Home / CEO / Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku / Bab 115 Dengan Siapa Lagi Kamu Tidur?

Share

Bab 115 Dengan Siapa Lagi Kamu Tidur?

Author: Bunga Bakung
last update Last Updated: 2024-02-06 18:00:00
Gio menggertakkan gigi, bibir tipisnya terangkat dan dia menyahut dengan nada dingin, "Menurutmu Nadia sanggup melakukan hal seperti ini?"

"Tuan Muda Ketiga, Nona Nadia memang bukan orang yang seperti itu, tapi sekarang ...."

Yuda tidak melanjutkan perkataannya, saat ini dia juga tidak tahu harus berkata apa.

"Kita pergi ke kantor polisi."

Gio langsung bangkit berdiri dan bersiap pergi.

Di kantor polisi.

Nadia diinterogasi berulang kali selama beberapa jam.

Namun, tidak ada satu pun pertanyaan yang diajukan polisi yang bisa dia jawab.

Karena, dia sendiri juga ingin tahu bagaimana dia yang awalnya berada di sebuah Kafe bisa pindah ke Kompleks Cemara.

Lalu, dia membunuh Hedi dan menikam Yuvira.

Nadia hanya ingat perkataan Yuvira sebelum dia jatuh pingsan.

Nadia yakin ini semua ulah Yuvira, tetapi bagaimana cara membuktikannya?

Semua bukti yang ada menunjukkan dialah pembunuhnya.

Jadi saat ini, dia hanya bisa menunggu Gio datang menyelamatkannya, tidak ada cara lain.

Saat Nadia sedang ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 116 Sangat Menyedihkan

    "Aku nggak akan membiarkanmu mati," ucap Gio dengan nada dingin. "Sebaiknya kamu pikirkan apa yang akan terjadi padamu selanjutnya karena sudah mengkhianatiku."Setelah mengucapkan kalimat terakhir dengan penuh ancaman, Gio bangkit berdiri dan melangkah pergi tanpa menoleh sedikit pun.Nadia yang kecewa hanya bisa memejamkan mata dan membiarkan air mata turun membasahi wajahnya.Gio nggak pernah ingin memercayainya, dari dulu sampai sekarang....Setengah bulan kemudian.Nadia dibela oleh pengacara sewaan Gio dan hari ini hakim akan mengambil keputusan.Nadia membunuh Hedi sebagai bentuk perlindungan diri karena Hedi sudah beberapa kali mencoba membunuhnya.Nadia pun divonis hukuman lima tahun penjara.Sore harinya, Nadia diantar ke penjara.Yuvira mendatangi Nadia.Keduanya duduk berhadapan dan dibatasi sebuah kaca.Melihat Nadia yang terlihat sangat terpukul, Yuvira pun tertawa terbahak-bahak, "Kasihan sekali."Nadia hanya bisa menatap Yuvira dengan tatapan dingin, lalu berujar, "Yuv

    Last Updated : 2024-02-06
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 117 Orang yang Kamu Cari Ada Di Sebelahmu

    "Apa yang terjadi?" tanya Gio sambil mengernyit."Aku punya seorang putra yang tinggal di luar negeri. Kira-kira tujuh bulan yang lalu ada seseorang yang meneleponku dan bilang kalau anakku mengalami kecelakaan.""Aku nggak bisa menghubungi anakku, karena panik aku langsung menyusulnya. Alhasil, baru saja mendarat, ada seseorang yang merampok semua barang-barangku.""Hahh, sudahlah jangan bahas masalah menyebalkan itu lagi. Kenapa kamu mencariku?"Gio jadi waspada, tujuh bulan yang lalu adalah waktu di mana Gio mencari Vanni yang merupakan kepala panti asuhan untuk mencari bukti.Kenapa waktunya bisa begitu bertepatan dengan Vanni pergi ke luar negeri?Bahkan Gio sampai tidak bisa menemukan jejaknya sedikit pun.Gio menahan kecurigaannya, lalu mengeluarkan foto Nadia waktu masih kecil.Gio memulai percakapan, "Aku mau tanya, apa Bu Vanni ingat anak ini?"Vanni mengambil foto itu lalu mengamatinya dengan cermat. Setelah beberapa saat, dia langsung mengangguk dengan semangat dan menjawab

