"Kalau nggak, nggak keburu!"Arga dan rekannya mengimbau dengan cemas.Deon tidak punya pilihan selain segera menyusul Mira!Dengan kemampuan Bastian, rombongan Arga pasti bukan tandingannya. Beruntung jika mereka dapat mengulur waktu selama lima menit!Persis seperti yang Selly katakan, ada jalan rahasia di dalam gang yang terhubung dengan hotel di pinggiran kota.Selain itu, kamar untuk mereka sudah disiapkan.Deon tercengang!Selly sungguh pintar seperti cenayang!Wanita itu terlalu mengerikan .... Mengapa Selly bisa mengetahui segala hal?Sesampainya di hotel, Mira masih marah. Dia melepas sepatu dan langsung berbaring di ranjang. Dia melepas penjepit rambut sehingga rambutnya yang indah tergerai di pinggang."Keluar! Aku mau istirahat sebentar!"Mira membentak dengan nada dingin.Deon membantah dengan lesu, "Mira, kita hanya diberi satu kamar! Kalau kamu suruh aku keluar, aku tidur di mana?""Kamu bisa tidur di mana saja. Intinya, jangan ganggu aku!"Mira berseru dengan marah.Deo
Jelyn yang mata duitan langsung berbinar matanya ketika mendengar nominal yang disebutkan oleh Deon.Jelyn membungkuk dan ingin memungut kartu itu, tetapi tiba-tiba berhenti!Mendengar tugas yang diberikan oleh Deon, Jelyn berkata dengan waswas,"Tapi ... masalah Geraldo sedang marak diperbincangkan. Katanya juga berkaitan dengan Pak Heri dan keluarganya. Masalah ini terlalu besar, aku takut aku akan gagal!"Deon berucap dengan ekspresi kosong,"Kalau kamu patuh, aku akan mengurus semuanya untukmu! Aku akan suruh Liana melindungimu secara diam-diam.""Kalau kamu berhasil, aku akan transfer dua ratus miliar lagi ke kartu itu."Seketika, Jelyn menjadi bersemangat. Dia membungkuk dan memungut kartu bank itu!Jelyn berseru dengan girang, "Jangan khawatir, Tuan Deon. Aku jamin aku akan menemukan lokasi keberadaan Geraldo!""Aku pulang ke Sembilan Klan Kultivasi Terbesar sekarang!"Jelyn berlenggok-lenggok saat pergi membuka pintu dan hendak pergi.Namun, Deon tiba-tiba merangkul pinggang Je
Deon terbengong di tempatnya!Melihat itu, kemarahan di hati Mira langsung tersulut!Ini bukan isyarat, tetapi sudah eksplisit! Pria bajingan itu masih tidak paham?Jadi, Mira menggertakkan gigi, turun dari ranjang dan langsung menarik kerah Deon."Kamu pura-pura bodoh atau benaran bodoh?"Deon tersenyum tak berdaya dan berkata, "Bukan, aku benaran nggak tahu!""Kamu bilang kamu suka pantatku, 'kan?"Mira menempelkan tubuhnya ke Deon dan berbisik,"Bagaimana kalau aku nggak keberatan kamu raba?"Deon bergidik seketika!"Astaga!"Astaga!Astaga!Astaga!Apakah Mira serius?"Serius."Seolah-olah mengetahui isi pikiran Deon, Mira menarik tangan Deon ke bokongnya.Bokong yang besar, bulat, dan montok itu sungguh membuat orang ingin memukulnya dengan keras.Apalagi itu adalah pertama kalinya Mira begitu "mudah didekati"!Hal itu membuat hasrat di hati Deon menjadi lebih kuat."Sekarang, aku perintahkan kamu, naik ke ranjang!"Mira berkata dengan nada tegas.Mira adalah ketua tim penegak huk
Mira terbengong!Sebelum Mira bisa berbicara, Deon membuka ikat pinggangnya.Barulah Mira menyadari apa kesalahannya. Dia berkata dengan gugup,"Aku ... aku nggak sengaja!""Sengaja atau nggak, kamu sudah merangsangku!"Deon sekali lagi menjadi binatang buas!Pada saat ini, Mira seperti mangsa yang lemah tak berdaya di matanya!...Keesokan pagi, Deon pun bangun.Deon tersentak kaget. Dia baru ingat dia tidak pulang ke rumah semalam dan Luna pasti akan sangat khawatir!"Mira, aku harus pulang."Deon menoleh ke samping.Alhasil, Deon mendapati bahwa Mira entah pergi ke mana!Ada secarik kertas di bantal."Maaf tentang tadi malam, semoga itu nggak akan merusak hubunganmu dengan Nona Luna. Aku pergi dulu, ada urusan. Sampai jumpa!"Perasaan Deon menjadi kompleks."Dia bilang aku pria bajingan, harusnya dia yang bajingan. Langsung pergi setelah berhubungan intim, bahkan nggak beri tahu aku ke mana dia pergi!"Namun, bagus juga, bisa menghindari banyak masalah.Deon buru-buru pulang ke ruma
