Share

Bab 37

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 18:57:01

Sementara di Rumah Sakit masih terjadi perdebatan panas nan alot. Di Rumah, Shanum sudah nyaman diperaduan, sambil mendengarkan laporan dari orang yang ia tugaskan mengawasi keadaan.

"Begitu, ya? Baiklah. Pantau terus mereka. Laporkan segera jika ada hal gawat atau ganjil sekalipun."

Klik!

Setelah mendengar jawaban 'siap' dari orang di seberang. Shanum pun memutuskan sambungan telepon. Wanita itu menghela nafas panjang sambil menerawang ke depan.

Seandainya Reksa benar-benar berselingkuh, semuanya pasti tak akan serumit ini. Jika Reksa benar-benar memiliki hubungan spesial dengan wanita lain. Shanum bisa dengan mudah pergi. Tidak harus langsung poligami, sekedar pacaran atau jajan diluar saja. Pasti Shanum sudah punya alasan untuk pergi.

Sayangnya, selama ini Reksa tak benar-benar punya hubungan intim dengan wanita mana pun. Bahkan dengan Ayu sekalipun. Mereka hanya menikmati hubungan intim tanpa adanya status yang jelas. Ah, ralat. Ada sih, statusnya itu adalah sepupu. Hanya saja,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
bener2 ya si reksa suami gk t4u diri bgt, enak bgt minta tombok byr RS buat mertu4 jahat kek rima
goodnovel comment avatar
dyazriniJanardhani
klo nggak salah,,gio itu anaknya elkava ya mih,, tak kira malah anaknya alan,, si reksa bener² ya,, hadeh,, makin seru aja nih,, ditunggu next up nya mih,, jangan lama²,,,,
goodnovel comment avatar
@gothil
ya salam,,lakik kok kayak gitu, wis buang aja buang,, lanjut ya mih,,ditunggu lho
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 38

    Diam-diam Shanum mengeratkan pegangannya pada tali tas selempang yang tengah ia kenakan. Guna menyalurkan emosi yang tiba-tiba saja muncul agar tak kelepasan mencakar wajah tak tahu malu suaminya saat itu juga. Benar-benar pria satu ini! "Tambahan biaya, Mas?" beo Shanum. Berusaha mengontrol nada suaranya agar tetap terdengar biasa."Iya, Num!" Reksa mengangguk tanpa beban."Yakin kamu minta sama aku, Mas?""Yakinlah! Emang kenapa, sih?" Reksa masih menjawab tanpa dosa sedikit pun. Shanum menghela nafas panjang sejenak. Berusaha meredam segala kesal yang sudah ingin sekali dilampiaskan. "Kok, malah nanya kenapa? Kamu lupa atau bagaimana? Gaji aku kan nggak sebesar kamu, Mas. Uang dari mana coba aku buat bantuin kamu?" ujar Shanum kemudian beralaskan."Loh, tapi kan kamu udah naik jabatan, Num. Pasti gaji juga naik, kan?""Senaik-naiknya paling berapa sih, Mas. Nggak ada 10% nya dari setengah gaji kamu.""Ya, tapi--""Udah gitu, kamu juga lupa atau gimana? Sekarang kan kamu udah ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 39

    "Di transfer semuanya, Mas?""Ya, iyalah semuanya. Orang cuma sedikit juga. Masa kamu tetap perhitungan. Setidaknya kan kamu tetap bantu, Num."Menurut kalian bagaimana?"Oh, okeh!" sahut Shanum lugas tanpa beban. "Tapi setelah ini, urusan makan dan ongkosku sampai akhir bulan kamu yang tanggung ya, Mas.""Eh--""Pagi kamu harus beliin aku sarapan, karena Mama biasanya bikin masakan pedas. Siang, kamu delivery makanan ke kantor aku, karena kalau aku yang harus ke tempat kamu, aku nggak punya ongkos. Malam, kamu juga harus beliin aku makan, alasan sama dengan sarapan pagi. Mama kamu pasti masak makanan yang pedas dan aku nggak bisa makan. Jangan lupa, tiap hari kita juga harus berangkat dan pulang bareng karena aku nggak punya ongkos lagi. Pulsa kuota, skincare dan--""Tunggu! Tunggu! Kenapa aku jadi harus ngelayanin kamu begitu? Yang istri kan kamu Num, harusnya kan--""Loh, aku juga nggak maksud minta di layanin kamu, kok. Biasanya juga aku bisa ngelayanin diri aku sama kamu juga, ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 40

