Share

Ketika Terjebak di Kamar Hotel

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2024-12-21 17:15:52

Arthur melepaskan tautan bibir mereka karena Irish terus memukul dadanya. Irish langsung mendorong Arthur setelah lelaki itu sedikit menjauh. Wanita itu mengubah posisi menjadi duduk dan bergegas bersingkut mundur dengan tatapan penuh perhitungan.

Jantung Irish berdetak dua kali lebih cepat. Deru napasnya memburu dengan wajah merah padam. Perpaduan antara malu dan kesal. Irish tak menyangka Arthur akan menciumnya. Seharusnya, ia bergerak lebih sigap untuk melindungi dirinya.

“Tadi kamu jatuh. Sakit?” tanya Arthur sembari sedikit menyingkap dress yang Irish pakai untuk melihat kaki wanita itu.

Irish pikir Arthur akan melanjutkan perbuatan tak senonoh padanya. Tak menyangka Arthur malah memedulikan kakinya yang sebenarnya tidak sakit apalagi terluka. Tadi dirinya hanya terkejut dan tak bisa menjaga keseimbangan hingga terjatuh di ranjang.

“Tidak. Aku baik-baik saja.” Irish langsung menarik kakinya dan kembali merapikan dress yang melekat di tubuhnya. Tak ingin membuat Arthur mem
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Morning Kiss

    Pertanyaannya sangat menyinggung Arthur dan Irish tahu itu. Ia sengaja melakukannya demi menghentikan aksi gila lelaki itu. Sebab, pengendalian dirinya pun masih sangat tipis. Jika tidak dihentikan secepatnya, Irish akan menyesalinya nanti. Seperti yang Irish inginkan, pertanyaannya membuat Arthur berhenti menyentuhnya. Ia memang belum melihat ekspresi Arthur karena posisinya lelaki itu. Namun, Irish tahu Arthur pasti marah besar. Terlebih, lelaki itu menjunjung harga diri di atas segalanya. “Apa maksudmu bertanya begitu?” tanya Arthur pelan, namun penuh penekanan. Setelah Arthur melepas rengkuhan pada perutnya, Irish langsung mengubah posisi menjadi berhadapan dengan lelaki itu. Rahang Arthur mengeras, sorot mata lelaki itu juga berubah tajam. Alih-alih merasa takut, Irish malah menikmatinya. Irish tak bermaksud melakukan ini jika saja Arthur tidak lebih dulu memulainya. Lelaki itu tahu hubungan mereka tak seperti dulu lagi. Di saat Arthur bisa menyentuhnya kapan pun lelaki i

    Last Updated : 2024-12-22
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Lebih Penting

    Melihat nama yang tertera di layar ponsel Arthur membuat Irish spontan mengalihkan pandangan. Berpura-pura tidak melihat nama itu dan kembali melanjutkan kegiatan makannya. Sedangkan Arthur langsung mengambil ponselnya dan mengangkat telepon tersebut. “Cepat sekali,” cibir Irish dalam hati. Irish yakin jika dirinya yang menelepon Arthur, meski dalam keadaan genting sekalipun, lelaki itu tak akan langsung menjawab. Seperti yang biasanya Arthur lakukan. Kalau tidak berujung diabaikan, telepon darinya akan diangkat di detik-detik terakhir sebelum terputus. Namun, itu tidak berlaku pada Elyza. Setiap kali wanita itu menghubungi Arthur, pasti langsung diangkat. Sama seperti di malam anniversary pernikahan Irish dan Arthur. Lelaki itu langsung pergi begitu saja karena Elyza membutuhkan bantuannya. “Ada apa, El?” tanya Arthur setelah mengangkat telepon dari Elyza. Irish mengira Arthur akan pergi. Setidaknya, tidak membuatnya tanpa sengaja menguping pembicaraan mereka. Namun, lelaki

    Last Updated : 2024-12-22
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Jauhi Dia!

    Irish spontan menoleh dengan mata melebar sempurna. Ia bahkan melupakan jadwal check up nya ke dokter kandungan. Namun, Arthur malah mengetahui dan menyusul kemari. Atau jangan-jangan lelaki itu diam-diam mengikutinya. Arthur menghempas tangan Billy yang hendak menggandeng tangan Irish. Kemudian, langsung menggenggam tangan Irish dan memimpin langkah memasuki ruangan dokter. Ruangan dokter yang sama dengan dokter yang menyatakan Irish tidak hamil sebulan lalu. Melihat kedatangan Arthur, dokter itu tampak salah tingkah. Tak menyangka akan bertemu dengan Arthur lagi. Menyadari itu, Arthur langsung tersenyum sinis. Lelaki itu yakin Billy lah yang membayar dokter ini untuk mengelabuinya. “Kurasa hukum memberikan keterangan palsu di negri ini masih berlaku,” celetuk Arthur datar. “Arthur, stop!” desis Irish penuh penekanan. Jujur saja, Irish merasa malu luar biasa atas terbongkarnya kebohongannya. Ia sudah bersusah payah menyakinkan Arthur, namun belum apa-apa semuanya malah suda

