Home / Horor / Setelah 17 Tahun / SAUDARA KEMBARKU, DIMANA KAMU?

Share

SAUDARA KEMBARKU, DIMANA KAMU?

Author: Queenbee
last update Last Updated: 2023-11-10 21:04:47

Tatapan matanya kosong. Tangannya dengan lihai mencurly rambutnya dengan catokan. Masih terbayang apa yang dialaminya. Setelah mencatok rambut Laura merapikan rambutnya dan sesekali melihat wajahnya masih terlihat cantik atau bukan. Saudara kembar? Itulah yang menjadi misteri sekarang, dia tidak ingin orang tuanya terus memikirkan Launa yang hilang. Baginya putri semata wayangnya adalah dirinya. Jika Launa ditemukan otomatis kasih sayang dari orang tuanya akan berkurang. Itu yang  membuat Laura membenci saudara kembarnya. Laura membanting catokan yang dia letakkan di meja rias.

“Aku benci, Launa dia tidak boleh ditemukan. Aku benci saudara kembarku. Mungkin dia sama wajahnya denganku tapi Laura tidak bisa disaingi oleh siapapun termasuk saudara kembarku, Launa. Aku benci dengan dia.” Laura bangkit dan mengambil sesuatu dari lemarinya lalu mengobrak-abrik isi lemari, tetapi belum ada yang dia temukan sama sekali.

“Dimana aku meletakkannya iya?perasaan aku taruh disini. Hem ... di mana sih? Mungkin bibi Sri tahu.” Laura menutup kembali lemarinya dan bergegas pergi menemui bibi Sri di kamarnya.

Saat menuruni tangga Laura melihat mamanya sedang menjahit baju kebaya. Untuk meluangkan waktunya mamanya menjahit orderan baju kebaya. Laura sedikit was-was untuk menemui mamanya. Tiba-tiba tangan kekar mencegah dirinya.

“ikut papa sebentar!”

Laura mengikuti papanya menuju ruang kerjanya. Laura dan papanya kini duduk berhadapan.

“Laura sayang, kemarin papa sudah menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan agar semuanya berjalan lancar. Yaitu kamu harus ikuti kemauan mamamu. Memang berat bagimu tapi ini yang terbaik.”

Laura tidak terima, dia langsung bangkit dari duduknya dan sedikit menggebrak meja kerja papanya.

“Laura tidak terima dengan semua ini. Sudah tiga tahun ini Laura ikuti kemauan kalian. Asal papa tahu saja, Laura memendam semuanya. Dulu ingin sekali sekolah di Jakarta tetapi mama bersikukuh tidak mau. Baiklah Laura menerima semuanya padahal di hati yang paling dalam ingin sekali sekolah di sana. Apakah sekarang sedetikpun kalian tidak mau menuruti kemauan Laura? Ini semua gara-gara Launa saudara kembarku itu. Aku sangat benci dengannya. Aku harap dia mati saja.”

Plak!

Tamparan keras mendarat di pipinya. Bukan papanya yang menampar tetapi mamanya datang tiba-tiba menampar pipi Laura dengan keras. Laura merasa kesakitan. Baru kali ini mamanya menampar Laura. Mamanya menatap tajam dengan kedua mata yang melotot.

“Sampai sekarang mama berusaha sabar dengan perilakumu hari-hari ini. Mama sempat mendengar obrolan kalian dan apa yang mama dengar begitu menyakitkan. Apa pantas saudara kembar bilang seperti itu. Menganggap dia mati saja. Hati mama hancur kamu mengucapkan kata seperti itu...”

“Memang kenapa, Ma? Itu yang aku rasakan saat ini. Gara-gara dia apa yang aku impikan tidak dapat terwujud. Mungkin dia sudah tiada. Sudah tujuh belas tahun ini dia tidak ada kabar. Dimana dia sekarang? Polisi juga tidak ada tindakan apapun, dia mati atau tidak?” Laura berkata dengan tegas.

“Laura!"

Plak!

Tamparan kedua mendarat di pipi Laura. Kali ini tamparan yang dilayangkan mamanya sangat keras. Laura merintih kesakitan. Nafas mamanya terdengar tersengal-sengal.

“SUDAH HENTIKAN!”Papa Farhan langsung melerai mereka berdua.

Risa langsung duduk sambil menghela nafas panjang. Sekelibat ada rasa bersalah pada dirinya sudah menampar Laura.

”Ma, kendalikan emosimu. Laura kamu juga jangan berkata hal yang buruk tentang Launa. Disini tidak ada yang aku salahkan. Ma, aku tahu kamu terlalu sayang dengan Laura sehingga kamu takut untuk kehilangan Laura karena kepergian jauhnya tapi lihatlah putrimu dia sangat mengimpikan untuk sekolah di London. Menunggu Launa datang seperti menunggu dalam kekosongan. Sampai kapan kamu akan seperti ini?” Kata Farhan lembut agar mencairkan suasana. Risa hanya bisa menangis. Sementara Laura berdiri di dekat jendela dengan perasaan kesal.

