Mira terbengong!Sebelum Mira bisa berbicara, Deon membuka ikat pinggangnya.Barulah Mira menyadari apa kesalahannya. Dia berkata dengan gugup,"Aku ... aku nggak sengaja!""Sengaja atau nggak, kamu sudah merangsangku!"Deon sekali lagi menjadi binatang buas!Pada saat ini, Mira seperti mangsa yang lemah tak berdaya di matanya!...Keesokan pagi, Deon pun bangun.Deon tersentak kaget. Dia baru ingat dia tidak pulang ke rumah semalam dan Luna pasti akan sangat khawatir!"Mira, aku harus pulang."Deon menoleh ke samping.Alhasil, Deon mendapati bahwa Mira entah pergi ke mana!Ada secarik kertas di bantal."Maaf tentang tadi malam, semoga itu nggak akan merusak hubunganmu dengan Nona Luna. Aku pergi dulu, ada urusan. Sampai jumpa!"Perasaan Deon menjadi kompleks."Dia bilang aku pria bajingan, harusnya dia yang bajingan. Langsung pergi setelah berhubungan intim, bahkan nggak beri tahu aku ke mana dia pergi!"Namun, bagus juga, bisa menghindari banyak masalah.Deon buru-buru pulang ke ruma
"Kenapa? Kamu sudah nggak kuat karena tenagamu terkuras habis?"Luna langsung menyeringai sinis dan mengejek Deon.Deon tidak bisa membantah.Siapa suruh dia tidak memperhatikan batas .... Sekarang dia benar-benar dilema!Luna memutar matanya."Sudah kuduga, pria memang nggak bisa diandalkan! Setiap hari hanya bersenang-senang di luar. Aku nggak tidur semalaman karena tunggu kamu, tapi kamu malah bersenang-senang dengan wanita lain di luar!""Keluar! Aku nggak mau bicara denganmu!"Luna mengusir Deon dengan wajah suram.Wajahnya yang bulat didongakkan 45 derajat. Aura penekanan alami itu membuat Deon tidak kuat untuk bertatapan dengannya. Luna sungguh adalah Ratu Gunung Es!Luna juga adalah bosnya!Jadi, Deon pergi dengan lesu.Namun, Deon tiba-tiba berhenti di ambang pintu."Bu Luna.""Kenapa? Masih mau mengeyel? Aku nggak mau dengar!"Luna mendengus dan tidak tergerak."Bukan, aku tiba-tiba ingat aku sepertinya lupa memberimu hadiah ulang tahun kemarin-kemarin."Deon bergegas berjala
Itu merupakan alasan penting mengapa Luna tinggal di ibu kota provinsi.Dengan dia sendiri, rendah sekali peluang untuk menjatuhkan Simon sang pilar dan penopang Keluarga Yossef!Namun, mungkin ada peluang jika dia bisa mendapatkan bantuan luar dari tetua di ibu kota itu."Tapi sudah bertahun-tahun keluarga kalian nggak punya kontak dengan kerabatmu itu. Bagaimana kamu yakin dia pasti akan membantumu?"Deon mengutarakan keraguannya.Luna menjelaskan dengan serius,"Sejujurnya, aku juga nggak yakin. Tapi dalam beberapa hal, mungkin ada peluang kalau kamu coba. Kalau nggak coba, nggak akan ada peluang sedikit pun!"Mendengar apa kata Luna ....Deon mengangguk dan menyahut, "Benar juga."Luna meneruskan, "Ayo kita naik mobil."Namun, Deon menghentikan Luna. "Luna, bagaimana kalau kita naik kereta bawah tanah kali ini?"Kini, dia sedang diburu oleh pemerintah provinsi, Kelompok Lagon dan Sembilan Klan Kultivasi Terbesar.Akan mudah terdeteksi jika dia mengemudikan mobil. Deon tidak takut.
