Share

Sentuhan Bergelora Sang Mantan
Sentuhan Bergelora Sang Mantan
Penulis: Olivia Shea

Chapter 1

"Apa kau yang bernama Elis Kannelis?" Seorang pria berperawakan tinggi dengan perut buncit menyeringai begitu melihat kehadiran Elis.

"Ya. Nama saya Elis. Apakah Tuan mengenal saya?" Wajah Elis menunjukan raut kebingungan. Pasalnya dia sedang melayani beberapa tamu di restaurant tempatnya bekerja, hingga salah satu rekan kerjanya mengatakan ada pria yang mencarinya.

Sedangkan Elis sama sekali tidak mengenal pria di hadapannya ini.

"Tentu saja. Pamanmu sudah berutang banyak padaku. Dalam surat perjanjiannya, kau yang akan diserahkan padaku sebagai seorang penjamin."

Mata hazel Elis memancarkan ketakutan dan gadis itu menggelengkan kepalanya. Elis tidak menyangka bahwa pamannya tega menjadikannya sebagai seorang penjamin.

"Nona cantik, kau tidak bisa mengelak dari hal itu karena memang pamanmu yang sudah menjaminkan dirimu padaku. Ayo, sekarang ikut aku ke rumah bordil."

"Maaf saya tidak bersedia." Elis tentu takut, dirinya tidak mau jika harus dijual ke rumah bordil. Membayangkan jika masa depannya akan sangat suram di sana menghadirkan ketakutan tersendiri.

Mendengar penolakan dari Elis, pria berperut buncit itu kemudian berdiri.

Telunjuknya seolah membuat kode hingga tidak lama kemudian dua orang pria berpakaian serba hitam datang.

"Kau menuruti permintaanku atau aku akan melakukan sesuatu pada bibimu di rumah sana nanti?"

Suara pria itu terdengar dalam, disampaikan dengan ekspresi mengancam. Elis memancarkan ekspresi ketakutan. Dia tahu orang-orang ini memang bermaksud jahat padanya

"Hentikan, Tuan. Tolong kasihanilah saya.” Tatapan Elis begitu memelas, tetapi pria berperut buncit itu malah tertawa sinis.

"Bawa dia ke mobil. Aku suka pemaksaan."

Bahkan ketika salah seorang dari pria yang datang tadi menyeret lengannya, di tempat itu sama sekali tidak ada orang yang tergerak untuk menolongnya. Mereka tidak ingin ikut terseret dalam masalah.

Dunia memang begitu kejam, apalagi terhadap seorang gadis miskin seperti dirinya.

Dirinya yang yatim piatu harus menerima perlakuan-perlakuan yang buruk dari suami bibinya. dipaksa bekerja keras setiap hari untuk menghidupi keluarga sementara pamannya hanya mabuk-mabukan saja dan sering memukuli dirinya ketika kalah berjudi.

Namun, tiba-tiba ....

"Lepaskan dia!"

Suara tinggi itu terdengar.

Pria berperut buncit itu mengarahkan tatapan pada satu titik di mana seorang pria saat ini menatap tajam padanya.

"Tuan Muda Hunter," ucap pria buncit itu kemudian memberikan kode pada anak buahnya untuk melepaskan Elis.

Pria berperut buncit itu mengubah ekspresi kejamnya menjadi ekspresi ketakutan ketika berhadapan dengan sosok berwajah rupawan dengan tatapan dingin itu.

Elis menatap pada sosok pria yang disebut sebagai Tuan Muda Hunter itu. Pria itu nampak begitu memesona dengan rahang yang tegas, sorot mata yang tajam serta aura yang mampu mengintimidasi semua orang.

Dalam hatinya, Elis yakin pria itu pastilah berasal dari keluarga terpandang.

"Berapa utang gadis ini?" Suara pria itu tidak begitu tinggi tetapi menyimpan sebuah ancaman.

Pria berperut buncit itu menyebutkan nominal angka yang cukup besar.

"Kau akan mendapatkan uang itu, sekarang lepaskan gadis ini." Suaranya disampaikan dengan tegas. Mengintimidasi, membuat suasana di restoran itu menjadi begitu tegang.

semua orang yang ada di sini sepertinya tahu siapa pria yang saat ini ada di restoran.

Tidak lama kemudian asisten pria itu datang dan memberikan sejumlah uang pada pria buncit yang langsung menerimanya dengan tawa puas.

Kepergian pria berperut buncit itu bersama dengan anak buahnya, nyatanya tidak membuat Elis merasa tenang.

Elis bergeming dalam perasaan tegang saat Tuan Muda Hunter tersenyum menyeringai padanya sambil berucap, "Kau milikku, Nona. Aku pemilik jiwa ragamu sekarang."

"Apa maksud Anda?"

***

"Aku sudah membantu membayar utang pamanmu. Bukankah sudah sepantasnya kamu membalas budi?"

Tuan Muda Hunter mengangkat sudut bibirnya dan menatap tajam ke arah Elis.

Beberapa saat yang lalu, Elis baru menyadari bahwa Tuan Muda Hunter ternyata adalah Clark Hunter, Presdir dan juga merupakan ahli waris dari Hunter Group. Perusahaan raksasa yang begitu dikenal di mancanegara.

Merupakan keluarga kaya yang ada di Miracle Harbour dan memiliki kekuasaan. Menentang perintahnya akan dihadapkan pada kesulitan hidup.

Elis merasa dirinya baru saja terbebas dari kandang macan, namun kini sudah kembali terjebak di kandang singa.

“A-apa yang bisa saya lakukan pada Tuan untuk membalas budi?” Nada gugup terdengar di suara Elis.

“Lahirkan anak untukku.” Mata Elis membelalak begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut Clark. Terutama ketika pria itu mengatakannya dengan santai, seakan-akan hal yang ia ucapkan itu adalah hal biasa.

“A-apa?” Elis mengulang pertanyaannya dengan gemetar, berharap bahwa yang ia dengar tadi adalah sebuah kesalahan.

Lagipula mengapa seorang Tuan Muda Hunter yang berkuasa dan tampan justru malah menginginkan dirinya yang seorang gadis miskin untuk melahirkan anak baginya?

“Kau tidak salah dengar. Aku memintamu untuk melahirkan seorang pewaris bagiku.” Masih dengan seringai tipis di bibirnya, menatap ke arah gadis belia yang memiliki garis wajah hampir sama dengan istrinya hingga otaknya menyimpan sebuah rencana.

Elis menutup mulutnya tidak percaya.

Apakah ini artinya ia harus menyerahkan tubuhnya pada pria yang baru saja ia temui?

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ida Rosidawati
lanjut kak olive
goodnovel comment avatar
Pryono Dian
seru dan menarik.........️...️...️
goodnovel comment avatar
tjun ho
menarilk ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status