Share

Bab 898

Di ruangan pribadi, Romi menepuk bahu Arhan.

"Aku serahkan ketiganya padamu."

"Tapi ada satu hal, jangan membuat masalah. Tuan Deon hanya mengatakan agar mereka menghabiskan anggur di sini. Lakukan hal ini dengan baik, jangan sampai mengecewakannya."

"Aku akan menunggumu di luar."

Romi berkata dengan suara yang keras.

Arhan menarik napas dalam-dalam dan mengangguk dengan ekspresi galak.

Arhan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap pembunuh sebenarnya, jadi hanya bisa melampiaskan amarahnya pada ketiga orang tersebut.

Saat ini Arhan menuangkan anggur, cara menuangkan anggurnya juga akan membawa dampaknya sangat besar.

"Tahan mereka!"

Arhan teriak dengan marah.

Wajah Ricky menjadi pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.

"Jangan! Jangan! Pembunuh putramu bukan aku!"

"Aku nggak bersalah!"

Ricky teriak dengan keras.

Namun, dia masih dipegang erat oleh anak buah Arhan.

"Kalian jangan menyentuhku! Aku teman sekelas Deon!"

Ricky berteriak lagi.

Raut wajah Arhan menjadi semakin suram.

Plak!

Dia memeca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status