Share

Part 74

"Tuan Muda Reyhan ...." Ternyata salah satu direksi perusahaan.

"Pak Bowo ...?" Mereka berpelukan seperti rindu berat.

"Berarti info yang saya dengar apakah keliru?" Reyhan hanya diam.

Untung aku menggunakan masker, jika tidak habis sudah bisa ketahuan rencana kami. Aku mundur teratur memberi ruang kepada Reyhan. Dari belakang kutatap punggung suamiku yang luar biasa itu.

"Han, aku sangat mencintaimu tak ingin ada lagi yang memisahkan kita. Kau tak akan terganti," ucapku membatin.

Kenapa aku sesedih ini, seperti merasakan kali ini aku akan pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya di dunia ini. Tuhan, berilah waktu yang lama untukku mendampinginya. Jantung ini kurasa sangat lemah.

 
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status