    "Kak Sha apaan sih, kenapa tadi maen tarik aja? Aku tuh belum puas tau ngebales suami Kakak." Shaki ngomel dalam mobil yang sudah berjalan menjauh dari rumah Reksa. "Nanti ribut," jawab Shanum santai."Ya, terus? Masalahnya di mana? Tibang ribut doang, kan? Aku sih nggak bakal kalah. Kakak nggak lupakan kalau aku jago gelud. Meski, aku yakin suami kakak itu paling beraninya adu bacot doang. Soalnya, badannya aja letoy begitu. Nggak kayak aku, gagah begini. Iya, kan?" Shaki masih mengomel dengan di sertai kenarsisan yang memang sudah mendarah daging sejak orok, kayaknya. Maklum gengs, bapaknya juga kan narsis parah. Makanya ya, anaknya begitu. "Aku tahu, Ki. Tapi aku cuma nggak mau ribut aja. Nggak enak nanti malah jadi omongan tetangga.""Hish! Tetangga aja di perduliin. Kek ngasih makan aja." Shaki masih menjawab kesal. "Ya, namanya juga hidup bareng, Ki. Mau nggak mau, suka nggak suka, memang harus belajar menahan diri demi menjaga silaturahmi dan ketenangan lingkungan. Apalagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 41

    "Kak? Hei! Ya ... dia malah ngelamun. Ditungguin juga ceritanya." Suara Shaki berhasil mengembalikan kesadaran Shanum yang sempat tertarik ke masa lalu."Kepo deh kamu, Ki." Meski begitu, Shanum memilih menutup mulut dan tak memenuhi maunya Shaki. Biarlah. Biar kisah salah pilih pasangan Shanum nikmati sendiri sementara. Bukan dia tidak percaya pada Shaki. Hanya saja, Reksa masih suaminya dan menutup aib suami adalah tugas istri, iya kan?"Ah, Kak Shan-Shan nggak seru!" cebik Shaki. Shanum memutar matanya jengah mendengar panggilan Shaki. Pria itu memang suka seenaknya memberi panggilan. Kadang Kak Sha, Kak Shanum, Kak Shan, Kak ShaSha, Kak Shan-Shan, Kak Num-Num, Kak Nanum, dan banyak lagi lainnya. Terserah lidahnya saja sedang mau memanggil Shanum bagaimana. Bahkan, kadang Shaki seenaknya memanggil Shanum dengan panggilan Ayang atau calon istri. Namun, untuk dua panggilan tadi Shanum biasanya menegur dengan kesal. Karena tak ingin ada gosip antara mereka. Terlebih kini Shanum su

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 42

    Satu sudut bibir Shanum naik dengan tipis. "Pesenin makanan, ya?""Iya, pesenin buruan. Ingat! Yang enak-enak dan yang bergizi. Biar saya cepet sembuh."Shanum mengangguk patuh, lalu membalik badan ke arah Reksa. Menyodorkan salah satu tangannya, seperti minta uang. Reksa menautkan alisnya bingung, pun Ayu dan Mama Rima. Setelahnya .... "Maksudnya apa itu?" tanya Mama Rima tak suka. "Mau minta uang sama suami akulah!" sahut Shanum tanpa beban."Eh, kenapa jadi minta uang sama anak saya?" Mama Rima semakin tak terima"Loh, katanya Mama minta dipesenin makanan. Ya, udah, nggak salah dong aku minta uang sama anak mama ini, yang itu adalah suami aku juga." "Tapi kenapa harus pake uang Reksa. Pake uang kamu kan, bisa.""Uangku tinggal cukup buat ongkos sampe akhir bulan.""Nggak--""Mereka bahkan sudah liat sendiri tadi pagi isi saldo bank aku. Jadi, mohon maaf, aku nggak bisa beliin Mama makanan," sela Shanum cepat, membuat Mama Rima makin meradang. "Ya, udah masak aja sana! Mumpung b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 43