“Aku melakukan ini karena tidak ingin Laura kenapa-napa saat jauh. Cukup Launa saja yang menghilang. Kamu Laura jangan pernah berkata mati kepada saudara kembarmu. Perasaan mama sangat sedih, sakit. Apa kamu tahu sekarang dia bagaimana baiklah?buruk kah? Mama tidak suka kamu berkata seperti itu dan untuk kuliah ke London apapun yang terjadi kamu harus tetap kuliah disini. Kalau kamu ingin kuliah di sana tunggu Launa kembali.”Perjelas mama Risa.

Laura menghampiri mamanya yang sedang duduk dan memandangnya penuh harap.

“Sampai kapan, Ma?” Laura menangis. Mama Risa hanya terdiam dan tidak berani memandang Laura.

”Tunggu Launa pulang? Kita tidak tahu kapan dia akan datang? Dimana dia kita tidak tahu. Ma, please jangan berlaku egois. Aku sudah mengimpikan ini sejak dulu. Jadi please jangan hancurkan impianku.”Laura mengusap air matanya sambil menghela nafas panjang.

”Apapun yang terjadi aku tetap kuliah di London. Papa sudah mengijinkan aku kesana.” Laura bersikukuh dengan pendiriannya.

“Baiklah jika kamu tetap bersikeras dengan pendirianmu. Mulai sekarang jangan anggap saya mama kamu.”Mama Risa langsung meninggalkan Laura dan papa Farhan.

Tangisan Laura pecah seketika. Papa Farhan hanya bisa memeluk mencoba menenangkannya.

“Pa, apa yang harus Laura lakukan? Aku lelah, Pa dengan mama. Mama tidak bisa mengerti Laura. Sedih rasanya.”Laura masih menangis.

“Hanya satu jalan keluarnya.”

“Apa itu, Pa?”

“Kamu harus menemukan Launa jika ingin kuliah di London. Tidak ada cara lain selain itu.”

“Mustahil, Pa, tidak mungkin. Sudah belasan tahun ini Launa tidak ada kabar sekali. Pokonya aku tidak mau tahu. Aku harus kuliah di London apapun alasannya titik.” Laura langsung meninggalkan papa Farhan. Laura dan istrinya memang sedikit kaku sifatnya dan saling memang sendiri.

Di latar rumah

Pak Deden sedang membersihkan mobil pak Farhan. Satu persatu bagian dari body mobil Alphard. Dengan suaranya khas medok Jawa sambil menyanyikan lirik campursari.

Deden mencuci mobil dengan perasaan bahagia. Seperti tidak ada konflik dalam dirinya.

“PAK DEDEN!”Laura memanggil dengan teriak.

“Iya, Non. Ada yang bisa saya bantu?Monggo.”Kata Pak Deden dengan bahasa medoknya.

“Masih lama mencuci mobilnya?” Tanya Laura. Dia melihat masih banyak bisa  yang menempel di body mobil dan belum dibilas.

“Lumayan. Mau kemana to?"

“Ih, sudah jangan banyak tanya. Pasti masih lama. Busanya saja masih banyak. Iya sudah saya berangkat sendiri saja.”

“Eits... Tunggu dulu, Nona ayu jangan pergi. Ini paling menunggu lima belas menit lagi. Apakah nona sedang.terburu-buru.”

“Sudah saya naik taksi online saja.”Laura bergegas pergi.

Malioboro pukul 15.00

Laura tiba di Malioboro, dia ingin menjernihkan fikirannya sejenak. Tamparan dari mamanya begitu membekas di pipinya. Sedih rasanya mamanya memperlakukan dia seperti itu. Launa. Nama yang membuat Laura semakin membencinya. Biasanya tempat yang paling dia kunjungi saat galau adalah di Malioboro.

Tempat ini memang sudah sangat hits dan terkenal sejak dahulu kala. Sebuah lokasi berkumpulnya para pedagang yang menjajakan barang jualannya seperti kain batik, pernak-pernik dan lain sebagainya. Kini, Malioboro sudah menampilkan kecantikannya. Tempat wisata malam di Jogja ini tampil lebih indah dan tertata. Bangku taman terlihat tertata rapi, area khusus pejalan kaki, dan spot-spot lain yang sayang untuk dilewatkan. Belakangan ini, Malioboro juga menampilkan aura khas oleh penampilan seniman-seniman jalan lepas yang bebas berekspresi. Nyanyian, tarian, genderang alat musik semakin meramaikan jalan penuh tawa ini. Setiap sudut jalan Malioboro menjadi tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi bersama teman dekat atau keluarga. Kenangan yang Anda bangun pasti akan indah dan sulit tuk dilupakan.

Laura menikmati alunan musik yang ada di Marlboro. Sedikit mengingat kenangan di sini saat bertemu dengan Edzard, tetapi kenapa disekolah dia sangat cuek padahal saat bertemu pertama kali disini dia sangat humble. A, entahlah Laura bingung dengan semua ini. Music pop merdu saat dilantunkan pengamen jalanan. Sudah pukul hampir jam lima. Laura malas untuk pulang.