    Last Updated : 2024-02-06
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 118 Kembali

    "Gio, kamu adalah pria terbejat sedunia! Anak kembar tiga yang dikandung Nadia semuanya adalah anak-anakmu! Darah dagingmu sendiri! Kamu malah membiarkan Yuvira membunuh Nadia dan ketiga anakmu!"Setiap kata Sena seperti pedang yang menghujam jantung Gio.Gio menggigit bibirnya kuat-kuat dan mengepalkan tinjunya erat-erat.Gio tidak percaya!Selama Gio tidak melihat jasad Nadia dengan mata kepalanya sendiri, dia tidak akan percaya Nadia meninggalkannya begitu saja.Mereka semua melakukan semua ini karena ingin melarang Gio menemukan Nadia, 'kan?Gio bersumpah akan menemukannya!Nadia belum mati!Gio pasti akan menemukannya!...Lima tahun kemudian.Pintu ruang rapat Perusahaan MK terbuka, Yuda langsung menyambut Gio yang keluar dari ruang rapat."Tuan Muda Ketiga, G menolak bekerja sama dengan perusahaan kita."Gio menghentikan langkahnya lalu menatap Yuda dengan tegas, "Kamu belum menemukan informasinya?"Yuda menggeleng, lalu menjawab, "Kami hanya berhasil mengetahui dia adalah satu-

    Last Updated : 2024-02-06
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 119 Bertemu Musuh

    Nadia tersenyum kecil dan menyahut, "Nggak kok, aku juga baru sampai. Kak, jangan berdiri saja, ayo duduk di sini."Gavin pun duduk sambil memeluk Mona.Kemudian, Gavin memberi kotak hadiah lainnya pada anak laki-laki itu, "Timmy, ini prosesor khusus pesananmu."Timmy menerima hadiah pemberian pamannya dan tersenyum, "Terima kasih, paman."Setelah itu, Timmy mengambil ransel kecilnya, mengeluarkan komputer dan peralatannya lalu mulai merakitnya.Hati Nadia terasa pedih saat melihat punggung Timmy.Nadia memang mengalami persalinan yang sulit saat melahirkan ketiga buah hatinya.Setelah bangun dari koma, dokter memberi tahu Nadia bahwa bayinya yang ketiga meninggal.Kalau anak ketiganya masih hidup, pasti sekarang dia akan lincah dan sehat seperti Mona dan Timmy, 'kan?Nadia menyimpan kesedihannya lalu berkata pada Gavin, "Kak, apa urusan dengan Bibi Ratih sudah beres?""Bibi Ratih akan sampai lusa," sahut Gavin sambil menyesap tehnya.Nadia mengangguk, kembali mengenakan kacamata hitam

    Last Updated : 2024-02-07
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 120 Menerima Tugas

    Gavin mengangkat wajah tampannya dan bertanya dengan cemas, "Nad, kamu bisa sendiri?"Nadia terkekeh, "Aku 'kan nggak bisa memintamu menemaniku terus. Selain itu, aku juga mau lihat-lihat TK swasta.""Sudah waktunya Mona dan Timmy ke sekolah."Sebelum pulang, Nadia sudah banyak mencari informasi sekolah di sekitar sini lewat internet.Awalnya dia ingin langsung memutuskan sehingga anak-anaknya bisa langsung sekolah, tetapi setelah dipikir-pikir, dia lebih tenang kalau menyurvei langsung."Ok, kalau begitu aku nggak ikut ya supaya nggak menarik perhatian orang." Gavin dengan enggan menyerah.Nadia mengangguk, bersiap dan berpamitan pada anak-anaknya.Begitu pintu rumah ditutup, Timmy menatap Gavin yang sedang sibuk menemani Mona bermain.Kemudian tangan mungilnya yang putih dan lembut dengan cepat berselancar di komputer.Layar yang awalnya menampilkan sebuah permainan langsung berganti ke halaman masuk sebuah aplikasi.Platform kelompok peretas muncul di layar komputernya.Lalu, sebuah

