Share

Baperman!

"Humm?" Razie berdehem singkat, menatap Kanza lamat, "jadi jika dia izin kau akan membiarkannya mengelus kepalamu?" dingin Razie.

Kanza menggeleng kuat, melototkan mata secara horor. "Bukan begitu, Pak Razie. A--aku bisa menghindar semisal Pak Gara izin, atau menolak. Tetapi ini kan tidak."

Razie tiba-tiba meraih dagu Kanza, menghapitnya dengan ibu jari; semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Kanza.

"Pak--Pak Razie mau ngapain?" panik Kanza, mencicit pelan– takut jika Razie nekat melakukan sesuatu padanya. "Me--menjauh, Pak," ucapnya kembali, nadanya berbisik karena suaranya seperti terjepit di tenggorokan. Tatapan Kanza gelisah, berusaha membaca apa yang akan Razie lakukan padanya. Namun sayang, wajah pria ini terlalu datar. Kanza tidak bisa menebak.

Kanza mendorong pundak Razie. "Pak!" peringat Kanza, "jangan seperti ini!!"

"Jadi kita harus seperti apa? Berada di atas ranjang dan …-" Razie menaikkan sebelah alis, menyunggingkan smirk tipis dengan menatap tepat pada manik indah Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status