“Mama jahat! Kenapa anak yang tidak tahu keberadaannya masih saja diharapkan, dia saja tidak mengharapkan mama sama papa. Sungguh keterlaluan. Aku bersumpah akan selalu membenci saudara kembarku. Biasanya the twins itu saling melengkapi tetapi ini malah sebaliknya.” Laura terpancar kebenciannya

Cinta sampai mati, memang syahdu untuk dilantunkan. Sepasang mata penyanyi itu dari tadi memandang Laura terus bernyanyi sambil jari-jarinya memainkan gitar yang ada di pangkuannya. Laura sedikit risih dengannya. Memang wajah penyanyi itu sangat tampa, tetapi tidak segitunya kali.

Laura makin lama makin risih melihat lelaki itu. Segera dia beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan tempat itu. Dan pergi melenggang ke pasar Beringharjo..

Laura sedang memilih baju batik di sana.

“Silahkan dipilih nona. Batiknya bagus-bagus.”Celoteh penjual batik.

Laura memilih dress batik yang bermotif nitik. Hiasan berbentuk bujur sangkar dan persegi panjang mendominasi motif batik ini, yang juga makin indah dengan cecek dan ornamen lainnya sebagai isen-isen. motif batik nitik membawa harapan supaya pemakainya memiliki sifat bijaksana, terlebih dalam menilai orang lain.

“Bu, saya pilih yang ini. Berapa harganya?”

“Seratus ribu saja, Nona.”

Laura mengambil dompet dari tasnya tetapi setelah dicari tidak ada. Lalu dia mengacak-acak kembali isi tasnya. Namun, tidak ada juga, dia mengingat-ingat. Astaga dompetnya ketinggalan di rumah. Tadi dia membayar taksi online lewat aplikasi.

“Biar saya saja yang membayarnya.” Seorang laki-laki menyerahkan uang seratus ribu kepada penjual.

“Nah, seperti itu dong mase kekasihnya dibayari. Cocok pokonya. Terima kasih. Laris...laris ...”Penjual itu mengibaskan uang seratus ribu di area baju. Mitosnya agar yang dibeli laris.

Laura melihat sejenak cowok yang berada di sampingnya. Tidak terlihat asing baginya, dia adalah penyanyi tadi.

“Maaf Bu. Jangan diterima uangnya. Bisa bayarnya dengan debit.”Laura menolak untuk dibayarkan oleh cowok penyanyi berwajah tampan tersebut.

“Astaga, Non. Iya nggak bisa to. Masa penjual asongan seperti saya ini pakai debit. Pakai cash. Biar saja to dia yang bayar. Nggak baik menolak pemberian dari sang kekasih.”Goda penjual ibu-ibu yang berumur tiga puluhan memakai kebaya merah.

“Maaf, Bu, dia bukan kekasih saya. Bahkan saya saja tidak mengenal dia. Kalau begitu. Maaf saya tidak jadi beli. Ini ibu simpan dulu. Besuk saya akan kembali untuk membayarnya. Terima kasih.”.Laura langsung pergi meninggalkan mereka.

”Dasar cowok aneh. Kenal saja tidak pakai bayarin segala. Memang dia siapa?benci sekali aku dengan cowok itu.”Laura menggerutu sendiri sambil berjalan.

Laura tidak sadar kalau dia berjalan menuju ke sebuah gang tempat nongkrong para preman. Sekelibat dia melihat para gerombolan preman duduk di tepi depan. Salah satu dari mereka tahu keberadaan dirinya.

“Mampus.”Laura berjalan mundur dia takut preman itu akan melecehkan dirinya.

“Hai cantik!”Goda preman berambut gondrong mencoba mendekat. Laura ingin lari tapi langkahnya sangat berat.

”Cantik mau kemana? Sini sama Abang!”.Goda lelaki rambut pendek sebelahnya. Para preman melihat Laura beringas.

Laura langsung kabur tapi para preman itu masih mengejarnya. Laura sangat takut. Sampai dia terjatuh. Naas tidak bisa lagi dia kabur.

“Sudahlah jangan lari temani kita disini. Kamu terlalu cantik sekali, sayang.” Preman gondrong mau mencolek tetapi Laura menepisnya.

“PERGI KALIAN!TOLONG!” Teriak Laura.

“Percuma tidak ada yang mendengar mu sayang. Ayo sini sama Abang!” Preman mencoba mendekat.

Laura hanya bisa memejamkan matanya. Terdengar suara tonjokan. Laura membuat sedikit kedua matanya.

“Aku sudah bilang kepada kalian. Jangan pernah menggoda dan melecehkan perempuan. Kalian masih mau dicap preman urakan.”Seorang cowok marah kepada preman yang menggoda Laura.

“Maaf Ray, habis dia cantik sekali!”

“KAMU TAHU SIAPA DIA?”Cowok itu mengangkat kerah baju preman yang berambut pendek.