    Last Updated : 2024-02-07
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 121 Tidak Membenci Wanita Ini

    Bunyi benturan pun terdengar dan Nadia mengerang kesakitan.Tubuh mungil Ivan yang berada dalam pelukan Nadia sontak menegang. Begitu mendengar bunyi yang aneh itu, Ivan langsung menengadah.Dia sontak menatap Nadia dengan panik dan tidak percaya.Nadia menggunakan satu tangannya untuk memeluk Ivan sementara tangannya yang satu lagi mengusap-usap punggungnya yang terasa nyeri.Nadia pun duduk dan menegakkan tubuhnya sambil meringis kesakitan. Hal pertama yang dia lakukan setelah itu adalah memastikan apakah Ivan terluka atau tidak."Nak, kamu baik-baik saja, 'kan?"Otak Ivan langsung bekerja, tetapi entah kenapa dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Tubuhnya seolah membeku.Saat samar-samar menghirup aroma tubuh Nadia, perasaan gelisah yang selama ini memenuhi benak Ivan pun lenyap secara perlahan.Selama ini Ivan benci bersentuhan dengan orang lain, tetapi dia tidak membenci wanita ini.Selain itu, wanita itu yang terjatuh, tetapi dia juga yang bertanya apakah Ivan baik-baik saja atau

    Last Updated : 2024-02-07
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 122 Jangan Sampai Kalian Bertemu

    "Tunggu, tunggu, aku ke situ sekarang juga!" kata Sena."Sena! Jangan sampai kamu ketahuan oleh bawahannya!" ujar Nadia memperingatkan dengan gelisah.Sena pun mulai mengomel lagi di telepon, "Ternyata si Gio sabar banget, ya!""Selama lima tahun ini, dialah yang membersihkan rumput liar di makammu! Kenapa dia masih segigih ini?""Maaf, ini semua salahku sudah menyeretmu," ujar Nadia."Ya ampun, aku 'kan cuma komentar! Lagi pula, dia juga nggak mungkin tahu aku menghubungimu, 'kan?" sahut Sena dengan nada jahil.Nadia pun tertawa kecil, lalu berkata, "Nanti akan kukirimkan alamat rumahku. Kita ngobrol lagi pas udah ketemu, ya.""Oke."Telepon pun ditutup.Begitu Nadia membuka pintu, suara tawa Mona langsung terdengar olehnya.Nadia refleks ikut tersenyum. Dia menatap Mona yang sedang bersenang-senang di ruang tamu, lalu menyapa anak itu, "Mona, Ibu pulang."Mona pun refleks menoleh ke arah sumber suara. Begitu melihat Nadia, Mona langsung menjatuhkan boneka yang sedang dia pegang dan b

    Last Updated : 2024-02-07
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 123 Seperti Orang Mati

    Malam harinya.Sena pun ke rumah Nadia untuk makan malam bersama. Nadia dan Gavin bekerja sama menghidangkan berbagai macam makanan lezat di atas meja.Begitu Sena datang, Mona langsung menempel padanya."Bibi!" sapa Mona kepada Sena dengan lembut.Sena segera memeluk Mona. "Aduh, Mona! Mona kangen Bibi, ya! Sini, biar Bibi cium!"Mona menurut dan menyodorkan wajahnya yang mungil.Setelah mencium Mona, Sena menoleh menatap Timmy."Anak baik, kenapa kamu tetap diam di situ saat Bibi ada di sini? Kamu nggak bisa meniru Mona?" tanya Sena berpura-pura kesal."Ibu bilang pria dan wanita nggak boleh dekat-dekat," kata Timmy dengan nada bicara seolah-olah dia sudah tua.Sena sontak terdiam. Wah, sifat bocah satu ini mirip sekali dengan Gio!"Dasar anak mama," keluh Sena."Aku bangga, kok. Ini bentuk aku sayang ibuku," jawab Timmy dengan tenang.Ekspresi bangga pun terlihat jelas pada wajah mungil Timmy."Nadia! Anakmu, nih!" protes Sena dengan kesal.Nadia meletakkan piring lauk yang terakhir

    Last Updated : 2024-02-08

Latest chapter

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 169 Kenapa Tidak Pernah Ketahuan?