    Meski mulai denial, tapi Shanum tetap waspada. Jaga-jaga, takutnya Reksa sedang kesurupan saja saat ini atau apalah, gitu. Kalau nanti kena semburan Mama Rima, pasti kumat lagi. Yee kan?Shanum tak ingin kecewa untuk kesekian kalinya. Dia sadar betul, dan belajar juga dari pengalaman. Wanita itu memang akan guobloknya minta ampun, kalau sudah mengedepankan perasaan. Rela disakiti dan bertahan dengan mengandalkan kata 'semoga'. Padahal, hal itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri, membuat mentalnya makin hancur hingga mengalami trauma dalam.Akan tetapi, jangan salah. Kalau sudah logika yang bermain. Jangankan pasangan di ambil pelakor. Diambil yang maha Esa aja. Dia akan santuy. Karena apa? Karena ia tahu, apa yang sudah diambil oleh Tuhan, pasti akan diganti dengan lebih baik. Betul? Jadi, ngapain sih harus bertahan kalau batin hancur tiap hari? Kita ini berhak bahagia, Besti! Dan kalau bukan kita yang mencintai diri sendiri, siapa lagi?"Num? Shanum?!" Suara Reksa yang lumayan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 44

    Tubuh Shanum sempat menegang beberapa detik ketika melihat siapa yang ia tabrak. Apalagi, pria itu juga langsung menyapanya, kan?Beruntung Shanum segera menguasai keadaan. Mencoba biasa saja dan menarik kedua sudut bibirnya memamerkan deretan gigi putihnya yang berbaris rapi.Wanita itu menyapa pria yang masih sangatlah tampan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Sambil meraih salah satu lengan kekarnya dan mencium punggung tangannya dengan sopan."Uncle. Apa kabar?"Tadi pagi anaknya pamit, eh malam malah bapaknya yang nongol. Ya ampun! Sepertinya rencana Shanum harus segera di percepat. Karena pria ini belum tentu mau diajak kerja sama untuk menutupi semua hal dari sang Daddy. "Baik, princess. Kamu sendiri bagaimana?" balas pria bule bernerta hijau itu, yang tak lain adalah Raid Anderson."Alhamdulilah, baik." Shanum mempertahankan senyum cemerlangnya agar salah satu sahabat ayahnya itu tak curiga.Masalahnya, Reyn saja selalu bisa langsung menebak isi kondisi seseorang dari sor

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 45

    "Gimana, Num. Uncle kamu udah bales chat belum?"Diam-diam Shanum mendesah lelah ketika tanya itu kembali terdengar hari ini. Padahal sudah dua minggu berlalu sejak kejadian malam itu. Tetapi, Reksa ternyata masih belum menyerah juga. Bahkan tiap hari menanyakan pertanyaan yang sama. Dan Shanum pun akan menjawab dengan jawaban sama pula. "Belum."Reksa terlihat kesal. "Kamu nih sebenarnya beneran udah chat belum sih, Shanum. Masa sudah dua minggu berlalu belum juga di balas. Padahal kan, orangnya sendiri yang menyuruh kamu chat kapan pun!" Mendengar ucapan itu, Shanum tetap santai. Tanpa kata, Shanum malah menunjukan ponselnya ke hadapan sang suami, di mana ada ruang obrolan ia dan uncle Raid sehari setelah pertemuan malam itu. Shanum [Morning, Uncle. Apa Uncle sedang sibuk? Apa aku mengganggu?]Uncle Raid [Morning, Sweety. Ada apa Princess, kenapa bertanya begitu? Ada yang kamu butuhkan?]Shanum [Ya, aku membutuhkan sesuatu. Tapi, tidak bisa lewat telepon. Jadi, bisa kah kita ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 88