”DIA KEKASIHKU!” cowok itu terlihat marah. ”PERGI!”Cowok itu melempar tubuh preman itu hingga tersungkur kebawah dan langsung pergi.

Cowok penyanyi itu datang menghampiri Laura dan mencoba mengulurkan tangannya. Laura memegang tangannya dan mencoba berdiri.

“Terima kasih.”Kata Laura ketus.

“Hati-hati melewati area ini banyak preman.” Cowok itu langsung pergi.

“TUNGGU!” Laura menghampiri cowok tersebut.”Hai kamu jangan harap kamu menjadi kekasihku. Aku saja tidak tahu kamu. Kenal aja nggak. Ngaku-ngaku kekasih.”Laura mengomel.

“Makanya kenalan dulu. Aku Raymond.”Cowok yang bernama Raymond berkenalan. Laura hanya diam.”Baiklah aku pergi dulu. Mau diantar pulang?”Ajak Raymond.

“Nggak.”Jawab tegas Laura.

“Jadi cewek tuh jangan jutek. Sudah ditolong eh, jawabnya seperti itu.”

“Jadi kamu nggak ikhlas nolongin aku. Oke fine. Thank you.”Laura cemberut.

“Jangan cemberut nanti cantiknya hilang loh,”Goda Raymond.

Laura hanya melihat selintas dirinya. Memang Laura termasuk orang yang cuek dan jaim.

”Oke aku pergi dulu.”Raymond membenarkan jaket kulitnya.

“Iya aku ikut.”Laura akhirnya luluh juga. Raymond tersenyum tipis.

Raymond mengantar Laura menggunakan motor ninja. Laura menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Kok diam. Cepat naik!” Raymond memakai helm hijau Kawasaki.

”Kenapa lagi, sih? Ayo naik jadi diantar nggak?”

“Hei dodol, aku pakai dress mini mana mungkin aku naik motor ninja yang bisa pahaku terpampang jelas di jalanan. Udah deh aku naik taksi online saja.”

Raymond membalikkan wajahnya, dia hanya bisa tersenyum. Raymond melepas jaket levisnya dan dia kasihkan ke Laura.

“Apa ini?” Laura bingung.

“Zaman sekarang banyak orang jahat. Jangan pakai mini dress terlalu pendek bisa menimbulkan nafsu lelaki. Kalau saja aku tadi tidak membuntuti mu pasti kamu akan diterkam para preman itu. Kalungkan di pinggang mu. Kau kamu ingin mengembalikan aku selalu disini jam tiga sorean. Ngamen. Oh iya namamu siapa?”

“Terima kasih atas masukan mu. Namaku Laura.”Jawab singkat Laura.

“Oke Laura. Hati-hati di jalan. Maaf aku tidak mengantarmu dengan kondisimu seperti itu.”Raymond menyalakan motor ninja hijaunya dan melaju. Laura hanya bisa diam

Related chapters

  • Setelah 17 Tahun   KECEWANYA HANTU ARDIAZ

    Tubuh Nadine masih sakit semua akibat dipukul sapu oleh ibunya. Kemarin setelah pulang dari sekolah ibunya sangat marah dan langsung memukulnya. Ayah hanya bisa melerai tapi tidak seberapa. Ayah Dendi memang tidak begitu berani dengan istrinya. Beruntung hari ini libur sekolah jadi bisa leluasa istirahat dan beruntung kembali ibunya sedang pergi ke Solo menghadiri pesta pernikahan adik kandungnya.Air mata tak hentinya jatuh membasahi pipi. Nadine masih memikirkan perkataan kepala sekolah jika masih terlambat lagi beasiswanya akan dicabut. Otomatis Nadine tidak akan bisa melanjutkan sekolah. Padahal dia ingin sekali bisa kuliah tapi mau bagaimana lagi orang tuanya tidak akan sanggup untuk membayar uang kuliah.Dibukanya jendela kamar. Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Pagi hari berhias kabut yang sangat tebal. Kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa. Berselimut mantel sangat tebal yang menghangatkan sek

    Last Updated : 2023-11-12
  • Setelah 17 Tahun   GADIS YANG MEMBUATNYA JATUH CINTA

    Raymond duduk di tongkrongan gang sambil memainkan gitar kesayangannya. Alunan nada dimainkan dengan penuh hayat. Raymond masih memikirkan gadis SMA yang dia tolong kemarin. Wajahnya masih terngiang-ngiang di kepalanya. Cap playboy sudah dari dulu ada di Raymond. Memang dia pernah disakiti salah satu seorang cewek yang benar-benar dia cintai tetapi semuanya kandas karena dia selingkuh. Meskipun masih tergolong anak SMA Raymond memang tipe yang setia. Tapi kesetiaan itu kandas karena disakiti. Maka Playboy menjadi solusinya.“Akhir-akhir ini kamu bahagia sekali! Kenapa?” Tanya temannya yang asyik main game online.“Iya dong, karena aku lagi jatuh cinta, Son.”“Cieh,, masa’ seorang Raymond yang dicap playboy jatuh cinta. Aku tidak percaya. Dulu aku kenalkan sama Santi kamu juga mempermainkannya. Ah, Ray ... Ray aku tidak percaya kamu jatuh cinta beneran sama gadis itu.”Raymond menghentikan memetik gitarnya dan minum segelas kopi Capucinno yang ada di meja dan tak lupa sebatang rokok di