    Setelah berpikir selama beberapa saat, Nadia tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar anak-anaknya.Timmy kaget sekali saat Nadia membuka pintu kamar, dia refleks menutup layar laptop.Nadia menatap laptop itu, lalu bertanya dengan nada serius, "Kamu lagi nonton apa, Timmy?""Kartun, Ibu," jawab Timmy dengan perasaan bersalah."Kalau cuma kartun, terus kenapa kamu mematikan laptopmu dengan panik begitu?" tanya Nadia.Timmy langsung memutar otak mencari alasan. "Aku nggak mau Ibu merasa aku nggak membuat kemajuan."Selama ini, Nadia tidak pernah memaksa Timmy mengaku.Nadia beranggapan bahwa anak-anak harus diberikan ruang privasi tersendiri.Akan tetapi, masalah hari ini bukanlah masalah sepele.Orang dewasa saja pasti akan merasa malu melihat adegan tidak senonoh dalam video itu, apalagi anak-anak yang pola pikirnya masih dalam proses perkembangan?Karena Timmy masih belum mau mengaku, Nadia pun menarik napas dalam-dalam. Dia melangkah menghampiri anaknya, lalu duduk di seb

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 168 Siapa yang Membocorkannya?

    "Wah, wah, memang putri Keluarga Wren beda kelas, ya," puji para selebriti itu sambil tertawa."Tentu saja, Yuvira itu bukan cuma lembut dan baik hati, tapi pendidikannya juga nggak main-main ...."Yuvira tersenyum bangga mendengar semua pujian itu.Ya, semua ini memang harusnya menjadi miliknya!Hanya dia yang pantas disanjung seperti ini!Yuvira berjalan turun bersama para selebriti itu dengan sepatu hak tingginya, lalu dengan anggun lanjut menuju panggung tempat foto-fotonya ditampilkan.Yuvira berdiri di depan mikrofon, lalu memberikan kata sambutan, "Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahunku ...."Sementara itu, di Vila Harmonisa.Timmy duduk di depan laptop sambil menonton rekaman kamera pengawas di tempat acara pesta ulang tahun Yuvira. Dia juga menggunakan headphone untuk memudahkan berkomunikasi dengan Ivan."Ya ampun, dia pintar banget bicara," komentar Timmy dengan gusar."Dia pasti bangga banget karena ada banyak orang yang mendukungnya," sahut Ivan dengan nada datar

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 167 Akan Kuhancurkan Reputasinya

    Gio berusaha menahan amarahnya, lalu memerintahkan dengan dingin, "Cari tahu kapan Kiano pulang ke tanah air!"Yuda sontak tertegun. Tuan Muda Kiano sudah kembali?Gawat, Brian benar-benar sudah mengusik batas kesabaran Gio.Brian paling sayang dengan Kiano yang merupakan anak sulung. Seandainya bukan karena skandal yang menghebohkan itu, sekarang Kiano pasti sudah menjadi satu-satunya pewaris Keluarga Cakra.Walaupun Gio adalah adik kandung satu ayah dengan Kiano, Yuda tahu betapa Gio membenci Kiano.Sebagai asisten pribadi Gio, Yuda tahu betul betapa Gio ingin sekali membunuh Kiano.Yuda pun diam-diam menghela napas. Seandainya saja Kiano menurut dan tetap tinggal di luar negeri, Gio pasti bersedia mengampuni nyawa Kiano.Sementara itu, di Vila Harmonisa.Mona menatap kakaknya yang terus sibuk dengan laptopnya, lalu berkata dengan kesal sambil cemberut, "Kak, Kakak sibuk banget sih! Kakak bahkan sudah nggak mau main lagi dengan Mona!"Timmy menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu mem

