Share

Karena Alkohol

Dua siluman yang sedang menyamar jadi manusia itu memasuki sebuah restaurant bernuansa mewah. Meski tak tahu, maksdunya baru pertama kali ini mereka benar-benar berbaur dengan kehidupan manusia yang modern. Namun, keduanya tak canggung.

Mereka ikut saja arahan pelayan yang mengantar duduk di meja. Candra melihat sekeliling, kebanyakan yang datang lelakinya membawakan bunga mawar merah dan cincin emas putih bertakhtakan berlian.

“Apa bagusnya bunga itu, cepat busuk dan tak wangi.”

“Sudahlah, biarkan saja, hidung mereka berbeda dengan kita.”

Pelayan datang dan memberikan daftar menu pada Damar dan Candra. Keduanya saling melirik dan tak bisa membaca tulisan latin.

“Bawakan saja hidangan dari daging,” ucap Damar sambil mengembalikan daftar menu.

“Lucu sekali, kenapa harus ke sini? Kita hidup di bukit tak susah untuk cari makan.”

“Sekali-sekali nikmati hidup, Wen, kau terlalu kaku dan tinggal dalam telaga saja terus.”

“Ya, karena siapa?”

“Ya, sudahlah, jangan dibahas lagi.”

Per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status