    Last Updated : 2023-11-13
  • Setelah 17 Tahun   GODAAN 30A

    Pelukan Raymond yang lama membuat Laura sedikit tenang. Entah kenapa dia sebagaj bad boy membuatnya merasakan sesuatu. Di depan cafe mereka tidak canggung masih berpelukan. Padahal Laura masih berkenalan dengan Raymond barusan. Entah kenapa rasanya Laura sudah mengenal Raymond lama.“Maafkan aku.” Raymond melepas pelukan Laura.“Tidak apa-apa, Ray, oh iya … kamu tadi mau tanya namaku. Namaku Laura. Maafkan aku juga sedikit jutek dan cuek denganmu. Aku bukan tipe perempuan yang manis-manis saat pertama kali berkenalan.”“Iya aku mengerti. Nama yang beautiful. Baiklah aku akan mengantarmu pulang.”Raymond segera bergegas tetapi tangan Laura mencegahnya dan menggelengkan kepalanya. Isyarat jika Laura tidak mau pulang. Raymond hanya tersenyum tipis, dia mengibaskan rambutnya. Raymond terlihat maskulin. Astaga, Laura mulai kepincut dengan dia.“Hai, Raymond! Apakah kita tidak jadi makan di cafe?kamu sudah bayar!Apa tidak rugi tuh udah bayar makannya tidak dimakan. Pasti kebanyakan uang.”Sin

    Last Updated : 2023-11-14
  • Setelah 17 Tahun   KEJUTAN BESAR

    Akhirnya Nadine bisa sekah tanpa terlambat. Nadine senang sekali. Ibunya masih ada di Solo. Coba nanti jika ibunya sudah pulang. Pasti Nadine terlambat lagi, dia akan mengusahakan untuk meluluhkan hati ibunya. Nadine terus mengayuh sepedahnya tanpa beban. Gadis itu sebisa mungkin melanjutkan Bea siswanya. Nadine ingin kuliah di jalur beasiswa juga. Menjadi seorang bidan adalah impiannya. Di tengah perjalanan dia melihat hantu anak kecil sedang manangis di dekat jembatan. Ingin dia mendekati anak kecil berjenis perempuan itu tetapi dia tidak ingin memperlihatkan jika dia bisa melihat hantu. Nadine tetap kasihan.Di depan jembatan dia memberhentikan sepeda mininya.“Hai, anak kecil kenapa menangis?” Sapa Nadine. Anak perempuan itu menghentikan tangisannya dan melihat ke arah Nadine. Wajahnya pucat. Kulitnya mengelupas. Banyak luka lebam Nadine miris melihat kondisinya.“Kakak bisa lihat aku?”Anak kecil itu menghampiri Nadine dengan tatapannya yang tajam.“Iya, kenapa kamu dek?”Anak kec

    Last Updated : 2023-11-15
  • Setelah 17 Tahun   TIGA LELAKI BUAT PUSING

    Raymond masih meyakinkan dirinya gadis itu yang dia cari atau bukan karena wajahnya sangat mirip sekali. Raymond putar balik motor sportnya.“Kamu?”Raymond kaget karena Laura memakai sepeda mini. Terakhir kali Laura naik taksi online.Gadis itu cuek sambil mengayuh sepedanya dengan lemas sepertinya dia sakit. Memang terakhir kali Raymond bertemu Laura dia sedang sakit. Raymond berjalan pelan beriringan dengan gadis itu. Yang aneh penampilannya berubah. Laura rambutnya curly sedangkan dia lurus tapi diikat di belakang.“Kamu ini siapa sih? Dari tadi ngikutin aku terus. Aku tidak tahu kamu siapa?”Nadine berhenti dari mengayuh sepedanya dan menatap Raymond sinis.”Mas, mau merampok saya? Saya nggak punya apa-apa. Tolonglah! Jangan menambah fikiran saya.”Nadine masih mengayuh sepedanya.Raymond tetap berjalan mengikuti Nadine. Gadis ini benar sangat mirip dengan Laura.“Laura, please aku tahu kamu marah sama aku. Tapi nggak begini caranya. Kamu harus melupakan aku bahkan, tidak ingat siap

