Sepupuku Ternyata Maduku
Dania Regita, seorang dokter spesialis anak yang memiliki paras cantik dan hati baik.
Namun, siapa sangka, ujian hidup menerpanya secara bertubi-tubi.
Wanita berusia dua puluh delapan tahun yang akrab disapa dokter Dania itu, dikejutkan dengan sebuah kenyataan.
Suami yang sangat ia cintai, ternyata telah berselingkuh dengan sepupunya sendiri.
Dania tak pernah menaruh kecurigaan apapun, ia selalu bersikap baik kepada sepupunya bahkan Dania juga pernah memberikan tumpangan tempat tinggal untuk sepupunya yang bernama Lila Sulistianii.
Bagaikan memelihara ular di rumah sendiri, sepupu yang ia berikan belas kasihan, ternyata malah menyebar racun untuknya.
Yang lebih menyakitkan lagi, Dania baru mengetahui perselingkuhan suaminya yang bernama Hadi Prayoga dengan Lila, setelah mereka mempunyai seorang anak.
Hati Dania hancur, dunianya runtuh, langkah kakinya tak lagi terasa menginjak tanah.
Dania memutuskan ingin berpisah dengan Hadi, namun pria itu malah memberikan tekanan dan ancaman yang membuat Dania seakan terjebak di dalam labirin.
Apakah Dania akan terbebas dari ancaman Hadi dan berhasil meninggalkan pria itu?
Atau, Dania malah tetap bertahan di dalam pernikahannya meskipun beribu sembilu telah menggores jiwanya?
Baca
Chapter: 13. Orang Tua DisaDania ingin memberikan banyak pertanyaan untuk Disa, namun sepertinya anak itu terlihat ngantuk karena telah minum obat juga. Dania tak ingin mengganggu pasiennya dengan pertanyaan yang mungkin tidak penting. Akhirnya, Dania membiarkan Disa beristirahat karena ia juga harus memeriksa pasien yang lain. Anehnya, dari kemarin Dania tidak bertemu dengan orang tua Disa. Entah mungkin karena kedua orang tua anak itu sedang sibuk atau bagaimana. “Disa istirahat saja ya,” ucap Dania sebelum keluar dari ruangan itu. “Dokter cantik mau kemana?” tanya Disa yang masih menatap ke arah Dania. “Dokter mau memeriksa pasien yang lain,” jawab Dania yang diiringi dengan senyum manis. “Pasien dokter banyak ya?” tanya anak itu yang terdengar lebih ceria. “Iya, pasien dokter kebanyakan anak-anak seperti Disa.” Lagi-lagi Dania menjawab diiringi dengan senyuman. “Wah, asik dong aku kalau keluar pasti banyak teman. Aku bosen disini terus, Dok. Aku mau keluar,” ucap anak itu dengan wajah yang berubah
Terakhir Diperbarui: 2024-10-30
Chapter: 12. Jawaban DisaTangan Dania bergetar hebat, bahkan ponsel Hadi yang berada di dalam genggamannya hampir terjatuh. Dadanya terasa sesak, ia takut ada kenyataan besar yang menghantamnya setelah ini. Dania takut ada sesuatu diantara Hadi dan juga Lila. Dania akan sangat hancur jika Hadi berani menduakan Dania dengan sepupunya sendiri. Seorang sepupu perempuan yang dulu pernah ia berikan tumpangan hidup di rumahnya itu. Ya, Lila adalah sepupu perempuan Dania, wanita itu juga pernah tinggal di rumahnya beberapa bulan ketika Lila baru lulus sekolah dan bekerja menjadi seorang SPG di daerah Surabaya. Dania meremas ponsel yang digenggamnya. Tak lama kemudian terdengar suara gumaman dari arah ranjang yang membuatnya langsung menoleh. Hadi menggeliat dan berganti posisi. Dania mengambil ponselnya, dengan cepat ia memfoto layar ponsel Hadi yang masih menampilkan bukti transfer ke ATM atas nama Lila. Setelah itu, ia segera mengembalikan ponsel Hadi ke dalam tas, karena takut pemiliknya bangun.