    Last Updated : 2024-12-23
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Perhatian Tak Terduga

    Arthur dengan sigap menahan tubuh Irish sebelum wanita itu terjatuh. “Kamu kenapa?”“Perutku sakit!” jawab Irish sembari mencengkram lengan Arthur. Irish tak mengerti apa yang terjadi. Tiba-tiba nyeri tak tertahankan menghantam perutnya. Perutnya seperti diremas kuat hingga dirinya tak mampu berdiri. Padahal seharian ini ia baik-baik saja, bahkan tak merasa mual sama sekali sejak pagi hari. Kram perut yang sebelumnya pernah Irish rasakan pun tidak sampai seperti ini. Dan jika dirinya mengalami kram, biasanya hanya beberapa detik saja. Namun, sekarang nyeri di perutnya tak kunjung hilang. Malah kian bertambah setiap detiknya. “Ini pasti karena kamu makan sembarangan!” balas Arthur kesal dan khawatir di saat yang sama. Lelaki itu langsung menggendong Irish ala bridal style dan berdiri perlahan sembari menghindari pecahan piring yang menyebar di sekitar nya. “Bereskan semuanya dan bawakan air hangat ke kamarku!” titah lelaki itu pada pelayan sewaannya yang datang karena mendenga

    Last Updated : 2024-12-23
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Tak Akan Meninggalkanmu

    Irish diam-diam memperhatikan ekspresi Arthur. Lelaki itu menampilkan ekspresi kesal, entah apa penyebabnya. Bisa saja karena merasa terganggu oleh telepon dari Elyza. Atau karena Arthur harus repot-repot merawatnya. Namun, sepertinya kemungkinan kedua lebih masuk akal. Mana mungkin Arthur kesal hanya karena mendapat telepon dari Elyza?Irish kembali melanjutkan kegiatannya tanpa memedulikan Arthur. Jika ketahuan memperhatikan lelaki itu, ia pasti dianggap ingin tahu. Hanya saja, keberadaan Arthur di sini membuatnya secara tak sengaja mendengar pembicaraan lelaki itu dengan Elyza. “Katakan permintaan maafku. Kuharap kalian mengerti. Aku tidak mau meninggalkan Irish,” ucap Arthur lagi sebelum mengakhiri panggilan tersebut. Di seberang sana, Elyza menatap ponselnya yang sudah berubah menjadi hitam dengan umpatan samar. Akhir-akhir ini Arthur lebih sering mengabaikannya karena sibuk mengurus Irish. Seharusnya, lelaki itu tidak perlu mengetahui kalau Irish masih hamil. Kembali ke

    Last Updated : 2024-12-24
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tak Ada yang Boleh Menyentuhmu

    Irish menatap cincin yang kembali tersemat di jarinya dengan sorot campur aduk. Ia tak menyangka dapat menggunakan cincin ini lagi. Irish mengira Arthur telah membuang cincin pernikahan mereka. Karena sudah seharusnya seperti itu. Di saat yang sama, Irish baru menyadari jika Arthur juga memakai cincin pernikahan mereka. Entah sejak kapan lelaki itu memakainya. Sebab, sejak satu hari setelah mereka menikah, Arthur langsung melepas cincin tersebut. Bahkan, Irish pikir Arthur telah membuangnya. “Kamu ingin aku membuangnya?” Arthur malah membalikkan pertanyaan Irish dengan satu alis terangkat. “Bukankah harusnya seperti itu? Kita akan bercerai,” jawab Irish santai. “Atau kamu jual saja. Beli yang baru untuk Elyza.”Melihat cincin ini membuat Irish kembali mengingat momen saat dirinya melepaskan cincin tersebut. Seulas senyum sinis tersungging di bibirnya. Saat itu Irish yakin akan terlepas dari bayang-bayang Arthur. Namun, sekarang dirinya malah seakan bergantung pada lelaki itu.