    Last Updated : 2023-11-16
  • Setelah 17 Tahun   ADA TITIK TEMU SI LAUNA

    Nadine hari ini tidak masuk sekolah. Ayah sudah membawa surat izin Nadine. Untung hari ini ibunya belum pulang dari Solo. Kata ayah ibunya masih lama disana karena masih ada job catering disana. Tidak ada ibu memang lumayan tidak ada beban bagi Nadine tapi dia juga merindukan sosok ibunya. Berbaring di tempat tidur sambil merilekskan tubuh sangatlah nyaman. Ayah tidak henti-hentinya untuk mengecek kondisi Nadine.“Selamat pagi, putriku.”Sapa ayah sambil membawa nampan berisi susu vanilla dan roti.”Ini ayah bawain kamu makanan biar nanti cepat minum obat dan lekas sembuh.”Ayah meletakkan makanan di meja.“Ayah, ini terlalu berlebihan buat Nadine. Seperti sarapan orang Inggris saja. Nadine senangnya makanan nasi goreng, nasi pecel, gudeg atau soto. Maaf ayah kalau roti tidak kenyang.hehehe.”Nadine mulai menggoda ayahnya.“Iya sudah ayah ambil saja.”Ayah membawa lagi makanannya.“Eits ... Jangan ayah. Nggak papa, kok. Nadine cuma bercanda saja. Iya Nadine akan makan.”Cegah Nadine. Ayah

    Last Updated : 2023-11-17
  • Setelah 17 Tahun   STATUS MENJADI PENGHALANG

    Taksi online terus melaju menyelusuri kota Yogyakarta. Disetiap perjalanan tangan Raymond tak hentinya menggenggam tangan Laura. Laura sedikit senang dan nyaman. Sesekali sopir taksi mengintip kemesaraan mereka di spion depan dan tersenyum. Laura bingung dengan perasaannya saat ini. Sampai segitunya Raymond mencarinya, dia melihat Raymond sesekali merintih kesakitan akibat dia jatuh. Laura tidak tega melihat Raymond.“Masih sakit? Apa harus kita mampir kerumah sakit dulu untuk menyembuhkan sakitmu, Ray? Aku kasihan melihatmu seperti itu.”Laura sedikit khawatir dengan kondisi Raymond.“Aku tidak apa-apa. Denganmu disini aku sudah merasa nyaman dan tak sakit lagi. Tidak biasanya kamu khawatir denganku? Aku tahu kamu sudah punya rasa cinta bukan sama aku?”Raymond menggoda Laura. Laura tersipu malu. Raymond berharap Laura bisa menerima cintanya.”Boleh pinjam ponselnya?”“Buat apa?” Laura bingung“Sudahlah. Aku ingin pinjam sebentar.”Raymond mendesak. Laura membuka tasnya dan mencari pons

    Last Updated : 2023-11-18
  • Setelah 17 Tahun   MALAM MENCEKAM DI SEKOLAH

    Nadine membereskan perlatan sekolahannya. Tinggal sedikit lagi dia lulus. Ingin sekali Nadine bisa kuliah tapi apalah daya dana tidak ada. Nadine berfikir ingin sekali kerja. Ah, bisa difikir nanti kalau sudah lulus. Malam hari ini cuaca lsi Jogja lumayan dingin. Nadine sampai memakai jaket. Badannya sudah lumayan enakan. Terkadang dia malu kenapa dia bisa membuat hal konyol untuk bunuh diri. Namun, masalah Jesisca tentang video dan fotonya yang setengah bugil. Ya Tuhan … Nadine sudah syok jika teringat tentang itu. Ada tangan yang memegang tangannya. Nadine melihat Ardiaz memandang dirinya.“Harus iya pegang tangan tanpa permisi dulu!”Nadine melihat Ardiaz masih memegang tangannya.“Jutek banget kamu.”Ardiaz melepaskan tangannya.“Bukan jutek, Mr Ardiaz. Kamu tiba-tiba nongol dan memegang tanganku. Jangan buat orang kaget. Memang ada apa lagi sih, malam-malam nongol?” Nadine cemberut.“Hem … Iya jelas nongol lah, Nadine. Hantu kalau malam sukanya nongol. Malam ini kamu repot tidak?”

    Last Updated : 2023-11-20

Latest chapter

  • Setelah 17 Tahun   SETELAH 17 TAHUN. END

    Suara tepukan tangan menggema di seluruh ruangan besar bergaya arsitektur Belanda. Raymond hari ini bekerja sangat bagus dan mendoakan tender yang besar. Farhan mulai bisa menerima Raymond seutuhnya. Banyak yang memberi selamat kepada Raymond. Pemuda itu sudah membuktikan jika dia bisa. “Selamat Raymond. Aku suka dengan pekerjaanmu.” Farhan senang dan menepuk beberapa kali pundak Raymond. “Terima kasih ayah. Ini juga berkat dukungan dari ayah juga.” Raymond membalas dengan antusias dan puas. Baginya mendapat restu dari ayah Laura sangatlah susah karena adanya perbedaan dan status menjadi penghalang saat Raymond dan Laura bersama. Namun, semuanya sudah usai. Kini kebahagiaan itu sudah ada di depan mata. “Yang jelas kamu harus membuktikan kepada ayah jika kamu bisa. Oke Raymond. Hari ini kamu bisa pulang cepat. Laura ulang tahun, dia menunggu surprise darimu.” Jelas Farhan dan meninggalkan ruang meeting. Perlahan semua orang keluar tinggal dirinya saja yang masih di ruangan. Raymon

  • Setelah 17 Tahun   HAPPY ENDING?