Terakhir Diperbarui: 2024-10-25
Chapter: 11. Bukti Transfer Dania memutuskan untuk pulang ke rumah, karena ia juga merasa lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit. Terlebih lagi, hari ini ada beberapa pasien kritis yang ditanganinya. Termasuk anak yang bernama Disa. Sepertinya anak itu akan menginap beberapa hari di rumah sakit, karena kondisinya yang memungkinkan harus tetap rawat inap. Dania tiba di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang. Wanita itu segera membersihkan diri dan mengambil wudhu. Ia menunaikan sholat Maghrib seorang diri. Karena sekalipun Hadi ada di sana, pria itu tidak pernah mau diajak sholat berjamaah oleh Dania. Ia juga tidak terlalu mempermasalahkan itu, Dania tak ingin terlalu mengatur suaminya, karena Hadi juga bukan anak kecil. Pria itu sudah bisa berpikir sendiri. Hanya saja, mungkin Hadi belum mendapat hidayah sehingga pria itu jarang mendekatkan diri kepada sang kuasa. Sekitar pukul delapan malam, Hadi baru tiba di rumah. Dania segera menyambut kedatangan suaminya seperti biasa. Ia juga menawari Ha
Terakhir Diperbarui: 2024-10-24
Chapter: 10. Menemui HadiDania menjalankan mobilnya dengan cepat, ia ingin mengetahui keberadaan Hadi. Kemana perginya Hadi dari semalam? Tidak mungkin pria itu pergi tanpa tujuan. Jika tujuannya baik, kenapa juga Hadi sampai tidak izin padanya. Saat ini, Dania tak tahu dimana keberadaan suaminya. Karena Hadi juga tak dapat ia hubungi. Wanita itu sengaja berangkat lebih pagi, karena ia akan datang ke sebuah tempat sebelum ia ke rumah sakit. Dania datang ke toko terlebih dahulu. Meskipun jaraknya cukup jauh, tapi ia tetap pergi ke tempat itu untuk mencari keberadaan Hadi. Setelah tiba di toko, Dania segera turun dari mobil dan berjalan dengan cepat. Toko oleh-oleh khas Surabaya miliknya itu baru buka sebagian. Dania yakin yang berada di sana baru sebagian karyawan saja. “Selamat pagi, Bu!” sapa seorang karyawan wanita yang menyambut kedatangannya di depan pintu. Mereka tahu itu adalah pemilik toko tersebut. Oleh karenanya mereka memberikan sambutan hangat. “Pagi, apa Bapak ada di sini?” tanya Dan
Terakhir Diperbarui: 2024-10-23
Chapter: 9. Kemana Perginya Hadi?Dania membuka WhatsApp di hp Hadi, fokusnya langsung kepada pesan teratas dari kontak yang bernama Imron. “Imron siapa ya?” gumam Dania dengan wajah bingung. Namun, jari jempolnya segera mengklik pesan dari kontak tersebut. (Makasih ya, Mas transferannya)Dania mengerutkan kening, ia tidak bisa membaca pesan teratas karena telah dihapus. Ia juga mengecek foto profil kontak tersebut. Itu hanya foto pemandangan saja, tidak ada gambar orang atau apapun. Dania berusaha menebak, ia rasa tidak ada teman Hadi yang bernama Imron. Terus kenapa orang itu bilang terima kasih atas transferan. Berarti Hadi telah melakukan transaksi untuk orang tersebut. Dania kembali dipukul banyak pertanyaan, transaksi untuk apa dan nominalnya berapa? Padahal, tadi sore pria itu meminta uang dua juta untuk renovasi toko, lalu uang apa yang Hadi kirim untuk orang bernama Imron itu? Dania terdiam cukup lama, sampai ia teringat sesuatu. Di hp itu juga ada m-banking, Dania berniat untuk mengeceknya. Ia
Terakhir Diperbarui: 2024-10-21
Chapter: 8. Mencari Bukti“Aku tau kamu punya uang, Dania. Dua juta bukanlah nominal yang banyak buat kamu. Kenapa kamu sulit sekali untuk memberikan kepada suamimu sendiri?” Hadi terdengar ngotot dan memaksa. “Tapi buat apa dulu, Mas?” Dania masih ingin mengetahui alasan suaminya meminta uang sebanyak itu. “Aku mau renovasi toko. Kamu jangan banyak tanya lagi, kirim uangnya sekarang, karena aku mau beli alat-alat untuk renovasi,” jelas Hadi yang membuat Dania terdiam sejenak. “Beneran, Mas buat renovasi toko?” Dania menatap serius ke arah suaminya. “Sejak kapan aku bohong sama kamu dan sejak kapan kamu tidak percaya sama aku? Dania, bukankah dari sejak pertama kali menikah, kita sudah komitmen untuk saling percaya? Apa kamu lupa itu?” tutur Hadi lagi panjang lebar yang membuat Dania seolah tak dapat lagi membantah. “Iya, Mas.” Akhirnya wanita itu menunduk patuh. “Ya sudah, sekarang kamu kirim uang dua juta ke rekening aku. Kamu tenang saja, semua yang aku lakukan juga untuk keluarga kita dan semua yang
Terakhir Diperbarui: 2024-10-20