    Last Updated : 2024-12-24
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kebohongan yang Terbongkar

    “Aku tidak akan datang ke pernikahan sepupu Elyza.”“Aku sudah mengantarkan hadiah untuk mereka.”Saat itu Irish tidak bertanya, namun Arthur tiba-tiba mengatakannya. Dan sepertinya setelah mengatakan itu Arthur tiba-tiba berubah pikiran. Buktinya, malam ini lelaki itu menghadiri pesta pernikahan sepupu Elyza. Bahkan, bergandengan mesra dengan wanita itu. Irish masih menonton tayangan tersebut tanpa berniat memindahkannya. Live streaming ini sangat berguna untuk menyadarkannya agar tidak terlena. Sebaik apa pun Arthur padanya, pilihan lelaki itu tetap jatuh pada Elyza yang sejak awal menjadi pemenang. Irish membuka ponselnya. Ada satu pesan dari Arthur yang belum sempat ia baca. Pesan itu dikirim dua jam lalu oleh Arthur. [Hari ini aku lembur. Aku sudah memesan makanan kesukaanmu. Habiskan. Jangan begadang.]Siapa pun yang membaca pesan ini pasti merasa sangat diperhatikan. Sayangnya, Arthur bukan orang yang tepat untuk dipercaya. Akan jauh lebih baik jika lelaki itu jujur. A

    Last Updated : 2024-12-25
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Istri Kedua

    “Arthur tidak menghubungimu?” tanya Billy setelah menghentikan laju mobilnya di depan pagar rumah Irish. Tepat di hadapan Arthur. Irish langsung mengambil ponsel di tasnya dan menyalakannya. Sejak sampai di rumah kakeknya, ia belum mengecek ponselnya lagi. Irish terlalu asyik berbincang dengan Prayoga hingga tidak membuka ponselnya sama sekali. Karena ia mengubah ponselnya dalam mode silent, dirinya tak tahu jika ada pesan atau telepon masuk. Ada beberapa panggilan tak terjawab dari Arthur. Juga pesan dari lelaki itu. [Irish, kamu di mana?][Urusanku di Surabaya sudah selesai.][Kamu pergi ke butik?][Mobilmu ada di rumah. Aku jemput jam berapa?][Sebentar lagi aku menjemputmu]Beberapa pesan tersebut dikirim sejak satu jam lalu. Hanya berjarak beberapa menit saja dan pesan terakhir yang lelaki itu kirim adalah lima menit lalu. Dan Irish benar-benar tidak menyadarinya.Irish memang tidak berpamitan pada siapa pun saat hendak pergi tadi. Ibu dan kakak tirinya sedang tidak b

    Last Updated : 2024-12-25

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Hanya Dia yang Ingat

    “Selamat ulang tahun, Sayang.”Irish membeku selama beberapa saat. Hingga matahari benar-benar terbenam, Irish masih belum bereaksi sama sekali. Manik matanya berkaca-kaca. Hari ini dirinya yang ingin memberi kejutan dengan mengerjai Arthur. Namun, malah dirinya yang dibuat lebih terkejut lagi. Melihat Irish yang hanya diam saja membuat Arthur heran. “Kenapa? Kamu tidak suka?”“Ka-kamu tahu hari ulang tahunku?” tanya Irish terbata. Irish tak pernah merayakan ulang tahunnya sejak kecil. Ketika ayahnya masih ada pun hari ulang tahunnya selalu terlewatkan begitu saja. Irish mengira ayah dan ibunya terlalu sibuk hingga tak pernah mengingat hari ulang tahunnya. Kemudian, Irish tahu jika hari kelahirannya bersamaan dengan hari kepergian ibu kandungnya. Sejak saat itu, Irish tak pernah menganggap hari ulang tahunnya sebagai hari yang penting. Ia selalu ingat, namun tak pernah berniat merayakannya. Dan sekarang Arthur tiba-tiba membuat kejutan di hari ulang tahunnya. Kejutan yang tak perna

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Dibawa ke Tempat Misterius

    “Kamu sendirian? Di mana Arthur?” tanya Irish setelah memesan makanan. Irish mengedarkan pandangan, menelisik keberadaan Arthur. Sebab, biasanya lelaki itu selalu berdampingan dengan Carla—sekretarisnya. Namun, sekarang Irish mendapati Carla seorang diri. Tidak mungkin Carla makan siang sendiri di sini karena jaraknya agak jauh dari kantor Arthur. “Tadi kami meeting di sini dengan klien. Tapi, Pak Arthur sudah pergi lebih dulu. Karena ada urusan dengan ... urusan pribadi.” Carla tampak tak enak hati menyampaikannya pada Irish. Sebab, Arthur memang pergi karena dihubungi Elyza. Sebelah sudut bibir Irish terangkat membentuk senyum sinis. Ia tahu apa yang Carla maksud. Dirinya tak terkejut. Arthur memang selalu seperti itu terhadap apa pun yang berhubungan dengan Elyza. Dan bisa-bisanya kemarin lelaki itu sangat marah hanya karena dirinya berada di apartemen Billy. “Elyza? Tenang saja. Tidak perlu merasa tak enak hati,” jawab Irish seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Punishment