    Shanum mulai menata hidup kembali. Menjalankan usaha yang sempat ia tinggalkan demi sang suami. Meski masih dari balik layar, tapi Shanum mulai rutin mengecek segala laporan yang datang. Untuk cek lapangan langsung, Shanum masih membayar orang. Kondisinya yang tengah berbadan dua tak memungkinkan untuk turun langsung.Daddy pernah bilang, "Jangan terlalu nyaman dengan hasil dari usahamu yang sudah besar. Sekali-kali kamu wajib turun ke lapangan agar kamu tahu langsung masalah yang terjadi disana. Kadang ada saja oknum yang mencari keuntungan dari ketidak hadiran kita. Kalau soal uang, jangan percaya pada siapapun. Sebab banyak sekali orang yang berubah karena uang banyak."Ngertikan maksudnya? Maka dari itu, Shanum berkala mengecek semua usahanya tanpa pemberitahuan sebelumnya. Istilahnya audit dadakan. Dulu, ia akan datang sendiri, tapi kini terpaksa harus membayar orang. Orang yang Shanum bayar pun tak serta merta datang atas namanya. Mereka akan menyusup sebagai pegawai agar tak a

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 87

    Shanum menatap akta cerai yang baru saja dikirim Geo dengan perasaan ... entah. Satu sisi, dia lega akhirnya bisa lepas dari suami dan keluarganya yang toxic. Namun, satu sisinya lagi ada sedih yang merayap di sudut hatinya.Bukan, ini bukan karena Shanum masih cinta dengan Reksa. Sungguh! Cinta untuk pria itu sudah terkikis banyak akibat kekecewaan yang terus menerus di torehkan. Sisanya, Shanum yakin hanya butuh waktu saja untuk menghilangkannya dengan sempurna. Lalu apa yang membuat Shanum sedih? Mungkin karena mengingat pernikahannya yang hanya bisa ia pertahankan seumur jagung saja. Bagaimana pun, di dunia ini siapa sih yang ingin gagal dalam pernikahan? Siapa pun orangnya pasti punya keinginan hanya menikah satu kali seumur hidup, kan? Begitu pula dengan Shanum. Apalagi mengingat ia sudah berkorban banyak dan kini ....Shanum refleks melihat ke arah perutnya yang mulai membuncit. Shanum lalu mengusap perutnya dengan sayang. "Maafkan Mama karena tak bisa memberikan keluarga yang

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 86

    Tubuh Reksa seketika membeku sambil melirik dua kakinya dengan refleks. Pria itu menelan saliva kelat membayangkan jika bagian tubuhnya itu dipatahkan. "Mungkin memang harusnya ku patahkan saja, ya? Ah, kurasa aku memang terlalu baik hari ini," desah Frans dramatis.Mata Reksa melotot horor. Saliva semakin kelat saat ia telan dengan refleks. "Jangan! Jangan! Aku mohon! Jangan patahkan kakiku!" hibanya kemudian. Tak sanggup rasanya jika hidup dengan dua kaki yang cacat. Pikirnya, buat apa tetap hidup jika cacat. Sudahlah sekarang miskin, cacat pula. Lebih baik mati daripada hidup seperti itu."Tapi tadi kau menyalahkan aku karena menculikmu hari ini." Frans berakting seolah tengah bersedih akibat tuduhan Reksa. Reksa pun gelagapan. "Maaf! Maaf! Tolong maafkan aku! Aku ... tidak bermaksud tadi. Aku hanya ... hanya ...." Reksa bingung merangkai alasan. Faktanya, masih ada kekesalan dalam dirinya pada Frans. Sebab ulah pria itu ia gagal mempertahankan rumah tangganya. Bahkan rencana m