    Udara pagi kota Jogja sangat sejuk. Hari ini terlihat di jam tangan Laura masih pukul enam pagi. Sejak hujan tadi malam yang mengguyur deras membuat banyak sisa tetesan air hujan menempel di dedaunan. Embun pagi yang menyejukkan kalbu. Bintang tidak tidur di stoller mungkin dia masih menikmati udara di pagi hari. Laura mendorong stoller menuju taman dekat perumahan. Hari ini minggu jadi banyak yang menghabiskan di taman. Laura duduk di dekat air mancur dan melihat Bintang yang ada di depannya. Wajahnya mirip sekali dengan Raymond. “Bintang, kenapa papa kamu tidak menghubungi mama sama sekali? Apakah papa lupa sama kita?” Laura mengambil ponsel dari saku sweater-nya dan mencoba melihat layar ponsel. Raymond sama sekali tidak membalas dan menghubunginya sama sekali. Laura mendengus kesal. Tak sengaja kedua bola matanya menatap seseorang yang sedang berjalan dan mendekati air mancur. Lelaki itu pakai handset seolah sedang menikmati musik. Laura bangkit dan bergegas menghampiri sosok t

  • Setelah 17 Tahun   BABY BLUES PART 1

    Risa membuka pintu dan mendapati Laura ada di depan pintu sambil menggendong Bintang di tambah Laura masih memakai gaun pengantin. Sejenak di menoleh ke kanan dan kiri tidak ada sosok Raymond menemaninya bahkan mobilnya pun tidak ada. Risa bingung apa yang sebenarnya terjadi kepada Laura. Laura memeluk mamanya dan menangis dengan tersedu-sedu. Apakah Raymond telah menyakiti hati Laura padahal ini adalah hari bahagia mereka yang di tunggu-tunggu. “Laura kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sedang ada bersama dengan Raymond dan hari ini adalah hari bahagiamu?”Bukanya menjawab pernyataan mamanya, Laura justru menangis sejadi-jadinya membuat Bintang yang tadi tidur pulas langsung bangun. “Ah... Mama!” Laura menjerit. Risa jadi bingung dengan apa yang terjadi, dia menggandeng Laura masuk ke dalam dan menyuruh Laura duduk. “Ada apa? Cerita sama mama. Kamu ini belum ganti baju pengantin malah ke rumah ini lagi? Memang kenapa, Laura? Jangan buat mama bingung.” “Mama...!” Lagi-lagi Lau

  • Setelah 17 Tahun   PERNIKAHAN

    Setiap perempuan ingin memiliki pernikahan impian setelah semua cita-cita terselesaikan. Lain halnya dengan Laura dan Raymond karena nafsu semata tanpa memikirkan dampaknya mereka harus menikah setelah Laura melahirkan Bintang itu pun dengan pengorbanan yang besar. Kali ini hanya pesta yang sederhana tidak di gedung mewah dengan konsep Princess. Sebenarnya orang tua Laura ingin pernikahan yang mewah tapi Laura menolaknya karena dia merasa malu dengan keadaannya sekarang. “Saya Terima nikah dan kawinnya Laura Lestari Darmawan binti Farhan Darmawan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!” Suara Lantang Raymond saat mengucapkan ijab kabul di depan penghulu. “Bagaimana, saksi? Sah?”“Sah!”“Sah!”Suara riuh dan tepukan menggema di area outdoor taman di sebuah hotel. Laura sekarang resmi menjadi istri Raymond. Tidak ada lagi yang bisa memisahkan mereka. Setelah menandatangani dokumen dan buku nikah mereka tak lupa mengabadikan lewat foto. Risa yang sedang menggendong Bintang tak luput

  • Setelah 17 Tahun   TERNYATA DEWANGGA ....?

    Hari ini Laura merasa bahagia sekali. Inilah kado yang diberikan Tuhan bahwa dia dan Raymond akan bersatu kembali. Bintang tidak lagi takut kehilangan ayahnya. Laura menggendong Bintang. Bayi yang dia lahirkan sangat tampan persis sekali dengan Raymond. Melihat Raymond tadi bahagia, Laura juga ikut bahagia. Risa masih sibuk dengan membaca majalah Femina seolah tidak menggubris Laura. Laura tahu jika ini adalah hal terberat sebagai orang tua harus menerima kenyataan jika anaknya hamil diuar nikah. “Ma, Laura berterima kasih karena Mama mau menerima Raymond menjadi menantu Mama. Laura...”“Tidak usah berterima kasih secara berlebihan.” Mama memotong pembicaraan sambil sibuk membaca majalah yang ada di tangannya. Sebenarnya dia hanya ingin melupakan kekecewaannya melalui bacaan. Hatinya sangat teriris melihat masa depan Laura, putri satu-satunya yang dia miliki saat ini. Seharusnya Laura yang menggantikan Launa. Namun, Risa mencoba menerima kenyataan yang ada. “Mama, melakukan ini demi

