Share

Bab 897

Arhan mengikuti Romi. Begitu memasuki ruangan pribadi, Arhan tiba-tiba mengeluarkan pistolnya!

Romi buru-buru menggenggam laras pistolnya dan tampak ketakutan.

"Singkirkan senjatanya!"

Suaranya bergetar.

"Kak Romi, maksudmu terlalu mudah dengan satu tembakan, lalu ingin memotong dagingnya dengan pisau dan menyiksanya sampai mati, 'kan?"

Arhan tiba-tiba sadar.

Senyuman garang muncul di wajahnya dan segera meletakkan pistolnya.

"Apa aku bilang seperti ini?"

Romi menampar wajah Arhan dengan punggung tangannya dan berteriak keras.

Arhan memandang Romi dengan ekspresi datar, bertanya-tanya kenapa Romi memukulnya.

"Aku yang membunuhnya. Kenapa?"

Deon memandang Romi sambil tersenyum dan bertanya.

"Bagus sekali! Aku sudah memberikan perintah berulang kali, mengatakan pada anak buahku untuk nggak melakukan kejahatan di luar, tapi mereka nggak mendengarkannya. Jangankan membuat Tuan Deon marah, kalaupun menindas orang biasa, aku nggak akan mengampuni mereka!"

Romi bertepuk tangan dan berkata den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status