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 85

    Dengan uang yang pas-pasan. Reksa menyetop taksi yang lewat. Padahal sebenarnya di sana banyak tukang ojeg yang pasti lebih murah dan ongkosnya nyaman di kantong. Akan tetapi, karena tak ingin penampilan paripurnanya ternodai debu jalanan dan terik matahari. Reksa memilih menghabiskan sisa uangnya untuk naik taksi.Perkara pulangnya, nanti kan ada Shanum. Setelah rujuk nanti, Reksa bisa meminta uang Shanum seperti yang sudah-sudah. "Pengadilan agama, Bang!" terang Reksa riang sekali."Siap, Pak!" balas si sopir taksi sopan.Tidak ada yang mencurigakan. Taksinya bagus dan nyaman, sopirnya juga ramah. Semua berjalan lancar awalnya. Hingga tiba-tiba di tengah perjalanan, tepatnya di jalanan sepi, taksi yang Reksa tumpangi mendadak berhenti tanpa komando."Loh, Pak. Kenapa berhenti? Ini kan--"Ceklek!Belum sempat Reksa merampungkan kalimatnya. Tiba-tiba pintu samping kemudi dan tempat duduknya terbuka, lalu masuk seseorang yang lumayan Reksa kenal. "Kau--""Hai, long time no see!" sela

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 84

    Reksa mengecek ponselnya berkali-kali sejak kemarin. Hingga hari ini, sudah terhitung ratusan kali ia mengecek ponselnya, bahkan sampai memantau dengan seksama hingga matanya perih. Seolah mengedip pun tak rela karena tak ingin melewatkan satu detik pun menatap layar ponselnya tersebut. Hal itu bukan karena Reksa sedang jatuh cinta atau menunggu hadiah doorpize dari lotre yang iseng ia beli. Melainkan karena .... "Kenapa belum ada, ya? Padahal besok sudah mulai sidang lagi." Reksa mulai tidak sabaran menunggu notifikasi dari Shanum ataupun Arjuna. Reksa heran sekaligus bingung kenapa dua orang itu belum menghubungi seperti prediksinya? Padahal semua dirasanya sudah sesuai rencana. Apa memang Pak Arjuna atau Shanum sudah tidak perduli dengan jalannya sidang yang alot? Tetapi ... ah, itu tidak mungkin. Pebisnis besar seperti Pak Arjuna biasanya ingin semuanya berjalan cepat, kan? Karena baginya waktu adalah uang. Lalu, kenapa mereka belum menghubungi untuk memberi penawaran? Atau

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 83

    Melihat akun di web ilegal yang ia buat dan aksi kejam yang Mahesa buat. Otak pintar Ayu berputar cepat membuat sebuah pemikiran. Mahesa dan Shanum punya sebuah hubungan! Akan tetapi hubungan seperti apa? Setahu Ayu, Mahesa bukanlah orang-orang dari lingkaran keluarga Setiawan atau pun sejawatnya. Dia orang baru di dunia bisnis tanah air setelah sebelumnya sukses di luar negeri. Nama belakang Mahesa pun adalah Respati. Bukan Antonio, Anderson, atau Wiese. Nama-nama yang memang bukan rahasia umum lagi punya hubungan kental layaknya keluarga dengan Setiawan.Lalu, kenapa tiba-tiba Mahesa ikut campur begini? Ada apa? Siapa dia sebenarnya?"Jadi ... kamu melakukan ini semua untuk membalas dendam atas nama dia!" tebak Ayu kemudian dengan marah. Ada rasa cemburu yang menelusup hati. Bagaimana tidak? Lagi-lagi pria hebat yang ia incar ternyata punya hubungan dengan Shanum. Entah itu teman sejawat keluarganya atau memang sekedar kenalan. Hal itu membuat Ayu jadi iri. Kenapa? Kenapa gadis

