Share

7. Hadi Meminta Uang

Sejak tadi pagi, Dania terus kepikiran soal aroma parfum wanita yang menempel pada kemeja suaminya. 

Namun, wanita itu harus memaksakan diri untuk tetap fokus ketika mengobati pasien. 

Terlebih lagi saat ini sedang musim DBD dan banyak kalangan anak-anak yang terkena penyakit tersebut. 

Bahkan, delapan puluh persen pengidap DBD di rumah sakit tempat Dania bekerja adalah dari kalangan anak-anak. 

Saat jam makan siang, Dania menghubungi seseorang yang ia butuhkan saat ini. 

Dania merasa ia tak bisa lagi menahan semuanya sendiri, Dania membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan ceritanya. 

“Aku ke sana sekarang ya, Tante,” ucapnya pada seseorang di seberang telepon. 

Dania tak memiliki banyak waktu, oleh karena itu ia harus buru-buru. 

Wanita itu membuka jas dokternya dan membawa mobil dengan cepat. 

Dania datang ke sebuah cafe, di sana sudah ada seorang wanita yang menunggunya. 

“Mami …” panggilnya seraya berjalan mendekat ke arah wanita tersebut. 

Itu adalah tante Pradita, seorang wanita yang terkadang Dania anggap sebagai seorang ibu, tante, dan seorang sahabat. 

“Tadi di telpon manggil Tante, sekarang Mami!” Wanita yang masih terlihat fresh meski sudah berkepala empat itu bangkit dari duduknya. 

Ia menyambut kedatangan Dania dengan hangat.

“Hehehe … aku kangen Mami.” Dania tersenyum merekah. 

“Lebay! Udah, jangan banyak rayuan. Kamu kenapa? Aku melihat ada sesuatu di matamu.” tante Pradita menatap ke arah wajah Dania. 

“Ada apa, Mami?” Dania mengusap kedua matanya beberapa kali. 

“Percuma diusap, ini bukan belek!” celetuk tante Pradita yang membuat Dania langsung meletakkan tangannya di atas meja. 

“Ayo jujur, kamu kenapa? Ada masalah sama Hadi?” tanya tante Pradita dengan tatapan penuh selidik. 

“Aku merasa ada yang aneh sama Mas Hadi. Belakangan ini sikapnya berubah.” 

Dania menundukkan wajah, wanita itu seperti sedang menyembunyikan kesedihannya. 

“Aneh gimana? Bertingkah kayak monyet atau kayak kera?” celetuk tante Pradita. 

“Bukan gitu, Mami. Aku merasa kayak ada yang disembunyikan sama Mas Hadi. Dia suka pergi cepat, pulang telat, gak jelas bilang ada di mana, pergi ke mana,” tutur Dania yang mulai mengungkapkan unek-unek di hatinya. 

“Dania, feeling seorang istri kadang tidak pernah salah. Kamu curiga ada sesuatu sama Hadi?” Tante Pradita menatap dalam-dalam wajah Dania yang terlihat murung. 

Wanita itu mengangguk pelan sebagai jawaban. 

“Kamu sudah mencoba mencari tahu?” tanya tante Pradita lagi. 

“Aku bingung, aku tidak tahu harus mencari tahu kemana?” Wajah Dania terlihat bingung bercampur sendu. 

“Kamu sudah pernah cak hp Hadi?” Lagi-lagi tante Pradita melemparkan pertanyaan. 

“Aku pernah mengecek hp mas Hadi seminggu yang lalu kayaknya, tapi gak ada apa-apa Mami. Di wa juga gak ada nomor yang aneh-aneh.” Dania membuang nafas kasar. 

“Yakin gak ada yang aneh-aneh? Dania, jadi perempuan jangan terlalu percaya dan polos. Bisa saja nomor perempuan diberi nama laki-laki. Maaf ya, aku tidak bermaksud memprovokatori, tapi kalau kamu merasa curiga, itu artinya memang ada sesuatu. Kalau kamu ingin tahu, coba cari tahu.” 

Dania mengangguk, ia mendengarkan 

ucapan tante Pradita dengan baik. 

***

Setelah mengobrol dengan tante Pradita, Dania semakin yakin ada sesuatu yang disembunyikan suaminya. 

Wanita itu akan mencari tau sendiri dan membuktikannya. 

Sore ini, tumben sekali Hadi pulang lebih awal. 

Dania menyambut kedatangan suaminya seperti biasa, karena hari ini ia yang duluan tiba di rumah. 

“Mau makan sekarang, Mas?” tanya Dania secara baik-baik. 

“Emmm … aku mau bicara sama kamu.” Hadi menatap ke arah Dania yang berdiri di hadapannya. 

“Bicara apa, Mas?” Dania mengerutkan kening. 

“Aku minta uang dua juta sama kamu. Aku butuh uang itu sekarang,” ucap Hadi yang membuat Dania merasa terkejut. 

“Buat apa, Mas? Bukannya kemarin udah ku transfer dua juta.” Dania menatap Hadi dengan wajah heran bercampur kaget. 

“Aku ada keperluan, uang yang kemarin udah habis pake kebutuhan toko. Aku minta dua juta lagi ya,” pinta Hadi dengan tak tahu diri. 

“Ya tapi buat apa, Mas? Kok kamu aneh begini sih?” Dania semakin merasa heran dengan kelakuan suaminya yang tidak jelas seperti itu. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status