Seketika, wajah Deon berubah menjadi suram.Aku cukup menghormatimu dengan sengaja bersikap cuek, tetapi kamu malah menjadi-jadi?Bahkan ingin duduk di samping Luna? Kamu pikir aku apa?"Nak, apa kamu mendengarku?"Pria tua itu berkata dengan jengkel,"Umurku sudah 60-an tahun dan aku sering sakit. Kamu baru umur 20-an tahun, kamu tega melihatku berdiri?""Selain itu, menghormati orang tua adalah budaya Negara Lordia! Kamu harusnya tahu, 'kan?"Mendengar apa kata pria tua itu ....Orang-orang di sekitar berkomentar,"Ya, kamu masih muda dan kuat, memangnya perlu duduk kalau naik kereta? Berikan kursimu untuk orang tua dan anak-anak!""Orang tua itu sudah memohon padamu, tapi kamu duduk di sana dan diam saja. Mana etikamu?""Zaman sekarang! Anak muda zaman sekarang makin nggak bisa menghormati orang tua!"Luna sangat jengkel ketika mendengar komentar orang-orang di sekitar!Luna menarik baju Deon."Kalau nggak, kita berdiri saja dan berikan kursi padanya. Jangan bikin masalah."Namun, D
Mendengar teriakan orang-orang ....Kedua petugas itu mengernyit dan sikap mereka berubah seketika."Merundung orang tua? Keterlaluan sekali!""Kamu berumur 20-an, tapi kamu berebutan kursi dengan orang tua?"Deon berucap dengan ekspresi kosong, "Ini kursiku.""Sudahlah! Anak muda ini nggak bermoral! Nggak usah pedulikan dia! Anak muda sekarang nggak punya moralitas!"Kedua petugas itu memasang ekspresi hina, lalu bertanya, "Di mana orang tua itu?"Begitu menoleh ke sana, ekspresi mereka berubah drastis!"Pak Yogi!"Itu bukan pria tua biasa, melainkan ayahnya Pak Wilson, wakil direktur perusahaan kereta bawah tanah di ibu kota provinsi!Perusahaan kereta bawah tanah merupakan perusahaan BUMN. Wakil direktur memiliki kedudukan setara dengan wali kota!Kedua petugas itu tersenyum menyanjung seraya berkata, "Bapak sudah lansia, ada banyak mobil mewah yang bisa Bapak pakai, kenapa Bapak malah naik kereta?""Uhuk uhuk!"Pria tua cabul itu berhenti berpura-pura karena identitasnya terungkap.
Akan tetapi, ucapan Luna hanyalah bantahan yang lemah bagi mereka!Mereka bersilang tangan seraya tersenyum sombong, lalu menyeletuk"Cih! Sekarang masih mau mengeyel?""Jangan pikir semua pria di dunia akan jatuh cinta padamu kalau kamu cantik dan pakaianmu minim!""Kamu bahkan memfitnah orang tua? Dia sudah lansia, mana mungkin punya pikiran begitu?""Mungkin dia tahu pria itu kaya! Kepribadian orang sulit ditebak! Dia jelas wanita nggak tahu malu!"Kedua wanita itu berbisik dan mengejek Luna.Masalah itu tidak ada sangkut paut dengan mereka, tetapi pria tua itu adalah ayah dari wakil direktur perusahaan kereta bawah tanah di ibu kota provinsi!Jika mereka bisa membuat Pak Yogi senang dengan hal ini, wanita kalangan rendah seperti mereka bisa memperoleh kemakmuran!Luna mendongakkan wajahnya yang dingin dan berseru,"Namaku Luna Yossef, CEO Grup Lixon Kota Sielo! Kalau kalian telusuri namaku di internet sekarang, kalian bisa membaca semua dataku!""Memangnya siapa kalian? Beraninya k
Ucapan Deon langsung mencengangkan semua orang!Luna terperanjat dan menatap Deon dengan kaget."Omong kosong?"Semua orang berseru dengan tidak percaya.Deon mengangguk seraya berucap,"Ya, aku berpemikiran sempit dan nggak mau berikan kursiku pada Pak Yogi. Jadi, aku mengarang kebohongan itu."Yogi juga tercengang. Awalnya, dia berpikir ucapan Luna akan menghancurkan reputasi dan martabatnya.Tak disangka Deon akan berbicara seperti itu. Hati Yogi langsung berbunga-bunga.Deon pasti takut pada identitasnya! Bagaimanapun, putranya adalah direktur perusahaan BUMN!Dengan identitasnya, bos miliarder pun harus menjilatnya kalau ingin tinggal di ibu kota provinsi!Bagaimanapun, itu di ibu kota provinsi. Semua orang harus tunduk! Bos miliarder seperti itu sangat amat banyak!Luna langsung marah. "Deon, kamu omong kosong apa?"Usahanya tadi sia-sia karena ucapan Deon sekarang!Deon benar-benar gila!Deon berkata dengan tegas,"Bu Luna, aku tahu kamu ingin membelaku, tapi salah ya salah, ngg
"Deon!"Ucapan Deon langsung membuat Luna marah sehingga dia menampar Deon!Plak!Deon ditampar dengan kuat, tetapi tidak keberatan. Dia berseru,"Aku berkata apa adanya!""Dasar gila!"Luna duduk di kursinya dan membelakangi Deon, tidak ingin menghiraukan Deon!Kedua wanita itu menyeringai sinis."Syukur! Pacarmu sendiri nggak tahan dengan penjilat sepertimu. Dasar pria jahanam!"Namun, Deon tersenyum santai dan berujar pada Yogi,"Pak Yogi, jangan diambil ke hati! Wanita selalu emosional, nggak bisa berbicara dengan rasional! Aku bujuk dia nanti!"Tatapan Yogi tidak pernah meninggalkan Luna. Dia menelan liur tanpa sadar. Dia menopang dagu seraya tersenyum cabul, lalu berkata,"Dia benar-benar cantik! Kamu beruntung sekali! Kalau aku jadi kamu, aku akan melakukannya sepuluh kali setiap hari, bahkan rela mati di ranjangnya!"Deon tersenyum seraya berkata,"Kalau aku jadi anak angkatmu, dia menantumu, 'kan? Bukankah wajar kalau menantu melayani ayahnya?"Yogi tersentak dan bertanya deng