"Kenapa? Kamu sudah nggak kuat karena tenagamu terkuras habis?"Luna langsung menyeringai sinis dan mengejek Deon.Deon tidak bisa membantah.Siapa suruh dia tidak memperhatikan batas .... Sekarang dia benar-benar dilema!Luna memutar matanya."Sudah kuduga, pria memang nggak bisa diandalkan! Setiap hari hanya bersenang-senang di luar. Aku nggak tidur semalaman karena tunggu kamu, tapi kamu malah bersenang-senang dengan wanita lain di luar!""Keluar! Aku nggak mau bicara denganmu!"Luna mengusir Deon dengan wajah suram.Wajahnya yang bulat didongakkan 45 derajat. Aura penekanan alami itu membuat Deon tidak kuat untuk bertatapan dengannya. Luna sungguh adalah Ratu Gunung Es!Luna juga adalah bosnya!Jadi, Deon pergi dengan lesu.Namun, Deon tiba-tiba berhenti di ambang pintu."Bu Luna.""Kenapa? Masih mau mengeyel? Aku nggak mau dengar!"Luna mendengus dan tidak tergerak."Bukan, aku tiba-tiba ingat aku sepertinya lupa memberimu hadiah ulang tahun kemarin-kemarin."Deon bergegas berjala
Itu merupakan alasan penting mengapa Luna tinggal di ibu kota provinsi.Dengan dia sendiri, rendah sekali peluang untuk menjatuhkan Simon sang pilar dan penopang Keluarga Yossef!Namun, mungkin ada peluang jika dia bisa mendapatkan bantuan luar dari tetua di ibu kota itu."Tapi sudah bertahun-tahun keluarga kalian nggak punya kontak dengan kerabatmu itu. Bagaimana kamu yakin dia pasti akan membantumu?"Deon mengutarakan keraguannya.Luna menjelaskan dengan serius,"Sejujurnya, aku juga nggak yakin. Tapi dalam beberapa hal, mungkin ada peluang kalau kamu coba. Kalau nggak coba, nggak akan ada peluang sedikit pun!"Mendengar apa kata Luna ....Deon mengangguk dan menyahut, "Benar juga."Luna meneruskan, "Ayo kita naik mobil."Namun, Deon menghentikan Luna. "Luna, bagaimana kalau kita naik kereta bawah tanah kali ini?"Kini, dia sedang diburu oleh pemerintah provinsi, Kelompok Lagon dan Sembilan Klan Kultivasi Terbesar.Akan mudah terdeteksi jika dia mengemudikan mobil. Deon tidak takut.
Seketika, wajah Deon berubah menjadi suram.Aku cukup menghormatimu dengan sengaja bersikap cuek, tetapi kamu malah menjadi-jadi?Bahkan ingin duduk di samping Luna? Kamu pikir aku apa?"Nak, apa kamu mendengarku?"Pria tua itu berkata dengan jengkel,"Umurku sudah 60-an tahun dan aku sering sakit. Kamu baru umur 20-an tahun, kamu tega melihatku berdiri?""Selain itu, menghormati orang tua adalah budaya Negara Lordia! Kamu harusnya tahu, 'kan?"Mendengar apa kata pria tua itu ....Orang-orang di sekitar berkomentar,"Ya, kamu masih muda dan kuat, memangnya perlu duduk kalau naik kereta? Berikan kursimu untuk orang tua dan anak-anak!""Orang tua itu sudah memohon padamu, tapi kamu duduk di sana dan diam saja. Mana etikamu?""Zaman sekarang! Anak muda zaman sekarang makin nggak bisa menghormati orang tua!"Luna sangat jengkel ketika mendengar komentar orang-orang di sekitar!Luna menarik baju Deon."Kalau nggak, kita berdiri saja dan berikan kursi padanya. Jangan bikin masalah."Namun, D
Mendengar teriakan orang-orang ....Kedua petugas itu mengernyit dan sikap mereka berubah seketika."Merundung orang tua? Keterlaluan sekali!""Kamu berumur 20-an, tapi kamu berebutan kursi dengan orang tua?"Deon berucap dengan ekspresi kosong, "Ini kursiku.""Sudahlah! Anak muda ini nggak bermoral! Nggak usah pedulikan dia! Anak muda sekarang nggak punya moralitas!"Kedua petugas itu memasang ekspresi hina, lalu bertanya, "Di mana orang tua itu?"Begitu menoleh ke sana, ekspresi mereka berubah drastis!"Pak Yogi!"Itu bukan pria tua biasa, melainkan ayahnya Pak Wilson, wakil direktur perusahaan kereta bawah tanah di ibu kota provinsi!Perusahaan kereta bawah tanah merupakan perusahaan BUMN. Wakil direktur memiliki kedudukan setara dengan wali kota!Kedua petugas itu tersenyum menyanjung seraya berkata, "Bapak sudah lansia, ada banyak mobil mewah yang bisa Bapak pakai, kenapa Bapak malah naik kereta?""Uhuk uhuk!"Pria tua cabul itu berhenti berpura-pura karena identitasnya terungkap.