    Seharusnya Billy atau Irish yang bertanya seperti itu. Namun, pertanyaan tersebut malah meluncur dari tamu tak diundang yang kini menatap mereka dengan sorot mengintimidasi. Siapa lagi kalau bukan Arthur. Dan tanpa basa-basi, lelaki itu langsung menarik Irish ke sisinya. Tindakan Arthur tak menyakiti Irish. Lelaki itu hanya menarik pelan dan menggenggam tangan Irish. Namun, begitu saja sudah membuat Irish sangat terkejut. Irish tak menyangka Arthur akan menyusulnya ke sini. Ia sudah mengatakan jika dirinya berada di rumah Prayoga saat ini. Sebab, Irish yakin Arthur tak mungkin nekat ke sana. Ia curiga jangan-jangan Arthur memasang GPS di ponsel atau mobilnya. “Kamu tidak terlihat seperti orang sakit. Sengaja ingin mencari simpatik istriku?” sindir Arthur sinis. “Aku tidak berbohong. Aku hanya sakit, bukan sekarat. Dan aku tidak mencari simpatik Irish. Kalau kamu ingin marah, marah lah padaku. Irish sudah berniat baik menjenguk dan menemaniku. Kami tidak melakukan apa pun,” jawab B

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tamu Tak Diundang

    “Kamu yakin ingin menginap di sini?” tanya Billy setelah Irish selesai bertelepon dengan Arthur. Irish mengangguk tanpa ragu sembari meletakkan ponselnya di tempat semula. “Tidak boleh ya? Ya sudah kalau begitu.”Tadinya Irish tidak berniat menginap. Namun, telepon dari Arthur membuatnya kesal. Belum sampai setengah jam dirinya berada di sini dan Arthur sudah bertanya kapan dirinya akan pulang. Sekalian saja ia bilang ingin menginap agar lelaki itu tak banyak bertanya lagi. “Bukan begitu. Aku tidak keberatan kamu menginap di sini. Ada kamar kosong di samping kamarku. Aku tidak yakin suamimu akan memberi izin. Dia tahu apartemen ini. Dia bisa datang kapan saja,” jawab Billy sembari mengangkat bahunya. “Tidak akan. Aku bilang kalau kamu ada di rumah kakek. Dia tidak mungkin berani datang. Lagi pula, sepertinya dia tidak tahu di mana rumah kakek,” jawab Irish sembari tertawa pelan. Sebelum berangkat kemari, Irish memang mengatakan pada Arthur jika dirinya akan mengunjungi rumah ‘kake

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Rencana Irish

    “Apa? Katakan saja,” balas Arthur seraya menyimpan minyak kayu putih di atas nakas. “Pertama, kamu tidak boleh menggangguku. Terutama saat aku sedang bekerja. Kecuali jika benar-benar penting.” Irish membuka matanya untuk melihat reaksi Arthur dan lelaki itu masih berekspresi tenang. “Kedua, kamu tidak boleh asal menemuiku saat aku bekerja. Kecuali, aku sudah memberi izin. Kalau aku menolak, kamu tidak bisa memaksa,” lanjut Irish. Arthur menatap Irish yang berbaring di sampingnya dengan sebelah alis terangkat. Namun, ekspresi lelaki itu tetap datar. Irish mengira Arthur akan melontarkan protes. Ternyata tidak. Atau mungkin belum. Protes dalam bentuk apa pun tak akan mengubah keputusannya. “Dan yang ketiga. Kamu harus siap saat aku membutuhkanmu. Kamu harus datang tepat waktu dan melakukan apa pun yang aku inginkan,” pungkas Irish dengan senyum puas. Tak ada yang lebih Irish inginkan selain kebebasan. Namun, ia juga ingin sedikit mengerjai Arthur. Mungkin saja dengan begitu lelaki

