncul seperti ini. Pria muda itu saat ini tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan orang lain dikarenakan satu jam dari waktu itu dia memiliki janji untuk bertemu dengan Gerry Hall di Ferlo Street.Akan tetapi, dia juga tak ingin membuat rekan kerjanya malah semakin dendam kepadanya dan membuatnya mendapatkan masalah lainnya.Maka, dengan segera Jack membalas, "Akan aku selesaikan besok pagi.""Besok pagi? Apa kau tuli? Aku mengatakan kalau tugas itu harus diserahkan ke Pak David hari ini," ujar sang pria gemuk yang Jack masih tak tahu namanya.Jack kembali menegaskan, "Aku hanya bisa melakukan pekerjaan itu besok. Sekarang aku harus pergi."Pria itu mendelik murka, merasa ditentang oleh seorang anak muda yang baru saja bergabung di perusahaan itu sebagai seorang karyawan magang. Teman-teman kerjanya yang lain tahu bila pria yang bernama Benjamin Ferl akan mel
Sementara itu, Jack Morland baru saja keluar dari mobil mewahnya dan melihat sekeliling daerah Ferlo Street. Sebuah daerah yang menjadi pusat fashion di Ocean Heal.Tempat itu dipenuhi oleh berbagai butik yang dimiliki oleh para desainer terkenal di seantero Ocean Hill. Bahkan, disebutkan bila seseorang pernah membeli sebuah pakaian rancangan dari seorang desainer di Ferlo Street maka sudah dipastikan orang itu pastilah orang yang cukup kaya.Begitulah yang Jack ketahui dari apa yang dia baca beberapa waktu yang lalu mengenai jalan yang sangat populer di kalangan para model internasional dan juga para orang-orang kaya.Maka, tak mengherankan bila di sepanjang jalan Jack hanya melihat sederet mobil-mobil mewah yang diparkir di pinggir jalan. Hal itu menjelaskan bila para pelanggan di toko-toko butik di Ferlo Street adalah orang-orang dari kalangan kelas atas.Saat ini Jack dengan pakaian kerjanya yang sederhana sedang berdiri sembari melihat-lihat sampai sang sopir bertanya, "Tuan Mud
Gerry Hall tersenyum, "Oh, bukan apa-apa. Hanya saja setelah bertemu dengan pemuda itu beberapa kali, aku jadi tahu bagaimana sifat buruknya berasal.""Dia sangat mirip dengan ayahnya, sama-sama bukan orang yang menyenangkan," tambah Gerry.Jack mengerutkan dahi, "Kalau soal itu saya memang tidak berteman dengan dia. Hubungan kami ... bisa dibilang tidak baik."Gerry menoleh seketika, "Apa yang dia telah lakukan? Apa dia membuat kau marah, Tuan Muda? Hm, berani sekali dia!"Jack mendesah, "Dia tidak tahu siapa saya jadi yang dia tahu saya hanyalah orang biasa."Gerry mendecakkan lidah, "Uh, aku baru sadar dan ingat. Kau memutuskan untuk menyembunyikan identitasmu dari publik. Aku ... termasuk menjadi orang yang sangat beruntung bisa mengetahuinya. Dalam hal ini aku harus berterima kasih pada Gideon."Jack menaikkan alisnya, Gerry mengoreksi, "Maksudku … kepadamu juga karena sudah mempercayaiku. Tapi, aku senang Gideon mau menjawab pertanyaanku mengenai anggota keluarga Morland yang ba
Jack Morland seketika mengamati apa yang akan dilakukan oleh Gerry Hall. Rasa penasaran langsung menimpanya.Menurut pendapat Jack, jika Gerry Hall marah besar pada Celine dan bahkan menghukum gadis muda itu atau memecatnya, itu berarti semua yang dikatakan oleh Gerry mengenai keluarga Gray itu tidaklah berarti apa-apa.Kekesalan atau rasa tidak sukanya berarti tak terlalu banyak. Atau dengan kata lain, harta yang dikeluarkan oleh keluarga Gray untuk membayar jasanya mampu membuat rasa harga diri Gerry hilang.Akan tetapi, jika hal yang terjadi adalah yang sebaliknya, artinya Gerry Hall bukanlah orang yang hanya memikirkan keuntungan bisnisnya semata. Dan Gerry layak untuk menjadi salah satu orang yang dia percaya."Astaga, Celine. Mengapa kau masih bertanya begitu?" Gerry menatap gadis muda itu dengan tatapan sebal.Celine menampilkan ekspresi was-was dan kemudian berkata dengan tergagap, "Meskipun saya mematuhi perintah Anda untuk tidak membiarkan siapapun mengganggu pertemuan Anda