  • Setelah 17 Tahun   PERJUANGAN CINTA PART 2

    Risa membantu membereskan perlengkapan Laura. Hari ini dia bisa pulang tapi nyeri jahitan bekas persalinan masih terasa. Melahirkan baginya adalah hal yang sangat luar biasa. Sungguh pengalaman yang tidak bisa lupakan seumur hidup saat melahirkan Bintang di tambah Raymond yang setia menunggunya selama proses persalinan. Laura masih menunggu Raymond kembali tapi mungkin akan sia-sia karena lelaki yang di cintai sudah fokus kepada kuliahnya. “Mama dan Papa akan mengurus semua kepindahan kamu ke London sambil menunggu Raymond lulus dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi orang sukses.” Risa menjelaskan sambil menutup koper miliknya. Dalam hati Risa setidaknya Raymond punya masa depan yang cerah. Masa depan Laura sudah hilang harapan. Anak satu-satunya yang bisa diharapkan sudah pupus. Laura sontak kaget dengan apa yang di katakan mamanya. Pindah ke London? Itu berarti dia harus berpisah lagi dengan Raymond. “Kenapa bisa begitu, Ma? Mama tidak bisa mengatur kehidupan ku lagi? Aku ingin

  • Setelah 17 Tahun   PERJUANGAN CINTA PART 1

    Kematian Jesisca banyak mengundang misteri bagi orang terutama polisi. Seorang Office Boy menemukan Jesisca meninggal gantung diri di toilet. Kematiannya membuat gempar rumah sakit jiwa. Raymond yang mendapat telefon dari rumah sakit langsung bergegas ke sana. Orang tua Jesisca sudah tidak menggagap dirinya kembali. Rasa malu sudah menyelimuti keluarga Jesisca. Polisi membawa kantong jenazah untuk di visum. Hati Raymod hancur saat kehilangan sepupunya. Ada tanda tanya dalam pikirannya, apa yang menyebabkan Jesisca bunuh diri? Apa karena dirinya di anggap gila. Cuit sekali nyali Jesisca. Tiga jam di kantor polisi dan di interogasi membuat Raymond lelah dan kepalanya sedikit pusing. Tadi di sana dia sempat bertemu dengan Ardian, Zizi dan Alenta. Mereka juga di interogasi. Sepertinya kematian Jesisca karena dia merasa tidak kuat menjalani hidup dan jalan ninjanya adalah mengakhiri hidupnya. Suasana Cafe dekat Malioboro cukup ramai. Ingin dia menyanyi dan meluapkan semuanya tapi mood-n

  • Setelah 17 Tahun   TEROR HANTU AUREL

    Suasana taman lumayan ramai dengan banyak orang lalu lalang di tengah, pinggir bahkan sudut taman sekalipun. Ada yang berteriak, senyum-senyum sendiri dalam khayalan di dalam pikiran seolah dunia milik dia sendiri. Perawat baju dinas putih tidak luput dari sasaran jika ada amukan dari salah satu pasien. Di mana lagi kalau bukan di rumah sakit jiwa. Jessica masih duduk termangu tanpa mempedulikan keadaan di sekitarnya. Yang dia ingin bisa bebas dari tempat yang membuatnya hampir frustrasi gara-gara hantu Aurel. Keluarganya menganggap dia gila bahkan di penjara dia juga di anggap gila. Jessica merasa hampir gila dengan hantu sialan tersebut apalagi jika malam hari Jessica selalu diteror hantu tersebut. Seandainya malam itu dia tidak bersama Launa pasti semua tidak akan terjadi seperti ini. Baginya ini adalah hal gila yang tidak bisa terlupakan. “Jesisca.” Panggilan dari dirinya membuyarkan lamunannya. Gadis itu menoleh ke arah samping takut jika hantu Aurel berubah menjadi sosok lain.

  • Setelah 17 Tahun   LAHIRNYA BINTANG KEHIDUPAN

    Raymond tidak henti-hentinya menatap Laura yang sedang menyuapi dirinya. Hari ini dia harus makan bubur halus dulu karena lambungnya belum siap menerima makanan kasar. Beberapa hari ini dia memang tidak teratur makan karena memikirkan bagaimana bisa menemukan Laura dan menikahinya di tambah dia akan segera melahirkan hasil buah cintanya. “Laura.” Raymond memegang pergelangan Laura. Laura meletakkan makanannya di nakas. Kedua mata Raymond memandangnya dengan sendu. “Maafkan aku atas apa yang aku lakukan dulu. Gara-gara aku kamu jadi tidak melanjutkan sekolah dan hanya mengenyam pendidikan home schooling sedangkan aku masih bisa melanjutkan kuliahku. Lelaki macam apa aku.” Raymond tertunduk malu. Melihat apa yang Raymond katakan Laura merasa tersentuh. Awalnya dia mengira Raymond akan menikahi perempuan lain ternyata dia adalah adiknya sendiri. Laura memandang perutnya sekilas. Anak ini butuh orang tua bukan menjadikan sebagai status adiknya. Ibu mana yang tidak sedih melihat kenyataa

DMCA.com Protection Status