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 82

    "Lepaskan! Lepaskan! Aku mohon! Lepaskan aku!"Ayu terus meronta. Meminta dilepaskan dari kuncian Mahesa karena tak sanggup melihat semua rekaman dalam layar besar di hadapannya. Meski semua rekaman itu menampilkan dirinya sebagai peran utama. Akan tetapi, justru karena itulah Ayu tak sanggup melihatnya.Ayu mual! Ingin muntah dan tiba-tiba merasa jijik pada dirinya sendiri kala mengingat momen-momen yang ia lewati dalam rekaman tersebut. Bagaimana tidak? Di sana? Di dalam rekaman itu. Terlihat Ayu sedang bergumul dengan seorang pria yang ia kira Mahesa selama ini.Tenyata Ayu salah. Pria itu bukan Mahesa, pria pujaannya. Melainkan orang lain yang tidak Ayu kenali sama sekali. Dan sialnya bukan hanya satu pria. Ada banyak! Bahkan tiap rekaman, prianya pasti berbeda. Namun yang lebih membuat Ayu mual lagi. Tampilan mereka seperti gembel!Iya, gembel! Pakean compang-camping! Wajah kumel, kotor, dan ... hoek! Bahkan untuk mendeskripsikannya saja Ayu tak sanggup. Ia benar-benar mual seka

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 81

    Sebenarnya, Mahesa sempat sangat marah pas tahu Ayu ternyata masih menampung suami dan mertuanya. Pria itu bahkan ingin memutuskan hubungan mereka. Beruntung Ayu hamil di saat yang tepat. Hingga Mahesa pun tak bisa meninggalkannya begitu saja. Akan tetapi ya ... itu dia, syaratnya Ayu harus segera mengusir suami dan mertuanya dari rumah. Jika tidak, Mahesa tidak akan memperdulikan Ayu lagi meski hamil anaknya. Maka dari itu Ayu pun segera mengusir Reksa dan Rima sebelum Mahesa berubah pikiran lagi. Karena ia tak ingin kehilangan kesempatan menjadi Nyonya Mahesa. Lagipula memang tidak ada gunanya juga terus mempertahankan dua orang itu. Toh, Rima sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi tenaganya. Wanita tua itu makin lemah dan sepertinya sudah sakit-sakitan. Sementara Reksa? Ah, pria itu memang bisanya jadi beban istri saja. Jadi, memang sudah tepat jika Ayu segera mengusir mereka. Anggap aja buang beban."Mbok, malam ini saya tidak pulang. Jadi tidak usah masak makan malam," titah Ayu s

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 80

    Rahang Reksa menegang keras karena amarah. Sejujurnya egonya sedikit tersentil oleh perbuatan Ayu. Bisa-bisanya wanita itu hamil anak pria lain di saat masih berstatus istrinya.Saat pertama kali Reksa berhubungan badan dengan Ayu, wanita itu memang sudah tak suci sepertinya. Karena gampang sekali bagi Reksa memasuki bagian inti wanita itu. Sungguh berbeda saat melakukannya pertama kali dengan Shanum. Bahkan sampai terakhir kali melakukannya dengan Shanum pun, rasanya tak selonggar itu. Hal itu seolah memberitahunya jika Ayu sebenarnya cukup liar. Reksa saja yang tidak terlalu mengenal Ayu. Itulah kenapa, sejak malam penggerebekan, Reksa memang tak pernah menyentuh Ayu lagi. Buat apa? Tidak ada rasanya.Wajar sebenarnya kalau Ayu akhirnya hamil di luar nikah. Hanya saja, kenapa saat statusnya masih menjadi istri Reksa. Kan, Reksa jadi tersentil ya. Seperti tak bisa memuaskan istri saja, hingga sang istri harus mencari pria lain di luar sana."Menjijikan kau Ayu!" desis Reksa kemudian

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status