Mendengar ucapan penuh kepercayaan diri tinggi itu, seketika Tobias Gray tertawa terbahak-bahak. Jack hanya melihat orang yang sudah merebut kekasihnya itu tanpa rasa kesal. Seharusnya dia memang tidak perlu lagi sebal pada Tobias Gray yang memang memiliki sifat buruk menghina orang lain itu.Raymond Gray ikut berkata, "Anak Muda, jangan membuatku juga ingin tertawa.""Tertawalah jika Anda ingin tertawa, Tuan Raymond Gray. Tidak ada yang melarang Anda sama sekali," kata Jack.Tobias berhenti tertawa, sedangkan Raymond berujar, "Astaga. Kau jauh lebih berani dari yang aku pikir. Anak miskin dari panti asuhan sepertimu tak boleh seperti ini.""Mengapa tidak boleh? Siapapun yang memiliki uang, tentu saja memiliki hak untuk menghabiskan uang itu di mana saja, termasuk di Ferlo Street," jawab Jack masih terbilang tanpa emosi.Tobias mendengus keras dengan senyum menghina. "Jangan begitu! Kau mungkin bisa membeli sepatu dengan harga mahal itu, tapi untuk baju, kau bisa menghabiskan bebera
Jose Collins menggelengkan kepala, "Jack, ada banyak pasang mata di divisimu itu. Dan mereka semua memiliki mulut."Jack mendesah. Kini dia sepenuhnya mengerti. Tentu saja yang mengatakan dan menyebarkannya keluar ya sudah pasti orang-orang dari divisinya sendiri. Jack sungguh heran. "Mereka ini seharusnya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tapi mengapa mereka malah memiliki waktu untuk membuat berita tidak masuk seperti itu?" Jose terlihat menatap pemuda itu dengan simpatik. "Kau ... tidak percaya dengan gosip itu, bukan?" Jack bertanya pada Jose.Jose mengangguk dengan tatapan santai, "Kalau kau memang memiliki hubungan dekat dengan Gideon Miles, kau tidak mungkin sebodoh seperti yang aku lihat saat pertama kali kau datang ke sini."Jack meringis mendengarnya."Jangan tersinggung! Tapi itu nyata. Seseorang yang datang dibawa oleh Gideon Miles belum tentu memiliki hubungan dekat dengannya. Kau mungkin hanya beruntung saja bisa dibantu Gideon tapi jelas dia mengabaikanm
Tetapi, sayangnya Matthew Flint maupun staf lain tidak mendengarkan Tobias Gray dan Lily Osborne. Mereka malah terlihat sangat sibuk menyambut kedatangan tamu yang tidak diketahui identitasnya oleh Tobias dan Lily.Lily menghentakkan kakinya karena jengkel, "Siapa sih sebenarnya yang membuat mereka menolak kita? Tamu mana yang mereservasi semua ruangan VVIP?"Tobias tidak memiliki sebuah nama yang mungkin bisa dia katakan, sehingga pria muda itu hanya berkata, "Aku tidak tahu, tapi kalau direktur restoran ini sampai menyambut kedatangannya seperti ini, berarti dia pasti sangat kaya.""Lebih kaya dari kita maksudmu?" Lily bertanya dengan ekspresi penasaran.Oh, Tobias tidak menyukai cara Lily menempatkan dia dan dirinya di dalam garis yang sama. Jelas sekali keluarga Gray jauh lebih kaya dibandingkan keluarga Osborne. Bahkan, mungkin jika kekayaaan total mereka masing-masing dijumlahkan, kekayaan yang dimiliki keluarga Osborne hanya seperempat dari kekayaan milik keluarga Gray. Sehing
