Share

Bab 94 Saran

Meskipun nyatanya beberapa kali Matari banyak mendiamkan Arai, lama-kelamaan rasa kesal yang menggerogoti dirinya terasa semakin besar. Dia sudah SMA, bukannya dia ingin bertindak yang macam-macam dalam berpacaran, tapi paling tidak, dia ingin merasakan the real relationship seperti teman-temannya yang lain.

Memikirkan untuk bermacam-macam, dia selalu ingat akan Ayahnya dan mendiang Ibunya. Kedua hal itu selalu cukup untuk menahan dirinya agar tidak bertindak lebih jauh.

Saat ini dirasakannya hubungannya dengan Arai tidak membaik. Arai semakin jarang menghubunginya. Bahkan pertengkaran kemarin, tak membuat Arai datang untuk minta maaf.

Entah karena menghindar, entah karena sibuk dengan geng GWR-nya, Arai sering tak terlihat di manapun. Matari kembali lebih sering pulang sendirian, jikapun ada teman, itu pastinya adalah Sandra.

“Lo berantem mulu perasaan?” timpal Praja yang tak tega melihat Matari tampak suntuk ke sekolah akhir-akhir i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status