Share

Basa-Basi

Bagian 20

Basa-Basi

Ana membuka matanya. Ia memperhatikan tangan lalu dirinya sendiri yang masih berbaring di ranjang dengan sehelai selimut saja. Matahari sudah beranjak, pagi buta sudah lewat.

“Berarti tadi malam aku nggak mimpi, kan? Tadi malam aku sama dia bener-bener ....” Ana tak meneruskan ucapannya. Ia menoleh ke arah jendela. Di sana memang ada seseorang yang melewati malam panjang bersamanya sedang berdiri tegak. Tangannya yang kekar dilipat ke belakang. Terlihat sangat serius memperhatikan sesuatu.

“Lihatin apa, sih?” Penasaran, Ana pun bangun dari tidurnya. Namun, ia terjeda sejenak. Tubuhnya serasa remuk redam bukan main. Tulang-tulangnya serasa ingin lepas. Ia pun berdiri perlahan-lahan, lalu melilitkan selimut yang tadinya lepas begitu saja. Pelan-pelan Ana berjalan ke arah jendela. Di mana lelaki berambut sebahu itu tak bergeming sedikit pun.

Pelukis itu menyentuh bahu lelaki yang sedang termenung, tapi tetap tak ada respon apa pun. Ia kemudian melihat ke wajah B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status