"Ini tidak mungkin," kata Steven yang masih tak bisa mempercayai apa yang dia lihat."Tapi, dia benar-benar naik ke mobil mewah itu. Itu bukan hantu, tapi itu Jack … itu benar-benar si miskin Jack," sambung Mark.Sementara itu, Darryl masih belum sanggup berbicara hingga Steven menepuk punggungnya, "Kau yakin kalau dia tak pernah bercerita soal ini sebelumnya kepadamu, Darryl?"Darryl Spencer dengan cepat menggelengkan kepala, "Kalian menuduhku berbohong pada kalian?" Steven cepat-cepat membalas, "Bukan begitu. Tapi ... ini aneh. Kita semua tahu bila dia tidak memiliki keluarga dan dulu tinggal di panti asuhan. Lalu, sekarang tiba-tiba dia mengatakan bila dia memiliki kakek dan dia bahkan memiliki mobil mewah."Mark mendecakkan lidah, "Ini tidak masuk akal. Mungkin itu hanya mobil yang dia sewa atau pinjam. Mana mungkin dia memiliki mobil mewah itu? Aku tidak percaya."Darryl segera mengangguk setuju, "Aku setuju dengan pendapatmu, Mark. Semua ini terlalu aneh. Dia pasti hanya ingin
"Tidak. Tidak ada sesuatu yang buruk terjadi, Jack," kata Hugh dengan berusaha tetap tersenyum pada pemuda itu.Jack sedikit tidak percaya dengan ucapan sang kakek. Hugh pun langsung paham bila sang cucu memang tak percaya kepadanya. Pria tua pun terpaksa berkata, "Hm, sebenarnya memang ada sedikit masalah kecil. Akan tetapi, masalah itu sudah selesai.""Namun, mengapa kerjasama itu tidak dilanjutkan, Kek?" Jack bertanya dengan nada keheranan.Hugh segera menghela napas panjang lagi, "Membangun sebuah kepercayaan itu tidak mudah, Nak. Aku tak bisa bekerja sama dengan keluarga Goldman lagi."Jack sekarang sedikit mengerti. Menurut pendapatnya, keadaan ini terjadi karena kakeknya yang masih belum bisa mempercayai kembali keluarga itu. "Lalu, mengenai gadis itu," ucap Hugh yang tiba-tiba tersenyum.Jack menjadi agak kebingungan, "Kenapa dengan gadis itu, Kek?""Memang sudah dibatalkan tapi … aku rasa aku harus memberitahu kau soal ini," ucap Hugh terlihat masih tetap tersenyum."Soal a
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s
Eric Goldman menatap adik perempuannya dengan ekspresi terkejut hingga Annelisse dengan mudah mengetahui arti tatapan sang kakak laki-laki."Benar ya? Jadi, Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki, Eric?" tanya Annelisse.Eric melihat sekelilingnya dan kemudian memutuskan untuk menjawab dengan nada suara yang sangat pelan, "Kau benar, Anne. Yang aku tahu, Hugh Morland memang memiliki cucu kandung seorang laki-laki, tapi ... dari mana kau bisa tahu soal ini?"Annelisse melihat Eric terlihat masih menyimpan sebuah rahasia sehingga dia pun juga masih mau menyimpan apa yang dia ketahui. "Aku hanya menebak-nebak saja, sebab aku pikir seorang pengusaha yang sudah berumur tua seperti dia tapi terlihat tidak cemas soal pewaris berarti memang dia memiliki cucu. Untuk jenis kelaminnya, aku hanya menebak saja. Dan ternyata memang benar ya? Betapa hebatnya aku!" ucap Annelisse memuji dirinya sendiri.Eric mendesah pelan, "Hugh Morland memang memiliki cucu laki-laki dari putra kandungnya, Anne
"Oh, kau hanya menghibur dirimu sendiri, teman. Tapi ... terserah kau saja. Aku tidak ada masalah jika kalian menganggap aku begitu," kata Jack."Kau-""Sudah waktunya aku pergi, teman-teman. Sampai jumpa lain kali di kampus," Jack memotong ucapan Steven.Benar saja. Setelah berkata seperti itu, Jack benar-benar meninggalkan area pesta itu dan keluar melalui pintu depan sebelah kiri. Bersamaan dengan hal itu, dia melihat Gideon Miles baru tiba di pesta itu.Pria itu hendak menyapanya, tapi Jack memberinya kode untuk tetap berpura-pura tidak mengenalnya sehingga Gideon hanya berlalu begitu saja, seakan cepat memahami maksud sang tuan muda.Sedangkan saat ini, masih di area pesta, Steven, Mark dan juga Darryl terlihat masih duduk bersama."Aku masih tidak percaya. Bagaimana mungkin Jack berpacaran dengan Lily Osborne? Apa kalian percaya dengan dia?" kata Darryl kembali mengulang pembahasan tentang masalah itu.Steven menggelengkan kepala, "Aku tak percaya, tapi entahlah. Banyak bukti s
