Share

Bab 21

"Ide apa itu, Pak?" tanyaku padanya.

"Kamu ikut saya aja sekarang, kita antar berkas itu," ajak Pak Pram.

"Tapi Jingga____" Aku memutuskan kata-kata yang ingin kusampaikan.

"Pamit dulu, bilang mau ikut saya, pasti dia malah setuju," ucap Pak Pram.

Kemudian aku masuk ke kamar Jingga lagi untuk pamit. Dia masih membuka matanya, duduk ditemani bibi. Aku segera menghampiri dan menumbuhkan tanganku dengan tangan Jingga.

"Anak pintar, Tante pergi dulu sama papanya Jingga ya," ucapku padanya. Jingga tersenyum dan matanya berbinar-binar.

"Tante mau pergi sama papaku? Ini beneran? Aku nggak mimpi kan? Terus nanti Tante balik nggak?" Jingga tidak percaya, bahkan dia mencoba bertanya berulang-ulang.

"Aku akan balik ke rumah Jingga, kalau gadis manis yang di hadapanku ini sudah sembuh, mau janji makan yang banyak nggak?"

Gadis kecil yang cantik dan pintar itu langsung memelukku.

"Tante aku sayang sama Tante, sungguh kehadiran tante Inggit menyempurnakan hidupku," ucap Jingga.

Aku mengernyitkan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status