Share

1244. Part 2

Jangankan untuk menyahuti kata-kata orang, bernapas saja sudah sulit dilakukan Manggala. Wajahnya kini memerah karena darah yang menggumpal di bagian kepala. Napasnya bertambah sesak dan seolah cepat menekan dilehernya.

Tak mendapatkan jawaban yang diinginkannya, jepitan kedua kaki Buang Totang Samudero yang tetap bersila itu makin mengerat. Ibarat dua buah bukit yang menjadi satu dalam sentakan marahnya alam.

"Cepat katakan sebelum terlambat!"

Napas Si Buta dari Sungai Ular semakin terputus. Tubuhnya mulai dirasakan lemas. Akan tetapi, dalam keadaan seperti itu ternyata dia masih memiliki ketabahan dalam. Kendati agak jeri, dia tetap berusaha bertahan.

"Celaka! Aku tak mungkin bisa bertahan lebih lama dari jepitan kedua kaki kakek kurang asem ini!" maki Manggala dalam hati. Dikerahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan jepitan kedua kaki Buang Totang Samudero. Akan tetapi, dalam keadaan sukar bernapas, siapa pun akan sulit untuk keluarkan tenaga dalam.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status