"Oh, dia ... dia hanya seorang anak muda tak penting, Claudia," jawab Raymond Gray, terlihat bingung sendiri dengan jawabannya.Claudia Gray sontak menatap suaminya dengan tajam, "Kalau dia itu anak muda tidak penting, bagaimana bisa kau menghabiskan waktumu yang berharga untuk berbicara dengannya, Raymond?""Daripada kau berbicara tidak ada gunanya, bukankah lebih baik kau berbicara dengan para tamu perak atau emas? Siapa yang tahu mereka akan mendengarkan bualanmu dan akhirnya mau bekerja sama dengan kita, Ray?" tambah Claudia dengan sinis.Perkataan Claudia itu terdengar sangat kasar di telinga Jack, tapi kelihatannya Raymond tidak mempermasalahkan hal itu.Jack malah mendengar Raymond berkata dengan nada lembut pada istrinya, "Claudia Sayang, bukan begitu." Kini, Jack pun memahami ucapan Annelisse Goldman yang sebelumnya mengenai Raymond Gray yang selalu ada untuk Claudia Gray, sang istri..Ah, apa mungkin pemilik perusahaan itu sebenarnya adalah keluarga dari pihak Claudia Gray?
"Ya, bisa dibilang begitu," jawab Annelisse.Jack pun bertanya kembali, "Bolehkah aku tahu bagaimana itu bisa terjadi?"Annelisse tidak perlu berpikir panjang untuk mulai bercerita, "Yah, anggap saja waktu itu aku sedang tidak beruntung. Ini hanya karena masalah bajuku yang tidak layak."Jack tentu saja langsung bingung. Yang dia lihat Annelisse Goldman adalah sosok gadis yang berasal dari keluarga kaya sehingga dia tidak percaya bila Annelisse mengenakan pakaian yang tidak pantas."Kau salah memakai baju atau bagaimana?" tanya Jack terlihat agak sedikit heran."Tidak. Bukan salah memakai baju, jelas bajuku masih baju ber-merk. Harganya pun cukup tinggi," kata Annelisse.Gadis itu menghela napas terlebih dulu sebelum kemudian baru melanjutkan, "Saat itu aku sedang bermain-main dengan temanku. Yah, kami sedang merayakan hari ulang tahun salah satu teman kami. Dan kau tahu ...."Jack menunggu dengan sabar. Dia yakin sebenarnya masalah yang dialami Annelisse tidak terlalu besar."Kami b
"Itu karena kau yang mengerling ke arah Tobias terlebih dulu. Kau yang menarik perhatiannya," balas Lily, masih juga tidak mau menerima.Annelisse tidak habis pikir dengan kekerasan hati Lily, begitu juga dengan Jack.Tiba-tiba di kala mereka masih berdebat, Tobias Gray berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke arah mereka. Dia sangat terkejut dengan kehadiran Jack Morland, salah satu orang yang paling dia benci di dunia.Namun, saat itu ada hal yang lebih penting untuk dia selesaikan sehingga dia hanya melihat ke arah si miskin Jack sekilas. Dia lebih memusatkan perhatian pada Lily Osborne dan juga Annelisse Goldman."Hm, bagus sekali kau datang, Tuan Muda Gray. Tolong, beritahu kekasih tercintamu ini bila aku sama sekali tidak pernah menggodamu," kata Annelisse.Tobias membelalakkan mata, "Maaf. Saya tidak mengerti maksud Anda.""Toby, katakan padaku. Siapa yang kau pilih? Aku atau dia?" ucap Lily tiba-tiba.Tobias semakin bingung, "Lily, apa maksudmu? Kenapa kau menyuruhku untuk memil