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Ingin Menagih Janji

    Perubahan yang signifikan terlihat jelas dari wajah Arthur. Irish tahu pertanyaannya pasti menyinggung lelaki itu. Ia sengaja bertanya sekarang agar Arthur tidak bisa langsung melampiaskan amarah. Bukankah menahan amarah sangat menyebalkan?Jujur saja, sampai sekarang Irish memang masih memikirkan ‘tanggung jawab' pada Elyza yang pernah Arthur katakan. Berbagai asumsi muncul di kepalanya, termasuk yang ini. Sebab, Arthur dan Elyza mungkin telah melakukan banyak hal bersama. Irish sudah menunggu jika Arthur akan melampiaskan amarah. Namun, setelah cukup lama terdiam, lelaki itu malah tertawa. Kening Irish mengerut. Tidak mengerti bagian mana yang lucu. Atau jangan-jangan dugaannya memang benar? “Kalau kamu menghamilinya, maka bertanggungjawab lah dengan benar. Jangan buat namanya semakin buruk di mata publik,” bisik Irish lagi. Perasaan campur aduk mulai menggerayangi dada Irish. Namun, ekspresinya tetap tenang. Seolah-olah dirinya tak merasakan apa pun. Ia tidak terlalu terkejut ji

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Menghamilinya?

    “Eh, apa yang ingin kalian lakukan? Aku tidak mau!” protes Irish yang spontan bergerak mundur. Entah apa yang Arthur rencanakan. Kini di rumahnya ada beberapa make up artis yang sudah siap dengan peralatan lengkap. Melihat kedatangannya, Arthur langsung memerintah mereka untuk mendandaninya. Tentu saja ia menolak. Dirinya tak ingin pergi ke mana pun setelah ini. “Kita akan menghadiri resepsi pernikahan kolega bisnisku. Sudah agak terlambat, tapi tidak masalah. Acaranya sampai tengah malam. Kamu masih bisa mandi dan bersiap-siap. Mereka akan membantumu,” jelas Arthur yang menghampiri Irish. Irish menganga tak percaya. Ia mengetahui tentang pesta pernikahan salah satu kolega bisnis Arthur yanh berlangsung malam ini. Namun, dirinya tak mendapat undangan. Dan sekarang, tiba-tiba Arthur mengajaknya ke sana. Bahkan, setelah acara berlangsung. Padahal tadi siang mereka bertemu. “Aku tidak mau! Kamu tidak bisa seenaknya! Aku baru pulang dan belum istirahat!” Irish langsung menolak mentah-

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Sikap Kasar Arthur

    Irish terkesiap dan spontan mundur selangkah. Ia membekap mulutnya yang nyaris memekik. Matanya melebar sempurna melihat guci besar setinggi kurang lebih satu meter yang tak sengaja dirinya pecahkan. Padahal, ia merasa berdiri agak jauh dari guci tersebut. Irish sengaja diam-diam berdiri di dekat pintu ruangan Arthur karena masih ingin menguping. Ia sangat penasaran dengan apa yang dibahas oleh Elyza dan Arthur. Namun, dirinya sangat ceroboh dan malah menghancurkan properti bernilai ratusan juta itu. Tak pernah mendengar Arthur berkata ketus pada Elyza sebelumnya membuat rasa penasaran Irish kian bertambah. Sebab, yang dirinya tahu lelaki itu selalu bersikap lembut pada Elyza. Kapan pun dan di mana pun itu. Bahkan, selalu mengabulkan permintaan wanita itu tanpa ragu. “Nyonya, Anda baik-baik saja?” tanya sekretaris Arthur yang langsung menghampiri Irish. “Maaf, aku tidak sengaja,” jawab Irish dengan perasaan campur aduk. Ceklek!Keributan yang terjadi tentu saja terdengar hingga k

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Jangan Menggodaku

    “Maaf, aku tidak bisa,” tolak Irish di saat dirinya dan Arthur sudah sangat berantakan. Sedari tadi Irish berusaha mengumpulkan sisa-sisa kewarasannya. Sebesar apa pun keinginannya, ia tak ingin terlena lagi. Untungnya, kalimat itu sempat terucap sebelum mereka benar-benar melakukannya. Meskipun sudah sangat terlambat. Irish menyadari seharusnya sejak awal dirinya menolak. Bukan malah diam saja dan membiarkan Arthur menyentuhnya. Sayangnya, ia perlu mengumpulkan sisa kewarasannya sebelum benar-benar menghilang. Dan akhirnya membiarkan Arthur melakukan apa pun. Arthur memang tidak memaksakan, sejak awal pernikahan mereka pun begitu. Tentunya dulu Irish senang karena merasa dianggap oleh lelaki itu. Namun, entah kenapa sekarang ada saja yang mengganjal di benaknya dan membuatnya tak nyaman melakukan itu.Meskipun Arthur masih berstatus sebagai suaminya dan melakukan ini bukanlah yang pertama bagi mereka. “Oke,” jawab Arthur setelah terdiam cukup lama. Kekecewaan itu tampak sangat j

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status