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 166 Mengusik Batas Kesabaran

    Gio mengambil serbet yang diletakkan di atas meja, lalu menyeka tangannya sambil menjawab, "Ivan mengalami gangguan mental karena disiksa oleh Yuvira.""Yuvira menyiksa Ivan? Dia 'kan ibunya Ivan! Menyiksa bagaimana maksudmu?" tanya Tuan Besar Brian dengan kaget.Gio pun melirik ke arah Tuan Besar Brian yang terlihat gelisah. "Dengan memukul dan memakinya."Tuan Besar Brian sontak menggebrak meja dan berseru dengan marah, "'Kan sudah kubilang dari dulu kalau wanita itu nggak layak menjadi menantu Keluarga Cakra!""Jadi, kenapa Anda menyuruhku pulang malam ini?" tanya Gio mengalihkan topik pembicaraan, sorot tatapannya dengan kesal."Mantan pacarmu masih hidup?" tanya Tuan Besar Brian."Apa hubungannya itu dengan Anda?" tanya Gio, sorot tatapannya terlihat dingin."Jangan berani-beraninya kamu pacaran sama seorang pembunuh! Nanti reputasi Keluarga Cakra jadi rusak!""Apa gara-gara dia juga kamu membatalkan kontrak di Kota Herna dan bergegas pulang ke Kota Mesia?" tanya Tuan Besar Brian

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 165 Akan Kubuat Dia Tersiksa dan Jatuh Miskin

    Saat sedang istirahat dari jam pelajaran, Ivan mengajak Timmy untuk melihat informasi yang dia temukan.Timmy membaca-baca informasi itu sebentar, sorot tatapannya terlihat marah. "Apa ini semua adalah perseteruan Ibu dengan Yuvira?"Ivan mengangguk. "Tapi, aku nggak tahu apa ada yang terlewat atau nggak.""Yuvira benar-benar orang jahat! Bisa-bisanya dia mencuri posisi Ibu sebagai penyelamat Ayah!" ujar Timmy dengan marah."Dia bahkan berpura-pura menjadi adik Paman! Yang lebih jahatnya lagi, dia yang menculikmu!"Walaupun Ivan tidak berkomentar apa-apa, ekspresinya juga terlihat kesal."Masih ada lagi."Ivan berujar, lalu menunjukkan gambar lain di layar laptopnya.Kali ini, Ivan memperlihatkan sebuah rekaman kamera pengawas.Itu adalah rekaman Nadia yang memasuki sebuah kafe pada lima tahun lalu. Tidak sampai setengah jam kemudian, tiba-tiba ada dua orang yang tidak dikenal menggendong Nadia, lalu memasukkan Nadia ke dalam sebuah mobil berwarna hitam melalui pintu belakang.Ivan jug

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 164 Aku Bisa Memberimu Kompensasi

    "Dia adalah dewiku!" puji Alva dengan bersemangat."Coba jelaskan," kata Yosef sambil mengangkat alisnya.Alva menghela napas, "Nadia itu hidupnya menyedihkan banget. Waktu aku bertemu dengannya, dia bahkan nggak sempat makan.""Dia belajar sambil bekerja paruh waktu dan masih harus mengurus kedua anaknya.""Dia berusaha sebisa mungkin untuk memberikan anak-anaknya makanan enak, sedangkan dia sendiri cuma ala kadarnya.""Aku bertemu dengannya di lomba desain pakaian.""Aku masih ingat ucapannya waktu itu. Dia bilang dia akan membantuku memenangkan perlombaan asalkan aku menggajinya 1.500 dolar.""Lomba itu mempertaruhkan reputasiku yang kudapatkan setelah bekerja keras selama sepuluh tahun. Jangankan 1.500 dolar, 10 ribu dolar saja aku rela keluarkan!""Setelah itu, dia mengubah hasil rancangan karya-karyaku sehingga salah satu lawanku yang meniru langsung kalah.""Sejak saat itulah Nadia menjadi dewiku!"Gio dan Yosef sontak terdiam.Yosef akhirnya mengerti maksud kata-kata Nadia sore

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 163 Bukan Urusanku

    Malam harinya.Nadia bergegas pergi ke restoran terbuka itu untuk menepati janjinya.Sesampainya di sana, ternyata Alva sudah duduk menunggu.Begitu melihat Nadia, Alva langsung menarik kursi supaya Nadia bisa duduk dengan gaya yang sudah seperti pria sejati sambil berkata, "Nah, silakan duduk, G-ku sayang."Nadia hanya balas menatap Alva dengan tidak berdaya. "Jangan begini, Alva, aku belum terbiasa.""Gimana? Penampilan dariku boleh juga, 'kan?" tanya Alva sambil terkekeh.Penampilan?"Penampilan apa?" tanya Nadia dengan bingung.Alva pun mengedikkan bibirnya ke suatu arah. "Itu, tuh. Bukannya itu pria yang kamu cintai sekaligus kamu benci?"Nadia sontak tertegun, lalu mengikuti arah pandangan Alva.Nadia langsung melihat Gio yang sedang duduk tidak jauh dari sana bersama Yosef. Gio balas menatap Nadia dengan dingin.Sudut mulut Nadia sontak berkedut. Ya ampun, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Gio dan main masuk!Seandainya dia tahu ada Gio di sini, sampai mati pun Nadia tid

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 162 Jaga Dia Baik-Baik

    "Dasar orang gila," komentar Nadia sambil langsung berjalan menuju gedung sekolah. Dia merasa terlalu malas untuk meladeni Yuvira."Oh, kamu nggak berani mengaku, ya? Kalau kamu nggak berani, akan kubuat kamu mengaku secara paksa!" seru Yuvira dari belakang Nadia.Jantung Nadia seolah berhenti berdetak selama sepersekian detik, dia teringat akan mimpi buruknya.Nadia pun berbalik badan menatap Yuvira dengan ekspresi yang terlihat serius. "Mau apa kamu?""Kenapa? Kamu takut aku membawa anak-anakmu pergi, hah?" sindir Yuvira.Nadia berusaha menenangkan dirinya. "Kamu belum bisa melakukan sesuatu seperti itu!""Bukan kamu yang berhak menentukan aku bisa atau nggak, Nadia. Aku sudah pernah mengalahkanmu, jadi aku bisa melakukannya lagi!" sahut Yuvira sambil tersenyum dingin.Nadia hendak menyahut lagi, tetapi dia tiba-tiba melihat seseorang yang bertubuh tinggi dan tegap.Nadia pun tertawa kecil, lalu balik bertanya dengan tenang, "Yuvira, memangnya kamu bisa melakukan apa terhadapku? Mau

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 161 Aku dan Dia Hanyalah Masa Lalu

    Nadia tidak sempat menyela penjelasan Yosef.Nadia sebenarnya tidak berniat mencari tahu tentang hidup Gio selama lima tahun ini, tetapi begitu mendengar penjelasan Yosef, tangannya refleks menggenggam gelas kopinya dengan sedikit lebih erat.Ternyata Gio kecanduan alkohol selama dua tahun gara-gara dia?Nadia tahu Gio memang terus mencari keberadaannya selama lima tahun ini, tetapi Nadia tidak percaya Gio sampai kecanduan alkohol selama dua tahun."Kamu tahu nggak kenapa Gio memutuskan pertunangannya dengan Yuvira?" tanya Yosef lagi sambil menatap Nadia."Aku nggak tertarik dengan hubungan mereka berdua, Pak Yosef," jawab Nadia."Karena kamu." Yosef menjawab pertanyaannya sendiri. "Karena Gio tahu bahwa kamulah yang menyelamatkannya waktu itu.""Gio pernah mengaku padaku saat lagi mabuk. Dia bilang dia nggak seharusnya memperlakukanmu seperti itu. Kalau sampai kamu kembali, kali ini dia rela menyerahkan nyawanya demi kamu."Nadia pun mengatupkan bibirnya dengan rapat.Ternyata Gio tah

DMCA.com Protection Status